M Nurman Hikmallah
KELAINAN FARING
I.
CONGENITAL
- Atresia Koana
- Palatoskisis
II.
RADANG
- Akut
- Kronik
Tanda tanda :
- Kalor
- Dolor
- Rubor
- Fungsio Lesa
- Tumor
AKUT
1. FARINGITIS AKUT
Gejala
- Faring terasa kering
- Sakit telan
- Sakit sampai telinga
- Berdahak :
Encer
Mukoid
Lengket
- Sakit kepala
- Suhu badan naik
- Lesu dan nafsu makan berkurang
Tanda-tanda
- Mukosa faring :
1. Bengkak (udem)
2. Merah (hiperemi)
3. Lendir : serus
- Suhu badan naik
- Kel. Limfe leher membesar
Terapi
Istirahat
Makan cair / lunak
Banyak minum
Antepiretik / analgesik
Antibiotika
Roborantia
Cuci mulut sebelum dan sesudah makan /
minum susu.
TONSILITIS AKUT
- Folikularis
- Lakunaris
Gejala-gejala :
- Sakit telan / odinofagi
- Lesu
- Suhu naik
- Sakit kepala dan sakit di otot-otot
- Kadang-kadang batuk, serak, nafas bau
- Otalgia
Tanda-tanda :
Tonsil : - merah
- bengkak
- permukaan / kripte tertutup detritus.
Uvula : merah dan bengkak
Faring : Hipersekresi
Terapi :
- Istirahat
- Intake cairan cukup
- Makan lunak
- Antipiretik / analgesik
- Antibiotika
- Kumur hangat air garam
- Roboransia
Jenis Kuman
Strept. Pneumo
Strept. Aureus
H. influenza
Strept. Hemolitika
Pathologi
Rx inflamasi tergantung jenis & virulensi
Ringan exudat phlegmon
Abses dst
Gejala
Disphagi derajat bervariasi
Berat :
makan minum
Temp
Holithosis
Reff. Pain otalgia
Llnn >>
Terapi
Umum tgt penyebab :
rest
intake
analgetik/ antipiretik
Bukan virus Antibiotik
4. FAUSIAL DIFTERI
Penyebab : Coryne bacterium
Diphtheriae
Gejala-gejala :
- Panas
- Sakit telan / sukar menelan
Tanda-tanda :
- Tonsil merah dan bengkak
- Membran (bercak) :
1. Putih keabu-abuan
2. Sukar dilepas dan mudah berdarah
3. Cepat terbentuk lagi
- Bau busuk dari mulut
- Cepat komplikasi sesak
Komplikasi :
1.
2.
3.
Laringitis
- Sesak (Dispnea)
- Stridor
- Hoarseness (serak)
Penyebaran toksin
- Jantung : Miokarditis
- Saraf : Parese
- Hepatomegali
Post difteri :
- Polineuritis
* Nasolalia
* Disfagia
* Hoarseness
- Nefritis
- Karier (pembawa kuman)
Terapi :
- Antitoksin difteri
- Isolasi
- Diet cair
- Anti inflamasi
- Antibiotika
- Sesak nafas bisa trakeotomi
ABSES PERITONSIL
(Quinsy)
- Penimbunan pus di jaringan longgar antara
Tanda-tanda :
- Hot potatos voice
- Uvula udem, deviasi ke sisi sebelah
- Tonsil membesar (sering sebelah)
- Trismus
- Kel. Limfe di bawah angulus mandibula
membesar keras dan sakit tekan.
Terapi :
- Insisi dan drainase
- Antibiotika dosis tinggi
- Tonsilektomi
ABSES RETROFARING
- Pus di rongga retrofaring
- Sering pada bayi
Gejala-gejala :
- Didahului ISPA
- Panas
- Anak rewel
- Bisa sesak nafas anak menengadah.
Tanda-tanda :
- Ditemukan benjolan abses di dinding
belakang faring.
- X-foto leher lateral.
Komplikasi :
- Obstruksi saluran nafas
- Perdarahan A. karotis int.
Terapi :
- Insisi
- Antibiotika dosis tinggi.
ABSES PARAFARING
- Pus di rongga parafaring
- Sering pada dewasa
Gejala-gejala :
- Panas
- Nyeri spontan
- Odinofagi + disfagi
- Trismus
Tanda-tanda :
- Dinding faring satu pihak menonjol dan
fluktuasi
Komplikasi :
- Sepsis
- Abses mediastinum
Terapi :
- Insisi (eksplorasi)
- Antibiotika dosis tinggi
- Posisi trendelenburg.
ABSES SUBMANDIBULA
(Ludwigs Angina)
- Biasanya didahului karies gigi MI III
Komplikasi :
- Udem laring Dispnea
- Mediastinitis Abses mediastinum
- Tromboplebitis Trombus ke otak
Terapi :
- Insisi
- Antibiotika
RADANG KRONIK
FARINGITIS KRONIK
Faktor-faktor predisposisi
Alergi
Iritasi
Infeksi akut
Gangguan metabolik : DM
Anemia
Kelainan diproksimalnya :
* Deviasi septum
* Sinusitis kronik
*Hipertrofi konka
* Adenoiditis kronik
*Rinitis kronik
- Radang kronik di distalnya
- Gastritis
- Kelainan gigi
Gambaran klinik :
- Diskomfort di tenggorok
- Rasa kering di tenggorok tipe atrofi
- Rasa selalu ada lendir di tenggorok tipe
hipertrofi
- Batuk-batuk
- Kemerahan mukosa faring
- Pembesaran kel. Limfe leher
TONSILITIS KRONIK
Gambaran klinik :
- Diskomfort
- Sakit telan ringan (pancingen)
- Lesu
- Kurang nafsu makan
- Sakit kepala
- Ngantukan
- Mriang
- Tonsil :
* Kemerahan
* Kripte melebar
* Permukaan tidak rata
* Membesar / mengecil
Terapi : Tonsilektomi
ADENOIDITIS KRONIK
Gambaran klinik :
- Hidung tersumbat nafas lewat mulut
- Tidur mendengkur
- Rinore
- Batuk-batuk
- Kurang pendengaran
- Facies adenoides :
* Mulut selalu membuka (ngowoh)
* Hidung kecil
* Tampak bodoh.
- Palatal phenomena : negatif
- Adenoid membesar
Terapi :
- Konserfatif :
* Dekongestan
* Antibiotika
- Operatif : adenoidektomi
Lebih-lebih bila :
* Obstruksi nasi
* Gangguan pendengaran
* Otitis media berulang
* OME
TONSILEKTOMI
Indikasi :
1. Tonsilitis akut berulang
2. Abses peritonsil
3. Tonsil sebagai karier difteri
4. Tonsilitis kronik
5. Tumor ganas tonsil stadium dini
6. Tumor jinak tonsil
7. Hipertrofi tonsil yang mengganggu
pernafasan / penelanan.
Kontra indikasi
1. Radang akut
2. Penyakit-penyakit perdarahan :
- Leukemia
- Hemofilia
- Anemia
- Hemoragia diastesa
3. KU : jelek
4. Epidemi polio
5. Kehamilan / menstruasi
6. Status asmatikus
SINUSITIS
Inflamasi pada satu atau lebih mukosa
SINUSITIS
American Academy of Otolaryngology Head and Neck
Surgery ( 1996 ) : Sinusitis Rinosinusitis
Alasan :
Mukosa hidung & sinus secara embriologis berhub
Pend sinusitis juga rinitis ( jarang yang tidak)
Gjl pilek, hidung buntu, hiposmia ada pd keduanya
CT pend C Cold inflamasi mukosa hdng & sinus
Kasus sinusitis lanjutan dari sinusitis
SINUSITIS
Morbiditas tinggi
90 % ke pelayanan primer
Indonesia :
data epidemiologik
:(-)
dx dasar konfirmasi : x foto
therapi tidak adekuat kronik
Diagnosis Sinusitis
Anamnesis
kunjung hilang
Ingus kental, sepanjang hari
Suara kadang sengau / nasolalia klausa
Sakit kepala, sesuai lokasi sinus yang sakit
Batuk, terutama pada anak
Foetor ex nasi
Pemeriksaan fisik
Nyeri ketok daerah pipi / dahi
Rinoskopi anterior :
PENGOBATAN
Sinusitis Akut
Antibiotika spektrum luas
PENGOBATAN
Sinusitis Kronik
- Antibiotika sesuai hasil kultur
- Dekongestan hidung
- Mukolitik
minimal 10-14 hari
tak terkontrol ?
* Irigasi sinus (maks 5x) tak sembuh ?
* FESS
* Operasi Cald-Well-Luc (CWL)
ALLERGIC RHINITIS :
The most prevalent of type I allergic dis.
The symptoms and signs caused by
mediators :
vessels, glands and nerves.
Classifed as inflammatory disease.
Chief complain :
1.
Itching nose
2.
3.
4.
Diagnostic
Procedures
2. Physical examination
Should be performed with appropriate
lighting and use of nasal speculum
normal
oedema
2.
Nasal mucosa
3.
Turbinates
4.
Secretion
5.
Septum
6.
Polyps ?
7.
Sinusitis ?
Pharmacological treatment
1. ANTIHISTAMINE
First line
Consider new antihistamine since :
It is not available
2. NASAL DECONGESTANT
Indicated in patient with prominent nasal
obstruction complaint
H
Long term treatment
Systemic nasal decongestant, be
careful in hypertension cases and
glaucoma.
Topical : rebound effect
3. INTRANASAL CORTICOSTEROID
Note :
Patients should be well informed how to use
Symptoms relieve is not directly achieved
In some places it is unavailable
2. Lues laring
Lues laring merupakan lues sekunder (+ 4 - 6 mg
setelah primer)
Lues pada laring terjadi pd stadium ke 3 (gumma)
manifes setelah 3 - 10 tahun
Stadium I : -> ulkus durum
II : -> septikemia
III : -> gumma
Dx : biopsi, serologis & mikrobiologi
(fluororesence).
Lues kongenital -> lues tarda
3. Lepra Laring
Jarang, bentuknya noduler (umum) -> noduler,
neural & tubekuloid).
Patologi : nodul -> ulserasi -> kontraktur
DD : lues, TB & Ca
Dx : biopsi, mikrobiologi
TUMOR LARING
Dibedakan :
Jinak, berkapsul, bentuk beraturan, tumbuh lambat, tdk
metastase/infiltrasi.
ganas, tdk berkapsul, tdk beraturan, tumbuh cepat,
metastase, destruksi jar.sekitar, metabolisme >>-> KU jelek
Tumor Jinak
1. Papiloma laring
timbul papil-papil multipel (anak) & soliter (dewasa)
sering pd anak yg lahir dari ibu menderita kondiloma
akuminata
residif >>
dewasa -> degenerasa maligna (destruktif)
Terapi, ekstirpasi dg laser hasil > baik
2. Fibroma laring
banyak pada dewasa muda
diduga disebabkan pada penggunaan suara yg berlebihan
biasa unilateral (2/3 anterior plika vokalis)
terapi, ekstirpasi
3. Nodul laring
sering bilateral (1/3 anterior & 1/3 tengah plika vokalis)
disebut juga singernode, screamer.
terapi, ektirpasi dan istirahat bicara
4. Lainnya, Polip laring, kista laring, laringokel, hemangioma laring.
Tumor Ganas
Penyebab :
endogen, herediter (adanya AHH = Aril Hidrocarbon Hidroxilase
-> dpt merubah suatu zat -> karsinogen), >> karsinoma
eksogen, lingkungan, kebiasaan & infeksi laring kronik
Keadaan yg dpt diduga suatu keganasan :
Laringitis kronik yang lama
Leukoplakia
Pakidermi
Polip laring pada dewasa
Perlu dicurigai suatu keganasan bila :
SUARA SERAK LEBIH DARI 3 - 4 MINGGU TANPA GEJALA BATUK,
HARUS DICURIGAI KARSINOMA, terutama bila pada usia tua.
TRAUMA LARING
1. Trauma dari luar
2. Trauma langsung mengenai laring
Trauma dari luar :
Trauma tumpul, sering post KLL & strangulasi.
Terjadi fraktur kart. Tiroid & perdarahan yg hebat ->
sesak
hebat (perlu trakheotomi) & fiksasi leher
Trauma karena benda tajam, luka irisan & tusukan,
terdapat luka terbuka bagian atas laring atau
pertengahan bagian bawah kartilago tiroid. Perawatan
lama
Trauma langsung :
Benda asing
Trauma intubasi, pada intubasi lama, timbul jaringan
granulasi.
Taruma kimia, karena salah minum / usaha bunuh diri