Anda di halaman 1dari 29

Laporan kasus

Struma Nodusa Non


Toksik
Rizgah M. Jawas 2012730091
Yuka Puspita Anggraini 2012730110
Dokter Pembimbing : Dr. H. Usman Wahid, Sp. B

IDENTITAS

Nama : Ny. F
Umur : 27 thn
Alamat : Cibadak
Status : sudah menikah

ANAMNESIS 22/10/2016
KELUHAN UTAMA :
Pasien mengaku ada benjolan di leher sebelah kanan

Riwayat Penyakit Sekarang :


Benjolan di leher sebelah kanan sejak 5 bulan yll.
Awalnya bejolan kecil hanya sebesar biji kelereng.
Pasien menyangkal ada gangguan menelan,sesak,
gangguan perubahan suara, sering berkeringat dan
jantung sering berdebar-debar.

Riwayat pengobatan :
Os mengaku sudah 10x berobat di alternatif tetapi tidak
juga sembuh.

Riwayat Psikososial :
Os mengaku memasak makanan sendiri dirumah.

PEMERIKSAN FISIK

Keadaan Umum
: baik
Kepala
: normochepal
Mata
: dalam batas normal
Hidung
: dalam batas normal
Telinga
: dalam batas normal
Mulut
: dalam batas normal

Leher : pembesaran KGB leher (-) massa di


regio colli anterior dextra diameter 6 cm
Dada :
Paru
: dalam batas normal
Jantung
: dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal

STATUS LOKASI
Inspeksi : terlihat massa di colli dexta anterior.
Ikut bergerak jika menelan
Palpasi : 6cm. Permukaan rata. Konsistensi
lunak. Mobile. Nyeri tekan (-).

RESUME
Wanita 27 thn datang dengan massa pada colli
dextra anterior 6cm. Os menyangkal adanya
perubahan suara. Os menyangkal adanya
gangguan menelan. Os menyangkal sering sesak.
Pemfis (status lokalis)
Inspeksi : terlihat massa di colli dexta anterior. Ikut
bergerak jika menelan
Palpasi : 6cm. Permukaan rata. Konsistensi
lunak. Mobile. Nyeri tekan (-).

DD :
Struma Nodula Non Toksik dextra
Struma difusa non toksik dextra
Goiter Endemik

Rencana :
USG
T3,T4, TSH

Pemeriksaan Penunjang

Jenis
pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai rujukan

T3

1,22

ng/mL

0,58-1,59

T4

8,50

ug/dL

4,87-11,72

TSH

0,996

uIU/mL

0,350-4,940

WD : Struma Nodusa Non Toksik dextra

Rencana Tindakan :
Ishmolobectomy dextra

TINJAUAN
PUSTAKA

ANATOMI
Kantung yang keluar dari foregut primitive
minggu ke 3 kehamilan
Sel endoderm di dasar anlage tiroid medial yang
turun ke leher anterior ke struktur yang
membentuk tulang hyoid dan laring.
Folikel tiroid pada minggu ke 8, pembentukan
koloid pada minggu ke 11

Lobus tiroid terletak berdekatan dengan kartilago


tiroid dan terhubung di garis tengah oleh isthmus
yg terletak di inferior kartilago krikoid. Lobus tiroid
meluas hingga ke tulang rawan midthyroid
superior dan berdekatan dengan selubung karotis
dan muskulus sternokleidomastoid lateral.

FISIOLOGI

FUNGSI TIROID

Metabolisme karbohidrat dan lemak


Kebutuhan vitamin
Laju metabolisme basal
Aliran darah
Pernafasan
Motilitas saluran cerna
Fungsi otot

Menurut faalnya
struma Eutiroid
Hipotiroid
Hipertiroid

Istilah Klinis
Non
-toksi
k
Toksik

Eutiroid
Hipotiroid

Hipertiroid

STRUMA NODUSA NON


TOKSIK
Pembesaran pada kelenjar tiroid yang terjadi
karena folikel-folikel terisi koloid secara berlebihan
tanpa adanya tanda hypertiroidisme.

ETIOLOGI
1. Kekurangan yodium, yaitu kekurangan asupan
yodium yang cukup kurang dari 50 mcg /dl. Defisiensi
yodium berat yang berhubungan dengan asupan
kurang dari 25 mcg / dl dikaitkan dengan
hipotiroidisme dan kretinisme.
2.Goitrogens, diantaranya :
Obat misalnya Propylthiouracil, lithium, fenilbutazon,
aminoglutethimide, yodium yang mengandung
ekspektoran
Makanan - Sayuran dari genus Brassica misalnya, kubis,
lobak, rumput laut, singkong.

PATOGENESIS
Struma dapat menyebar, uninodular, atau
multinodular. Kebanyakan struma non-toksik
diperkirakan akibat dari stimulasi TSH sekunder
yang tidak adekuat dalam mensintesis hormon
tiroid.
Peningkatan kadar TSH menginduksi hiperplasia
tiroid difus, diikuti oleh hiperplasia fokal,
menghasilkan nodul yg mungkin mengandung
atau tidak mengandung konsentrasi iodium,
nodul koloid, atau nodul microfollicular.

MANIFESTASI KLINIK
Asimtomatik
Pada pembesaran yang terus menerus, dispneu,
disfagia.
Sewaktu menelan benjolan ikut bergerak
Pemeriksaan fisik :
Didapatkan nodul yang lunak dengan ukuran yang
bervariasi. Deviasi atau kompresi pada trakea dapat
terjadi.

STATUS LOKALIS
Yang perlu dinilai dalam pemeriksaan fisik nodul
tiroid, diantaranya :
Lokasi, apakah di lobus kiri atau di lobus kanan
Ukuran
Jumlah nodul, apakah uni atau multinodosa
Konsistensi, apakah teraba lunak atau keras
Apakah terfiksir atau mobile
Apakah terdapat nyeri tekan atau tidak
Apakah terdapat pembesaran KGB di sekitarnya
atau tidak

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pasien biasanya dengan Eutiroid, dengan TSH
normal atau rendah-normal atau dengan normal
kadar T4-bebas yang normal. Jika beberapa nodul
meluas, kadar TSH dapat menurun, atau dapat
terjadi hipertiroid
CT scan dapat membantu untuk mengevaluasi
sampai sejauh mana perpanjangan retrosternal
dan apakah terjadi kompresi saluran napas atau
tidak

Terapi Operatif
Indikasi Operasi
Struma difusa toksik
yang gagal terapi
medikamentosa
Struma uni atau
multinodosa dengan
kemungkinan
keganasan
Struma dengan
gangguan penekanan
Kosmetik

Kontra indikasi
Operasi
Struma toksik yang
belum dipersiapkan
sebelumnya
Struma dengan
dekompensasi kordis
atau penyakit sistemik
yang belum terkontrol
Struma besar yang
melekat erat ke
jaringan leher
sehingga sulit
digerakkan yang

Tatalaksana (nonpembedahan)
Radiasi internal dengan J (131)
Radiasi eksternal dengan Co 60
Hormonal

Pembedahan
Pembedahan diagnostik:
- biopsi insisi atau eksisi jarang
- biopsi jarum halus lebih akurat.
Biopsi diagnostik hanya dilakukan pada keadaan tumor
yang tidak dapat dikeluarkan, seperti karsinoma anaplastik.
Pembedahan terapeutik :
- lobektomi total
- lobektomi subtotal
- istmolobektomi
- tiroidektomi total karsinoma tiroid berdiferensiasi baik,
atau karsinoma medularis, dengan atau tanpa diseksi leher
radikal.
- Pembedahan Karsinoma anaplastik bersifat paliatif,
prognosis buruk.
- struma mononoduler nontoksik dan nonmaligna dapat
dilakukan hemotiroidektomi, istmolobektomi atau
tiroidektomi subtotal.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bernard M. Jaffe and David H.Berger. Brunicardi F.
Charles et all. Schwartzs: Principles of Surgery 9th
Edition. 2010.
2. Sabiston Textbook of Surgery 17th edition.
3. Stephanie L. Lee and George T. Griffing. Goiter
non toxic. 2010.
http://emedicine.medscape.com

Anda mungkin juga menyukai