Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 6

Undang-undang Jasa Kontruksi


H IL M AN AL H A ZM I
AH M AD LU KM AN R IFA I
INDRA P RABO WO DIHA RJO
AL IV IA NU R AZ IZA H

PENGERTIAN
Jasa Konstruksi adalah salah satu kegiatan dalam
bidang ekonomi, sosial, dan budaya yang mempunyai
peranan penting dalam pencapaian berbagai sasaran guna
menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional.

SEJARAH
Hukum
Bermula pada masa
Tradisional
kerajaan di nusantara
mampu membangun
candi Borobudur, candi
Prambanan, candi Dieng
dan candi-candi yang
lainnya beserta
bangunan-bangunan lain
di kepulauan nusantara .

Hukum Berat
Diberlakukannya Burgerlijk
Wet Boek di Indonesia oleh
pemerintah Hindia Belanda
pada tahun 1848
Setelah
kemerdekaan
Pada tanggal 7 Mei 1999
Indonesia telah mempunyai
undang-undang tersendiri
yang mengatur tentang jasa
konstruksi. Yakni Undangundang Nomor 18 Tahun
1999 tentang Jasa
konstruksi.

Undanh
Undang

UUJK No. 18 tahun


1999
PP No.28/2000

Peraturan
Pemerintah

PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
JASA KONSTRUKSI
DI INDONESIA

Ketetapan Presiden

Ketetapan Mentri
PU

Peraturan
Lembaga

PP No.29/2000
PP No.30/2000
Kepres
80/2003
Kepres
8/2006
Kepmen PU
No.339/2003
Kepmen PU No.57/2004
Kepmen PU No.43/2007

LPJK No. 11 A /
2008

Jenis Usaha Konstruksi

Usaha
Perencana
an
Konstruksi

Usaha
Pengawas
an
konstruksi

Usaha
Pelaksanaan
Konstruksi

Pengikatan Penyedia Jasa Konstruksi


Proyek

Pemilihan
Penyedia
Jasa

Lelang
Penunjukan
Langsung

Pengikata
n Kedua
Pihak
Kontrak
Kerja

Penyelenggarakan
Pekerjaan Konstruksi

Perencana
an

Desain
Anggaran
Biaya

Pelaksanaan

Pembangunan
Perawatan

Pengawasan

Pengawas
an
Pekerjaan

FINIST

Kegagalan Konstruksi
Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab
atas kegagalan bangunan ditentukan terhitung sejak
penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama 10
(sepuluh) tahun.
Kegagalan
karena
kesalahan
perencana
,pengawas
konstruksi atau pelaksana konstruksi dan menimbulkan
kerugian bagi orang lain , maka perencana ,pengawas
konstruksi atau pelaksana konstruksi wajib bertanggung
jawab sesuai dengan bidang profesi dan dikenakan ganti
rugi.
Kegagalan bangunan yang disebabkan karena kesalahan

Penyelesaian Sengketa

Umum

Luar Pengadilan

Dapat ditempuh melalui


pengadilan atau di luar
pengadilan

Ditempuh untuk
masalah-masalah yang
timbul dalam kegiatan
pengikatan dan
penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi,
hal terjadi
serta
Dapatdalam
menggunakan
jasa
kegagalan
pihak ketiga, yang
disepakati oleh para
pihak
Pihak ketiga dapat
dibentuk oleh Pemerintah
dan/atau masyarakat
jasa konstruksi.

Penyelesaian sengketa
di luar pengadilan ) tidak
berlaku terhadap tindak
pidana dalam
penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi
sebagaimana diatur
dalam Kitab UndangUndang Hukum Pidana

Gugatan
Masyarakat
Masyarakat yang
dirugikan akibat
penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi
berhak mengajukan
gugatan ke pengadilan

Sangsi

ADMINISTRAS
peringatan Itertulis
penghentian sementara pekerjaan
konstruksi
pembatasan kegiatan usaha dan/atau
profesi
pembekuan izin usaha dan/atau profesi
pencabutan izin usaha dan/atau profesi.

PIDANA
Denda paling banyak sebesar
10% (sepuluh per seratus) dari
nilai kontrak
Pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai