Pengertian Otonomi
Daerah
otonomi daerah
Otonom
Daerah
Autos
Namos
Sendiri
Aturan
Wilayah
lanjutan
ASAS-ASAS OTONOMI
DAERAH
a) Asas Desentralisasi
Adalah penyerahan wewenang pemerintahan
oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom
untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam kesatuan Negara RI.
b) Asas Dekonsentrasi
Adalah pelimpahan wewenang pemerintah
oleh
pemerintah pusat kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah pusat dan/atau kepada
instansi
vertikal di wilayah tertentu.
PERKEMBANGAN
OTONOMI DAERAH DI
INDONESIA
WARISAN KOLONIAL
Sebelum kedatangan Belanda, pelaksanaan
otonomi daerah masih dapat dikatakan asing
dan tidak dilaksanakan di daerah-daerah di
Indonesia. Hal ini dikarenakan kekuasaan yang
masih bersifat kedaerahan dan terpisah
menjadi kerajaan-kerajaan yang lebih kecil.
Apalagi ini masih diperkaut dengan system
monarki yang dilaksanakan kerajaan-kerajaan
di Nusantara yang membuat distribusi atau
pembagian kekuasaan dalam bentuk otonomi
yang sederhana mungkin masih asing.
Lanjutan
Lanjutan
MASA KEMERDEKAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MODEL
DESENTRALISASI
Penerimaan desentralisasi sebagai asas dalam
penyelenggaraan pemerintahan disebabkan
oleh fakta bahwa tidak semua urusan
pemerintahan dapat diselenggarakan secara
sentralisasi, mengingat kondisi geografis,
kompleksitas perkembangan masyarakat,
kemajemukan struktur sosial dan budaya lokal
serta adanya tuntutan demokratisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Sentralisasi dan
Desntralisasi
Pada hakikatnya, sentralisasi adalah sebuah
continuum bukan sebuah dikotomis. Sentralisasi
dan desentralisasi selalu bergerak dari satu titik
pendulum ke titik pendulum yang lain. Hal yang
sama terjadi dalam konteks penyelenggaraan
negara. Penyelenggaraan pemerintahan
merupakan kombinasi kekuatan yang bersifat
sentripetal (sentralisasi) dan kekuatan sentrifugal
(desentralisasi) secara bersamaan.
Jenis-jenis desentralisasi
1. Dekonsentrasi
Rondinelli, Nellis, dan Cheema (1983) mendefinisikan
dekonsentrasi sebagai penyerahan sejumlah
kewenangan dan tanggung jawab administrasi kepada
cabang departemen atau badan pemerintah yang lebih
rendah. Dari pengertian ini terdapat beberapa dimensi
utama:
a.Pelimpahan wewenang;
b.Pembuatan keputusan, keuangan dan fungsi
manajemen;
c.Level pemerintahan yang berbeda;
d.Dalam jurisdiksi pemerintah pusat.
2. Devolusi
Devolusi merupakan desentralisasi dalam pengertian yang
sempit. Dalam devolusi terjadi penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada tingkat pemerintahan lokal yang otonom.
Pendelagasian wewenang dalam devolusi diatur oleh undangundang yang memuat antara lain:
3. Tugas
Pembantuan
Tugas pembantuan (medebewind) pada hakikatnya
Tujuan-tujuan
Desentralisasi
Menurut Smith, terdapat beberapa tujuan desentralisasi yang telah
diuraikan lebih lanjut dari dua tujuan utama yang telah disebutkan pada
awal pembahasan: tujuan politis dan administratif. Adapun tujuan-tujuan
tersebut antara lain:
(1)Pendidikan politik;
(2)Latihan kepemimpinan politik;
(3)Stabilitas politik;
(4)Kesamaan politik;
(5)Akuntabilitas;
(6)Daya tanggap (responsivitas);
(7)Efisiensi dan efektivitas.
Pembagian Urusan
Pemerintahan
UU No.23/2014
Klasifikasi Urusan
Pemerintahan
Terdiri dari 3 urusan yakni urusan pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan
pemerintahan umum.
Urusan pemerintahan absolutadalah Urusan
Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat.
Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan
Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Urusan pemerintahan umum adalah Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai
kepala pemerintahan.
PEMBINAA DAERAH
FRONTIER
Daerah frontier adalah
daerah milik wilayah
geografi NKRI yang
berbatasan langsung
dengan negara
tetangga.
nilai penting daerah
perbatasan adalah hal
yang menjadi
kedaulatan negara,
pengaruh terhadap
kondisi pertahanan dan
keamanan dalam skala
secara garis besar ada dua hal penting yang dapat dilakukan
pemerintah daerah yaitu pembangunan daerah perbatasan dengan
pendekatan kesejahteraan ( prosperity approach ) dan pendekatan
keamanan ( security approach )
Subyek pengamanan ada 3:
1. suprastruktur : MPR, DPR dan Pemerintah
2. infrastruktur : Tokoh masyarakat, Tokoh agama dan Partai politik
3. substruktur
implementasi otonomi
daerah
Bernadine R Wijaya dan Susilo Supardo (2006 :81)
mengatakan bahwa implementasi adalah proses
mentransformasi suatu rencana ke dalam praktik.
ada 5 pengimplementasian otonomi daerah :
1. Implementasi Otonomi Daerah dalam Pembinaan Wilayah
Pembinaan wilayah dapat diartikan bagaiman mengelola
dan mengerahkan segala potensi wilayah suatu daerah untuk
di dayagunakan secara terpadu guna mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Potensi wilayah termasuk segala
potensi sumber daya yang mencakup potensi kependudukan,
sosial ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan
keamanan.
Terima kasih.
-Kelompok 3