Toksoplasmosis
Toksoplasmosis
Patogenesis
Bila kista jaringan yang mengandung bradizoit
atau
ookista yang mengandung sporozoit
terlelan oleh hospes, parasit akan bebas dari
kista didalam eritrosit, parasit transformasi,
peningkatan invasif takizoit
parasit
menyebar ke jar. Limfatik, otot lurik,
miokardium, retina, plasenta, dan SSP terjadi
infeksi replikasi invasi sel sekitar
kematian sel dan nekrosis fokal + inflamasi akut
otot
dan
kadang-kadang
limfadenopati, tetapi seringkali infeksi terjadi
subklinis
wanita hamil terinfeksi toxoplasma maka akibat
yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau
keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi
menderita toxoplasmosis bawaan
toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah
dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga,
retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis
Tatalaksana
1)Pyrimethamine 50 mg/hari + Sul-fadiazine 3 g/hari
3minggu.
3)Terapi dilanjutkan sampai persalinan
4)Folinic acid 5 mg perminggu
2.2. RUBELA
Rubella
Patogenesis
Penularan
Manifestasi Klinis
infeksi primer pembesaran
kelenjar getah bening di daerah belakang
kepala, belakang telinga, dan leher bagian
belakang
munculnya ruam yang dimulai pada daerah
muka dan menyebar dengan cepat ke
seluruh tubuh dalam waktu 1 hari
Gejala
Pada
Diagnosis
Gejala klinis primer
IgM spesifik rubella dengan menggunakan
sistem ELISA
Prenatal memeriksa adanya IgM dari
darah janin melalui CVS
Tatalaksana
Jika
Pencegahan
vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella).
Cytomegalovirus (CMV)
penyakit yang disebabkan oleh
Cytomegalovirus
Patogenesis
secara horisontal, vertikal dan hubungan
seksual
horisontal
terjadi
melalui
droplet
infection yaitu kontak dengan air ludah dan
air seni.
transmisi vertikal adalah penularan proses
infeksi maternal ke janin (transplasenta,
sekresi serviks, air susu ibu)
maternal
eksogenus
ataupun
endogenus
Infeksi eksogenus dapat bersifat primer
yaitu terjadi pada ibu hamil dengan pola
imunologis seronegatif dan non primer bila
ibu hamil dalam keadaan seropositif
infeksi endogenus adalah hasil suatu
reaktivasi virus
Manifestasi Klinis
infeksi
Diagnosis
Serologis adanya IgM dan IgG anti CMV
Virologis
menggunakan
uji
immunofluoresen
Diagnosis prenatal amniosentesis
Tatalaksana
Tidak ada terapi yang memuaskan dapat
Patogenesis
HSV-1
Manifestasi klinis
Infeksi
a. Abortus
b.
Lahir mati
c.
janin.
a.
Mono-nuclear chorionitis
b.
Diagnosis
Klinis
Laboratorium > tzank tes
Penatalaksanaan
Saat ini tidak ada pengobatan untuk HSV
Malaria
Malaria merupakan infeksi parasit yang
Patofisiologi
Malaria ditularkan ketika nyamuk yang
Manifestasi Klinis
serangan yang berulang dari menggigil,
Diagnosis
Diagnosis
pasti
dengan
pemeriksaan
mikroskopik
Namun selama kehamilan densitas parasit
rendah dan parasit berkumpul di plasenta,
yang berbahaya baik terhadap ibu dan janin
Rapid diagnostik test
Penatalaksanaan
Terapi
Kemoprofilaksis
berguna menurunkan anemia maternal dan
dan
Hepatitis B
Infeksi hepatitis B disebabkan oleh virus
Patogenesis
ditularkan melalui perkutaneus atau mukosa
Gejala Klinik
Fase Akut
biasanya pasien merasa tidak enak badan,
anorexia, mual, muntah, nyeri perut pada
kuadran kanan atas, demam, sakit kepala,
myalgia, rash pada kulit, arthralgia dan
arthritis, dan urin berwarna gelap, gejalagejala ini dapat terjadi 1 sampai 2 hari
sebelum fase ikterik
Fase ikterik
ditandai dengan sklera menjadi kuning
dengan waktu rata-rata 90 hari sejak
terinfeksi sampai menjadi kuning
Penatalaksanaan
Pada saat kehamilan
Ketika kontak seksual dengan penderita
asetaminophen
Jangan mendonorkan darah, organ tubuh, jaringan tubuh lain atau semen
Tidak memakai bersama alat-alat yang dapat terkontaminasi darah seperti
Terimak
asih