Pencabutan gigi
Oleh :
Rindang Dya Parwati
P27825113009
Exodontia
Exodontia merupakan tindakan bedah mulut yang
bertujuan untuk mengeluarkan seluruh bagian gigi
bersama jaringan patologisnya dari dalam soket gigi
serta menanggulangi komplikasi yang mungkin timbul.
Prinsip exodontia
1. Asepsis
bertujuan untuk menjaga kebersihan dari tindakan
ekstraksi itu sendiri
ex:rongga mulut pasien,alat dan bahan,operator
serta ruangan kerja/praktek
2. Atraumatik
meminimalisasikan trauma dan mengurangi
komplikasi
Prinsip Exodontia
3. Anestesi
untuk menghilangkan rasa sakit. Pemilihan
anastesi yg tepat,teknik yang benar akan
menghasilkan efek anastesi yang baik
4. Keseimbangan cairan tubuh
terutama saat tubuh mengeluarkan banyak
darah.
6. Sisa akar
7. Malposisi ekstrem
8. Gigi dengan trauma jaringan
Trauma pada gigi dapat menyebabkan injuri pulpa,
dengan atau tanpa kerusakan mahkota atau akar, atau
pemindahan gigi dari soketnya. Bila mahkota atau akar
patah atau mengalami fraktur, pulpa dapat sembuh dan
hidup terus, dapat segera mati, atau dapat mengalami
degenerasi progresif dan akhirnya mati
1. Kontra
indikasi sistemik
b. Kelainan darah
1. Purpura hemoragik
Perlu ditanyakan kepada pasien tentang riwayat perdarahan
pasca pencabutan giginya, atau pengalaman pendarahan lain.
Selanjutnya diteruskan pada pemerikasaan darah yaitu waktu
pendarahan dan waktu penjedalan darah, juga konsentrasi
protrombin.
2. Leukemia
Pada leukemia terjadi perubahan proliferasi dan perkembangan
leukosit dan prekursornya dalam darah dan sumsum tulang.
Sehingga mudah infeksi dan terjadi perdarahan.
3. Anemia
Ciri-ciri anemia yaitu rendahnya jumlah hemoglobin dalam darah
sehingga kemampuan darah untuk mengangkut oksigen menjadi
berkurang.
4. Hemofilia
Agar tidak terjadi komplikasi pasca pencabutan gigi perlu
ditanyakan adakah kelainan perdarahan seperti waktu perdarahan
dan waktu penjendalan darah yg tdk normal pada penderita
C. Diabetes mellitus
Diabetes yang terkontrol dengan baik tidak memerlukan terapi
antibiotik profilaktik untuk pembedahan rongga mulut. Pasien
dengan diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami
penyembuhan lebih lambat dan cenderung mengalami infeksi,
sehingga memerlukan pemberian antibiotik profilaksis.
d. Penyakit ginjal
Pasien dengan penyakit ginjal ( nephritis ) pada kasus ini bila
dilakukan ekstraksi gigi akan menyebabkan keadaan akut
g. Nefritis
Pencabutan gigi yang meliputi beberapa gigi pada
penderita nefritis, dapat berakibat keadaan nefritis
bertambah buruk.
h. Hipersensitivitas
Bagi pasien dengan alergi pada beberapa jenis
obat, dapat mengakibatkan shock anafilaksis
apabila diberi obat-obatan pemicu alergi tersebut.
j. Kehamilan
tidak ada hubungan antara kehamilan dengan pembekuan
darah. Perdarahan pada gusi mungkin merupakan
manifestasi dari pregnancy gingivitis yang disebabkan
pergolakan hormon selama kehamilan.
k. Toxic Goiter
Pada penderita toxic goiter jangan dilakukan tindakan bedah
mulut, termasuk tindakan pencabutan gigi, karena dapat
menyababkan krisis tiroid dan kegagalan jantung.
c. Infeksi akut
Pericoronitis akut, penyakit ini sering terjadi pada saat
M3 RB erupsi terlebih dahulu.
d. Malignancy oral
Adanya keganasan (kanker, tumor dll), dikhawatirkan
pencabutan akan menyebabkan pertumbuhan lebih
cepat dari keganasan itu. Sehingga luka bekas ekstraksi
gigi sulit sembuh. Jadi keganasannya harus diatasi
terlebih dahulu.