Anda di halaman 1dari 27

PRESENTASI

Fisiologi Hewan

MAKAN, PENCERNAAN DAN


METABOLISME
Dosen Pengampu:
Dra. Retno Susilowati, M.Si

Kelompok 7 & 17

Dwi Nur Aini


Dahlan
(07620012)
Nanik Fitria
(07620044)
Baikuni Efendi
(07620072)
Mushoffa
(07620073)

Cara makan pada


berbagai hewan
Keragaman saluran
pencernaan pada
hewan vertebrata
Mekanisme
pencernaan
makanan dalam
saluran pencernaan

Feeding Methods
Mengabsorpsi melalui permukaan tubuh: makanan yang akan
dikonsumsi diserap melalui permukaan tubuhnya, contoh pada
protozoa, endoparasit, dan cacing pita. Alat pencernaan makanan
yang dimiliki biasanya berupa vakuola makanan.
Menyaring (Filter Feeding): makanan yang akan dikonsumsi disaring
dengan menggunakan alat tertentu (contoh menggunakan flagel/cilia
pada bagian tubuhnya atau dengan cara memutarkan tubuhnya.
Contoh yang lain pada ikan hiu balen.
Menghisap (Fluid Feeding): makanan yang akan dikonsumsi
diperoleh dengan cara dihisap. Penghisapan biasanya dilakukan
pada saat hewan tersebut melakukan penusukan, pemotongan
maupun penggigitan. Contoh pada nyamuk, ular dll
Memilih makanan yang dikehendaki (Selective Feeder): makanan
yang dikonsumsi diperoleh dengan berbagai cara seperti dengan
cara menangkap atau dengan cara memangsa, menerkam dll sesuai
dengan yang dikehendaki (biasanya pada hewan tingkat tinggi).

Metode memperoleh makanan pada berbagai


hewan berdasarkan tipe makanan yang dikonsumsi

The Function of Alimentary


System
Memasukkan makanan
ke dalam tubuh (Ingesti)
Mengubah bahan
makanan yang kompleks
menjadi sederhana
(digestion)
Menyerap hasil
pencernaan serta
membawanya ke dalam
darah (absorption)
Mengeluarkan sisa
makanan yang tidak
tercerna ataupun yang
tidak terserap oleh
tubuh (defecation)

Tipe pencernaan
Pencernaan intra seluler:
pencernaan yang
dilakukan didalam sel
endositosis/fagositosis
ex paramecium
Pencernaan intraseluler:
pencernaan diluar sel
yaitu didalam saluran
pencernaan dengan
dibantu kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan
enzim

Alimentary Canal

Headgut
Foregut
Midgut
Hindgut

Headgut: Food Reception


Alat penerima makanan pada daerah ini adalah mulut.
Mulut biasanya dilengkapi dengan gigi dan kelenjar
ludah. Dalam kelenjar ludah terkandung berbagai
substansi seperti amilase (pada mamalia), toksin (pada
ular berbisa), dan antikoagulan (pada insekta penghisap
darah)
Dalam daerah ini terjadi penghancuran makanan secara
mekanik oleh gigi dibantu dengan lidah. Makanan yang
telah hancur akan bercampur dengan enzim amilase
yang diproduksi oleh kelenjar saliva yang kemudian
diantarkan menuju Pharing dan esophagus.
Pergerakan makanan (Swallowing moves) dari mulut
menuju pharyng, esophagus dan selanjutnya lambung
berlangsung melalui 3 tahap.

The Steps of Swallowing


moves
Tahap 1 makanan dikunyah oleh
gigi, dibasahi dengan air liur
yang mengandung enzim
amilase, digerakkan oleh lidah
menuju pharyng. Selanjutnya
bubur makanan (Bolus) oleh
pharyng akan digerakkan secara
reflek menuju esophagus
(dilakukan untuk mencegah agar
makanan tidak masuk ke dalam
paru-paru).
Tahap 2: otot dalam esophagus
akan mendorong bolus dengan
cara melakukan gerak
peristaltik.
Tahap 3: bolus akan melewati
gastroesophogeal sphincter
menuju lambung.

Peristalsis Movement

Foregut: Food Conduction, Storage,


and Digestion
Alat pencernaan makanan pada daerah ini
adalah pharynx, esophagus, lambung.
Pharyng: mengantarkan makanan dari mulut
menuju esophagus
Esophagus: mengantarkan makanan dari
pharyng menuju lambung (menggunakan
gerak peristaltik)
Lambung: menyimpan dan mencerna
makanan yang telah tercerna sebagian.

The Stomach
Lambung dapat dibedakan
menjadi 2 tipe yaitu
a. monogastric (terdiri atas satu
kantong, contoh pada vertebrata
karnivora dan omnivora).

Meskipun kedua mamalia ini hampir


sama ukurannya, usus halus koala
jauh lebih panjang, suatu adaptasi
untuk meningkatkan pengolahan
daun eukaliptus yang berserat dan
kurang protein.
Panjang saluran pencernaan coyot
yang lebih pendek sudah cukup
untuk mencerna daging dan
menyerap nutrien dari jenis
makanan ini.

b. digastric (terdiri atas 2


kantong, contoh pada
ruminansia). Pada
invertebrata seperti
insekta sebagai
pengganti dari lambung
adalah gastric ceca
(tunggal: cecum).

Sel-sel epitel pada permukaan bagian


dalam dari lambung akan memproduksi
cairan lambung (gastric juice) yang berisi
HCl, Pepsinogen, dan mucus. Sekresi
cairan ini dikontrol oleh syaraf (bau,
pikiran, dan caffeine) dan endocrine
signals. HCl akan rendah pada pH
dimana
lambung mengaktifkan pepsin.
Pepsin adalah enzim yang mengontrol
hidrolisis protein menjadi peptide.

Digestive tracts of various


vertebrates

Midgut: Chemical Digestion and Absorption


Alat pencernaan makanan pada
daerah ini adalah usus halus.
Pada karnivora mempunyai usus
halus yang lebih pendek
dibandingkan dengan herbivora.
Sel-sel villi pada usus halus akan
mengsekresikan enzim yang
diperlukan untuk mencerna peptide
dan gula. Selanjutnya gula dan asam
amino akan dilepaskan menuju
peredaran darah melalui kapiler
yang terdapat pada masing-masing
villi. Gliserol dan asam lemak akan
diedarkan oleh sistem limfa.
Absorpsi dilakukan dengan cara
transport aktif.
Usus halus dibagi menjadi 3 bagian
yaitu duodenum pada lapis pertama,
jejenum pada lapis kedua, dan illeum
pada lapis ketiga

Proses pencernaan dalam usus halus dimulai dari


duodenum,jejenum dan selanjutnya illeum.
Duodenum akan mensekresikan mucus dan cairan
serta menerima sekresi yang berasal dari liver dan
pankreas.
Pankreas mensekresikan enzim pencernaan dan
bicarbonat
penetral asam lambung. Sedangkan liver
memproduksi empedu. Empedu terlebih dahulu
disimpan dalam kantong empedu baru selanjutnya
didistribusikan ke dalam duodenum.
Amilum dan glikogen akan dipecah menjadi
maltosa. Enzim proteases yang disekresikan oleh
pankreas akan memecah protein menjadi
fragmen-fragmen peptide dan asam amino.
Empedu akan menjadi pengemulsi lemak dan
selanjutnya lemak tersebut oleh enzim lipase akan
dipecah menjadi satuan-satuan yang lebih kecil.
Empedu tersusun atas kolesterol, fosfolipid,
bilirubin, dan campuran garam . Dalam usus halus
lemak komplet dicerna.

Hindgut: Water and Ion Absorption,


and Defecation
Umumnya alat pencernaan makanan
pada daerah ini adalah Usus besar
dan Anus.
Pada beberapa hewan lain alat
pembuangannya adalah kloaka
(aves)
Dalam daerah ini terjadi proses
penyerapan air dan proses
fermentasi. Hasil akhir dari dari
proses ini adalah feses yang siap

Sistem pencernaan AVES


Hewan unggas memiliki pencernaan monogastrik
(perut tunggal) yang berkapasitas kecil. Makanan
ditampung di dalam crop kemudian
empedal/gizzard terjadi penggilingan sempurna
hingga halus. Makanan yang tidak tercerna akan
keluar bersama ekskreta, oleh karena itu sisa
pencernaan pada unggas berbentuk cair
Seekor burung memiliki tiga ruangan terpisah;
tembolok, lambung, dan rempela.
Pada sebagian besar burung, pencernaan kimiawi
dan penyerapan nutrien terjadi dalam usus halus.

Unggas mengambil makanannya


dengan paruh terus ditelan. Makanan
tersebut disimpan dalam tembolok
untuk dilunakkan dan dicampur
dengan getah pencernaan
proventrikulus dan kemudian digiling
dalam lambung. Fungsi utama alat
tersebut adalah untuk memperkecil
ukuran partikel-partikel makanan.
Dari lambung makanan bergerak
menuju rempela (makanan digerus

dan dicincang sebelum masuk


kedalam usus halus).

Berlanjut keduodenum, yang sejajar


dengan pankreas. Pankreas tersebut
berfungsi menghasilkan getah
pankreas dalam jumlah banyak yang
mengandung enzim-enzim amilolitik,
lipolitik dan proteolitik.
Bahan makanan bergerak melalui usus
halus yang dindingnya mengeluarkan
getah usus.
Getah usus tersebut mengandung
erepsin dan beberapa enzim yang
memecah gula.
Penyerapan dilaksanakan
melalui villi usus halus.
Unggas tidak mengeluarkan urine cair.
Urine pada unggas mengalir ke dalam

Sistem Pencernaan Pisces


Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris)
terdapat gigi-gigi kecil dan lidah. tidak menghasilkan ludah (enzim).

Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang


terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek,
terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya
menyempit.

Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada


umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Pada beberapa
jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan
makanan.

Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelokkelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.

Figure: The digestive systems of two


types of pisces

Sistem Pencernaan Amfibi


Rongga mulut : terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang
mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa.
Esofagus : berupa saluran pendek.
Ventrikulus : berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.
Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esophagus dan saluran keluar menuju anus.
Intestinum (usus) : dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus
Halus : duodenum, jejunum, dan ileum, tetapi belum jelas batasbatasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan
Kloaka : merupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi dan urin.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas.

Figure: The digestive systems of


amfibi (frog)

Sistem Pencernaan Pada


Reptil
Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptilmeliputi:
1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang
atas dan bawah, masing-masing memiliki deretan gigi yang
berbentuk kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit
melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung
bercabang dua,
2) esofagus(kerongkongan),
3) ventrikulus(lambung),
4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang
bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung
empedu, dan pankreas.

Figure: The digestive systems of


Reptile (Crocodile)

Anda mungkin juga menyukai