Anda di halaman 1dari 42

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Universitas Jenderal Soedirman

Alinyemen Vertikal
A-V
Perencanaan Geometri Jalan
Eva Wahyu Indriyati, ST., MT.

Umum

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Umum

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Umum

Alinemen vertikal adalah proyeksi dari as jalan pada bidang


vertikal, yang terdiri dari bagian landai vertikal dan bagian
lengkung vertikal.

Alinemen vetikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan pada


setiap titik yang ditinjau, berupa profil memanjang.

Ditinjau dari titik awal perencanaan, bagian landai vertikal dapat


berupa:
landai positif (tanjakan), atau
landai negatif (turunan), atau
landai nol (datar).

Bagian lengkung vertikal dapat berupa lengkung cekung atau


lengkung cembung.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
Untuk menghitung dan merencanakan lengkung vertikal, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Karakteristik Kendaraan Pada Kelandaian
. Hampir seluruh kendaraan penumpang dapat berjalan
baik dengan kelandaian 7 8% tanpa ada perbedaan
dibandingkan pada bagian datar.
. Pengamatan menunjukkan bahwa untuk monil penumpang
pada kelandaian 3% hanya sedikit sekali pengaruhnya
dibandingkan dengan jalan datar. Sedangkan untuk truk,
kelandaian akan lebih besar pengaruhnya.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
2. Kelandaian Maksimum
. Kelandaian maksimum yang ditentukan untuk berbagai
variasi kecepatan rencana, dimaksudkan agar kendaraan
dapat bergerak terus tanpa kehilangan kecepatan yang
berarti.
. Kelandaian maksimum didasarkan pada kecepatan truk
yang bermuatan penuh mampu bergerak dengan
kecepatan tidak kurang dari separuh kecepatan semula
tanpa harus menggunakan gigi rendah.
VR (km/jam)

12 11 10
80 60 50
Tabel Kelandaian Maksimum
0
0 Yang
0 Diizinkan
Kelandaian maksimal
(%)

40

<
40

10

10

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
3. Kelandaian Minimum
. Pada jalan yang menggunakan kerb pada tepi
perkerasannya, perlu dibuat kelandaian minimum 0,5%
untuk keperluan kemiringan saluran samping, karena
kemiringan melintang jalan dengan kerb hanya cukup
untuk mengalirkan air ke samping.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
4. Panjang Kritis Suatu Kelandaian
. Panjang kritis ini diperlukan sebagai batasan panjang
kelandaian maksimum agar pengurangan kecepatan
kendaraan tidak lebih dari separuh VR.
. Lama perjalanan pada panjang kritis tidak lebih dari satu
menit.
Tabel
Panjang
Kritis (m)
Kecepatan
pada

Kelandaian (%)

awal tanjakan
(km/jam)

10

80

630

460

360

270

230

230

200

60

321

210

160

120

110

90

80

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
5. Lajur Pendakian Pada Kelandaian Khusus
. Pada jalur jalan dengan rencana volume lalu lintas yang
tinggi, terutama untuk tipe 2/2 TB, maka kendaraan berat
akan berjalan pada lajur lalu lintas dengan kecepatan di
bawah VR, sedangkan kendaraan lain masih dapat
bergerak dengan VR.
. Sebaiknya dipertimbangkan untuk dibuat lajur tambahan
pada bagian kiri (lajur pendakian).

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Kelandaian
5. Lajur Pendakian Pada Kelandaian
Khusus
. Lajur pendakian adalah lajur khusus
yang disediakan untuk truk-truk
bermuatan berat agar kendaraan
lain dapat mendahului kendaraan
lambat tersebut tanpa harus
berpindah lajur atau menggunakan
lajur lawan

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal

Lengkung vertikal harus disediakan pada setiap lokasi yang


mengalami perubahan kelandaian, dengan tujuan:
mengurangi goncangan akibat perubahan kelandaian
menyediakan jarak pandang henti

Lengkung vertikal dalam Tata Cara Perencanaan Geometrik


Jalan Antar Kota ditetapkan berbentuk parabola sederhana.

Ada 2 macam lengkung vertikal:


Lengkung vertikal cekung
Lengkung vertikal cembung

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Lengkung vertikal cekung terjadi jika letak titik perpotongan
antara kedua tangen berada di bawah permukaan jalan.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

1. Menentukan kelandaian sebelum dan sesudah PVI


g1 : kelandaian sebelum PVI
g2 : kelandaian sesudah PVI

2. Menentukan perbedaan kelandaian

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

3. Menentukan Jarak Pandang Henti


a. Berdasarkan TCPGJAK 1997

Dimana:
f adalah koefisien gesek memanjang perkerasan jalan
aspal, ditetapkan nilainya berkisar antara 0,35 0,55.
Diambil 0,35.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

3. Menentukan Jarak Pandang Henti


b. Menurut Shirley L. Hendarsin

Dimana:
f adalah koefisien gesek memanjang perkerasan jalan
aspal, ditetapkan nilainya berkisar antara 0,35 0,55.
Diambil 0,35.
g adalah kelandaian. Diambil 10%.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


a. Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

b. Berdasarkan syarat drainase

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


c. Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

Dimana:
T adalah waktu tempuh maksimum untuk melintasi
lengkung.
Ditentukan 3 detik untuk metode Bina Marga dan 2 detik
untuk metode AASHTO.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


d. Berdasarkan syarat pengurangan goncangan

Diambil Lv terbesar.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

5. Cek Lv terpilih dengan syarat Jh


Syarat:
Jh < Lv
Jika jarak pandang henti lebih besar dari panjang lengkung
vertikal cekung, panjang Lv ditetapkan dengan rumus:

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

6. Cek Lv terpilih dengan panjang Lv minimum

Dimana:
Y adalah faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada
tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah desain:
6. Cek Lv terpilih dengan panjang Lv minimum
Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari,
kenyamanan, dan penampilan.
Tabel Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan (Y)
Kecepatan Rencana (km/jam)

Faktor Penampilan Kenyamanan,


Y

< 40
40 60
> 60

1,5
3
8

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah desain:
7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung
vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah desain:
7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung
vertikal
Titik-titik yang ditinjau adalah:
PLV:

awal lengkung vertikal

titik tengah antara PLV dan PPV

PPV

titik tengah antara PPV dan PTV

PTV

pusat lengkung vertikal


akhir lengkung vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung


vertikal
Elevasi masing-masing titik = elevasi tanah asli y
Rumus umum y :

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cekung


Langkah-langkah
desain:

7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung


vertikal
Untuk titik PPV (x = L), maka:

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Lengkung vertikal cekung terjadi jika letak titik perpotongan
antara kedua tangen berada di atas permukaan jalan.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

1. Menentukan kelandaian sebelum dan sesudah PVI


g1 : kelandaian sebelum PVI
g2 : kelandaian sesudah PVI

2. Menentukan perbedaan kelandaian

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

3. Menentukan Jarak Pandang Henti


a. Berdasarkan TCPGJAK 1997

Dimana:
f adalah koefisien gesek memanjang perkerasan jalan
aspal, ditetapkan nilainya berkisar antara 0,35 0,55.
Diambil 0,35.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

3. Menentukan Jarak Pandang Henti


b. Menurut Shirley L. Hendarsin

Dimana:
f adalah koefisien gesek memanjang perkerasan jalan
aspal, ditetapkan nilainya berkisar antara 0,35 0,55.
Diambil 0,35.
g adalah kelandaian. Diambil 10%.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


a. Berdasarkan syarat keluwesan bentuk

b. Berdasarkan syarat drainase

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


c. Berdasarkan syarat kenyamanan pengemudi

Dimana:
T adalah waktu tempuh maksimum untuk melintasi
lengkung.
Ditentukan 3 detik untuk metode Bina Marga dan 2 detik
untuk metode AASHTO.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

4. Menentukan panjang lengkung vertikal


d. Berdasarkan syarat pengurangan goncangan

Diambil Lv terbesar.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

5. Cek Lv terpilih dengan syarat Jh


Syarat:
Jh > Lv
Jika jarak pandang henti lebih kecil dari panjang lengkung
vertikal cembung, panjang Lv ditetapkan dengan rumus:

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

6. Cek Lv terpilih dengan panjang Lv minimum

Dimana:
Y adalah faktor penampilan kenyamanan, didasarkan pada
tinggi obyek 10 cm dan tinggi mata 120 cm.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah desain:
6. Cek Lv terpilih dengan panjang Lv minimum
Y dipengaruhi oleh jarak pandang di malam hari,
kenyamanan, dan penampilan.
Tabel Penentuan Faktor Penampilan Kenyamanan (Y)
Kecepatan Rencana (km/jam)

Faktor Penampilan Kenyamanan,


Y

< 40
40 60
> 60

1,5
3
8

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah desain:
7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung
vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah desain:
7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung
vertikal
Titik-titik yang ditinjau adalah:
PLV:

awal lengkung vertikal

titik tengah antara PLV dan PPV

PPV

titik tengah antara PPV dan PTV

PTV

pusat lengkung vertikal


akhir lengkung vertikal

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung


vertikal
Elevasi masing-masing titik = elevasi tanah asli y
Rumus umum y :

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Lengkung Vertikal Cembung


Langkah-langkah
desain:

7. Perhitungan stasioning dan elevasi sepanjang lengkung


vertikal
Untuk titik PPV (x = L), maka:

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

LATIHAN
Diketahui data-data sebagai berikut:
Titik

Stasioning

Elevasi

0+000

+ 1176

0+300

+ 1200

0+500

+ 1220

Rencanakan lengkung vertikalnya dengan kecepatan rencana


40 km/jam!

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik


Universitas Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai