Anda di halaman 1dari 32

Akuntansi Pengantar I

AKTIVA TAK BERWUJUD

NAMA KELOMPOK
1. Betty Ayu (1410108936)
2. Ade Kurnia Indah (1410108881)
3. Stefanny Gloria Malacoppo
(1410108882)
4. Nathania Putri Dyastaria
(1410108883)
5. Dinda Nurlaila (1410109064)
6. Jessika Puspita Sari (1410109079)
7. Nur Lita Fibrianti (1410109181)

Pengertian Aset Tidak Berwujud


Berdasarkan PSAK 19 paragraf 8 (revisi 2009), aktiva
tidak berwujud adalah aktiva non-moneter yang
dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik secara nyata.
Aktiva
ini
dimiliki
untuk
digunakan
dalam
menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,
disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif. Aktiva tidak berwujud diakui hanya jika:
Kemungkinan besar perusahaan akan memperoleh
manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut.
Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara
andal.

Aktiva tidak berwujud mungkin timbul dari:

Pemerintah seperti hak paten, hak


cipta, franchise, merek dagang dan
nama dagang.
Perusahaan lain misalnya
pembelian yang mencakup
pembayaran untuk goodwill.
Penjualan tertentu seperti franchise
dan lease.

PERBEDAAN AKTIVA TETAP DENGAN


AKTIVA TAK BERWUJUD
perbedaan antara akutansi aktiva tak berwujud bila
dibandingkan dengan akutansi aktiva tetap.
istilah yang digunakan untuk menghapus aktiva tak
berwujud adalah amortisasi bukan depresiasi JIKA DALAM
AKTIVA TETAP.
Untuk mencatat amortisasi aktiva tak berwujud maka
rekening biaya amortisasi didebet dan rekening aktiva tak
berwujud yang bersangkutan dikredit. Alternatif lain, bisa
juga dikredit rekening akumulasi amortisasi, seperti halnya
akumulasi depresiasi pada aktiva tetap. Namun sebagian
besar perusahaan memilih cara yang sederhana, yaitu
dengan langsung mengkredit rekening aktiva tak berwujud.
periode amortisasi suatu aktiva tak berwujud tidak boleh
melebihi 40 tahun.

Berbeda dengan aktiva tetap,


amortisasi aktiva tak berwujud hanya
mengenal satu metode, yaitu
metoda garis lurus. Oleh karena itu,
perlakuan akutansi aktiva tak
berwujud pada berbagai perusahaan
relatif mudah diperbandingkan.

Isu Aktiva Tidak


Berwujud
Aktiva tak berwujud mempunyai karakteristik penting, yaitu :
Kurang memiliki eksistensi fisik, tidak seperti aktiva berwujud
seperti property, pabrik, dan peralatan, aktiva tak berwujud
memperoleh nilai dari hak dan keistimewaan atau privilege yang
diberikan pada perusahaan yang menggunakannya.
Bukan merupakan instrument keuangan, aktiva seperti deposito
bank, piutang usaha, dan investasi jangka panjang dalam obligasi
serta saham tidak memiliki substansi fisik, tetapi tidak diklasifikasikan
sebagai aktiva tak berwujud. Aktiva ini merupakan instrument
keuangan dan menghasilkan nilainya dari hak untuk menerima kas
atau ekuivalen kas di masa depan.
Bersifat jangka panjang dan menjadi subjek amortisasi, Aktiva
tak berwujud menyediakan jasa selama periode bertahun tahun.
Investasi dalam aktiva ini biasanya dibebankan pada periode masa
mendatang melalui beban amortisasi periodik.

Kriteria Aktiva Tak Berwujud, antara lain :


Kriteria Pertama: Keteridentifikasian
PSAK 19 (Revisi 2009) menyebutkan bahwa: suatu aset
dikatakan dapat diidentifikasi jika:
dapat dipisahkan, yaitu dapat dipisahkan atau dibedakan
dari perusahaan dan dijual, dipindahkan, dilisensikan,
disewakan atau ditukarkan, baik secara tersendiri atau
bersama-sama dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas
teridentifikasi, terlepas dari apakah perusahaan
bermaksud untuk melakukan hal tersebut; atau
timbul dari kontrak atau hak legal lainnya, terlepas dari
apakah hak tersebut dapat dialihkan atau dipisahkan dari
perusahaan atau dari hak-hak dan kewajiban-kewajiban
lainnya.

Kriteria Kedua: Pengendalian


Perusahaan mengendalikan aset jika perusahaan memiliki kemampuan
untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan yang timbul dari aset
tersebut dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh
manfaat ekonomis tersebut.
Kemampuan perusahaan untuk mengendalikan manfaat ekonomis masa
depan dari suatu aset tidak berwujud biasanya timbul dari hak legal yang
memiliki kekuatan dalam suatu pengadilan. Apabila hak legal itu tidak
ada, perusahaan akan lebih sulit menunjukkan adanya pengendalian.
Akan tetapi, kekuatan hukum suatu hak bukan merupakan syarat perlu
bagi pengendalian karena perusahaan dapat saja mengendalikan
manfaat ekonomis masa depan dengan cara lain.
Manfaat ekonomis masa depan dapat timbul dari pengetahuan atas
pasar atau pengetahuan teknis. Perusahaan mengendalikan keuntungan
tersebut jika, misalnya, pengetahuan tersebut dilindungi oleh hukum
seperti hak cipta, perjanjian dagang terbatas (sepanjang diizinkan) atau
oleh perjanjian hukum bagi pegawai untuk menjaga kerahasiaan.

Kriteria ketiga: Manfaat Ekonomis Masa Depan

Manfaat ekonomis masa depan yang timbul


dari aset tidak berwujud dapat mencakup
pendapatan dari penjualan barang atau
jasa, penghematan biaya, atau manfaat lain
yang berasal dari penggunaan aset tersebut
oleh perusahaan. Misalnya, penggunaan hak
kekayaan intelektual dalam suatu proses
produksi tidak meningkatkan pendapatan
masa depan, tetapi menekan biaya produksi
masa depan

Jenis-jenis yang termasuk dalam aktiva


tidak berwujud antara lain, yaitu :
Hak Sewa (Lease Hold)
Hak sewa adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa
aktiva tertentu (sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa
mesin) yang biasanya menggunakan kurun waktu
tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte (notaris).
Hak sewa dinyatakan sebagai aktiva tetap (tak berwujud)
karena dua alasan :
Hak sewa memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan,
atau dengan kata lain, atas sumber daya (dana) yang
dikeluarkan diharapkan hak sewa akan memberikan
manfaat kembali (berpotensi menghasilkan kas atau
manfaat) di masa yang akan datang.

Manfaat yang akan diterima oleh


perusahaan atas kepemilikan hak
sewa, akan dinikmati oleh
perusahaan untuk periode waktu
lebih dari satu tahun buku. Melihat
batasan (bisa dikatakan syarat) di
atas, maka kita dapat memilah-milah
atas kejadian sewa, apakah
dibukukan sebagai aktiva tetap tak
berwujud atau sebagai biaya sewa.

Contoh Hak Sewa


PT Tiban Jaya Rotanmenyewa gedung untuk showroom-nya Rp
100.000.000 selama 10 tahun
PT Tiban Jaya Rotan menyewa mobil Rp 250.000 per hari untuk kliennya
yang berkunjung.
Pencatatan :
Sewa Gedung.100.000.000
Kas100.000.000
Biaya Sewa200.000
Kas.200.000
Kedua transaksi "sewa" tersebut diperlakukan berbeda
Sewa gedung dicatat sebagai harga perolehan aktiva tak berwujud,
berupa hak sewa bangunan karena nilainya yang material dan
manfaatnya lebih dari satu tahun buku, yaitu selama 10 tahun kedepan
Dalam transaksi sewa mobil, biaya yang dikeluarkan dicatat sebagai
biaya, karena nilai nominalnya tidak terlalu material dan manfaatnya
hanya satu hari atau kurang dari satu tahun buku.

Organization Cost
Organization Cost adalah pengeluaranpengeluaran perusahaan yang terjadi
sehubungan dengan set-up perusahaan
sebelum
beroperasi,
contohnya,
pembayaran kepada notaris. Pengeluaran
ini diakui sebagai perolehan aktiva tak
berwujud, karena atas pengeluaran
tersebut perusahaan akan memperoleh
manfaat yang lebih dari satu tahun buku
juga, yaitu selama perusahaan masih
beroperasi.

Perijinan (Permit & License)


Periijinan adalah hak perusahaan yang diperoleh
dari pihak pemerintah baik daerah maupun pusat
untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait
dengan bidang usahanya. Ijin-ijin perusahaan
tentu ada jangka waktunya, dan jika masa
berlakunya telah habis maka ijin tersebut harus
diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian
ijin usaha atau aktivitas tertentu atas terkait
dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3
sampai 30 tahun, yang artinya lebih dari satu
tahun buku. Untuk itu Ijin diakui sebagai aktiva
tetap tak berwujud.

Hak Paten

Hak Patent adalah hak yang diperoleh atas suatu


penemuan tertentu. Dimana atas penemuan tersebut,
penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk
kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang.
Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk, atau
rekayasa, atau formula, atau system, atau cara tertentu.
Contohnya, Perusahaan manufaktur dapat memperoleh
hak istimewa dalam memproduksi dan menjual barangbarang dengan satu atau beberapa ciri khusus. Hak
tersebut disebut Hak Paten.
Contoh soal:
Harcott Co. mengeluarkan biaya hukum sebesar $200.000
pada tanggal 1 Januari 2009 untuk mempertahankan
paten. Paten itu memiliki masa manfaat 20 tahun dan
diamortisasi menggunakan metode garis lurus. Jurnal
untuk mencatat biaya hukum dan amortisasi setiap
akhir tahun, yaitu:

PENYELESAIAN :
Tanggal
1 Januari 2009

Hak Paten ..$200.000


Kas ..
$200.000

Tanggal
31 Desember 2009

Beban Amortisasi Hak Paten$10.000


Akumulasi Amortisasi Hak Paten.$10.000

Merk Dagang (Trade Mark)


Merek Dagang yang biasa disingkat TM, adalah hak yang
diperoleh atas suatu merk komersial tertentu. Hak ini bisa
berupa logo, tulisan, bentuk, symbol, atau kombinasinya, yang
mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu.
Hak Penggandaan
Copyright adalah hak yang berikan atas suatu penulisan, baik
itu berupa karya ilmiah, puisi, novel, maupun lyric lagu, notasi
lagu/irama tertentu, script atau scenario film tertentu. Copyright
meliputi hak untuk memperbanyak dan mengedarkannya.

Franchise
Franchise adalah hak yang diperoleh
untuk melakukan suatu usaha
tertentu, atau memasarkan
produknya, sekaligus mengikuti pola
usaha, cara pengelolaan, penggunaan
logo maupun penggunaan alat usaha
tertentu yang aslinya dimiliki oleh
perusahaan yang memberikan hak
franchise.

Goodwill
Goodwill adalah kelebihan-kelebihan, keistimewaan
tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh
karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain.
Kelebihan/keisitimewaan tersebut bisa karena perusahaan
memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus,
menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari
pesaingnya, letaknya strategis, dan lain-lain.
Hak Cipta
Hak Cipta adalah hak istimewa untuk menerbitkan atau
mempublikasikan dan menjual karya seni dan komposisi
musik. Seperti halnya hak paten maka hak cipta dijual
atau diberikan pada pihak lain dengan perjanjianperjanjian tertentu. Hak cipta yang dibeli dari pihak lain
dicatat sebesar harga yang dibayarkan untuk
memperolehnya. Umur manfaat hak cipta tidak pasti,
maka hak cipta diamortisasi dalam periode yang cukup

Penurunan Nilai Aktiva


Impairment atau penurunan nilai terjadi
karena nilai tercatat aset melebihi nilai
terpulihkan. Nilai terpulihkan adalah nilai
yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi dengan biaya penjualan dan
nilai pakai. Kerugian penurunan nilai
merupakan selisih antara nilai tercatat
dikurangi dengan nilai terpulihkan.
Kerugian tersebut diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya. Pemulihan
terhadap penurunan nilai dapat dilakukan.

Dalam penurunan nilai, yang dipilih adalah nilai


tertinggi antara nilai yang dapat diperoleh kembali
dengan nilai yang digunakan. Sebagai ilustrasi
suatu kendaraan nilai tercatatnya 400juta, nilai
jual dikurangi biaya penjualan 350 juta dan nilai
pakainya 300 juta. Manajer akan memilih menjual
aset tersebut dengan harga 350 juta daripada
terus memakainya, karena nilai pakai aset tersebut
hanya 300 juta. Namun jika nilai pakainya 370 juta
dan nilai jual dikurangi biaya penjualan 310 juta,
maka manajer akan memilih terus menggunakan
aset tersebut sampai akhir masa manfaatnya.

Keuntungan dan kerugian dari Penurunan Nilai


Aktiva
Keuntungan dari penurunan nilai aktiva dijelaskan
dalam poin-poin berikut :
Beban penurunan nilai, jika diterapkan dengan benar,
memberikan analis dan investor cara yang berbeda
untuk menilai manajemen perusahaan dengan melihat
track record -nya. Manajer yang mencoret atau
menuliskan aset karena penurunan nilai bukan
merupakan pilihan investasi yang baik.
Banyak kegagalan bisnis yang diakibatkan penurunan
nilai aktiva. Pengungkapan tersebut memberikan
sinyal peringatan dini kepada kreditur dan investor .

Kerugian penurunan nilai aktiva dijelaskan dalam


poin-poin berikut :
Hal ini dapat , kadang-kadang , cukup sulit untuk
menentukan ukuran nilai yang harus digunakan saat
menilai sebuah penurunan . Pilihan yang paling
umum termasuk nilai pasar saat ini , biaya saat ini ,
NRV , atau jumlah arus kas bersih masa depan dari
unit yang menghasilkan pendapatan .
Panduan rinci tentang akuntansi untuk penurunan
nilai aset sedikit, seperti ketika untuk mengakui
penurunan, bagaimana mengukur penurunan nilai,
dan bagaimana mengungkapkan penurunan .

Biaya Riset dan Pengembangan


Banyak perusahaan melakukan pengeluaran yang cukup
besar jumlahnya untuk riset dan pengembangan dalam
rangka mendapatkan produk baru atau proses yang
lebih baik. Pada perusahaan raksasa seperti IBM,
Toyota, atau Mitsubishi, pengeluaran untuk keperluan
ini mungkin melebihi anggaran belanja sebuah negara
sedang berkembang. Riset dan pengembangan
memiliki sejumlah masalah akuntansi :
kadang-kadang sulit untuk mengaitkan pengeluaran
pada proyek tertentu.
seringkali terdapat ketidakpastian mengenai manfaat
dari pengaluaran tersebut.

PSAK 19 mendefinisikan riset sebagai penelitian


orisinal dan terencana yang dilaksanakan dengan
harapan memperoleh pembaruan pengetahuan
dan pemahaman teknis atas ilmu yang baru.
Sedangkan Pengembangan didefinisikan sebagai
penerapan temuan riset atau pengetahuan
lainnya pada suatu rencana atau rancangan
produksi bahan baku, alat, produk, proses,
sistem, atau jasa yang sifatnya baru atau yang
mengalami perbaikan yang substansial, sebelum
dimulainya produksi komersial atau pemakaian.

Contoh-contoh kegiatan riset adalah :


kegiatan yang ditujukan untuk memperoleh
pengetahuan baru (activities aimed at
obtaining new knowledge) pencarian, evaluasi,
dan seleksi penerapan temuan riset atau
pengetahuan lainnya pencarian alternatif
bahan baku, peralatan, produk, proses, sistem
atau jasa.
Perumusan, desain, evaluasi, dan seleksi
berbagai alternatif kemungkinan bahan baku
seperti : peralatan, produk, proses
sistem atau jasa

Contoh-contoh kegiatan pengembangan adalah :

Desain konstruksi, serta pengujian prototype


dan model sebelum produksi
Desain peralatan, cetakan, dan pewarnaan
yang melibatkan teknologi baru
Desain konstruksi, dan operasi pabrik
percontohan yang skalanya tidak ekonomis
untuk produksi komersial, dan
Desain konstruksi, dan pengujian alternatif
bahan baku, peralatan, produk, proses, sistem,
atau jasa yang baru atau yang diperbaiki.

Penyajian Aktiva Tidak Berwujud dan Item yang


Terkait

Pada umumnya aktiva tetap dilaporkan


bersama-sama dengan sumber sumber yang
ada, tetapi aktiva tidak berwujud dilaporkan
tersendiri setelah aktiva tetap. Pelaporan harus
cukup jelas dan bila mana perlu diberi catatan
tambahan, baik dalam laporan itu sendiri
ataupun dalam catatan atas laporan keuangan.
Selain itu, metoda depresiasi atau amortisasi
yang digunakan juga harus dijelaskan dan
jumlah depresiasi atau amortisasi untuk tahun
yang bersangkutan juga disebutkan.

Catatan atas laporan keuangan


sebaiknya memasukkan informasi
tentang perolehan asset tak
berwujud , memasukkan biaya
amortisasi sebagai bagian dari aset .
Catatan ini juga memasukkan
perubahan pada nilai terbawa bagian
aset yang tak berwujud selama
periode tersebut.

Contoh penyajian aktiva tetapdan aktiva tak berwujud


dalam neraca
PT TINOMBALA
Neraca sebagian

Aktiva Tetap
Tambang batu bara, atas dasar
Harga perolehan, dikurangi deplesi
Rp 95.400.000
Gedung dan peralatan, atas
Dasar harga perolehan .........Rp 2.207.100.000
Kurangi: Akumulasi depresiasi
1.229.000.000
987.100.000
Jumlah aktiva tetap ...
Rp 1.073.500.000
Aktiva tak berujud
Hak Paten
410.000.000
Jumlah .....
Rp
1.483.500.000

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Sia Bab Akhir
    Sia Bab Akhir
    Dokumen6 halaman
    Sia Bab Akhir
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • Sia 3 Print
    Sia 3 Print
    Dokumen69 halaman
    Sia 3 Print
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • Asp Blud
    Asp Blud
    Dokumen5 halaman
    Asp Blud
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
    TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
    Dokumen4 halaman
    TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Rika
    Bab 4 Rika
    Dokumen8 halaman
    Bab 4 Rika
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • RESUME HUKUM BISNIS
    RESUME HUKUM BISNIS
    Dokumen15 halaman
    RESUME HUKUM BISNIS
    stefannymalacoppo
    100% (1)
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen6 halaman
    Bab 4
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Pensiun
    Akuntansi Pensiun
    Dokumen17 halaman
    Akuntansi Pensiun
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • Akmen 143
    Akmen 143
    Dokumen10 halaman
    Akmen 143
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat
  • SIA Pertemuan 11
    SIA Pertemuan 11
    Dokumen12 halaman
    SIA Pertemuan 11
    stefannymalacoppo
    Belum ada peringkat