Anda di halaman 1dari 44

CASE REPORT SESSION

HERNIA
INGUINALIS
Preseptor : Deddy Kurniawan, dr.Sp.B
Oleh :
Muhammad Luqman Hasan
Siti Aisyah

SMF BEDAH
RSUD AL IHSAN BANDUNG

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Tn. U
Umur
: 81 tahun
Alamat
: Baleendah
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Sunda
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : Sekolah Menengah Atas
Pekerjaan
: Petani

ANAMNESA
Keluhan Utama:
Benjolan pada buah zakar sebelah kanan

Anamnesa Khusus

Pasien mengeluhkan bejolan buah zakar sebelah kanan


sejak 7 tahun yang lalu. Benjolan dirasakan berjumlah 1
buah yang pada awalnya sebesar telur ayam di lipatan
paha. Benjolan semakin bertambah besar sampai kira-kira
sebesar bola tenis dan turun ke buah zakar. Adanya
benjolan dirasakan hilang timbul, pada awalnya benjolan
hanya terlihat ketika pasien berdiri, batuk, atau
mengangkat barang berat dan menghilang ketika pasien
terlentang, namun semakin bertambahnya waktu benjoalan
harus dimasukan dengan bantuan tangan.

Dalam 2 minggu terakhir, benjolan


dirasakan semakin mengganggu, disertai
dengan rasa mual dan nyeri pada ulu hati,
serta semakin sulit untuk dimasukkan
kembali.

Benjolan tidak disertai rasa sakit ataupun


demam, muntah, gangguan dalam buang air besar
ataupun sesak nafas. Benjolan pada buah zakar
kanan dapat dibedakan dengan buah zakar kanan.
Tidak ada keluhan batuk-batuk lama ataupun
pengobatan paru lama, selama ini buang air besar
pasien lancar dan jarang mengalami sembelit.
Pasien menyangkal mengelukan sakit pada buah
zakar, trauma pada buah zakar, gangguan
berkemih, bengkak pada kaki atau lengan, luka
berisi nanah pada tungkai atau selangkangan,
benjolan lain disekitar selangkangan, ataupun
penurunan berat badan secara progresif.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mengaku tidak pernah dirawat dan


tidak pernah operasi sebelumnya.
Riwayat sakit Asma (-).
Hipertensi (-).
DM (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluhan yang sama seperti


yang dirasakan pasien pada anggota
keluarga.
Tidak ada keluhan kaki bengkak pada
anggota keluarga.
Keluhan batuk-batuk yang lama, atau
pengobatan penyakit paru yang lama
pada keluarga tidak ada.

Riwayat Sosial dan


Kebiasaan

Pasien merupakan pasien berstatus ekonomi


menengah ke bawah. Biaya administasi dan
perawatan dibayar dengan status
Jamkesmas.

Riwayat Lingkungan

Tidak ada yang mempunyai keluhan yang


sama seperti pasien di sekitar tempat
tinggalnya.
Tidak ada keluhan kaki bengkak pada warga
di sekitar tempat tinggalnya.
Pasien tinggal di rumah yang dihuni oleh 5
orang.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran
: Kompos mentis
Tanda vital
:

Tekanan Darah
: 130/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 80 kali/menit regular volume dan
isi cukup
Frekuensi Napas : 20 kali/menit teratur
Suhu
: 36,4C

Status generalis
Kepala :

Normochepali, tidak ada deformitas.


Mata : pupil isokor dengan diameter 3mm,
conjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),
reflex cahaya langsung (+/+),reflex cahaya tidak
langsung (+/+),
gerak bola mata normal

Leher

Kelenjar getah bening tidak teraba membesar,


kelenjar tiroid tidak membesar

Paru-paru
Inspeksi
: Simetris pada keadaan statis
dan dinamis
Palpasi
: Vocal fremitus simetris kanan
dan kiri
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru
Auskulatasi : Suara nafas vesicular, ronchi
(-/-), wheezing (-/-)

Jantung
Inspeksi
: Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi
: Teraba ictus cordis pada sela iga
V di linea midklavikula kiri
Perkusi : Batas kanan: linea parasternalis
kanan. Batas kiri: linea midclavikula kiri.
Batas atas: sela iga II
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular,
murmur(-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi: Simetris, datar, terdapat benjolan


pada inguinal dextra sampai skrotum.
Palpasi: Dinding perut: supel, nyeri tekan
epigastrium (-), nyeri lepas (-) Hepar: tidak
teraba membesar, Lien: tidak teraba
membesar, Ginjal : Ballotement (-)
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-),
nyeri ketok CVA (-)
Auskultasi: Bising usus (+) 8x/menit

Extremitas :

Atas : akral hangat +/+, simetris, oedem


-/Bawah : akral hangat +/+, simetris, oedem
-/-

Status lokalis
Regio
Inguinal dan skrotal dekstra
Inspeksi
Tampak benjolan pada inguinal sampai
skrotum dextra. Benjolan dapat dibedakan
dengan testis. Pembesaran KGB (-), Jejas
(-), Luka (-)

Status lokalis Regio Coli


Anterior
Palpasi
Teraba benjolan pada inguinal sampai skrotum dextra.
Benjolan dapat dibedakan dengan testis. Berukuran 8cm
x 8cm, teraba kenyal, dapat digerakan dari dasarnya dan
dapat digerakkan dari kulit diatasnya, nyeritekan (-).
Benjolan dapat dimasukkan. Finger test: benjolan teraba
pada ujung jari. Tidak teraba adanya pembesaran KGB.
Auskultasi : Bising usus (+)
Iluminasi skrotum : tidak dilakukan

RESUME
Tn. U usia 81 tahun datang dengan keluhan bejolan
buah zakar sebelah kanan sejak 7 tahun yang lalu.
Benjolan berjumlah satu buah yang perlahan-lahan
membesar, bersifat hilang timbul, dan reponible. Keluhan
disertai mual dan nyeri epigastrik. Tanda-tanda hidrokel,
elefanitis skrotalis, tumor skrotum, trauma testis didak
ditemukan.
Pada pemeriksaan fisik tampak benjolan pada inguinal
sampai skrotum dextra. Berukuran 8cm x 8cm, teraba
kenyal, tidak terfiksir pada jaringan disekitarnya, dapat
dimasukkan (reponible). Finger test ditemukan benjolan
teraba pada ujung jari dan pada auskultasi ditemukan
bising usus.

Diagnosis Banding

Hernia Inguinalis lateralis at Skrotalis Dextra


Reponible
Tumor skrotum dextra

Pemeriksaan penunjang

Hematologi Rutin
USG Skrotum

DIAGNOSIS KERJA

Hernia Inguinalis lateralis at


Skrotalis Dextra Reponible

PENATALAKSANAAN

Tindakan Konservatif

Reposisi dan penggunaan penyangga atau


penunjang hernia yang telah direposisi

Tindakan Operatif

Herniotomi dan hernioplasty

PROGNOSIS

Ad Vitam
: ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : ad bonam

PEMBAHASAN

Definisi

Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan


abnormal organ atau jaringan melalui daerah
yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.
Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai
tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan dinding abdomen pada umumnya
daerah inguinal.
Hernia inguinalis merupakan protrusi viscus
(organ) dari kavum peritoneal ke dalam
canalis inguinalis.

Anatomi

Etiologi
Penyebab terjadinya hernia inguinalis masih
diliputi berbagai kontroversi, tetapi diyakini ada
tiga penyebab
Peninggian tekanan intra abdomen yang
berulang
Adanya kelemahan jaringan /otot.
Tersedianya kantong

Faktor Risiko

Mengangkat barang yang terlalu berat


Penyakit kronik paru paru
Akibat sering mengejan pada saat buang air besar
Gangguan metabolisme pada jaringan ikat
Asites (penumpukan cairan abnormal di dalam rongga
perut)
Diare atau kejang perut
Kehamilan
Aktifitas fisik yang berlebihan
Bawaan lahir (kongenital)

Klasifikasi

Menurut Letaknya

Hernia Inguinal

Indirek/Lateralis
Direk/Medialis

Hernia Femoral
Hernia Umbilikal
Hernia Diagfrahma

Lokasi terjadinya hernia

Menurut proses terjadinya

Hernia bawaan atau kongenital


Hernia dapatan atau akuisita (acquisitus =
didapat)

Menurut sifatnya

Hernia reponibel
Hernia irreponibel
Hernia strangulata atau inkarserata
34

Patofisiologi

Gejala Klinis

Pasien mengeluh ada tonjolan di lipat paha,


pada beberapa orang adanya nyeri dan
membengkak.
Beberapa pasien mengeluh adanya sensasi
nyeri yang menyebar biasanya pada hernia
ingunalis lateralis, perasaan nyeri yang
menyebar hingga ke scrotum.
Dengan bertambah besarnya hernia maka
diikuti rasa yang tidak nyaman dan rasa
nyeri, sehingga pasien berbaring untuk
menguranginya.

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
Pasien saat berdiri dan tegang,
pada hernia direct kebanyakan akan terlihat
simetris,dengan tonjolan yang sirkuler di cicin
eksterna. Tonjolan akan menghilang pada
saat pasien berbaring .
sedangkan pada hernia ingunalis lateralis
akan terlihat tonjolan yang yang bebentuk
elip dan susah menghilang pada saat
berbaring.

Palpasi:
Dinding posterior kanalis ingunalis akan terasa dan
adanya tahanan pada hernia inguanalis lateralis.
Sedangkan pada hernia direct tidak akan terasa
dan tidak adanya tahanan pada dinding posterior
kanalis ingunalis.
Jika pasien diminta untuk batuk pada pemeriksaan
jari dimasukan ke annulus dan tonjolan tersa pada
sisi jari maka itu hernia direct. Jika terasa pada
ujung jari maka itu hernia ingunalis lateralis. .

Hernia Inguinal Lateralis

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan pada


pemeriksaan rutin hernia.
Ultrasonografi dapat digunakan untuk
membedakan adanya massa pada lipat paha
atau dinding abdomen dan juga
membedakan penyebab pembengkakan
testis.

Diagnosa Banding
Hidrokel.

mempunyai batas atas jelas, iluminensi


positif dan tidak dapat dimasukkan kembali. Pada
pemeriksaan traniluminasi dan diapanoskopi akan
memberikan hasil positif.
Limfadenopati inguinal. Perhatikan ada infeksi
pada kaki sesisi atau tidak.
Lipoma atau herniasi lemak properitoneal melalui
cincin inguinal.
Testis ektopik, yaitu testis yang masih berada
dikanalis inguinalis

Penatalaksanaan

Hampir semua hernia harus diterapi dengan


operasi, karena potensinya menimbulkan
komplikasi inkarserata atau strangulata lebih
besar.
Terapi konservatif dengan alat penyangga dapat
dipakai sebagai pengelolaan sementara, seperti
pemakaian sabuk/korset.
Dilakukan reposisi postural pada pasien dengan
hernia inkarserata yang tidak menunjukkan
gejala sistemik.

Prognosis

Terapi bedah atau operatif adalah bersifat


harus. Karena obat-obatan maupun terapi
lain tidak akan memberikan kesembuhan.
Reparasi pertama memberikan tingkat
keberhasilan paling tinggi, sedang operasi
pada kekambuhan memberikan angka residif
sangat tinggi.

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai