Di susun oleh :
Rachman Arif P
: 1432015001
Achmad Soleh
: 1432015007
Achmad Zulfikar R
: 143201500
Eko Hariyono
: 143201500
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Ibu
Endang ,Msi selaku dosen kami.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini, tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik, dan saran akan kami terima dan hargai demi
perbaikan dan pembenahannya makalah ini di masa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Secara khusus,
ucapan terima kasih penulis tujukan kepada Ibu Endang ,Msi selaku dosen mata kuliah
Peekonomian Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Tuhan melipatgandakan balasan yang setimpal.
Akhirnya, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, 14 Desember 2014
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi berkualitas atau inklusif growth yang banyak
menyerap tenaga kerja, bukan sekadar besaran angka . Dari wacana tersebut bahwa Indonesia
sangat berpotensi besar dalam membuat beberapa kebijakan untuk bisa meninjau kembai
analisa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Pembangunan dan pertumbuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipidahkan tetapi diantara dua
hal tersebut terdapat Trade off atau pertukaran untuk bisa memilih suatu keputusan
pemerataan masyarakat di Indonesia atau menunjang pertumbuhannya,
Oleh sebab itu banyak sekali faktor faktor, analisa, dan hal hal yang mempengaruhi untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul dari Latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1.2.1 Faktor analisa Pertumbuhan Ekonomi
1.2.2 Indonesia berpotensi tapi kurang bisa menunjang Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas
1.2.3 Hal Hal yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yag berkualitas
3
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
BAB II
PENJELASAN TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Tolak
ukur pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkat
nyata ekonomi dan diukur melalui perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama
atas suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan.
Oleh karena itu semakin bertambahnya pendapatan masyarakat setiap tahunnya, maka
akan pertambah pula kebutuhan konsumsi setiap tahunnya. Selain dari sisi permintaan
(konsumsi), dari segi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan
pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan).
2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan faktor input yang akan diubah menjadi output.
Sumber daya alam yang beraneka ragam menjadikan kekayaan akan bahan baku untuk
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
dijadikan beraneka jenis produk tanpa harus mengimpor dari negara lain.
2. Akumulasi Modal
Akumulasi modal merupakan pendapatan yang ditabung untuk diinvestasikan ke produksi
dalam bentuk bahan baku peralatan, pabrik baru dan infrastruktur.
3. Pertambahan Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertambahan penduduk merupakan penambahan jumlah tenaga kerja produktif untuk
mengerjakan proses produksi.
4. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan kemajuan hasil riset akan mendapatkan penemuanpenemuan baru dengan teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan produktifitas lebih
cepat.
5. Sistem Sosial dan Adat Istiadat
Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang penting dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi. Hasil identifikasi di negara-negara berkembang menunjukan
bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi penghambat dalam pertumbuhan
ekonomi. Adat istiadat yang kental pada masyarakat tradisional berupa upacara untuk
berbagai kegiatan dan acara dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi.
6
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
d) Teori Marx
Lima tahapan perkembangan perekonomian, yaitu :
Perekonomian komunal primitif, perekonomian perbudakan, perekonomian feodal,
perekonomian kapitalis, perekonomian sosialis.
Dan lalu muncullah Teori teori perkembangan perekonomian lain setelah itu antara lain;
faktor produksi utama (tenaga kerja, tanah, dan modal), dan peran teknologi dan ilmu
pengetahuan.
2. Teori Neo Keynes
Model Pertumbuhan yan masuk di dalam Teori Keynes adalah modal dari Harrod dan Domar
yang mencoba memperluas teori Keynes yaitu mengenai keseimbangan Teori Ekonomi. Di
dalam model nya lebih memfokuskan : Investasi (I), s (Marginal Propensity to Save).
3. Teori Neo Klasik
Beberapa model Neo Klasik adalah :
1. Model Pertumbuhan A. Lewis
2. Model pertumbuhan Paul A. Baran
3. Teori Ketergantungan Neo Kolonial
4. Model Pertumbuhan WW. Rostow
5. Model Pertumbuhan Solow
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
4. Teori Modern
Penjelasan pada teori perekonomian diatas hanya dapat menjelaskan faktor faktor
produksi saat negara tersebut dapat maju dengan pesat, tapi dari hasil analisis yang ada
faktor produksi tidak sepenuhnya dapat memperbaiki negara tersebut dapat maju,
contohnya adalah Korea Selatan yang pesat dari hasil industri tetapi tidak tergantung dari
akumulasi modal dan penambaha jumlah tenaga kerja tetapi faktor lainnya adalah adanya
produktifitas kerja yang tinggi sehinnga membuat kinerja mereka benar benar
menghasilkan kinerja ekonomi yang baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor inti yang mendukung pertumbuhan ekonomi dari
semua teori diatas adalah bahwa kualitas dari SDM atau tenaga kerja lebih penting
dibanding kuantitas atau jumlahnya tenaga kerja itu sendiri.
9
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
BAB III
Analisa Faktor Pertumbuhan Ekonomi.
2.4 Analisa Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Fluktuasi Perekonomian Indonesia sangat terkait dengan fluktuasi stabilitas sosial,
politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat secara relatif maupun absolut.
Secara absolut berarti perubahan PDB (Produk Domestik Bruto) tahun lalu denga tahun
sekarang.
Misalnya PDB tahun 2004 tumbuh 3 trilitun dari PDB 2003.
Dan berikut ini adalah faktor faktor analisa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :
1. Kredit Perbankan
Kredit dalam hal ini menjadi intermediasi , berperan dalam mendorong perluasan
kesempatan kerja dengan penyediaan dana untuk membuka ladang usaha. Khusus untuk
dana tersebut diberikan dari Bank berbentuk kredit.
2. Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi dapat menyesuaikan pertumbuhan ekonomi, apabila masyarakat
dapat banyak mengkonsumsi produk produk dalam negeri, maka dinyatakan bahwa
negara tersebut dapat dominan memenuhi kebutuhan suatu negaranya.
Dan apabila masyarakat dapat mengkonsumsi dalam intensitas yang banyak dari produk
produk luar negeri maka pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut berkurang karena
selalu mengkonsumsi produk impor dapat dikatakan pola konsumtif.
10
3. Tenaga Kerja
Pengaruh tenaga kerja yang signifikan mengugkapkan karena posisi tenaga kerja dapat
menggerakkan perekonomian suatu daerah. Tenaga kerja produktif merupakan sember
penerimaan daerah dan merupakan sektor pjak dari konsumen.
4. Pengeluaran Pemerintah
Pembelanjaan atas barag barang dan jasa yang dilakukan pemerintah dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan rutin dan pembangunan, dihitung, dalam rupiah.
5. Volume Ekspor
Semakin tinggi ekspor yang dikeluarkan suatu negara, semakin tinggi produktifitas kerja
dan semakin tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor yang sangat tinggi akan
memperbesar kapasitas konsumsi untuk dapat memperbesar output dan mengakses
sumber daya sumber daya yang langka ke asar internasional. Ekspor juga dapat
membantu negara untuk dapat membantu negara negara untuk menjalankan usaha
usaha dalam menjalankan perdagangan komparatifnya. Dan dari hasil beberapa tesis
menyatakan bahwa tingkat pendapatan nasional konstan terhadap fungsi konsumsi hal
tersebut telah diteliti oleh John Maryard Keynes.
11
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
12
13
Dan dalam menunjukkan ketimpangan yang semakin ringan ataupun semakin berat,
hal tersebut telah diukur dalam Koefisien Gini (KG)
14
15
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
Perbandingan Komposisi PDB Menurut Skala Usaha Pada Tahun 1997 dan 2003
Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Milyar Rupiah)
No Skala Usaha
1997
2003
Pertumbuhan
171.048
(40,45)
183.125
(41,11)
+7,06%
Usaha Menengah
78.524
(17,41)
75.975
(15,61)
-3,25%
Usaha Besar
183.673
(42,17)
185.352
(43,28)
+0,91%
433.245
(100)
444.453
(100)
+2,59%
Jumlah PDB
16
Rata-Rata 2000-2003
LAPANGAN USAHA
UMK
UM
UB
Strukt
ur
85,7
9,09
5,17
16,89
6,73
2,96
90,30
12,20
15,14
12,98
71,89
25,10
0,52
6,80
92,68
1,73
Bangunan
43,88
22,57
33,55
5,93
75,60
20,81
3,59
16,15
36,69
26,64
36,67
5,50
16,80
46,47
36,73
6,64
Jasa-Jasa
35,59
7,16
57,25
9,86
PDB
40,55
15,22
44,24
100,00
46,22
17,19
36,60
87,74
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Bersih
17
Tahun
No
Skala Usaha
2000
2003
62.856.76
5(88,79)
70.282.17
8(88,43)
7.425.413
(11,81%)
Usaha Menengah
7.550.674
(10,67)
8.754.615
(11,02)
1.203.941
(15,94%)
Usaha Besar
382.438
(0,54)
438.198
(0,55)
55.760
(14,58%)
70.789.87
7(100)
79.474.99
1(100)
8.685.114
(12,27%)
Jumlah
Pertumbuha
n
18
Skala Usaha
2000
2003
Pertumbuhan
21.136.51
0(5,42)
20.464.86
9(5,37)
-671.641
(3,18)
Usaha Menengah
54.312.09
6(13,93)
55.394.44
9(14,53)
+1.082.353
(1,99)
Usaha Besar
314.518.6
82(81,63)
305.389.0
28(80,10)
-9.121.654
(2,90)
389.957.2
89(100)
381.256.3
46(100)
-8.700.943
(2,23)
Jumlah
19
Di antara penyebab penurunan kemiskinan berjalan lambat adalah dua hal berikut:
Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang kurang tepat karena kurang
memperhatikan karakteristik kemiskinan, dan
Pertumbuhan ekonomi kurang berkualitas.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas ditunjukkan oleh
sensifitasnya yang lemah terhadap penurunan kemiskinan.
Hasil exercises Suhariyanto (2012) menunjukkan, sepanjang tahun 2000-2011, elastisitas
pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan tingkat kemiskinan hanya sebebar -0.3990.
Artinya, penurunan jumlah penduduk miskin untuk setiap satu persen pertumbuhan
ekonomi hanya sebesar 143.050 orang.
Tidak mengherankan kalau pendapatan per kapita terus meningkat, sementara pada
saat yang sama ketimpangan pendapatan juga terus melebar karena rata-rata
pengeluaran/pendapatan penduduk golongan bawah tumbuh lebih lambat dibanding
kelompok kelas menengah dan kaya.
20
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
21
22
23
BAB VI
SARAN DAN KESIMPULAN
3.1 Saran
Negara negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia dapat membuat
strategi dan penambahan kualitas efektifitas kerja, serta investasi sumber daya
manusia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
3.2 Kesimpulan
1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu.
2. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang
memiliki tolak ukur dalam mengurangi masalah masalah dalam perekonomian,
terdapat beberapa strategi yaitu yang disebut Triple Track Strategy, yaitu : Pro Poor,
Pro Job, dan Pro Growth.
3. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
a. Terbukanya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Memperbaiki ekonomi masyarakat.
d.
Mengurangi
risiko gejolak sosial dan meningkatkan stabilitas sosial politik.
UPN Veteran
Pembangunan - Jatim
24
DAFTAR PUSTAKA
http://www.imq21.com/ekonomiyangberkualitas
Kuncoro,Mudrajad. Ekonomi Pembangunan.2010. Erlangga- Jakarta.
Tambunan, Tulus. 2009. Perekonomia Indonesia. Jakarta- Ghalia Indonesia.
Jurnas Universitas Sumatera Utara, Analisa Faktor Faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi. tahun 2009.
Jurnas universitas Negeri Semarang, The Quality of Growth.tahun 2008 (JEJAK,
Volume 1, Nomor 1, September, 2008)
25
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
26
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
27
UPN Veteran Pembangunan - Jatim