Anda di halaman 1dari 39

KELOMPOK:

Syah Putra Sakyrianto


988 2012

26.01

Faizah Afnita K
2012

26.20 1035

Hafizhan Ilmi
2012

26.21 1038

Rima Mustafa
2012

26.31 1064

Hasepta Murfa Yesi


1108 2012

26.49

Sarah Shabrina
1109 2012

26.49

Tutorial
DEMAM
BERDARAH
DENGUE

dr. Rida Nengsih

SKENARIO
Seorang mahasiswa laki-laki umur 21 tahun di
salah satu universitas di Banjar datang ke Puskesmas Banjar 1
dengan keluhan mendadak demam tinggi selama 3
hari, disertai dengan nyeri kepala, mual, mialgia,

nafsu makan menurun dan badan terasa


lemas. Pada hari keempat saat bangun tidur pada
lengannya terlihat bintik kemerahan. Pasien tidak
batuk-pilek. Sudah minum obat parasetamol, tetapi
demam tetap tinggi, sehingga ia memeriksakan diri ke
puskesmas.

T
110/90 mmHg; N 120x/menit; suhu 39,5o C; RR
30x/menit; test pembendungan (RL) hasilnya
positif. Kemudian pasien dirujuk untuk melakukan
pemeriksaan dan didapatkan hasil laboratorium yaitu jumlah
leukosit 3.500/mm3, hematokrit 42% serta
Dokter kemudian melakukan pemeriksaan tanda vital:

PERTANYAAN
1. Bagaimana mekanisme terjadinya gejala dan hubungannya
dengan skenario?FAIZAH
2. Bagaimana mekanisme perubahan hasil pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang yang ditemukan dan
hubungannya dengan penyakit pada skenario?YESI
3. Sebutkan klasifikasi demam dan penyakit apa saja dengan
keluhan utama demam!KACHANG
4. Bagaimana penanganan awal pasien pada skenario di
puskesmas dan apa saja kriteria rujukan?RIRI
5. Jelaskan etiologi, epidemiologi, faktor resiko, gejala,
pemeriksaan fisik dan penunjang working diagnosis pada
skenario?BAYI
6. Jelaskan penatalaksaan, komplikasi dan prognosis working
diagnosis pada skenario?SARAH
7. Jelaskan pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat
maupun puskesmas untuk working diagnosis di skenario?
HAFIZ

Mekanisme
Perubahan
Pemeriksaa
n Fisik &
Penunjang

Virus berkembang
dalam peredaran
darah

Ditangkap oleh

makrofag
Makrofag menjadi APC

(Antigen Presenting
Cell)
Mengaktifasi sel T-Helper
Menarik makrofag lain untuk memfagosit lebih
banyak virus

Mengaktifasi sel T-sitotoksik:


Melisis makrofag yang sudah
memfagosit virus
Mengaktifkan sel B yang akan
melepas antibodi

Terlepasnya mediator
(bradikinin, histamin, serotonin,
dll)

Mekanisme
Gejala dan
Hubungann
ya dengan
Skenario

DEFINISI DEMAM
Demam adalah peninggian suhu tubuh
dari variasi suhu normal sehari-hari yang
berhubungan dengan peningkatan titik
patokan suhu di hipotalamus (Dinarello
& Gelfand, 2005). Suhu tubuh normal
berkisar antara 36,5-37,2C. Derajat
suhu yang dapat dikatakan demam
adalah rectal temperature
38,0C atau oral temperature
37,5C atau axillary
temperature 37,2C (Kaneshiro
& Zieve, 2010).

ETIOLOGI DEMAM
BAKTERI

VIRUS

PARASIT

KELAINAN
NEUROLOGIS

PENINGKATAN
AKTIVITAS

KLASIFIKASI DEMAM

Gejala

Differential
Diagnosis
Demam <7
Hari
Pneumonia
(penyakit
peradangan
parenkim paru)

Recuired Pneumonia = Demam ada/tidak

Rinitis (ISPA yang


disebabkan oleh
virus)

Demam tidak begitu tinggi.

Influenza

Demam >38 c, disertai batuk dan nyeri tenggorok

Difteri

Demam ringan nonspesifik (<38,5C). Demam tidak tinggi namun anak lemas.
pertama disertai faring hiperemis. Setelah 2-3 hari terlihat pseudomembrane.

Staphylococcal
Toxic Shock
Syndrome

Demam akut (suhu >38,8 C).

Demam Skarlet

Bersifat akut dengan demam, muntah, nyeri kepala, sakit menelan, menggigil.

Hospital Aquired Pneumonia = Demam >38,3 C + leukositosis atau leukopenia

(Streptococcus B
Hemo group A)
Infeksi virus
dengue

Demam tinggi berlangsung 1-3 hari. Fase kritis hari ke 3-7 (Demam bisa ada/h
pemulihan 48-72 jam.

Morbili

3-5 hari biasanya ringan tetapi pada ahir stadium erupsi dapat men
3C. Timbul ruam setelah demam 3 hari.

Varisela dan
herpes zoster

Diawali demam tidak begitu tinggi selama 1-2 hari sebelum timbul
kepala, anoreksia, nyeri tenggorok, batuk.

Otitis Media Akut

Demam <7hari disertai keluar cairan dari telinga.

Chikungunya

Onset demam 40C demam akut. Lama demam 1-2 hari. Disertai rua
atralgia.

Cytomegalovirus

Demam persisten, hepatitis, ruam morbiliform.

Leptospirosis

Demam tinggi dan bersifat remiten mencapai 40C sebelum suhu tu


suffusion yg khas timbul pada hari ke 3-4. fase septikemia berlangs
tubuh turun 2-3 hari.

(penyakit
zoonotic yang
disebabkan oleh
patogen
spirochaeta)

Differential Diagnosis
Demam >7 Hari
Tuberkulosis
(Penyakit infeksi
yang disebabkan
oleh m.tuberculosis)
Demam tifoid
(penyakit sistemik
yang disebabkan
oleh bakteri genus
salmonella)
Fever of unkown
origin (FUO)
Malaria

Gejala

Panas lama, Panas badan >38 C selama 14 hari, tetapi bukan ka


respiratori, malaria, sepsis, bakteremia.

Demam >1minggu. Demam sampai hari ke-4 bersifat remiten, d


tangga (stepwise fashion), sesudah hari ke 5 atau paling lambat
demam berbentuk kontinua

Demam dengan suhu lebih dari 38 C yang berlangsung lebih dar


penyebab yang jelas walaupun sudah dilakukan anamnesis yang
pemeriksaan laboratorium.
Demam tinggi, menggigil, berkeringat, pucat, hepatosplenomega
kepalam mual, muntah, diare, dan nyeri otot.

Meningitis

Demam tidak terlalu tinggi. Hilang timbul. Siang = malam. Diser

Cytomegalovirus

Demam persisten, hepatitis, ruam morbiliform.

Sle

Demam >7hari

Hepatitis

Demam >7hari

PENANGANAN AWAL
ADAKAH
OBAT
KHUSUS ???

OBAT

PENCEGAHAN

DEFINISI

Demam Berdarah Dengue


atau Dengue Haemorragic
Fever (DHF) ialah penyakit
demam akut disertai
manifestasi perdarahan,
trombositopenia, dan
hemokonsentrasi disebabkan
oleh virus dengue dan
ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus.

ETIOLOGI

DIAGNOSIS

Kriteria menurut WHO

Demam akut, yang tetap tinggi selama 2-7 hari, biasanya


bifasik
Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan berikut
ini :
1. uji torniquet positif
2. petekie, ekimosis, atau purpura
3. perdarahan mukosa, saluran cerna, bekas suntikan, atau
tempat lain
4. hematemesis atau melena
5. Trombositopenia ( 100.000/mm)
Terdapat minimal satu tanda-tanda plasma leakage oleh
karena peningkatan permeabilitas kapiler berikut :
6. Hematokrit meningkat 20% dibanding hematokrit ratarata pada usia, jenis kelamin, dan populasi yang sama
7. Hematokrit turun hingga 20% dari hematokrit awal,
setelah pemberian cairan
8. Terdapat efusi pleura, asites, dan hipoproteinemia

DERAJAT DBD

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan

Tirah Baring

KOMPLIKASI
Komplikasi

Pembesaran
hati yang
disertai ikterus

SYOK

PROGNOSIS
Prognosis demam dengue dapat beragam. Pada
DBD, kematian telah terjadi pada 40-50% pasien
dengan syok, tetapi dengan penanganan intensif
yang adekuat kematian dapat ditekan <1% kasus.

Keselamatan secara langsung


berhubungan dengan penatalaksanaan
awal dan intensif.

TRATEGI PENGENDALIAN DB
5.
4.
3.
2.
1.

GIATAN POKOK PENGENDALIAN D


1. Surveilans
Epidemiologi
Surveilans kasus secara aktif maupun
pasif
Surveilans vektor
Surveilans laboratorium
Surveilans terhadap faktor risiko
penularan penyakit seperti pengaruh
curah hujan, kenaikan suh dan
kelembaban, serta surveilans akibat
adanya perubahan iklim.

2. Penemuan dan Tatalaksana


Kasus
3. Pengendalian
Vektor

Fase nyamuk dewasa


pengasapan fogging
Fase Jentik PSN dengan 3M
plus

Secara
MEKANIK

Secara KIMIAWI

Secara BIOLOGI

KEGIATAN PENGAMATAN
VEKTOR DI LAPANGAN
DILAKUKAN DENGAN CARA:
Mengaktifkan peran dan fungsi juru pemantau
jentik (jumantik) dan dimonitor oleh petugas
puskesmas.
Melaksanakan bulan bakti Gerakan 3M pada
saat sebelum musim penularan.
Pemeriksaan jentik berkala (PJB) setiap 3 bulan
sekali dan dilaksanakan oleh petugas Puskesmas.
Pemantauan wilayah setempat (PWS) dan
dikomunikasikan kepada pimpinan wilayah pada
rapat bulanan POKJANAL DBD yang menyangkut
hasil pemeriksaan angka bebas jentik (ABJ)

Jaga diri anda, teman dan


keluarga dari demam
berdarah!

Anda mungkin juga menyukai