Anda di halaman 1dari 35

Adab & Hukum

Safar
Hatta Syamsuddin

PENGAJIAN IKATAN DAI INDONESIA


Sragen, 16 Mei 2010 / 3 Jumadi Tsani
1431 H

Pembahasan :
A.
B.
C.
D.

Arti, Keutamaan & Hikmah Safar


Ragam Hukum Safar
Permasalahan Fiqh dalam Safar
Adab Adab Safar / Bepergi

A. Arti, Keutamaan
dan Hikmah Safar

Arti Safar :

Secara Bahasa : Bepergian / menempuh


jarak perjalanan
Secara Filosofis akar Kata:
menampakkan

Ibnu Mundzir :

Arti Safar dalam Istilah


Fiqh :

Keluar bepergian meninggalkan kampung


halaman dengan maksud menuju suatu
tempat dengan jarak tertentu yang
membolehkan seseorang yang bepergian
untuk menqashar sholat

1. Meningkatkan Rasa
Syukur

(
12
)

Dan Yang menciptakan semua yang


berpasang-pasang dan menjadikan untukmu
kapal dan binatang ternak yang kamu
tunggangi. Supaya kamu duduk di atas
punggungnya kemudian kamu ingat nikmat
Tuhanmu apabila kamu telah duduk di
atasnya; ( QS Zuhruf 12-13)

2. Menambah Sahabat,
Memperluas Rejeki

Hai manusia, sesungguhnya Kami


menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa-bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenal mengenal
( Hujurot 13)

3. Menambah Pengalaman
Kehidupan

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi,


lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu
mereka dapat memahami atau mempunyai telinga
yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi
yang buta, ialah hati yang di dalam dada (QS Al
Hajj 46)

4. Melatih Mental &


Kesabaran

Safar adalah potongan (bagian) dari


azab, yang menahan seorang dari
makanan, minuman dan tidurnya (yang
nyaman) (HR Bukhori dan Muslim).

5. Mendapatkan Keringanan dalam


Ibadah dan Istijabah dalam doa
:"
().

ada tiga doa yang tidak diragukan lagi


mustajabnya : doa orang tua pada
anaknya, doa musafir, dan doa orang yang
terzalimi (HR Ahmad)

B. Ragam Macam
Hukum Safar

1. Safar Wajib
Melakukan perjalanan ibadah wajib,
seperti haji, jihad atau bernadzar.




(27 )

Dan berserulah kepada manusia untuk


mengerjakan haji, niscaya mereka akan
datang kepadamu dengan berjalan kaki,
dan mengendarai unta yang kurus yang
datang dari segenap penjuru yang jauh
(al-Hajj 27)

2. Safar Sunnah

Melakukan perjalanan bernilai kebaikan,


seperti berdakwah, menyambung silaturahmi,
berdagang untuk mencari nafkah, menuntut
ilmu, atau umroh yang sunnah.









Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka
bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyakbanyak supaya kamu beruntung.(QS Jumat 10)

3. Safar Mubah
Melakukan perjalanan rekreatif, jalan-jalan,
yang tidak melalaikan dari kewajiban agama


segala suatu selain dzikrullah adalah sia-sia


dan permainan belaka, kecuali empat hal :
bercanda dg istri, melatih kuda, memanah dan
berlatih berenang (HR An-Nasai dan Thobroni)

4 & 5 : Safar Makruh &


Haram

Makruh : Melakukan perjalanan mubah


secara berlebihan atau melanggar adab
dan etika dalam safar. Misal : bepergian
sendirian
Harom : Melakukan perjalanan dengan
tujuan kemaksiatan atau dengan cara
maksiat, atau ke tujuan yang tidak
dibolehkan syariat. Misal : negeri orang
kafir yang banyak fitnah, daerah wabah
penyakit.

Permasalahan : Untuk safar yang jenis


manakah RUKHSOH dalam IBADAH bisa
digunakan ?

Pendapat Pertama : Hanya safar yang


wajib, sunnah dan mubah saja. Yang
makruh dan haram tidak diperbolehkan.
oleh : Imam Malik, Ahmad dan Syafii
Pendapat Kedua: membolehkan rukhsoh
diambil untuk semua jenis safar /
menempuh perjalanan baik haram
sekalipun. Sesuai dengan keumuman
lafadz Safar dalam Al-Quran.
oleh : Abu Hanifah, Asy-Syaukani, Ibnu
Taimiyah, Adz-Dzohiri

C. Fiqih berkaitan dengan


Safar
(Rukhsoh & Ketentuannya)

Ragam Rukhsoh dalam Safar

Menqashar dan Jamak Sholat


Tidak berpuasa di siang hari Ramadhan
Tidak terkena kewajiban Shalat Jumat
Mengerjakan Sholat Sunnah di atas
kendaraan
Mengusap Khuf (sepatu), serban dan yang
sejenisnya ketika Thoharoh

Arti Sholat Qoshor

Qoshor : Meringkas shalat empat rekaat


(dhuhur, ashar dan isya) menjadi dua
rekaat, ketika melakukan sebuah
perjalanan dengan syarat tertentu.

Dalil disyariatkannya Qashar

) :

( An-Nisa 101

) :
) :
(
:
) :
( . .

Permasalahan : Dalam perjalanan, lebih


Utama Qoshor atau menyempurnakan
Sholat ?

Pendapat Pertama : Lebih utama


menyempurnakan (1 qaul syafii)

Pendapat Kedua: sama saja ( sebagian


Malik)

Pendapat Ketiga : Qashar lebih utama


(pendapat kuat as-syafiI dan riwayat
ahmad)

Pendapat Keempat : wajib Qashar ( Abu


Hanifah dan Malik)

Pendapat Kelima : Qashar Sunnah dan


meninggalkannya makruh
* Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa

Permasalahan : Berapa Jarak minimal


seorang boleh menqashar sholat ?

Pendapat Jumhur : > 80


km

*

tidak halal seorang wanita yg beriman


kepada Allah dan hari akhir, menempuh
perjalanan sehari semalam, kecuali disertai
mahromnya . (Buhkori & Muslim)

Setengah hari = 1 barid = 4 farshah

Sehari semalam = 4 barid = 16 farshah

1 farshah = 3 mil

Jarak minimal = 48 mil sekitar 80 km

Pendapat Lain : Safar


Mutlak

.

:

)(Ibnul Qoyyim Al-Jauzi

Permasalahan : Berapa batas waktu


seorang boleh menqashar sholat ?

Ragam Dalilnya :
:

Jabir radhiallahu anhu meriwayatkan, bahwasanya


Rasulullah shallallahu alaihi wa'ala alihi wasallam tinggal
di Tabuk selama dua puluh hari meng-qashar shalat.[HR
Ahmad)

Ibnu Abbas radhiallahu anhuma meriwayatkan,


bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wa'ala alihi
wasallam tinggal di Makkah selama sembilan belas hari
meng-qashar shalat.[HR Bukhori

Nafi' rahimahullah meriwayatkan, bahwasanya Ibnu


Umar radhiallahu anhuma tinggal di Azzerbaijan selama
enam bulan meng-qashar shalat.[HR Baihaqi}

Ragam Pendapat:
Ulama sepakat, selama masih berniat safar
dan belum berniat tinggal maka
diperbolehkan terus menqashar
Apabila berniat mukim, maka selama 4 hari
atau kurang masih boleh mengqashar
sholat ( Imam SyafiI, Ahmad, dan Malik)
Pendapat paling lama tentang niat mukim
adalah 20 hari sesuai dengan hadits perang
Tabuk

Arti

Sholat Jamak :

Jamak : Menggabungkan dua sholat


( Dhuhur & Ashar, Maghrib & Isya) karena
dalam kondisi perjalanan, atau halangan
tertentu lainnya.

RAGAM Sholat Jamak :


Sholat Jamak di Arafat
Jamak karena Perjalanan
Karena Sakit dan Hujan
Karena halangan / udzur umum





An








-Nasai

D. Adab Bepergian

Berpamitan dan Minta di Doakan


Berwasiat jika diperlukan
Tidak bepergian sendirian
Mengangkat pemimpin Perjalanan
Membaca doa Safar :








Memperbanyak Doa
Berbagi dalam Perjalanan

Segera kembali ketika urusan telah selesai


Tidak kembali ke rumah pada malam hari
Melaksanakan sholat dua rekaat
Mengadakan perjamuan sederhana

-

Alhamdulillah
Semoga kita mampu
menjalankannya

Anda mungkin juga menyukai