Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MOLA HIDATIDOSA
Pembimbing
dr. H. Boy Busmar, Sp.OG (K-Onk)
Disusun oleh:
Sabrina
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional
Rumah Sakit Persahabatan
Jakarta
2016
PENDAHULUAN
Mola Hidatidosa
di masyarakat
dikenal dengan
nama hamil
anggur, hal ini
disebabkan
oleh
pertumbuhan
Insiden mola
hidatidosa
bervariasi dari
populasi
diberbagai
negara.
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. SS
Usia : 35 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Alamat
: Karang Tengah RT/RW
01/03
Sampan, Jawa Tengah
RM
: 03347635
Keluhan
Utama :
Keluar darah
dari jalan lahir
sejak 1 bulan
sebelum
masuk rumah
sakit.
RPD
Pasien mengaku tidak
pernah memiliki riwayat
keluhan yang serupa.
Riwayat HT, DM, asma,
alergi (-).
RPK
Menurut pasien di
keluarga pasien tidak ada
yang memiliki keluhan
seperti pasien. Riwayat
Hipertensi, penyakit
jantung, DM , asma,
alergi, disangkal.
Riwayat Menstruasi
Menarche usia 14 th, siklus
teratur, lama 7 hari , GP 34x /hari. Nyeri haid
disangkal.
Riwayat Perkawinan
Menikah 1x maret 2005
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran sebelumnya:
G3p2A0
perempuan 5 thn BBL 3500
Lakilaki 4 thn BBL 3900
hamil saat ini HPHT : 5
oktober 2014 hamil 20
minggu
Riwayat KB
Tidak ada
Riwayat sosial
Suami pekerjaan pegawai swasta
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital
Keadaan umum :
Baik
Kesadaran :
(Compos Mentis)
Tekanan Darah :
110/70mmHg
Nadi : 84x/menit
Respirasi :
20x/menit
Suhu tubuh aksila :
36,5C
Kepala
: MataGeneralis
: anemis +/+, ikterik
Status
-/ Thoraks :
Cor
: S1S2 tunggal, reguler, murmur
(-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-,
wheezing -/ Abdomen :
Inspeksi : Abdomen tampak mengalami
pembesaran, tidak ada tanda-tanda
peradangan, bekas operasi (-).
Palpasi : Teraba tinggi fundus uteri
antara simfisis os pubis dan umbilikus,
balotement (-), tidak teraba bagian janin
(-)
Perkusi : nyeri ketok(-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Extremitas :
Status Ginekologi :
Anogenital
I
: V/U tenang, perdarahan postif, tidak
aktif
Io : portio licin kemerahan, ostium tertutup,
fl
negative, fluxuz positif perdarahan (-)
VT : uterus retrofleksi, portio licin,
parametrium lemas. tidak terba massa
adneksa, nyeri goyang portio (-) cavum
douglas tidak menonjol
Pemeriksaan Penunjang
Lab Tanggal 12-2-2015
Hb
: 10,9g/dL, n :12-14 g/dL
Ht
: 33,4 %, n : 37- 47 %
Eritrosit :
4,35 juta/uL
Lekosit : 7700/uL
LED
: 24 mm
Trombosit : 224000/ uL
MCV
: 88,2 fl
MCH
: 27,8 pg
MCHC : 31,5 %
PT
: 14,4 detik
APTT : 32,1 detik
SGOT : 45 U/L
SGPT : 58 U/L
GDS
: 84 mg/dl
Diagnosis
Mola Hidatidosa
Penatalaksanaan
a. Rencana terapi
-. Infus RL 20 tpm
-. Pro kuretase
b. Rencana monitoring
-. Obs KU dan TTV
-. Obs perdarahan
Tindakan kuretase
Penemuan kuretase :
Jaringan
com-cam
100cc
coklat
kemerahan
kenyal
sebagian cetak 2 blok
Darah keluar bersama
cairan
berwarna
coklat dan jaringan
mola 250 gram
Tidak ditemukan janin
Instruksi Post
Kuretase
Terapi Amoxicilin
3x500 mg dan
Asam Mefenamat
3x500 mg
Methorexate 50mg
iv diberikan 14x
Profenid supp
3x100
Hasil px Patologi
anatomi
Sediaan kuretase
terdiri atas vilikoriales
berukuran besar yang
mengalami degenerasi
hidropik serta tampak
proliferasi sel-sel
trofoblast
Kesimpulan : Mola
hidatidosa
Prognosis
Ad vitam : bonam
Ad fungsionam : bonam
Ad sanationam : bonam
Definisi Molahidatidosa
Suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar,
terjadi keabnormalan dalam konsepsi plasenta yang
disertai dengan perkembangan parsial, hampir
seluruh vili korialis mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropobik. gambaran yang diberikan
adalah sebagai segugus buah anggur. Jaringan
trofoblast pada vilus berproliferasi dan mengeluarkan
hormon human chorionic gonadotrophin (HCG) dalam
jumlah yang lebih besar daripada kehamilan biasa.
(Sumapraja, 2005; Manuaba, 2007; Prawirohadjo,
2009).
Epidemiologi
Frekuensi mola hidatidosa umumnya
di wanita Asia lebih tinggi (1 per 120
kehamilan) daripada wanita di negara
Barat (1 per 2.000 kehamilan)
Data RS di Indonesia, 1 per 40
persalinan. faktor risiko banyak,
penyebaran merata serta sebagian
besar data masih berupa hospital
based (Prawirohardjo, 2009)
Patogenesis
Teori
missed
abortion
Patogene
sis
Teori
sitogeneti
ka
Teori
neoplas
ma
Teori neoplasma
Abnormalitas sel-sel trofoblas &
fungsinya reabsorpsi cairan yg
berlebihan kedalam vili sehingga
menimbulkan gelembung gg
peredaran darah dan kematian
mudigah.
Scr makroskopikm mola hidatidosa :
berupa gelembung2 putih, tembus
pandang, berisi cairan jernih, shg
mnyerupai buah anggur dan mata
Teori Sitogenetika
Mola Hidatidosa dapat terjadi bila sperma
tunggal membuahi telur yang tidak berinti
sehingga membentuk embrio yang
abnormal yang hanya memiliki materi
genetik paternal abnormalitas trofoblas
kematian embrio lebih awal.
.Tumbuhnya elemen plasenta yang terus
menerus ditandai oleh adanya udem dari
villi yang kemudian tampak sebagai
gambaran gelembung air.
Klasifikasi
1. Mola hidatidosa atau complete mole
2. Mola parsialis atau parsials mole
Gambaran
Mola Komplit
Mola Parsial
Kariotipe
Patologi
Edema villus
Difus
Bervariasi,fokal
Proliferasi trofoblastik
Janin
Tidak ada
Sering dijumpai
Tidak ada
Sering dijumpai
Diagnosis
Gestasi mola
Missed abortion
Ukuran uterus
Kista teka-lutein
25-30%
Jarang
Penyulit medis
Sering
jarang
Penyakit pascamola
20%
<5-10%
Tinggi
Rendah tinggi
Gambaran klinis
Kadar hCG
Gejala Klinis
Terdapat tanda-tanda
kehamilan. Mual dan
muntah yang parah
yang menyebabkan
10% pasien masuk RS
Pembesaran rahim
yang tidak sesuai
dengan usia kehamilan
(lebih besar)
Gejala gejala
hipertitoidisme seperti
intoleransi panas,
gugup, penurunan BB
yang tidak dapat
dijelaskan, tangan
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan imaging
Anamnesis
Perdarahan pervaginam
Hiperemesis (mual muntah berat)
Hipertiroid (takikardi, tremor, kulit
hangat, TD >140/90 mmHg,
proteinuria > 300 mg/dl)
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi :
- Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya
kehamilan, teraba lembek
- Tidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan
gerakan janin.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan kadar B-hCG
- BetaHCG urin > 100.000 mlU/ml
- Beta HCG serum > 40.000 IU/ml
Pemeriksaan imaging
Ultrasonografi
- Gambaran seperti sarang tawon tanpa
disertai adanya janin
- Ditemukan gambaran snow storm atau
gambaran seperti badai salju.
Penatalaksanaan
1. Evakuasi
a. Perbaiki keadaan umum.
- Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret
isap
- Bila Kanalis servikalis belum terbuka dipasang laminaria
dan 12 jam kemudian dilakukan kuret.
Prognosis
Berdasarkan faktor risiko
terjadinya keganasan
WHO membagi :
1. Mola hidatidosa risiko
rendah
- hCG serum < 100.000
IU/ml
- Besarnya uterus umur
kehamilan
- Kista ovarium < 6 cm
- Tidak ada faktor
metabolik atau
epidemiologik
FAKTOR PROGNOSIS
SKOR
1
39
> 39
Mola Hidat.
Abortus
Hamil aterm
Interval kehamilan
< 4 bln
4-6 bln
7-12 bln
> 12 bln
<10 3
10 3 - 10 4
10 4 - 105
10 5
ABO group
OxA, AxO
B, AB
Besar tumor
< 3 cm
3-5 cm
> 5 cm
Tempat metastase
Lien, ginjal
Jumlah metastase
1-3
4-8
>8
Kemoterapi sebelumnya
1 obat
2 obat
Umur
Anteseden
GI Trak,hati
Otak
Komplikasi
Perdarahan yang hebat sampai syok
Perdarahan berulang-ulang yang
dapat menyebabkan anemia
Infeksi sekunder
Perforasi karena tindakan atau
keganasan
Pembahasan Kasus
Pada pasien ini, ciriciri mola yang dapat
dilihat antara lain
perdarahan uterus
yang merupakan
keluhan utama pada
kasus, gejala ini
bervariasi mulai dari
spoting sampai
perdarahan yang
banyak.
- Mengaku keluar
darah dari vagina
berwarna hitam.
- Adanya hiperemesis
gravidarum, + 1 bln
sebelumnya pasien
mengeluhkan mual
muntah 4-5 x sehari.
- gerakan janin tidak
pernah dirasakan slm
hamil
Pemeriksaan obstetri
:
- Teraba TFU antara
simfisis os pubis
dan umbilikus
- Balotemen (-) tidak
teraba bagian
janin.
Daftar Pustaka
Cunninngham. F.G. dkk. 2006. Mola Hidatidosa Penyakit
Trofoblastik Gestasional Obstetri Williams. Edisi 21. Vol 2. EGC:
Jakarta.
Sumapraja S, Martaadisoebrata D. 2005. Penyakit Serta
Kelainan Plasenta dan Selaput Janin, dalam: Ilmu Kebidanan,
Edisi ketiga, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo:
Jakarta
Manuaba I.B.G.F, Manuaba, I.D.C. 2007. Penyakit Trofoblas,
dalam: Pengantar Kuliah Obstetri. EGC: Jakarta
Mochtar, R. 1998. Penyakit Trofoblast, dalam Sinopsis Obstetri,
Jilid I, Edisi kedua. EGC: Jakarta
Prawirohadjo S, Wiknjosastro H. 2009. Mola Hidatidosa. Ilmu
Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo:
Jakarta
TERIMA KASIH