Anda di halaman 1dari 28

Injeksi Suspensi Kering

luLU

Definisi
Suspensi yang siap digunakan atau

dikonstitusikan dengan sejumlah air


untuk injeksi atau pelarut lain yang
sesuai sebelum digunakan
Suspensi kering adalah sediaan khusus
dengan preparat berbentuk serbuk
kering yang baru dirubah menjadi
suspensi dengan penambahan airr
sesaat sebelum digunakan

Alasan pembuatan injeksi


kering
Stabilitas zat aktif didalam pelarut air

terbatas, baik stabilitas kimia atau


stabilitas fisik. Umumnya antibiotik
mempunyai stabilitas yang terbatas
didalam pelarut air

lanjutan
Bahan yang tidak stabil dalam bentuk

cair/lrt disimpan dalam bentuk zat padat


kering yang dilarutkan pada waktu akan
digunakan._Jika bahan padat kering tidak
mengandung dapar, pengencer atau zat
tambahan lain, dan bila ditambah pelarut
lain yang sesuai, memberikan larutan yang
memenuhi semua aspek persyaratan untuk
obat suntik. Sediaan diberi label obat steril.
Contoh : Ampicillin Sodium Steril

lanjutan
Jika bahan padat kering mengandung satu

atau lebih, dapar, pengencer atau zat


tambahan lain, sediaan diberi label obat
suntik/injeksi. Contoh : Amphotericin B
Injeksi

Metode pembuatan
Suspensi kering dibuat dengan granulasi

maupun tanpa granulasi. Granulasi


adalah suatu metode yang memperbesar
ukuran partikel serbuk guna memperbaiki
sifat alir serbuk.

Persyaratan granul serbuk


kering
Dalam bentuk dan warana yang

sedapat mungkin teratur


Memiliki sifat alir yang baik
Tidak terlalu kering
Hancur baik dalam air
Menunjukkan kekompakan mekanis
yang memuaskan

Persyaratan suspensi
rekonstitusi
Campuran serbuk/granul haruslah merupakan

campuran yang homogen, sehingga


konsentrasi/dosis tetap untuk setiap pemberian obat
Selama rekonstitusi campuran serbuk harus
terdispersi secara cepat dan sempurna dalam
medium pembawa
Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan
mudah didispersikan kembali dan dituang oleh
pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan
serba sama
Produk akhir haruslah memenuhi persyaratan
sebagai obat suntik.

Keuntungan
Untuk zat aktif yang tidak stabil dalam

pembawa air
Kestabilan zat aktif dapat dipertahankan
karena kontak zat padat dengan medium
pendispersi dapat dipersingkat dengan
mendispersikan zat padat dalam medium
pendispersi pada saat akan digunakan

hal yang perlu diperhatikan dalam


pembuatan campuran kering
Gunakan pengaduk yang sesuai
Tentukan pengadukan yang sesuai
Hindari pengumpulan panas dan

kelembaban selama pengadukan


Batasi variasi suhu dan kelembaban.
Umumnya 70C dan RH lebih dari 40%
Batch yang sudah selesai diolah harus
disimpan terlindung dari kelembaban

Persyaratan stabilitas fisik serbuk


kering
Artinya sediaan tidak mengalami degradasi fisika (ataupun

kimia). Misal jika bentuk sediaan larutan maka sediaan


tersebut tetap berada dalam bentuk larutan (bukan suspensi).
Sifat stabil ini berkaitan dengan formulasi. Ketidakstabilan
dapat dilihat dari:
a.terjadi perubahan warna
Contoh: larutan adrenalin yang awalnya berwarna jernih karena
teroksidasi akan menjadi merah karena terbentuk adenokrom.
b.terjadi pengendapan
Contoh: injeksi aminophilin dibuat dengan air bebas CO 2,
karena jika tidak bebas CO2maka akan terbentuk theopilin
yang kelarutannya kecil dalam air sehingga akan mengendap.
Akibatnya dosis menjadi berkurang.

Jenis suspensi rekonstitusi


Suspensi rekonstitusi yang berupa

campuran serbuk
Suspensi rekonstitusi yang digranulasi
Suspensi rekonstitusi yang merupakan
campuran antara granul dan serbuk

Komponen formula
a. Zat aktif
b. Bahan pensuspensi
c. Dapar
d. Pengawet
e. Pengisotonis
f.

Aqua pro injeksi

Evaluasi
Evaluasi Fisik

organoleptik,volume sedimentasi,waktu
rekonstitusi,viskositas dan sifat
aliran,homogenitas,pH,kadar air,ukuran
partikel dan distribusi ukuran partikel. BJ.
Penentuan volume terpindahkan

Evaluasi kimia
Penetapan kadar
identifikasi

Evaluasi biologi
Penetapan potensi antibiotik
Pengujian efektivitas pengawet antimikroba

INJEKSI SUSPENSI
HIDRALAZIN HCl 120mg/5mL

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN


HCl
Preformulasi Zat Aktif : Hidralazin HCl
Pemerian

Serbuk hablur putih hingga hampir putih, tidak berbau. (FI IV, p. 432)

Kelarutan

Larut dalam air (1 gram dalam 10-30 mL air) (FI IV, p.432)
Larut 1 gram dalam 25,5 mL air (TPC, p. 898)
Kurang larut dalam etanol 1:500, praktis tidak larut dalam kloroform dan eter

Stabilita
Panas

pH

Hidrolisis

Cahaya

Melebur pada suhu lebih kurang 275oC disertai peruraian. (FI IV, p. 432)
3,4- 4,4 dalam 2% w/v larutan (TPC,p.898)
Dapat terhidrolisis, menghasilkan ftalazin dan produk tidak teridentifikasi lainnya.
Hidrolisis meningkat seiring dengan peningkatan pH. (TPC, p.898)
Dekomposisi meningkat pada pemaparan terhadap cahaya, oksigen, dan
peningkatan pH. (TPC, p. 898)

Kesimpulan :
Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : garam
Bentuk sediaan: Serbuk rekonstitusi (TPC, p. 897)
Rute permberian : Intravena atau intramuscular. Jika intravena dapat sebagai sediaan single dose
atau multiple dose tetapi dimasukkan secepat-cepatnya (TPC, p.898)
Cara sterilisasi sediaan : Sterilisasi akhir dengan oven 170 oC, 1 jam. Sterilisasi pelarut (pembawa)
autoklaf 1210 C, 15 menit.
Kemasan : Vial (untuk serbuk), vial besar (untuk pelarut)

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Preformulasi Eksipien
a. NaCl
Pemerian

Serbuk Kristal putih atau Kristal tidak berwarna, mempunyai rasa basa

Kelarutan

Dalam air 1:28, dalam etanol sangat larut, dalam gliserin 1:10

Stabilita:
Panas
Hidrolisis
Cahaya
pH
Kesimpulan :

Stabil
Disimpan ditempat kering

Bentuk zat yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : garam


Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan
(krim/salep) :
Cara sterilisasi sediaan : Sterilisasi akhir menggunakan autoklaf 121 0C atau menggunakam
membrane filter 20 g
Kemasan : Dalam wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Preformulasi Eksipien
b. Benzil Alkohol
Pemerian
Kelarutan
Stabilita:
Panas
Hidrolisis
Cahaya
pH
Kesimpulan :

Jernih, tidak berwarna, cairan berminyak, beraroma aromatic,


rasanya tajam
Pada air 1:25 at 25C, pada etanol dan kloroform misibel dalam semua
porposi
Stabil
Tidak terhidrolisis
Disimpan dalam tempat terlindung dari cahaya
3-4

Bentuk zat yang digunakan (basa/asam/garam/ester) : asam


Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : larutan
(krim/salep) :
Cara sterilisasi sediaan : Sterilisasi akhir menggunakan autoklaf 121 0C
menggunakam membrane filter 20 g
Kemasan : Dalam wadah tidak tembus cahaya, tertutup rapat

atau

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Preformulasi Eksipien
c. Aqua Pro Injection
Pemerian
Kelarutan
Stabilita
Penyimanan
Cara sterilisasi

Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau (Farmakope lastica edisi IV


Hlm. 112)
-(pelarut)
Panas : Stabil dalam panas (titik didih 100 O C)
Cahaya : Stabil terhadap cahaya
pH 7 (Netral)
Disimpan dalam wadah dosis tunggal dari kaca atau lastic, tidak lebih
besar dari 1 Liter.
Autoklaf 121oC selama 20 menit

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl

Permasalahan Farmaseutika

Penyelesaian

Hidralazin HCl sangat mudah


terhidrolisis (higroskopis)

Sediaan dibuat dalam bentuk


injeksi suspensi rekonstitusi

Didalam sediaan mengandung


pelarut air yang rentan akan
pertumbuhan mikroba

Ditambahkan pengawet yang


sesuai dengan pemerian
Hidralazin HCl

Sediaan harus isotonis

(dari hasil perhitungan tonisitas)


ditambahkan NaCl sebagai zat
pengisotonis

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl

a. Tonisitas
Perhitungan
Tonisitas dan
Metode
: Tf
Perhitungan :
- Ekivalensi Hydralazin HCl
Liso Hydralazin HCl = 3,4 (univalenunivalen)
Tf = Liso x (w x 1000 / M x v) =
3,4 x ( 1 x 1000 / 196.64 x 100) =
0,1729 o
1% / 0.4% = 0.1729 / x ; x = 0,06916
o

Jadi Tf Hidralazin HCl 0,4% = 0,06916


o

- Benzyl alkohol
Tf = 0,09 o
1% / 0.08% = 0.09 / x ; x = 0.0072 o
Jadi Tf benzyl
alkohol 0,08%PENURUNA
=
ZAT
KONSENTRASI YANG
DIGUNAKAN (%)
N TITIK
0,0072 o
(TERLARUT DALAM AIR)
Hydralazin HCl 0,4
Benzyl alkohol 0,08
Jumlah penurunan titik beku

BEKU
0,06916
0,0072
0,07636

Dapar
Penurunan titik beku NaCl 0.9%
adalah 0.52. Maka penambahan NaCl
untuk mencapai keadaan isotonis
adalah sebagai berikut.
y = 0.052 0.07636
y = 0.44364
x/ 0.9 = 0.44364 / 0.052
x = 0.768%
Maka jumlah penambahan NaCl pada
larutan adalah 0.768% dalam tiap vial
(5 mL larutan) untuk mencapai
keadaan isotonis.
b. Dapar
Dalam sediaan ini tidak ditambahkan
pendapar karena waktu
penggunaannya sangat cepat
walaupun pH sediaan antara 3,4-4
merupakan rentang pH yang cukup
sempit. Selain itu, pada sediaan
injeksi tidak diwajibkan ditambahkan
pendapar. (TPC,p.898)

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl

Pendekatan Formula
No Bahan
.
1. Hidralazin HCl
2.
3.
4.

NaCl
Benzil Alkohol
Aqua Pro
Injection

Jumlah

Fungsi

20mg / 5mL Zat


0.768%
0.08%
Ad s.d
100%

aktif,vasolidator
Zat Pengisotonis
Zat Pengawet
Pelarut

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Penimbangan Bahan
Jumlah sediaan yang dibuat : 5 buah vial @ 5 mL dengan:
kelebihan volume yang dianjurkan 1.5 mL @ 0.3 mL
sehingga total sediaan yang harus dibuat : 26,5 mL.
Total sediaan yang dibuat akan dilebihkan yaitu sebanyak 50
mL.

No
Bahan
.
1. Hidralazin
HCl
2. NaCl
3. Benzil
Alkohol
4. Aqua Pro
Injection

Jumlah dalam
formula
0.4%

Jumlah yang
ditimbang
0.2 g

0.768%
0.08%

0.384 g
0.04 g

Ad s.d 100%

Ad s.d 5.3 mL /
vial

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Prosedur Kerja
Ruangan yang akan
dipakai disterilisasi
UV selama 24 jam

[Ruang LAF]
Serbuk ditimbang
masing-masing
20,0384 mg. Jumlah
tersebut setara
dengan volume
sediaan 5,3 mL

[Ruang LAF]
Serbuk yang telah
ditimbang
dimasukkan ke dalam
vial, ditutup dengan
karet dan aluminium
cap

[Ruang Sterilisasi]
Alat dan wadah yang
diperlukan untuk
praktikum disterilisasi
menggunakan oven 170
o
C, 1 jam atau autoklaf
121oC,15 menit

[Ruang LAF]
200 mg Hydralazin HCl
dan 384 mg NaCl
digerus sampai
homogen menggunakan
mortar yang telah
disterilkan terlebih
dahulu.

[Ruang Pengemasan]
Vial-vial berisi serbuk
ditransfer ke ruang
oengemasan untuk
dikemas (ditutup
menggunakan
alumunium cap)

[Transfer Box &


Ruang Sterilisasi]
Vial berisi larutan
ditransfer untuk
disterilisasi
menggunakan
autoklaf

Vial-vial yang sudah


dikemas ditransfer ke
ruang evaluasi

[Ruang Pencampuran]
Larutan difiltrasi
dengan menggunakan
membran filter
0,45m. Kemudian
dimasukkan dalam
vial 100mL.

[Ruang Evaluasi]
Dilakukan uji
evaluasi

[Ruang penimbangan
nonsteril, grey area]
Semua bahan yang
dibutuhkan ditimbang

[Ruang Pencampuran]
0,04 g Benzil alkohol
dilarutkan dalam 5 mL
Aqua pro injectio.
Volume di ad s.d 50
mL. pH dicek

INJEKSI SUSPENSI HIDRALAZIN HCl


Hasil Evaluasi
No

Jenis evaluasi

Prinsip evaluasi

Uji Kejernihan

Uji
kebocoran Wadah sediaan
wadah
diletakkan terbalik, di
bawahnya diletakkan
kertas saring, jika
kertas saring
menyerap air berarti
wadah bocor.
Penentuan
Sediaan dikeluarkan
volume
dari wadah yang
terpindahkan
digunakan, dan diukur
apakah volume yang
tertera pada etiket
sama dengan volume
yang terukur.

Menggunakan
background hitam
untuk melihat
kontaminan putih dan
background putih
untuk melihat
kontaminan hitam.

Jumlah
sampel
1

Hasil pengamatan

Syarat

ada partikulat

Tidak boleh
ada sama
sekali
kontaminan
dalam
sediaan yang
telah
terwadahi.
Tidak terjadi
kebocoran
pada wadah

tidak ada kebocoran

5 mL

Rata-rata
volume tidak
kurang dari
100% dan
tidak
satupun
wadah yang
bervolume

terimakasih

Anda mungkin juga menyukai