Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(SELF CONCEPT)
Adalah
pikiran dan keyakinan
seseorang
mengani
dirinya
sendiri.
William D Brooks : konsep diri
sebagai persepsi yang bersifat
fisik, sosial, psikologis mengenai
diri kita, yang didapat dari
pengalaman dan interaksi dengan
orang lain
J. Rahmat :
Konsep Diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri
kita. Persepsi tentang diri ini dapat bersifat psikologis, sosial
dan fisik. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan kepada
diri anda.
Pertanyaan Bersifat Psikologis
- Bagaimana waktak saya sebenanya?
Apa yang membuat saya bahagia dan sedih?
Apa yang sangat mencemaskan saya?
Pertanyaan Bersifat Sosial
- Bagaimana orang lain memandang saya?
Apakah mereka menghhargai atau merendahkan saya?
Apakah mereka membeci atau menyukai saya?
Pertanyaan Bersifat Fisik
- Bagaimana pandangan saya tentang penampillan saya?
Pakaha saya orang menarik atau jelek
Apakah tubuh saya atau lemah?
Dengan demikian
KONSEP DIRI bukan sekedar
gambaran diskriptif tentang
diri kita,
tetapi juga penilaian tentang
diri sendir sebagai seorang
individu.
Continue
PENILAIAN SOSIAL (Social Evaluation)
Informasi tentang diri sendiri tidak hanya
kita dapatkan dari Perenungan atau
Refleksi Diri, tapi juga dari Penilaian atau
Pendapat dari orang lain terhadap diri kita.
Keyakinan anda tentang pendapat orang
lain terhadap diri anda akan mempengaruhi
perilaku dan menimbulkan keinginan anda
untuk berubah atau tidak.
TEORI-TEORI KONSEP
DIRI
Ada dua teori Konsep Diri yang
sering dipergunakan
untuk menjelaskan masalah konsep
diri, yaitu :
1. Pembandingan Sosial (Sosial
Comparison)
2. Persepsi Diri (Self
Perception)
Continue
Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang penting dan
bernilai bagi orang lain, paling tidak bagi orang-orang
yang ia pilih sebagai sahabat
8. Ia dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati
dan menerima penghargaan tanpa rasa bersalah
9. Ia cenderung menolak usaha orang lain untuk mendominasinya.
10.Ia sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia mampu
merasakan berbagai dorong dan keinginan, dari perasaan
marah sampai cinta, dari sedih sampai bahagia.
11.Ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai
kegiatan yang meliputi pekerjaan, permainan, ungkapan
diri yang kreatif, persahabatan atau sekedar mengisi
waktu.
12.Ia peka kebutuhan orang lain, pada kebiasaan social yg
telah diterima, dan terutama sekali pada gagasan bahwa
ia tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan
orang lain.
7.