Anda di halaman 1dari 21

Gejala Klinis Diabetes Melitus Tipe II, Diagnosis Banding dan

Penatalaksanaanya

Maria Angelika Irena.T

Skenario 6
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang

ke dokter untuk berkonsultasi karena ia


merasa semakin lemas sejak 2 minggu
yang lalu. Pasien memiliki riwayat diabetes
sejak 5 tahun yang lalu dan minum
metformin dan glibenklamid secara teratur.

Anamnesis

Identitas

Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dalam keluarga
Riwayat pribadi dan sosial

Pemeriksaan Fisik
1. KU dan TTV
2. berat dan tinggi badan, IMT
3. Inspeksi : atrofi, hipotrofi, gerakan
terbatas, lesi infiltrate, abses, ulkus, borok
pada kaki.
4. Palpasi: Suhu, Pulsasi a. dorsalis pedis dan
a. tibialis. KPR, ABR, babinski.
5. Auskultasi

Pemeriksaan Penunjang
Gula darah dan TTGO
Normal

Belum pasti DM
DM

GDP

<110

110-125

>126

GDS

<110

110-190

>200

TTGO

<140

140-199

>200

HbA1C
Glukosa urin

C-Peptide

HOMA IR

WD : DM tipe 2
GDS > 200mg/dL + gejala klinis DM.
GDP > 126 mg/dL selama 2 kejadian.
TTGO > 200 mg/dl
Seseorang dikatakan normal gula darahnya

bila GDP dibawah 100 mg/dL atau OGTT


kurang dari 140 mg/dL.6

LADA

DM 1

MODY

Epidemiologi

Komplikasi

Tatalaksana
makanlah aneka ragam makanan
sumber zat tenaga, zat pengatur, zat pembangun
makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy dan

capailah berat badan normal.


Anjuran gula
batasi konsumsi lemak, minyak dan santan sampai seprempat
kecukupan energy;
gunakan garam beridodium dan makan secukupnya 6-7
gram/hari; (
makanlah sumber zat besi;
biasakan saparan
minum air yang bersih
kegiatan fisik
Hindari alcohol

Farmakologis
Secretagogue: Sulfonil urea & Glinid
insulin sensitizer: Biguanid dan

Thiazolindion atau glitazon.


Penghambat alfa glukosidase/Acarbose
Incretins:Inkretin mimetic & Penghambat
DPP4

Penyuluha
n, diet, OR

IS+PGA+B
+T

IS + Pga+
B/T

Diet, OR,
IS

IS+PGA/B/
T

Prognosis
Tidak berbahaya jika terkontrol

Kesimpulan
Laki-laki berusia 45 tahun ini menderita diabetes melitus

tipe 2. Hal ini dapat dicurigai dari hasil anamnesis dan


pemeriksaan
fisik sehingga didapatkan working diagnosis
tersebut. Akan tetapi, ada pula differential diagnosis dari
penyakit ini yaitu maturity onset diabetes mellitus of the
young (MODY) dan latent autoimmune diabetik of adult
(LADA). Perlu lebih diperhatikan lagi mengenai ciri-ciri
masing-masing penyakit
untuk membedakannya agar
bisa menentukan diagnosis yang pasti. Dengan diagnosis
yang tepat, penatalaksanaaanya yang benar, maka kualitas
hidup pasien dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai