H = Hs + Hf + Hsh + Hv
Keterangan :
Hs = Total Static head dari
permukaan air sampai
permukaan buang
Hf
= Head gesekan sepanjang
pipa
Hsh = Shock loss akibat
perubahan aliran
Hv = Head kecepatan
pergerakkan air
Julang
total pompa
H=hs + hp + hf + (v2/2g ) + he
Dimana :
H = julang total pompa (m)
ha = julang statik total (m)
hP
= perbedaan juiang tekanan yang bekerja pada
kedua permukaan air (m)
hf = Head untuk mengatasi berbagai hambatan pada
pompa dan pipa (m)
v2/2g = julang kecepatan keluar (m)
g
= gaya gravitasi (9,8 m/s)
he
= julang belokan
hs = t2-t1
Dimana :
hs
= head statis pompa (m)
t1
= elevasi air pada sisi hisap (m)
t2
= elevasi air pada sisi keluar (m)
hv = ( v2/2.g )
Dimana:
hv = head velocity (m)
v2 = kecepatan aliran fluida dalam pipa
(m)
g
= gaya gravitasi (9,8 m/s)
RUMUS DARCY
= 0,020 +
0,0005/D
Dimana :
= Koeffisien gesek
D = Diameter pipa
Dimana :
L.v 2
hf
D.2 g
RUMUS HAZEN-WILLIAMS
Umumnya digunakan untuk menghitung julang kerugian
pada pipa yang sangat panjang
V 0,849.C.R
0 , 63
.S
0 , 54
10,666.Q1,85 L.v 2
hf
L
atau
1,85
4 ,85
C .D
dimana :
hf = julang kerugian (m)
Q
C
R
S
=
=
=
=
11
Pompa sentrifugal
Pompa- aliran campur
Pompa aksial
Tahap II
Pompa Aksial
Berputarnya impeler akan menghisap fluida yang dipompa
dan menekannya kesisi tekan dalam arah aksial karena
tolakan impeler. Pompa aksial biasanya diproduksi untuk
memenuhi kebutuhan head rendah dengan apasitas aliran
yang besar. Dalam aplikasinya pompa aksial banyak
digunakan untuk keperluan pengairan.