Anda di halaman 1dari 22

ASMA

KELOMPOK 8

DEFINISI

Asma adalah kelainan peradangan kronis pada


saluran
nafas.
Asma
adalah
penyakit
heterogen, di tandai dengan adanya gejala
pernapasan seperti mengi (wheezing), sesak
napas, dada terasa berat dan batuk.
Peradangan ini menimbulkan episode berulang,
karena peningkatan respon pada trakhea dan
bronkus terhadap berbagai stimulus (iritan
fisik, kimia, imunologis, dan farmakologis).
(Lyrawati & Leonita, 2012) (GINA, 2015)

EPIDEMIOLOGI

Pada tahun 2013, RISKESDAS melaporkan prevalensi asma


dengan

metode

wawancara.

Prevalensi

asma

tertinggi

terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), diikuti Nusa Tenggara


Timur (7,3%), D.I. Yogyakarta (6,9%), dan Sulawesi Selatan
(6,7%). Sedangkan provinsi dengan prevalensi terendah
terdapat
(2,0%).

di Lampung (1,6%), Riau (2,0%) dan Bengkulu


Provinsi

Sumatera

Utara

sendiri

mempunyai

prevalensi asma sebesar 2,4%. Menurut Oemiati (2010),


prevalensi asma di Indonesia sebesar 3,32%.

FAKTOR RESIKO

Faktor Predisposisi

Alergi
Hiperaktivitas bronkus
Jenis kelamin
Ras/etnik
Obesitas

Faktor Lingkungan

Alergen dalam rumah (tungau debu rumah, spora


jamur, kecoa, bulu binatang seperti anjing, kucing,
dan lain-lain).
Alergen luar rumah (serbuk sari, dan spora jamur).

Lanjutan , , ,

Faktor pencetus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Alergen makanan
Alergen obat-obatan tertentu
Bahan yang mengiritasi
Ekspresi emosi berlebih
Asap rokok bagi perokok aktif maupun pasif . Asap rokok
berhubungan dengan penurunan fungsi paru.
Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
Exercise-induced asthma. Pada penderita yang kambuh
asmanya ketika melakukan aktivitas /olahraga tertentu.
Perubahan cuaca

KLASIFIKASI

Klasifikasi Menurut Derajat Berat Asma


Klasifikasi asma menurut derajat berat
berguna
untuk
menentukan
obat
yang
diperlukan pada awal penanganan asma.
Menurut derajat besar asma diklasifikasikan
sebagai intermiten, persisten ringan, persisten
sedang dan persisten berat.

Lanjutan , , ,

Klasifikasi berdasarkan GINA 2014


Gejala tipikal asma :
1. Lebih dari satu gejala berikut : mengi, sesak
nafas, dada terasa berat terutama pada orang
dewasa
2. Gejala sering memburuk malam hari atau
menjelang pagi
3. Gejala bervariasi dari waktu ke waktu dan
intensitasnya
4. Ada faktor pemcetus

Tanda
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TANDA GEJALA

Rekuren dan episodic


Nafas cuping hidung
Wheezing / Mengi
Penggunaan otot-otot tambahan untuk bernafas
Meningkatnya laju pernafasan
Penurunan FEV1(volume ekspirasi paksa dalam 1 detik n : 80%)
Penurunan FEV1/FVC (kapasitas vital n : 75%)
Pnurunan PEF aliran puncak ekspirasi n : 80% )

Gejala
1.
2.
3.
4.

Dipsnea
Takipnea
Batuk
Dada seperti tertekan

PATHWAY

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Spirometri
Pemeriksaan IgE
Petanda inflamasi
Uji Hipereaktivitas Bronkus/HRB
Faal Paru
BGA

PENATALAKSANAAN

Tujuan utama penatalaksanaan Asma adalah


mencapai asma terkontrol sehingga penderita
asma dapat hidup normal tanpa hambatan
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pada
prinsipnya penatalaksanaan asma dibagi
menjadi 2 yaitu, penatalaksanaan asma
jangka panjang dan penatalaksanaan asma
akut atau saat serangan.

Lanjutan , , ,

Tatalaksana Asma jangka panjang


Prinsip utama tatalaksana jangka panjang adalah
edukasi, obat asma (pengontrol dan pelega). Obat
pelega

(Anticholinergic)

di

berikan

pada

saat

serangan, obat pengontrol (Corticosteroid inhalasi)


di

tujukan

untuk

pencegahan

serangan

dan

diberikan dalam jangka panjang dan terus menerus.

Lanjutan , , ,

Tujan tatalaksana serangan asma akut :


1.
2.
3.
4.

Mengatasi gejala serangan asma


Mengembalikan fungsi paru ke keadaan sebelum serangan
Mencegah terjadinya kekambuhan
Menecgah kematian karena serangan asma

Kriteria asma terkontrol pada anak dan dewasa,yaitu :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Tidak ada gejala atau minimal


Tidak ada serangan asma pada malam hari
Tidak ada keterbatasan aktifitas
Tidak ada pemakaian obat-obat pelega atau minimal
Variasi harian APE (Arus Puncak Ekspirasi) krang dari 20%
Nilai APE normal atau mendekati normal
Efek samping obat minimal
Tidak ada kunjungan ke unit gadar

ASKEP TEORI

Pengkajian

1. Keluhan Utama
Ada keluhan terhadap tanda gejala penyakit asma seperti,
sesak nafas, mengi (wheezing), batuk-batuk, dada terasa
tertekan
2. Riwayat Penyakit sekarang
Keluhan yang membawa pasien datang ke UGD
3. Riwayat Penyakit terdahulu
Pasien sebelumnya memiliki riwayat penyakit yang sama
atau tidak, dan pernah masuk RS dengan penyakit yang
sama
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Adanya riwayat penyakit yang sama yang di alami keluarga
sebelumnya dan penyakit keturunan lainnya

Pengkajian Primer

Airway : jalan nafas


Pengkajian yang di
lakukan adalah :
1. Kaji dan
pertahankan jalan
napas
2. Kaji adanya
sumbatan (secret
atau darah)
3. Kaji adanya
kesulitan dalam
bernafas

Breathing : pernafasan
Pengkajian yang di lakukan
adalah :
1. Kaji suara nafas
2. Kaji saturasi oksigen
dengan menggunakan
pulse oximeter, dengan
tujuan
mempertahankan
saturasi oksigen > 92%
3. Mengkaji PaO2 dan
PaCO2
4. Kaji respiratory rate
5. Jika pasien mampu,
rekam Peak Expiratory
Flow
6. Kesimetrisan

Circulation :
sirkulasi
1. Kaji TTV
pasien
2. Kaji denyut
jantung
adanya suara
tambahan
3. Pemeriksaan
cappilary
refille time
untuk
memastikan
adanya
sianosis
4. Kaji keadaan
akral dingin

Pengkajian sekunder

Riwayat alergi

Apakah pasien memliki riwayat alergi terhadap


makanan,debu, bulu binatang, obat-obatan, zat kimia dan
lain-lain

Riwayat pengobatan
Apakah pasien sering mengkonsumsi obat-obatan
termasuk obat asma

Riwayat eksaserbasi
Mengkaji riwayat terjadinya kekambuhan 1bulan

Keadaan lingkungan
Mengkaji keadaan lingkungan tempat tinggal pasien
apakah memacu terjadinya asma atau tidak

Analisa data

Diagnosa
Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan

dengan

tachipnea,

peningkatan

produksi

mukus, kekentalan sekresi dan bronchospasme.


2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan

hiperventilasi
3. Intoleransi

aktivitas

berhubungan

penurunan suplai oksigen

dengan

INTERVENSI

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan tachipnea, peningkatan produksi mukus,
kekentalan sekresi dan bronchospasme.
NOC :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
3 x 24 jam, pasien mampu :
Status Respirasi : ventilasi, dan jalan nafas paten
Kriteria hasil : menunjukan jalan nafas yang
paten

Lanjutan , , ,

NIC :
Airway Management:
1. Buka jalan nafas
2. Atur posisi
3. Auskultasi suara nafas
4. Berikan bronkodilator
5. Monitor respirasi dan status O2
6. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik

SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai