Anda di halaman 1dari 27

PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM

PERTUMBUHAN PENDAPATAN PERKAPITA.


SEBAGAI MAKALAH TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

Di susun oleh :
Rachman Arif P

: 1432015001

Achmad Soleh

: 1432015007

Achmad Zulfikar R

: 143201500

Eko Hariyono

: 143201500

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Ibu
Endang ,Msi selaku dosen kami.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini, tentu masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik, dan saran akan kami terima dan hargai demi
perbaikan dan pembenahannya makalah ini di masa mendatang.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penyusunan makalah ini. Secara khusus,
ucapan terima kasih penulis tujukan kepada Ibu Endang ,Msi selaku dosen mata kuliah
Peekonomian Indonesia yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Semoga
Tuhan melipatgandakan balasan yang setimpal.
Akhirnya, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, 14 Desember 2014

UPN Veteran Pembangunan - Jatim

BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Latar Belakang
Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi berkualitas atau inklusif growth yang banyak
menyerap tenaga kerja, bukan sekadar besaran angka . Dari wacana tersebut bahwa Indonesia
sangat berpotensi besar dalam membuat beberapa kebijakan untuk bisa meninjau kembai
analisa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
Pembangunan dan pertumbuhan adalah dua hal yang tidak dapat dipidahkan tetapi diantara dua
hal tersebut terdapat Trade off atau pertukaran untuk bisa memilih suatu keputusan
pemerataan masyarakat di Indonesia atau menunjang pertumbuhannya,
Oleh sebab itu banyak sekali faktor faktor, analisa, dan hal hal yang mempengaruhi untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang muncul dari Latar belakang diatas adalah sebagai berikut:
1.2.1 Faktor analisa Pertumbuhan Ekonomi
1.2.2 Indonesia berpotensi tapi kurang bisa menunjang Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas
1.2.3 Hal Hal yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yag berkualitas

3
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

1.3 Ruang Lingkup masalah


Berbagai permasalahan yang ada penulis memberi ruang lingkup berupa ; pengertian
pertumbuhan, ciri ciri pertumbuhan, yang berkualitas, analisa faktor, dan sumber daya
penunjang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
1.4 Rumusan Masalah
Dari Identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai
berikut :
1.4.1 Faktor Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan ekonomi
1.4.2 Teori teori yang memperkuat pertumbuhan ekonomi
1.4.3 Strategi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
1.4.4 Pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang
1.4.5 Data data yang mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian
1.5 Metode Penulisan
Metode yang dipilih penulis untuk menyusun makalah ini yaitu dari berbagai sumber buku,
internet dan diskusi dari para penulis.
1.6 Tujuan penulisan
Tujuan penulis untuk menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Perekonomian Indonesia, dan dapat menyalurkan sebagian kecil pengetahuan untuk dunia ilmu
UPN Veteran Pembangunan
- Jatim
pengetahuan,
sebagai
generasi penerus bangsa.

BAB II
PENJELASAN TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara
secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Tolak
ukur pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkat
nyata ekonomi dan diukur melalui perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka
panjang. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama
atas suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan.
Oleh karena itu semakin bertambahnya pendapatan masyarakat setiap tahunnya, maka
akan pertambah pula kebutuhan konsumsi setiap tahunnya. Selain dari sisi permintaan
(konsumsi), dari segi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan
pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan).
2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam merupakan faktor input yang akan diubah menjadi output.
Sumber daya alam yang beraneka ragam menjadikan kekayaan akan bahan baku untuk
UPN Veteran Pembangunan - Jatim
dijadikan beraneka jenis produk tanpa harus mengimpor dari negara lain.

2. Akumulasi Modal
Akumulasi modal merupakan pendapatan yang ditabung untuk diinvestasikan ke produksi
dalam bentuk bahan baku peralatan, pabrik baru dan infrastruktur.
3. Pertambahan Penduduk dan Angkatan Kerja
Pertambahan penduduk merupakan penambahan jumlah tenaga kerja produktif untuk
mengerjakan proses produksi.
4. Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi merupakan kemajuan hasil riset akan mendapatkan penemuanpenemuan baru dengan teknologi baru, sehingga dapat meningkatkan produktifitas lebih
cepat.
5. Sistem Sosial dan Adat Istiadat
Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang penting dalam menciptakan
pertumbuhan ekonomi. Hasil identifikasi di negara-negara berkembang menunjukan
bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat menjadi penghambat dalam pertumbuhan
ekonomi. Adat istiadat yang kental pada masyarakat tradisional berupa upacara untuk
berbagai kegiatan dan acara dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi.

6
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

2.3 Teori Teori dan Model perkembangan perekonomian


1. Teori Klasik
Ada dua aliran utama pemikiran mengenai pertumbuhan ekonomi (dilihat dari sisi AS/
produksi), yakni teori klasik dan teori modern. berikut contohnya : teori Neo Keynes dan Teori
Neo Klasik.
Dasar pemikiran dari teori klasik ini adalah pembangunan ekonomi yang diandasi oleh sistem
liberal, yang mana pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan
keuntungan maksimal. Jika keuntungan meningkat, tabungan akan meningkat, dan investasi
juga akan bertambah. Hal ini akan otomatis meningkatkan stok modal yang ada. Skala produksi
meningkat dan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja sehingga tingkat upah juga
meningkat.
Beberapa teori klasik antara lain sebagai berikut :
a) Teori Pertumbuhan Adam Smith
Ada tiga faktor penentu proses produksi / pertumbuhan, yaitu : SDA, SDM, dan investasi.
b) Teori Pertumbuhan David Ricardo
Dalam teori ini pertumbuhan ditentukan oleh SDA (dalam arti tanah) yang terbatas
jumlahnya dan jumlah penduduk yang menghasilkan jumlah tenaga kerja yang
menyesuaikan diri dengan tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah alamiah.
c) Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus
Ukuran keberhasilan suatu perekonomian adalah kesejahteraan negara, yaitu jika
UPN
Veteran Pembangunan
- Jatim
Pendapatan
Nasional
Perkapita potensial meningkat.

d) Teori Marx
Lima tahapan perkembangan perekonomian, yaitu :
Perekonomian komunal primitif, perekonomian perbudakan, perekonomian feodal,
perekonomian kapitalis, perekonomian sosialis.
Dan lalu muncullah Teori teori perkembangan perekonomian lain setelah itu antara lain;
faktor produksi utama (tenaga kerja, tanah, dan modal), dan peran teknologi dan ilmu
pengetahuan.
2. Teori Neo Keynes
Model Pertumbuhan yan masuk di dalam Teori Keynes adalah modal dari Harrod dan Domar
yang mencoba memperluas teori Keynes yaitu mengenai keseimbangan Teori Ekonomi. Di
dalam model nya lebih memfokuskan : Investasi (I), s (Marginal Propensity to Save).
3. Teori Neo Klasik
Beberapa model Neo Klasik adalah :
1. Model Pertumbuhan A. Lewis
2. Model pertumbuhan Paul A. Baran
3. Teori Ketergantungan Neo Kolonial
4. Model Pertumbuhan WW. Rostow
5. Model Pertumbuhan Solow
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

4. Teori Modern
Penjelasan pada teori perekonomian diatas hanya dapat menjelaskan faktor faktor
produksi saat negara tersebut dapat maju dengan pesat, tapi dari hasil analisis yang ada
faktor produksi tidak sepenuhnya dapat memperbaiki negara tersebut dapat maju,
contohnya adalah Korea Selatan yang pesat dari hasil industri tetapi tidak tergantung dari
akumulasi modal dan penambaha jumlah tenaga kerja tetapi faktor lainnya adalah adanya
produktifitas kerja yang tinggi sehinnga membuat kinerja mereka benar benar
menghasilkan kinerja ekonomi yang baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor inti yang mendukung pertumbuhan ekonomi dari
semua teori diatas adalah bahwa kualitas dari SDM atau tenaga kerja lebih penting
dibanding kuantitas atau jumlahnya tenaga kerja itu sendiri.

9
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

BAB III
Analisa Faktor Pertumbuhan Ekonomi.
2.4 Analisa Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Fluktuasi Perekonomian Indonesia sangat terkait dengan fluktuasi stabilitas sosial,
politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat secara relatif maupun absolut.
Secara absolut berarti perubahan PDB (Produk Domestik Bruto) tahun lalu denga tahun
sekarang.
Misalnya PDB tahun 2004 tumbuh 3 trilitun dari PDB 2003.
Dan berikut ini adalah faktor faktor analisa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi :
1. Kredit Perbankan
Kredit dalam hal ini menjadi intermediasi , berperan dalam mendorong perluasan
kesempatan kerja dengan penyediaan dana untuk membuka ladang usaha. Khusus untuk
dana tersebut diberikan dari Bank berbentuk kredit.
2. Tingkat Konsumsi
Tingkat konsumsi dapat menyesuaikan pertumbuhan ekonomi, apabila masyarakat
dapat banyak mengkonsumsi produk produk dalam negeri, maka dinyatakan bahwa
negara tersebut dapat dominan memenuhi kebutuhan suatu negaranya.
Dan apabila masyarakat dapat mengkonsumsi dalam intensitas yang banyak dari produk
produk luar negeri maka pertumbuhan ekonomi suatu negara tersebut berkurang karena
selalu mengkonsumsi produk impor dapat dikatakan pola konsumtif.

10

UPN Veteran Pembangunan - Jatim

3. Tenaga Kerja
Pengaruh tenaga kerja yang signifikan mengugkapkan karena posisi tenaga kerja dapat
menggerakkan perekonomian suatu daerah. Tenaga kerja produktif merupakan sember
penerimaan daerah dan merupakan sektor pjak dari konsumen.
4. Pengeluaran Pemerintah
Pembelanjaan atas barag barang dan jasa yang dilakukan pemerintah dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan rutin dan pembangunan, dihitung, dalam rupiah.
5. Volume Ekspor
Semakin tinggi ekspor yang dikeluarkan suatu negara, semakin tinggi produktifitas kerja
dan semakin tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ekspor yang sangat tinggi akan
memperbesar kapasitas konsumsi untuk dapat memperbesar output dan mengakses
sumber daya sumber daya yang langka ke asar internasional. Ekspor juga dapat
membantu negara untuk dapat membantu negara negara untuk menjalankan usaha
usaha dalam menjalankan perdagangan komparatifnya. Dan dari hasil beberapa tesis
menyatakan bahwa tingkat pendapatan nasional konstan terhadap fungsi konsumsi hal
tersebut telah diteliti oleh John Maryard Keynes.

11
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

6. Indeks Pembangunan Indonesia


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran
perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang juga mengukur
pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.
2.5 Pengertian Pertumbuhan yang berkualitas
Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang memiliki
tolak ukur dalam mengurangi masalah dalam perekonomian, terdapat beberapa strategi
yaitu yang disebut Triple Track Strategy, yaitu : Pro Poor, Pro Job, dan Pro Growth.
Basis pertama yaitu meningkatkan ekspor dan investasi, basisi kedua menggerakkan
sektor Riil guna meningkatkan lahan tenaga kerja, basis ketiga yaitu merevitalisasi
pertanian, kehutanan, dan ekonomi pedesaan untuk mengurangi kemiskinan.
Distribusi pendapatan nasional adalah konsep yang lebih luas dibandingkan kemiskinan
karena cakupannya tidak hanya menganalisa populasi yang berada dibawah garis
kemiskinan. Kebanyakan dari ukuran dan indikator yang mengukur tingkat distribusi
pendapatan tidak tergantung pada rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran
distribusi pendapatan dipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat
kesejahteraan.

12

UPN Veteran Pembangunan - Jatim

Beberapa strategi utama adalah meningkatkan pemerataan distribusi pendapatan


nasional. Sehingga dalam hal ini pemerintah tidak hanya memprioritaskan pertumbuhan
ekonomi semata melainkan juga memikirkan kesejahteraan masyarakat, dengan pemerataan
distribusi pendapatan, untuk mencegah adanya kesenjagan sosial. Masalah utama dalam
distribusi pendapatan sebuah daerah adalah ketidakmerataan pendapatan antar kelompok
masyarakat dalam daerah tersebut, oleh karenanya sering juga disebut tingkat
ketidakmerataan atau kesenjangan (inequality).
Jenis jenis pendapatan terdiri dari :
1. Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji (salaries), benefit serta berbagai jenis
labor income lainnya
2. Property Income, meliputi sewa (rent), bunga tabungan (interest paid on saving account),
laba perusahaan (corporate profit), dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba
perusahaan perseorangan.
Biasanya dalam pendistribusian nasional terdapat juga sumber ketimpangan yang terdiri dari
:
1. Kepemilikan kekayaan
2. Labor Income, karena: kemampuan dan keahlian, intensitas kerja, bidang pekerjaan, dan
faktor lainnya(lingkungan,gizi buruk, tingkat pendidikan, dsb).
3. Property Income, karena: life cycle saving, kewirausahaan (entrepreneurship), warisan
dan
lain-lain.
UPN Veteran
Pembangunan - Jatim

13

Dan dalam menunjukkan ketimpangan yang semakin ringan ataupun semakin berat,
hal tersebut telah diukur dalam Koefisien Gini (KG)

Garis equality diagonal merupakan garis yang menunjukkan keadaan


pemerataan pendapatan yang sempurna( Perfect equality) dalam distribusi
pendapatan.
Dilain pihak, kurva Lorenz menunjukkan deviasi dari suatu kondisi pemerataan
sempurna kepada arah ketidakmerataan.
Semakin jauh jarak kurva lorenz dari garis diagonal, maka tingkat pemerataan
pendapatan semakin timpang (tidak merata distribusi pendapatannya). Kasus ekstrim
dimana apabila hanya ada satu orang saja yang menerima seluruh distribusi
pendapatan, sementara orang-orang lainnya sama sekali tidak menerima
pendapatantersebut akan diperlihatkan oleh titik kurva Lorenz yang berhimpitan
dengan sumbu horizontal sebelah kiri bawah atau kanan atas.
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

14

2.6 Data data yang mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian


Selama ini, gemuruh pertumbuhan ekonomi memang telah mendongkrak proporsi
kelas menengah. Namun, juga masih menyisakan kelompok miskin dan rentan. Sepanjang
tahun 2003-2010, jumlah penduduk kelas menengah, yakni mereka yang memiliki
pengeluaran sebesar 360 ribu 3,6 juta rupiah per bulan, memang telah bertambah dari
80,8 juta orang (37,6 persen) pada tahun 2003 menjadi 133,4 juta orang pada tahun 2010.
Namun, pada Maret 2012, jumlah penduduk miskin mencapai 29,13 juta orang (11,96
persen), sementara penduduk rentan miskin (hampir miskin) mencapai 26,39 juta orang
(10,83 persen).
Dalam satu dekade terakhir, penurunan tingkat kemiskinan berjalan lambat.
Bahkan, ada kecenderungan semakin jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2014.
Celakanya, ini juga dibarengi dengan ketimpangan pendapatan yang kian melebar. Indeks
Gini, yang merupakan indikator untuk mengukur ketimpangan pendatan, bahkan telah
menembus rekor tertinggi, yakni mencapai 0,41 di tahun 2011.
Artinya, ketimpangan pendatan telah memasuki skala medium.

15
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

Perbandingan Komposisi PDB Menurut Skala Usaha Pada Tahun 1997 dan 2003
Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Milyar Rupiah)

No Skala Usaha

1997

2003

Pertumbuhan

Usaha Mikro dan Kecil

171.048
(40,45)

183.125
(41,11)

+7,06%

Usaha Menengah

78.524
(17,41)

75.975
(15,61)

-3,25%

Usaha Besar

183.673
(42,17)

185.352
(43,28)

+0,91%

433.245
(100)

444.453
(100)

+2,59%

Jumlah PDB

Sumber : BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM (beberapa tahun)


UPN Veteran Pembangunan - Jatim

16

Rata-rata Struktur PDB Menurut Skala Usaha Tahun 2000-2003

Rata-Rata 2000-2003
LAPANGAN USAHA

UMK

UM

UB

Strukt
ur

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

85,7

9,09

5,17

16,89

Pertambangan & Penggalian

6,73

2,96

90,30

12,20

15,14

12,98

71,89

25,10

0,52

6,80

92,68

1,73

Bangunan

43,88

22,57

33,55

5,93

Perdagangan, Hotel & Restoran

75,60

20,81

3,59

16,15

Pengangkutan dan Komunikasi

36,69

26,64

36,67

5,50

Keuangan, Persewaan, Jasa Persh

16,80

46,47

36,73

6,64

Jasa-Jasa

35,59

7,16

57,25

9,86

PDB

40,55

15,22

44,24

100,00

PDB Non- Migas

46,22

17,19

36,60

87,74

Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sumber : BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM


UPN Veteran Pembangunan - Jatim

17

Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Menurut Skala Usaha


Pada Tahun 2000 dan 2003 (Per orang)

Tahun
No

Skala Usaha

2000

2003

Usaha Mikro & Kecil

62.856.76
5(88,79)

70.282.17
8(88,43)

7.425.413
(11,81%)

Usaha Menengah

7.550.674
(10,67)

8.754.615
(11,02)

1.203.941
(15,94%)

Usaha Besar

382.438
(0,54)

438.198
(0,55)

55.760
(14,58%)

70.789.87
7(100)

79.474.99
1(100)

8.685.114
(12,27%)

Jumlah

Sumber : BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM


UPN Veteran Pembangunan - Jatim

Pertumbuha
n

18

Perkembangan Nilai Ekspor Non Migas Menurut Skala Usaha


Pada Tahun 2000 dan 2003 (Milyar Rupiah)
Tahun
No

Skala Usaha

2000

2003

Pertumbuhan

Usaha Mikro & Kecil

21.136.51
0(5,42)

20.464.86
9(5,37)

-671.641
(3,18)

Usaha Menengah

54.312.09
6(13,93)

55.394.44
9(14,53)

+1.082.353
(1,99)

Usaha Besar

314.518.6
82(81,63)

305.389.0
28(80,10)

-9.121.654
(2,90)

389.957.2
89(100)

381.256.3
46(100)

-8.700.943
(2,23)

Jumlah

Sumber : BPS dan Kementerian Koperasi dan UKM


UPN Veteran Pembangunan - Jatim

19

Di antara penyebab penurunan kemiskinan berjalan lambat adalah dua hal berikut:
Kebijakan penanggulangan kemiskinan yang kurang tepat karena kurang
memperhatikan karakteristik kemiskinan, dan
Pertumbuhan ekonomi kurang berkualitas.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas ditunjukkan oleh
sensifitasnya yang lemah terhadap penurunan kemiskinan.
Hasil exercises Suhariyanto (2012) menunjukkan, sepanjang tahun 2000-2011, elastisitas
pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan tingkat kemiskinan hanya sebebar -0.3990.
Artinya, penurunan jumlah penduduk miskin untuk setiap satu persen pertumbuhan
ekonomi hanya sebesar 143.050 orang.
Tidak mengherankan kalau pendapatan per kapita terus meningkat, sementara pada
saat yang sama ketimpangan pendapatan juga terus melebar karena rata-rata
pengeluaran/pendapatan penduduk golongan bawah tumbuh lebih lambat dibanding
kelompok kelas menengah dan kaya.

20
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

2.7 Strategi Pembangunan Berkelanjutan Untuk Menunjang Pertumbuhan yang Berkualitas


1. Menggalakan aksi Pro Job (pertumbuhan lebih ditekankan pada percepatan perluasan
lapangan pekerjaan), Pro Poor (pertumbuhan diarahkan untuk mengurangi
kemiskinan), dan Pro Growth dengan cara menjamin pendidikan, kesehatan, jaminan
sosial, dan pemerataan pada tenaga kerja.
2. Merealisasikan Green economy (economi hijau)
Green economy (ekonomi hijau) adalah konsep pembangunan ekonomi berkelanjutan
yang berorientasi mengelola sumber daya alam untuk kepentingan jangka panjang.
(Kompas, senin 29 okt.2012)
3. Pemerataan distribusi pendapatan
4. Penguasaan Teknologi
Model Solow yang ini telah menjelaskan variabel teknologi sebagai variabel
eksogeneous, namun determinan teknologi belum dijelaskan secara lebih detail.
Kemudian, perkembangan pemikiran pertumbuhan ekonomi setelah model Solow
telah berupaya menjadikan variabel teknologi sebagai variabel endogeneous.
5. Investasi human Capital sebagai stabilitas secara makro.
Model teoritis peran human capital dan tekno logi sebagai pemacu pertumbuhan
ekonomi yang yang tinggi dan berkualitas dapat ditelusuri mulai dari model Solow,
(Romer, 1996) yang sering dikenal dengan The New Growth Theory.

21

UPN Veteran Pembangunan - Jatim

2.8 Karakteristik pertumbuhan ekonomi yang berkualitas


a. Pertumbuhan ekonomi yang terus menerus meningkat dan berkelanjutan.
b. Adanya pertumbuhan yang dibarengi dengan pemerataan.
c. Banyaknya lapangan pekerjaan.
d. Adanya kesejahteraan masyarakat.
2.9 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas
a.
b.
c.
d.

Terbukanya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.


Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Memperbaiki ekonomi masyarakat.
Mengurangi risiko gejolak sosial dan meningkatkan stabilitas sosial politik.

2.10 Apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berkualitas?


Pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama ini cukup tinggi, tetapi belum berkualitas. karena
secara riil belum mampu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan seperti yang
diharapkan. Hasilnya harus dapat berimplikasi yang positip pada tumbuh dan
berkembangnya aktivitas riil di semua sektor ekonomi.

22

UPN Veteran Pembangunan - Jatim

2.10 Apakah pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah berkualitas?


Harapan besar pemerintah bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dapat mensejahterakan rakyat melalui (growth with equality), seharusnya berawal dari
kesiapan pra-kondisi yang menuntut kemampuan atau kinerja stabilitas ekonomi makro
yang kondusif sebagai prasyaratnya. Dan parameter tersebut dapat jelas diamati jika
semakin banyak UMKM yang sukses. Karena, aktivitas di sektor UMKM pada dasarnya lebih
mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sebagai salah satu indikator
keberhasilan dari pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tersebut. Penguatan investasi
pada semua sektor melalui bidang tersebut sangat jelas lebih mampu menciptakan efek
ganda (multiplier effect) yang lebih tinggi dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
suatu bangsa (Indonesia). Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
hendaknya lebih diletakkan pada kemampuan dari pengeluaran sektor investasi yang
sangat fundamental, khususnya investasi di bidang human capital, capital social,
infrastruktur
teknologi
khususnya
teknologi informasi.
Contoh Usahadan
Kecil
Menengah
:
Usaha pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah;
Usaha perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor;
Usaha jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), jasa transportasi taxi atau bus antar
proponsi;
Usaha industri makanan dan minuman, elektronik dan logam;
Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan;
Veteran Pembangunan
- Jatim garment.
UPN Usaha
retail dan

23

BAB VI
SARAN DAN KESIMPULAN
3.1 Saran
Negara negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia dapat membuat
strategi dan penambahan kualitas efektifitas kerja, serta investasi sumber daya
manusia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
3.2 Kesimpulan
1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu.
2. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang
memiliki tolak ukur dalam mengurangi masalah masalah dalam perekonomian,
terdapat beberapa strategi yaitu yang disebut Triple Track Strategy, yaitu : Pro Poor,
Pro Job, dan Pro Growth.
3. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
a. Terbukanya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
c. Memperbaiki ekonomi masyarakat.
d.
Mengurangi
risiko gejolak sosial dan meningkatkan stabilitas sosial politik.
UPN Veteran
Pembangunan - Jatim

24

DAFTAR PUSTAKA
http://www.imq21.com/ekonomiyangberkualitas
Kuncoro,Mudrajad. Ekonomi Pembangunan.2010. Erlangga- Jakarta.
Tambunan, Tulus. 2009. Perekonomia Indonesia. Jakarta- Ghalia Indonesia.
Jurnas Universitas Sumatera Utara, Analisa Faktor Faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi. tahun 2009.
Jurnas universitas Negeri Semarang, The Quality of Growth.tahun 2008 (JEJAK,
Volume 1, Nomor 1, September, 2008)

25
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA

26
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

PDB = PRODUK DOMESTIC BRUTO


YAITU JUMLAH NILAI TAMBAH YG DIHASILKAN OLEH SELURUH UNIT USAHA DALAM
SUATU NEGARA ATAU MERUPAKAN JUMLAH NILAI BARANG DAN JASA AKHIR YG
DIHASILKAN OLEH SELURUH UNIT USAHA EKONOMI.

27
UPN Veteran Pembangunan - Jatim

Anda mungkin juga menyukai