Anda di halaman 1dari 6

Kain Ulos

Ulos
Ulos atau sering juga
disebut kain
ulos adalah salah satu
busana khas Indonesia.
Ulos secara turun
temurun dikembangkan
oleh
masyarakat batak, Sum
atera Utara. Dari
bahasa asalnya, ulos
berarti kain

Asal-Usul
Pada awalnya nenek moyang mereka mengandalkan

sinar matahari dan api sebagai tameng melawan rasa


dingin. Masalah kecil timbul ketika mereka
menyadari bahwa matahari tidak bisa diperintah
sesuai dengan keinginan manusia. Sedang pada
malam hari rasa dingin semakin menjadi-jadi dan
api sebagai pilihan kedua ternyata tidak begitu
praktis digunakan waktu tidur karena resikonya
tinggi. Maka lahirlah ulos sebagai produk budaya asli
suku Batak.

Proses Pembuatan
Dahulu sebelum ada perusahaan tenun, hampir

setiap keluarga menenunulos untuk keperluan


mereka. Dengan bahan benang kapas atau benang
rami,ulos ditenun dengan alat penenun tradisional
(alat tenun bukan mesin) yang digerakkan dengan
tenaga tangan dan kaki. Alat-alatnya terdiri dari:

"tundalan", pengikat pinggang waktu menenun.


"baliga", alat pemisah benang.
"langgiyang" sebagai pasangan baliga untuk menjaga agar
benang tidak kusut waktu ditenun.
"patubabohon", alat pengukur panjang kain tenunan.

Bentuk dan Macamnya


Ulos dapat bervariasi dalam hal motif, warna, nama

maupun kegunaannya. Pada dasarnya memang sama


tetapi tempat pembuatan serta selera pengrajinnya
ternyata banyak menimbulkan variasi tersebut. Di
Tapanuli Utara misalnya, lebih banyak kombinasi
tiga warna: putih, merah, hitam; di Tapanuli Selatan
ada empat warna pokok dengan hiasan manik-manik
putih dan hitam. Warna dasar daerah Karo biru tua,
Toba dan Simalungun hitam kecoklatan atau
keputih-putihan.

Fungsi/Peranan Sosial Ulos


Sebagai penghormatan/penghargaan
Sebagai pakaian resmi
Sebagai pakaian untuk tarian adat

Anda mungkin juga menyukai