Anda di halaman 1dari 11

IKA PURNAMASARI

RIDHO GIFFARY
IQLIMA PRAJNA PARAMHITA
YUNITA RANI NOVIANA
BANU SATRIYO
YARFA ITSNAIN RAKHMATULLAH

ANALISA BETON PRACETAK


UNTUK STRUKTUR PELAT DUA
ARAH PADA PELAT LANTAI.

Latar Belakang
Di bidang konstruksi saat ini, material beton
bertulang dengan sistem pracetak menjadi
semakin diminati karena berbagai
keunggulan yang dimiliki baik dari segi
ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil
yang dihasilkan. Pelat lantai adalah
komponen struktur bangunan yang memiliki
dimensi tertentu untuk menyalurkan beban
mati dan beban hidup diatasnya untuk
disalurkan kepada penopangnya.

Tujuan Penulisan

Untuk merencanakan struktur pelat lantai


dua arah dengan beton precast berdasarkan
peraturan SNI 2847:2013 Persyaratan Beton
Struktural untuk Bangunan Gedung.
Dapat lebih memperdalam pengetahuan
mengenai beton precast khususnya bagian
pelat lantai.
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
mata kuliah metodologi penelitian pada
Jurusan Teknik Sipil STT PLN Jakarta.

Manfaat Penelitian

Agar dapat mengetahui gaya gaya


dan kekuatan pada struktur beton
precast pelat lantai dua arah.
Untuk pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.

Rumusan Masalah

Bagaimana gaya gaya yang bekerja


pada struktur pelat lantai dua arah?
Bagaimana kekuatan struktur pelat
dengan menggunakan beton precast?

Batasan Masalah

Dalam pembahasannya, untuk perencanaan


struktur pelat beton pracetak pada gedung,
penulis hanya membahas perhitungan
struktur pelat beton, jadi perhitungan selain
perhitungan pelat beton tidak diikut sertakan.
Selain itu, dalam perhitungannya, penulis
hanya menyajikan perhitungan bentangan
terpanjang dan tipe pelat yang paling luas,
sedangkan bentangan dan permukaan luas
pelat yang kecil di asumsikan terwakili.

METODE PENELITIAN
Persiapan

Menentukan perihal pokok pembahasan tugas


Studi pustaka terhadap struktur yang direncanakan.

Pengumpulan

Data

Data teknis
Data non teknis

Penyajian

Laporan

Penyajian

Analisa dan Perhitungan


Perhitungan mekanika dan struktur pelat menggunakan perhitungan menggunakan
perhitungan manual.
SNI 2847:2013 Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung.
Kesimpulan

Data Proyek

Kuat tekan beton,


fc = 35 Mpa

Tegangan leleh baja untuk tulangan


lentur,
fy = 240 Mpa

Panjang bentang pelat arah x,


Lx = 2,6 m

Panjang bentang pelat arah y,


Ly = 4,9 m

Tebal pelat lantai,


h = 100 mm

Diamater tulangan yang digunakan,


= 10 mm

Data Analisa
Data Bahan Struktur
Kuat tekan beton,
fc = 24 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur,
fy = 240 MPa
Data Pelat Lantai
Panjang bentang pelat arah x, Lx = 2,6 m
Panjang bentang pelat arah y, Ly = 4,9 m
Tebal pelat lantai,
h = 100 mm
Koefisien momen pelat untuk: Ly/Lx = 1,885
(Koefisien momen pelat):
Lapangan x, Cix = 40
Lapangan y, Ciy = 12,15
Tumpuan x, Ctx = 82,85
Tumpuan y, Cty = 57
Diamater tulangan yang digunakan,
= 10 mm
Tebal bersih selimut beton
ts = 20 mm
Beban Mati (DEAD LOAD),
QD = 4,200 kN/m2
Beban Hidup (LIVE LOAD),
QL = 3,5 KN/m2
Beban Rencana Terfaktor,
Qu= 10,64 KN/m2

Luas tulangan terpakai,


As = p / 4 x 2 x b / s = 436 mm
Diambil jarak sengkang,
s = 180 mm
Jarak tulangan maksimum,
smax = 200 mm
Lendutan total,
dtot = de + dg = 8,093 mm
Syarat : dtot Lx/240
8,093 < 10,833
AMAN OK

KESIMPULAN
Mutu beton, fc (Sebelum : 35 Mpa)
(Sesudah : 24 Mpa)
disimpulkan bahwa pengurangan mutu beton dapat
menghemat biaya proyek tanpa mengabaikan
kekuatan struktur minimum sesuai dengan fungsi
gedung perkantoran.
Kontrol lendutan pelat
Dari analisa perhitungan didapat bahwa kontrol
lendutan pelat sebesar 8,093 mm yang telah
memenuhi persyaratan maksimum sebesar 10,833
mm.

SARAN
Sebelum melakukan perhitungan
hendaknya kita memperoleh data teknis
yang lengkap , karena data tersebut dapat
menunjang dalam membuat rencana
analisa perhitungan sesuai dengan syarat
syaratnya.
Dalam merencanakan suatu proyek
seharusnya menggunakan mutu yang
sesuai sehingga biaya yang dikeluarkan
lebih ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai