GAMBARAN UMUM
Setiap
1. UJI NORMALITAS
Pengujian
3. UJI ADITIVITAS
ap
abila
4. KEBEBASAN GALAT
Galat adalah kesalahan. Kesalahan di sini maksudnya
adalah kesalahan yang diakibatkan pengaruh acak dari
percobaan. Kalau kesalahan itu terjadi sebagai akibat
pengaruh acak dari percobaan, dengan catatan
pengacakan perlakuan yang dilakukan sesuai dengan
prosedur statistik yang benar, maka kesalahan tersebut
akan dibenarkan atau diterima secara statistik dan
kesalahan itu akan bergerak saling bebas.
Tetapi apabila menempatkan satuan tidak ditempatkan
secara acak, maka akan menyebabkan tidak terpenuhinya
asumsi kebebasan galat. Kalau ini terjadi, maka data
percobaan menjadi tidak layak untuk dianalisis ragam.
Karena dengan pengacakan yang tepat biasanya akan
menjamin kebebasan galat percobaan
Jadi cara yang paling mudah untuk mendeteksi
ketidakbebasan galat adalah dengan mengamati penataan
percobaan.
TRANSFORMASI DATA
Jika asumsi pokok dalam analisi ragam tidak
terpenuhi, salah satu jalan keluar untuk
mengatasi hal ini adalah melalui transformasi
data.
Melalui transformasi data diharapkan kestabilan
ragam akan terpenuhi sehingga proses pengujian
dapat mendekati keshahihan.
Kegunanaan lain dengan menggunakan
transformasi adalah diharapkan data menyebar
mendekati sebaran normal dan ragam tidak
akan dipengaruhi oleh perubahan nilai tengah
perlakuan.
TRANSFORMASI DATA
Yang akan kita bahas disini ada 3 metode
transformasi data :
1. Transformasi Logaritma
2. Transformasi Akar
3. Transformasi arcsin
TRANSFORMASI LOGARITMA
Transformasi Logaritma digunakan apabila data tidak
memenuhi asumsi pengaruh aditif. Kalau X adalah
data asli anda, maka X (X aksen) adalah data hasil
transformasi dimana X = Log X. Jadi X = X.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam
penggunaan transformasi logaritma ini yaitu :
1. Apabila x < 10 atau mendekati nol, maka gunakan
transfromasi log X + 1.
2. Apabila data banyak mengandung nilai nol, maka
sebaiknya gunakan transformasi yang lain, misalnya
transformasi akar.
3. Apabila data banyak mendekati nol (misalnya
bilangan desimal), maka semua data dikalikan 10
sebelum dijadikan ke logaritma. Jadi X = log (10X).
Misalnya X = 0,12 setelah di taransformasikan X akan
menjadi X = log (10 x 0,12) = 0,079.
TRANSFORMASI AKAR
TRANSFORMASI ARCSIN
Transformasi Arcsin digunakan apabila data
dinyatakan dalam bentuk persentase atau proporsi.
Umumnya data yang demikian mempunyai sebaran
binomial. Bentuk transformasi arcsin ini biasa
disebut juga transformasi kebalikan sinus atau
transformasi arcus sinus.
Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan
dalam penggunaan transformasi arcsin ini yaitu :
1. Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai
antara 30% - 70%, tidak memerlukan transformasi.
2. Apabila data asli anda menunjukkan sebaran nilai
antara 0% - 30% dan 70% - 100%, maka lakukan
transformasi arcsin.
3. Apabila data anda banyak yang bernilai nol, maka
gunakan transformasi arcsin akar (% + 0,5).