Anda di halaman 1dari 21

Bayi Atresia Ani

OLEH: ANGGA PRATAMA


PEMBIMBING KLINIK : DR. SULDIAH SP.A

Pendahuluan

Atresia

Ani

atau

biasa

disebut

juga

anus

imperforata

merupakan salah satu bentuk malformasi anorektal dengan


kondisi dimana tidak terdapatnya lubang pada organ anus di
dalam tubuh yang pada kondisi fisiologisnya organ ini
seharusnya

berlubang

dan

merupakan

tempat

untuk

menyalurkan zat sisa makanan dari saluran pencernaan.

Atresia
kongenital

ani

merupakan

yang

suatu

disebabkan

penyakit

karena

pemisahan kloaka pada masa embrional

atau

terjadi

kelainan
kegagalan

Laporan kasus

Identitas pasien

: By. Ny. S

Tanggal Masuk

Tanggal Lahir

: 17 November 2016 18.40 WITA)

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Agama

: 17 November 2016

: Islam

Anamnesis:
Bayi

jenis kelamin laki-laki lahir pada tanggal 17 November 2016 pukul


18.40 wita. Bayi lahir secara section caesarea di RSUD Undata Palu tanggal
17 November 2016 pukul 18.40 wita, atas indikasi bayi besar, berat badan
lahir 3.500 gram, panjang badan 49 cm. Bayi langsung menangis, APGAR
score 7/9, air ketuban berwarna putih keruh, merintih (-), sianosis (-),
retraksi dinding dada(-), Anus (-), Palatum(+)

Riwayat

kehamilan ibu merupakan kehamilan pertama dan tidak ada


riwayat abortus G1P0A0. Usia ibu pada saat hamil adalah umur 23 tahun.
Selama kehamilan ibu rutin melakukan pemeriksaan ANC. Umur kehamilan
40 minggu. Tidak ada riwayat merokok, tidak mengkonsumsi alcohol dan
tidak menggunakan obat-obatan terlarang, Ibu tidak melakukan aktivitas
berat selama hamil..

Pemeriksaan fisik

Sistem Pernapasan

Skor DOWN

Frekuensi Napas

:0

Retraksi

:0

Sianosis

:0

Udara Masuk

:0

Merintih

:0

Total Skor

Kesimpulan :tidak ada


gangguan
napas

:0

Pemeriksaan fisik
Sistem Kardiovaskuler

Bunyi Jantung
murni reguler

Murmur

: BJ I dan BJ II

Pucat

Kelainan Dinding Abdomen : Distensi abdomen,


mengkilat, tampak vena
superficial

Muntah

: tidak ada

Diare

: tidak ada

Residu Lambung

: tidak ada

Organomegali

: tidak ada

Bising usus

Umbilikus

: tidak ada

Sistem Hematologi

Sistem Gastrointestinal

: tidak ada

Ikterus : tidak ada

: + Kesan normal

pus

: tidak ada

Warna Kemerahan

Edema

: tidak ada

: tidak ada

Pemeriksaan fisik
Sistem Saraf

Aktivitas

: Baik

Kesadaran : Composmentis
Fontanela : Datar
Sutura : Belum menutup
Kejang : Tidak ada
Tonus Otot: Normal

Sistem Genitalia

Anus Imperforata

: ada (+)

Hipospadia

: tidak ada

Hidrokel

Hernia

Testis
: (+) Sudah turun,
guratan pada scrotum banyak dan
jelas

: tidak ada
: tidak ada

Skor Ballard

Resume

Bayi jenis kelamin laki-laki lahir dari ibu G1P0A0 pada tanggal 17
November 2016 pukul 18.40 wita. Bayi lahir secara section caesarea di
RSUD Undata Palu tanggal 17 November 2016 pukul 18.40 wita, atas
indikasi bayi besar, berat badan lahir 3.500 gram, panjang badan 49
cm. Bayi cukup bulan sesuai masa kehamilan, umur kehamila 40
minggu. Bayi langsung menangis, APGAR score 7/9, air ketuban
berwarna putih keruh.

Dari pemeriksaan fisik di dapatkan suhu badan 36,7 oC, Denyut Jantung :
130 x/menit, Respirasi 48 x/menit, merintih (-), sianosis (-), retraksi
dinding dada (-), Anus Imperforata (Atresia Ani), palatum (+)

Diskusi...

Atresia ani merupakan suatu kelainan atau malformasi kongenital tidak


adanya lubang anus atau tidak memiliki anus, termasuk di dalamnya
agenesis ani, agenesis rectum dan atresia rectum. Insiden 1:5000 kelahiran
yang dapat muncul sebagai sindroma VACTRERL (Vertebra, Anal, Cardial,
Esofageal, Renal, Limb)

Atresia ani dapat disebabkan karena terputusnya saluran pencernaan


bagian bawah dengan anus sehingga bayi lahir tanpa lubang anus,
gangguan organogenesis pada masa kehamilan, beberapa diantaranya
berkaitan dengan sindrom down. Atresia ani memiliki etiologi yang
multifaktorial salah satunya adalah komponen genetik.

Diskusi ..

Atresia ani terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal


pada kehidupan embrional.

Manifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan adanya


fistula. Obstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen,
sekuestrasi cairan, muntah dengan segala akibatnya. Apabila urin
mengalir melalui fistel menuju rektum, maka urin akan diabsorbsi
sehingga terjadi asidosis hiperkloremia, sebaliknya feses mengalir
kearah traktus urinarius menyebabkan infeksi berulang. Pada
keadaan ini biasanya akan terbentuk fistula antara rektum dengan
organ sekitarnya.

Pada perempuan, 90% dengan fistula ke vagina (rektovagina)


atau perineum (rektovestibuler). Pada laki-laki umumnya fistula
menuju ke vesika urinaria atau ke prostat (rektovesika) bila
kelainan merupakan letak tinggi, pada letak rendah fistula menuju
ke uretra (rektouretralis)

Diskusi......

Pada pasien ini belum dilakukan urinalisis yang bertujuan untuk melihat ada
atau tidaknya feses dalam urin yang membantu untuk menunjukkan adanya
fistula rektouretralis. Dari tampakan makroskopik urin yang dikeluarkan oleh
pasien tidak mengandung feses, sehingga kemungkinan tidak terjadi fistula
rektouretralis pada pasien ini.

Pasien dengan atresia ani biasanya berada dalam kondisi yang stabil dan
diagnosisnya segera tampak setelah kelahiran. Cara penegakkan diagnosis
adalah semua bayi yang lahir harus dilakukan pemasukan termometer melalui
anusnya, tidak hanya untuk mengetahui suhu tubuh, tapi juga untuk
mengetahui apakah terdapat atresia ani atau tidak.Selain itu juga diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang secara cermat.

Diskusi

Berdasarkan hasil anamnesis dan follow up yang dilakukan


selama pasien berada di RSUD Undata, Pada pemeriksaan
abdomen tampak adanya distensi abdomen, permukaan yang
mengkilat selain itu tampak lapisan kulit menipis sehingga venavena superficial bagian dinding anterior abdomen menjadi
semakin jelas terlihat.

Pada pemeriksaan auskultasi peristaltik usus masih terdengar


namun kesan normal. Pada perkusi didapatkan bunyi yang
memberikan kesan sonor yang menunjukkan terdapat udara
dalam rongga abdomen pasien. Pemeriksaan palpasi tidak
menunjukkan adanya pembesaran organ-organ abdomen.

Diskusi........
Gejala yang menunjukan terjadinya malformasi anorektal terjadi
dalam waktu 24-48 jam. Gejala itu dapat berupa perut kembung,
muntah, tidak bisa buang air besar, pada pemeriksaan radiologis
dengan posisi tegak serta terbalik dapat dilihat sampai dimana
terdapat penyumbatan. Malformasi anorektal sangat bervariasi,
mulai dari anus imperforata letak rendah dimana rectum berada
pada lokasi yang normal tapi terlalu sempit sehingga feses bayi
tidak dapat melaluinya, malformasi anorektal intermedia dimana
ujung dari rektum dekat ke uretra dan malformasi anorektal letak
tinggi dimana anus sama sekali tidak ada

Diskusi........

Pada bayi ini dilakukan pemeriksaan genitalia dengan memakai


termometer untuk memeriksa anus, tampak adanya anus
imperforata, testis sudah turun dan scrotum berwarna gelap
dengan guratan yang banyak dan jelas. Pasien telah miksi dan
tidak tampak adanya feses dalam urin.

Anda mungkin juga menyukai