Asma Kelompok 3
Asma Kelompok 3
DISUSUN OLEH :
ATIKA
ERVA
LUFIKA
SUSI
ZAHROTUL
ASMA
Adalah suatu penyakit
yang menyerang
saluran pernafasan
pada paru dimana
terdapat peradangan di
dinding rongga
bronhciale sehingga
mengakibatkan
PENYEBAB ASMA
Alergen ( debu , bulu binatang, serbuk tanaman ,
makanan )
infeksi saluran nafas
Obat-obatan ( penicilin, salisilat , kodein )
Faktor keturunan
Faktor lingkungan ( asap kendaraan , udara yang
sangat dingin )
GEJALA
BATUK BERDAHAK TERUTAMA MALAM HARI
RASA TERTEKAN DI DADA YANG MENYEBABKAN SULIT
UNTUK BERNAFAS
MENGI ( SUARA NAFAS BERBUNYI )
SUSAH TIDUR
PATOFISIOLOGI ASMA
Serangan asma terjadi karena adanya gangguan
pada aliran udara akibat penyempitan pada
bronkilous. Penyempitan tersebut sebagai akibat
adanya penebalan dinding bronkiolus di sertai
peningkatan
ekskresi
mukus
yang
mengisi
bronkiolus akibatnya udara yang masuk akan
tertahan di paru-paru sehingga pada saat ekspirasi
udara dari paru-paru sulit di keluarkan , sehingga
otot
polos
akan
berkontraksi
dan
terjadi
peningkatan tekanan udara saat bernafas. Karena
tekanan pada saluran nafas tinggi maka dinding
bronkilous akan tertarik sehingga diameter
bronkiolus semakin kecil atau menyempit
STUDI KASUS
Nama
: eka
Umur
: 6 tahun
Alamat
: jl raya tumpang
Keluhan
: asma
Obat
13,5 MG
AMONIUM KLORIDA
131,5 MG
MENTHOL
1 MG
ALCOHOL
5%
TERAPI FARMAKOLOGI
DIFENDHYDRAMIN HCL
INDIKASI : MABUK PERJALANAN , MUAL MUNTAH
KEHAMILAN , GANGGUAN SALURAN PERNAFASAN
KONTRA INDIKASI : BAYI PREMATUR , IBU MENYUSUI,
EFEK SAMPING : MULUT KERING , SEDATIF
DOSIS : DEWASA 25 MG 3-4 SEHARI , ANAK-ANAK 12,5
MG 3-4 KALI SEHARI ,
pelepasan histamin (H1) dan asetilkolin (menghilangkan ingus saat flu). Hal
ini memberi efek seperti peningkatan kontraksi otot polos vaskular,
sehingga mengurangi kemerahan, hipertermia dan edema yang terjadi
selama reaksi peradangan. Difenhidramin menghalangi reseptor H1 pada
perifer nociceptors sehingga mengurangi sensitisasi dan akibatnya dapat
mengurangi gatal yang berhubungan dengan reaksi alergi. Memberikan
respon yang menyebabkan efek fisiologis primer atau sekunder, efek primer
untuk mengatasi gejala-gejala alergi dan penekanan susunan saraf pusat
(efek sekunder)
AMMONIUM KLORIDA
INDIKASI : OBAT BATUK
KONTRA INDIKASI :IBU HAMIL , IBU MENYUSUI ,
GANGGUAN FUNGSI HATI
EFEK SAMPING : ACIDOSIS , MUAL , MUNTAH ,
GANGGUAN LAMBUNG
DOSIS : ORAL 3-4 DD 100-150 MG
ekspektoran
pada
amonium
klorida
dapat
TERIMA KASIH