Anda di halaman 1dari 31

HERPES

GENITALIS
Disusun oleh :
Anna Octaviana (1161050196)

Pembimbing:
dr. Retno Sawitri, Sp.KK
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI
PERIODE 09 MEI 11 JUNI 2016

PENDAHULUAN

Infeksi pada genital dengan gejala khas berupa


vesikel yang berkelompok dengan dasar eritem
bersifat rekuren. Herpes genitalis disebabkan oleh
virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau terutama
oleh tipe 2 (HSV-2).

Penyakit menular seksual dengan prevalensi yang


tinggi di berbagai negara dan penyebab terbanyak
penyakit ulkus genitalis. Insiden herpes genitalis
tidak dapat dilaporakan secara pasti tetapi
diestimasikan ada 500.000 kasus baru terjadi tiap
tahun.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Herpes genital adalah penyakit infeksi


menular seksual (IMS) yang
disebabkan virus herpes simpleks tipe
1 (HSV-1) atau tipe 2 (HSV-2) dengan
gejala khas berupa vesikel yang
berkelompok dengan dasar eritema
dan bersifat rekurens.

Epidemiologi

Tersebar kosmopolit dan menyerang baik pria maupun


wanita dengan frekuensi yang tidak begitu berbeda.
Infeksi HSV tipe I biasanya dimulai pada usia anakanak,
infeksi HSV tipe II biasanya terjadi pada dekade II atau
III, dan berhubungan dengan peningkatan aktifitas
seksual.
HSV-2 < HSV-1

Etiologi

Patogenesis

Gejala Klinis
Infeksi awal asimptomatik. Simptom khas
3-9 hari setelah infeksi
Infeksi ini
berhubungan
dengan lesi genital
yang luas dengan
berbeda tingkat
evolusinya,
meliputi vesikel,
pustule, ulser yang
eritem

Gejala
Nyeri dan disuria
Gejala sistemik (malaise,
demam, mialgia, sakit
kepala)
Uretral dan vaginal
discharge
Limfadenopati yang nyeri
pada daerah inguinal
Nyeri pada rektum,
tenesmus

Progresifitas lesi pada infeksi herpes

Herpes genital primer

Infeksi primer berlangsung lebih lama dan


lebih berat, kira-kira 3 minggu dan sering
disertai gejala sistemik, misalnya demam,
malaise, dan anoreksia, dan dapat
ditemukan pembengkakan KGB regional.
A. Herpesgenitalis
infeksiprimerpada
penis
B. Herpesgenitalis
infeksiprimerpada
vulva

Fase laten

Fase ini tidak ditemukan gejala klinis,


tetapi HSV dapat ditemukan dalam
Infeksi
keadaan
tidak aktif pada ganglion
rekurens
dorsalis.

Infeksi ini berarti HSV pada ganglion


dorsalis yang dalam keadaan tidak
aktif, dengan mekanisme pacu menjadi
aktif dan mencapai kulit sehingga
menmbulkan gejala klinis.

Infeksi Rekurens

Diagnosa

Secara klinis ditegakkan dengan adanya


gejala khas berupa vesikel berkelompok
dengan dasar eritem dan bersifat rekuren.

Diagnosis dapat ditegakkan melalui


anamnesa, pemeriksaan fisis jika
gejalanya khas dan melalui pengambilan
contoh dari luka (lesi) dan dilakukan
pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan laboratorium tertentu


untuk menunjang diagnosis :

Tzanck test
Pemeriksaan antibodi poliklonal
dengan cara imunofluoresensi,
imunoperoksidase, dan ELISA
Kultur virus
Tes DNA HSV

Diagnosa Banding

ulkusdurum
ulkusmole
ulkusyangmendahuluipenyakit
limfogranulomavenereum

Ulkus
pada
herpes
genitalis

Ulkus
durum
(Sifilis)

>1,
berkelomp
ok
+
+
Serum
vesikel
Tidak
Tepi/dindin bergaung
g
Indurasi
KGB

Soliter
Bersih
Tidak
bergaung
+

Ulkus/lesi
primer
Jumlah
Tanda
radang
Eritema
Nyeri
tekan
Bersih/
kotor

Ulkus
Molle

>1
>>
+
+
Pus, kotor
Bergaung
-

Ulkus pada
LGV

Soliter
-

Ulkus pada
herpes
genitalis

Pem.
Penunjang
Sediaan
hapus

TSS

Pemeriksaa
n lain

Tzanck
test: sel
datia
berinti
banyak

Kultur
virus, tes
antibody,
tes DNA

Ulkus
durum
(Sifilis)

Mikroskop
lapangan
gelap : +,
warna
putih pada
latar
belakang
gelap

VDRL : +
TPHA : +
FTA Abs :
IgG+, IgM+

Rongent
tulang dan
thoraks,

Ulkus Molle

Ulkus
pada
LGV

Basil
Tes Frei,
berkelompok/ tes
berantai
ikatan
Mikroskop
komplem
lapang
en
gelap :

Kultur
bakteri, tes
antibodi
imunofluores

Penatalaksanaan

Tujuan:
Membantulukasembuhlebihcepatselama

infeksiawal
Mengurangikeparahandandurasigejala
padainfeksiberulang
Mengurangifrekuensikekambuhan
Meminimalkankemungkinanpenularan
virusherpeskeoranglain

Obat antivirus yang digunakan


untuk herpes genitalis meliputi:

Idoksuridin
Acyclovir(Zovirax)
Famsiklovir(Famvir)
Valacyclovir(Valtrex)

Idoksuridin

Pada lesi yang dini dapat


digunakan obat topikal berupa
salap/krim yang mengandung
preparat idoksuridin (stoxil,
viruguent, virunguent-P) dengan
cara aplikasi, yang sering dengan
interval beberapa jam.

Acyclovir

Pengobatan infeksi primer:


200 mg p.o setiap 4 jam (5x/
hari) selama 7-10 hari, atau
400 mg p.o 3x/hari (5-10 hari)

Terapi untuk rekurensi: 200


mg p.o setiap 4 jam (5x/hari)
selama 5 hari, dimulai di awal
tanda atau gejala rekurensi.

Famsiklovir

Episode rekuren: 1000


mg p.o 2x1 (1hari),
dimulai 6 jam dari onset
gejala atau lesi.
Terapi supresif: 250 mg
p.o 2x1 (1 tahun)
Episode primer :
250mg p.o 3x1 (5-10 hari)

Valacyclovir

Episode primer: 1 g setiap 12 jam (10 hari) P.O


Episode rekuren: 500 mg setiap 12 jam (3 hari)
Supresi, imunokompeten: 1 g per oral per hari
Pengurangan transmisi, sumber pasangan :
500 mg per oral per hari

Pencegahan
Gunakan kondom lateks selama
setiap kontak seksual
Batasi jumlah pasangan seks
Hindari hubungan seksual jika salah
satu pasangan memiliki herpes di
daerah genital atau tempat lain

Komplikasi

Herpes okular
Gangguan neurologik
Herpes neonatal
Pada kehamilan trimester
1 abortus
Pada kehamilan trimester
II partus prematur,
pertumbuhan janin
terhambat

Prognosis

Pengobatan secara dini dan tepat akan memberi


prognosis yang lebih baik, yakni masa penyakit
berlangsung lebih singkat dan rekurensi lebih
jarang.

Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya


pada penyakit-penyakit dengan tumor di sistem
retikuloendotelial, pengobatan dengan
imunosupresan yang lama atau fisik yang sangat
lemah, menyebabkan infeksi ini dapat menyebar
ke alat-alat dalam dan dapat fatal.

KESIMPULAN

Herpes genitalis adalah infeksi menular


seksual di daerah genital yang disebabkan
virus herpes simpleks (HSV), baik HSV-1
maupun HSV-2

Herpes genitalis dibagi menjadi 3 fase :


infeksi primer, fase laten dan rekuren

Pemeriksaan penunjang antara lain Tzanck


test, mikroskop elektron, tes antibodi, kultur
virus dan tes DNA HSV

Pada daerah genitalia harus dibedakan


dengan ulkus durum, ulkus mole,
maupun ulkus yang mendahului
penyakit limfogranuloma venereum.

Herpes genitalis tidak ada pengobatan


yang mencegah rekurensi secara
tuntas. Penatalaksanaan dengan
antivirus hanya mempersingkat masa
penyakit dan masa untuk rekurens
lebih panjang

Pencegahan dengan membatasi


pasangan seksual, memakai
kondom, dan antivirus untuk
mencegah infeksi rekuren.

Pengobatan secara dini dan tepat


akan memberi prognosis yang lebih
baik

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.

3.
4.

5.
6.

7.

8.

9.
10.

HandokoRP.HerpesSimpleks.Dalam:DjuandaA,HamzahM,AisahS.IlmuPenyakitKulitdan
Kelamin.EdisiKe-5.Jakarta:BalaiPenerbitFKUI;2008.Hal.381-3.
SalvaggioMR,LutwickLI,SeenivasanM,etal.HerpesSimplex.Terakhirdiperbarui:5Januari
2012.Diakses:1Januari2013.Tersediadi:http://emedicine.medscape.com/article/218580overview.
MayoClinic.GenitalHerpes.Terakhirdiperbarui:21Mei2012.Diakses:1Januari2013.Tersediadi:
http://www.mayoclinic.com/health/genital-herpes/DS00179.
WiknjosastroH,SaifuddinAB,RachimhadhiT,etal.HerpesGenitalis.Dalam:WiknjosastroH,
SaifuddinAB,RachimhadhiT,etal.IlmuKandungan.Jakarta:BinaPustakaSarwono
Prawirohardjo;2008.Hal273-4.
FlemingDT,McQuillanGM,JohnsonRE,etal.Herpessimplexvirustype2intheUnitedStates,
1976to1994.N Engl J Med.Oct161997;337(16):1105-11.
RichwaldGA,WarrenTJ.TheDiagnosisandManagementofGenitalHerpes:TheSilentEpidemic.
Terakhirdiperbarui:8Mei2002.Diakses:1Januari2013.Tersediadi:
http://www.medscape.org/viewarticle/439752.
MarquesAR,StrausSE.HerpesSimplex.In:WolffK,GoldsmithLA,KatzSI,etal.Fitzpatricks
DermatologyIniGeneralMedicine.SeventhEdition.USA:McGrawHillCompaniesInc.;2008.Hal.
1873-84.
FitzpatrickTB,JohnsonRA,WolffK,etal.HerpesSimplex.In:FitzpatrickTB,JohnsonRA,WolffK,
etal.ColorAtlasandSynopsisofClinicalDermatology.ThirdEdition.USA:McGrawHillCompanies
Inc.:1997.
Genitalherpes,[11August2014].Availablefromhttp://www.NIAD-HealthMatters.co.uk.
CoreyL,WaldA,Genitalherpes.InSexuallyTransmittedDisease,HolmesK.K,MardhPA,Sparling
PF,LemonSM,StamnWE,PiotP,etc(ed)Thirdedition2000.NewYork:McGraw-Hill,p285-305.

Anda mungkin juga menyukai