Metlit
Metlit
RIDHO GIFFARY
IQLIMA PRAJNA PARAMHITA
YUNITA RANI NOVIANA
BANU SATRIYO
YARFA ITSNAIN RAKHMATULLAH
Latar Belakang
Di bidang konstruksi saat ini, material beton
bertulang dengan sistem pracetak menjadi
semakin diminati karena berbagai
keunggulan yang dimiliki baik dari segi
ekonomi, waktu dan mutu bangunan sipil
yang dihasilkan. Pelat lantai adalah
komponen struktur bangunan yang memiliki
dimensi tertentu untuk menyalurkan beban
mati dan beban hidup diatasnya untuk
disalurkan kepada penopangnya.
Tujuan Penulisan
Manfaat Penelitian
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
METODE PENELITIAN
Persiapan
Pengumpulan
Data
Data teknis
Data non teknis
Penyajian
Laporan
Penyajian
Data Proyek
Data Analisa
Data Bahan Struktur
Kuat tekan beton,
fc = 24 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur,
fy = 240 MPa
Data Pelat Lantai
Panjang bentang pelat arah x, Lx = 2,6 m
Panjang bentang pelat arah y, Ly = 4,9 m
Tebal pelat lantai,
h = 100 mm
Koefisien momen pelat untuk: Ly/Lx = 1,885
(Koefisien momen pelat):
Lapangan x, Cix = 40
Lapangan y, Ciy = 12,15
Tumpuan x, Ctx = 82,85
Tumpuan y, Cty = 57
Diamater tulangan yang digunakan,
= 10 mm
Tebal bersih selimut beton
ts = 20 mm
Beban Mati (DEAD LOAD),
QD = 4,200 kN/m2
Beban Hidup (LIVE LOAD),
QL = 3,5 KN/m2
Beban Rencana Terfaktor,
Qu= 10,64 KN/m2
KESIMPULAN
Mutu beton, fc (Sebelum : 35 Mpa)
(Sesudah : 24 Mpa)
disimpulkan bahwa pengurangan mutu beton dapat
menghemat biaya proyek tanpa mengabaikan
kekuatan struktur minimum sesuai dengan fungsi
gedung perkantoran.
Kontrol lendutan pelat
Dari analisa perhitungan didapat bahwa kontrol
lendutan pelat sebesar 8,093 mm yang telah
memenuhi persyaratan maksimum sebesar 10,833
mm.
SARAN
Sebelum melakukan perhitungan
hendaknya kita memperoleh data teknis
yang lengkap , karena data tersebut dapat
menunjang dalam membuat rencana
analisa perhitungan sesuai dengan syarat
syaratnya.
Dalam merencanakan suatu proyek
seharusnya menggunakan mutu yang
sesuai sehingga biaya yang dikeluarkan
lebih ekonomis.