Pengaruh Luas Areal Panen Dan Curah Hujan
Pengaruh Luas Areal Panen Dan Curah Hujan
Disusun Oleh:
FIRMAN SATYA SANYOTO
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Profil Kabupaten
Banyumas
Luas Areal
Tanam
Produksi
Tanaman
Padi
(mm)
(ha)
(ton)
2004
3058
63348
343035
2005
3471
63572
355121
2006
3707
63441
298789
2007
2743
61762
314613
2008
3219
62329
337366
2009
2580
62899
335048
2010
4738
68868
389044
2011
2753
61318
366197
2012
4972
61677
366499
2013
3420
64812
353350
Tahun
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Uji
normalitas
adalah
pengujian
tentang
kenormalan distribusi data. Penggunaan uji
normalitas
karena
pada
analisis
statistik
parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data
adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi
secara normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen).
Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat dilihat dari Value Inflation Factor
(VIF). Apabila nilai VIF > 10, terjadi multikolinieritas. Sebaliknya, jika VIF < 10, tidak
terjadi multikolinearitas (Wijaya, 2009:119).
Dari hasil output data didapatkan bahwa nilai semua nilai VIF<10 ini berarti tidak
terjadi multikolinieritas
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi dimana variabel dependen
tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri. Maksud korelasi dengan diri sendiri adalah
bahwa nilai dari variabel dependen tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri,
baik nilai variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya. (Santosa&Ashari,
2005:240). Dinyatakan tidak autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson terletak di antara
nilai dU dan 4-dU.
Dari hasil perhitungan, uji mapping Durbin Watson (DW) diperoleh angka DW sebesar
1,701 (Tabel 2.3). Dengan jumlah data (n) sama dengan 10 dan jumlah variabel (k) sama
dengan 2 serta =5% dari tabel autokorelasi diperoleh angka dL = 0,607 dan dU =
1,641.
4. Uji Heteroskedastisitas
1. Regresi Linear
2. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh
nyata atau tidak terhadap variabel dependen.
Dari Tabel di bawah didapat variabel X 1 mempunyai thitung = 2,465 dengan ttabel=
1,85. Jadi thitung < ttabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima
Dari Tabel di bawah didapat variabel X2 mempunyai thitung = 0,271 dengan
ttabel= 1,85. Jadi thitung < ttabel sehingga H 0 diterima dan H1 ditolak dengan
kata lain luas areal panen (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi
tanaman padi (Y).
3. Uji F
Nilai
Fhitung
sebesar
4,447
sementara dari Ftabel adalah 4,74,
jadi Fhitung
<
Ftabel maka H0
diterima
dengan
kata
lain
variabel X1 dan X2 (curah hujan
dan luas areal panen) secara
bersama-sama
tidak
berpengaruh secara signigfikan
terhadap Y.
4. Koefisien Determinasi
Variabel luas areal panen dan curah hujan memberikan kontribusi sebesar 56%
(nilai R Square Change) terhadap produksi tanaman padi. Sementara terdapat 44 %
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap produksi tanaman padi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
a.
b.
c.
d.
Saran
a.
b.
c.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar bisa meminimalisir dampak negatif
dari tinggi rendahnya curah hujan di Kabupaten Banyumas.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengapa luas areal panen tidak
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil produksi tanman padi.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang
mempengaruhi hasil produksi tanaman padi.
Matur
Tengkyu