DEFINISI
Delirium (diketahui juga sebagai sindroma otak akut) adalah diagnosis
klinis, gangguan otak difus yang dikarasteristikkan dengan variasi kognitif
dan gangguan tingkah laku.
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Manifestasi Klinis
Kesulitan dalam mempertahankan atensi terhadap rengsangan luar
Penurunan kesadaran
Gangguan persepsi (halusinasi, ilusi)
Gangguan pola tidur
Disorientasi (waktu, tempat, orang)
Gangguan memori (new learing ability)
Berfluktuasi
Pemeriksaan Atensi
Forward Digit Span
Normal: 5-7 angka
Pemeriksaan Konsentrasi
Instruksi:
Bila disebutkan angka atau huruf tertentu
pasien mengetukan jari bila disebut angka 5
atau huruf F. Kemudian pemeriksa
menyebutkan dengan pelan dan jelas satu
angka stau huruf satu detik sederetan angka
atau huruf yang di dalam deretan angka atau
huruf tersebut terdapat angka 5 atau huruf F.
Penilaian:
Dikatakan normal bila pasien dapat
melakukan tanpa membuat kesalahan, bila
terjadi kesalahan mengetuk yang konstan
berarti terdapat lesi pada lobus frontalis
Treatment of agitation
Treatment of delirium depends on the correct identification of the
underlying condition. If agitation or combativeness is likely to interfere
with the investigation or if there is physical threat to the patient or to the
staff, the best medications to use are butyrophenones (e.g., haloperidol),
group 3 phenothiazines (e.g., trifluoperazine), or benzodiazepines.
Haldol 2 to 10 mg intramuscularly (IM) may be expected to reach
peak serum levels in 20 to 40 minutes. Repeat
Avoid Common Medications
Anticholinergics, Trihexyphenidyl HCI (Artane), Benztropine mesylate
(Cogentin), Anticonvulsants, Valproic acid (Depakene/Depakote),
Antihistamines, Diphenhydramine (Benadryl), Benzodiazapines,
Corticosteroids, Prednisone, Dexamethasone (Decadron), Digoxin,
Disulfiram, Indomethacin, Lithium, Opiates
The following blood tests should be ordered immediately
- Complete blood count (CBC) with differential
- Calcium, phosphate
- Electrolyte panel, including stat glucose
- Arterial blood gas
- Full chemistry panel, including liver function tests
- Urine and blood cultures (if fever is
present)
- Urine toxicology screen (if drug intoxication is suspected)
American psyciatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder. 4th Ed.
DELIRIUM INTOKSIKASI
ZAT
DELIRIUM AKIBAT
ETIOLOGI MULTIPEL
DELIRIUM TAK
TERGOLONGKAN
Gangguan kesadaran
(berkurangnyakejernihan
kesiagaanterhadap lingkungan)
disertai penurunan kemampuan
memfokuskan, mempertahankan,
atau mengalihkan atensi
Gangguan kesadaran
(berkurangnyakejernihan
kesiagaanterhadap lingkungan)
disertai penurunan kemampuan
memfokuskan, mempertahankan,
atau mengalihkan atensi
Gangguan kesadaran
(berkurangnyakejernihan
kesiagaanterhadap lingkungan)
disertai penurunan kemampuan
memfokuskan, mempertahankan,
atau mengalihkan atensi
Contoh meliputi:
1. Tampilan klinis delirium yang
dicurigai diakibatkan oleh suatu
kondisi medis umum atau
pengguanaan zat namun belum
ada cukup bukti untuk
menetapkan etiologi yang spesifik
DIAGNOSA BANDING
(GANGGUAN ORGANIK)
Delirium
Demensia
Terapi
Nonfarmakologis
Reorientasi
Dukungan keluarga dan caregiver
Koreksi gangguan sensori (kacamata, alat bantu dengar)
Meningkatkan mobilitas dan kemandirian
Menghindari restraints
Pembenahan status gizi dan nutrisi
Kenyamanan beristirahat dan tidur
DOSIS : 0,5 mg 2 kali sehari atau 1 mg sebelum waktu tidur, meningkat sampai 3
mg 2 kali sehari jika dibutuhkan.
Komplikasi
Delirium merupakan kegawatan bisa mengancam jiwa
Prognosis
Mortalitas tinggi, walaupun tergantung dari penyebab yang
mendasarinya dan dapat dikurangi oleh diagnosis dini, identifikasi
kelainan yang mendasari, dan penatalaksanaan umum dan spesifik yang
tepat.
Jika kesembuhan terjadi, biasanya cepat,dengan kembalinya tingkat
fungsional seperti sebelum sakit.
Demensia
Definisi
Gangguan fungsi intelektual dan memori didapat yang disebabkan oleh
Epidemiologi
> 65 tahun : meningkat 2x lipat setiap pertambahan 5 th
Pada usia > 60th 5.6%
Penyebab tersering di AS,Eropa : Alzheimer
Penyebab tersering di Asia : demensia vaskuler
Klasifikasi
Berdasarkan umur :
Demensia senilis
Demensia prasenilis
Reversibel
Ireversibel
Ssifat klinis :
Demensia proprius
preudodemensia
Etiologi
DEMENSIA ALZHEIMER:
PEMERIKSAAN FISIK
Kelainan Umum
Tanda TIK
Tanda neurologi fokal
PEMERIKSAAN NEUROPSIKOLOGIS:
Fungsi kognitif :
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Neuroimaging
SKIZOFRENIA
DIAGNOSA
Menurut DSM IV :
A. Terdapat 2 (dua) atau lebih dari gejala berikut dalam waktu 1 (satu) bulan
Tipe Paranoid
Preokupasi dengan waham dan halusinasi
Waham : kejar dan kebesaran
Umur : > tua > 30 tahun
Menunjukkan :
Tegang, pencuriga, berhati-hati, dan tak ramah
Bermusuhan atau agresif
Kecerdasan intak
Pada saat wawancara tampak rapi, koheren, afek agak tumpul
Tipe Disorganized
Dahulu disebut tipe hebefrenik
Regresi yang nyata ke perilaku primitif
Perilaku kacau
Awal-awal umur 25 tahun
Pasien aktif tapi tidak konstruktif
Yang menonjol gangguan proses berpikir, gangguan asosiasi yang nyata
Perilaku pribadi dan sosialnya kacau
Emosionalnya inadekuat, sering meledak
Tampak kekanak-kanakan
Tipe Katatonik
Yang menonjol gangguan psikomotor
stupor/substupor : psikomotor
gaduh gelisah : psikomotor
Tipe Residual
Ditandai dengan bukti kontinu adanya gangguan skizofrenik tanpa
PENATALAKSANAAN
Terapi secara holistik : bio-psiko-sosio-spiritual
Somato Tx :
PROGNOSA
Baik :
Buruk :
Onset muda
Tidak ada faktor pencetus
Onset yang tidak jelas
Riwayat sosial, seksual, dasn pekerjaan premorbid yang buruk
Perilaku yang menarik diri, autistik
Tidak menikah, bercerai, atau janda/duda
Riwayat keluarga skizofrenia
Gejala negatif
Tanda dan gejala neurologis
Riwayat trauma perinatal
Tidak ada remisi dalam tiga tahun
Banyak relaps
Riwayat penyerangan