Anda di halaman 1dari 18

SANITASI

PERMUKIMAN
P U S K E S M A S PA K U A L A M A N

LATAR BELAKANG
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,
disamping kebutuhan sandang dan pangan.
Rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat menjadi salah satu
faktor resiko sumber penyakit berbasis lingkungan yang diakibatkan karena
interaksi antar manusia maupun interaksi dengan hal - hal yang berada di
lingkungan sekitar yang berpotensi menimbulkan penyakit.
Dalam upaya menciptakan perumahan sesuai dengan syarat-syarat
kesehatan rumah yang berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 1077/Menkes/Per/V/2011, mahasiswa dilatih untuk mengenal
permasalahan kesehatan rumah dan lingkungan pemukiman, analisis dan
faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas rumah dan pemukiman,
merumuskan alternatif dalam pemecahan masalah melalui kegiatan
Sanitasi Permukiman.

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS


PAKUALAMAN
Puskesmas Pakualaman terletak di wilayah Kecamatan Pakualaman, dengan
batas-batas sebagai berikut :
Utara : Kecamatan Danurejan
Timur : Kecamatan Mergangsan
Selatan

: Kecamatan Gondokusuman

Barat : Kecamatan Umbulharjo


Luas wilayah 0,63 km2 yang terbagi dalam 2 wilayah yaitu Kelurahan
Purwokinanti yang terdiri dari 10 RW dan 47 RT serta Kelurahan
Gunumgketur terdiri dari 9 RW dan 36 RT. Penduduk yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Pakualaman berjumlah 10.744 jiwa.

HASIL PENILAIAN RUMAH SEHAT


Berdasarkan observasi dan pengukuran yang telah dilakukan di lapangan
untuk praktik pengawasan dan pemantauan lingkungan fisik rumah di
wilayah kerja Puskesmas Pakualaman diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Data Pengelompokkan Rumah Sehat Berdasarkan Hasil Pengawasan dan


Pemantauan
Lingkungan Permukiman (PPLP)

Kelompok

Kategori

Jumlah Rumah

254 628

Rumah Tidak Sehat

629 1110

Rumah Kurang Sehat

35

1111 1154

Rumah Sehat

65

Jumlah

100

H A S I L P E N G U K U RA N D A N K E A D A A N F I S I O LOG I

Pengukuran keadaan fisiologi dilakukan untuk mengetahui kondisi


lingkungan fisik. Pengukuran lingkungan fisik diambil 10 sampel rumah
untuk di ukur pencahayaan, suhu, kelembaban dan kebisingan yang
dilakukan di dalam rumah dengan hasil berikut :

HASIL PENGUKURAN PENCAHAYAAN


Pengukuran yang dilakukan di permukiman penduduk dilakukan dengan
menggunakan alat lux meter dengan mengambil 10 sampel rumah secara acak
bertempat di RT 17, 19, dan 38 yang dilakukan di ruang dalam rumah.
Persyaratan standar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1077/Menkes/PER/VV/2011 adalah minimal 60 lux.
Hasil pengukuran pencahayaan yang dilakukan pada 10 rumah adalah terdapat
4 rumah yang tidak memenuhi syarat dan 6 lainnya memenuhi syarat.
Intensitas cahaya yang terlalu rendah merupakan faktor utama pada rumah yang
tidak memenuhi persyaratan. Keadaan gelap di dalam rumah dapat diakibatkan
dari kurangnya cahaya alami yang dapat masuk ke dalam rumah, cahaya rumah
sulit masuk dikarenakan jumlah jendela yang sedikit dan bangunan rumah yang
terlalu pendek. Salah satu upaya yang dapat mengatasi permasalahan intensitas
cahaya yang sedikit di dalam rumah adalah dengan menambah cahaya buatan
yaitu menghidupkan lampu, selain itu warga juga harus membiasakan membuka
jendela agar cahaya matahari dapat masuk secara maksimal.

PENGUKURAN SUHU
Pengukuran suhu menggunakan thermohygrometer. Persyaratan standar sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1077/Menkes/PER/VV/2011 adalah suhu
18-30o.
Hasil pengukuran suhu didapatkan 4 rumah tidak memenuhi syarat, hal ini
dikarenakan jarak antar rumah sangat dekat dan kurangnya tanaman atau pohon
disekitar rumah sehingga udara di dalam rumah cenderung panas.
Tingginya suhu dalam ruangan dapat dipengaruhi karena faktor ventilasi yang
tidak memenuhi syarat dan kepadatan hunian. Tindakan yang dapat dilakukan
agar suhu ruangan dapat memenuhi persyaratan yaitu dengan menambah lubang
ventilasi akan pertukaran udara dapat berlangsung dengan cepat dan dapat
dengan cara menggunakan kipas angin / AC. Suhu yang terlalu tinggi dapat
mengakibatkan dehidrasi pada penghuninya bahkan mengakibatkan heat stroke.
Selain itu, sebaiknya masyarakat memanfaatkan sedikit lahan rumahnya untuk
menanam tumbuhan atau pot dan membiasakan membuka jendela setiap hari
supaya udara segar masuk ke dalam rumah .

PENGUKURAN KELEMBABAN
Pengukuran kelembaban menggunakan alat thermohygrometer.
Persyaratan standar sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
1077/Menkes/PER/VV/2011 adalah kelembaban 40-60%.
Hasil pengukuran kelembaban, dari 10 rumah yang disampel didapatkan 6
rumah yang tidak memenuhi syarat.
Kelembaban yang tidak memenuhi syarat dapat mengakibatkan suburnya
pertumbuhan mikroorganisme. Bila kelembeban melebihi standar
persyaratan maka dapat dilakukan tindakan diantaranya mengatur sirkulasi
udara agar suhu di dalam rumah sesuai. Suhu sangat mempengaruhi
kelembaban dalam rumah, karena jika suhu tinggi maka dapat dipastikan
kelembapan akan rendah begitu juga sebaliknya.

PENGUKURAN KEBISINGAN
Pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan thermohygrometer.
Persyaratan standar kebisingan yang dianjurkan sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah 45 dB atau maximum
55 dB.
Hasil pengukuran didapat bahwa seluruh sampel rumah tidak memenuhi syarat.
Intensitas kebisingan dipengaruhi oleh adanya kendaraan yang berlalu-lalang,
sumber suara elektronik, orang yang berbicara, serta jarak rumah yang
berdekatan. Dalam mengurangi intensitas kebisingan, dapat dilakukan dengan
penanaman tumbuhan pot atau tanaman pada pagar yang berfungsi sebagai
peredam suara dan mengurangi waktu pengunaan alat elektronik penghasil
kebisingan,

HAMBATAN
Kurangnya ketersediaan alat pengukuran Sound Level Meter yang
disediakan oleh pihak kampus, sehingga harus menunggu antrian alat.
Pada saat survei ke lapangan, beberapa kali ditolak masyarakat untuk
melakukan wawancara, sehingga mahasiswa mencari responden lain yang
bersedia untuk diwawancara.
Jadwal alat dan inspeksi dengan kegiatan puskesmas sering bertabrakan,
sehingga mahasiswa harus menyesuaikan diri dengan kegiatan puskesmas.

SARAN
Setelah mengetahui bahwa rumah mereka termasuk kriteria rumah sehat
atau kurang sehat, masyarakat seharusnya melakukan koreksi melalui
perilaku dengan cara :
Membuka jendela setiap hari, membuat lubang asap dapur supaya asap
dapat keluar rumah.
Sebaiknya masyarakat menggunakan tempat sampah yang tertutup agar
terhindar dari vector penyakit.
Melakukan penanaman pohon pada pot supaya udara terasa sejuk dan
cuaca panas diluar dapat tertutup oleh pohon dan sebagai peredam suara
supaya mengurangi tingkat kebisingan.

L A MPIRAN

P E M E R I K S A A N P E N C A H AYA A N
D E N G A N LU X M E T E R

P E N I L A I A N R U M A H S E H AT

P E N G U KU R A N S U H U D A N K E L E M B A B A N
DENGAN THERMOHYGROMETER

M EL A KU KA N WAWA NC A R A
D E NG A N P E MI L I K R UM AH

KO N D I S I R U MA H KUR AN G
S EH AT

P EN I L A I AN R U M AH S E HAT

KON D I S I T E MPAT S A MPAH


YA N G KUR AN G

KO N D I S I W C S A L AH S AT U
WA R G A

TERIMA KASIH
P U S K E S M A S PA K U A L A M A N

Anda mungkin juga menyukai