TELUSUR SKP Lamongan
TELUSUR SKP Lamongan
KARS
PENGALAMAN KERJA
Staf Pengajar Pascasarjana MMR UGM, UMY, UHAMKA
Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1998
Kepala Puskesmas Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah, tahun 1978-1979
Kepala Puskesmas Jatilawang, Banyumas,jawa Tengah., tahun 1979-1992
DOKUMEN SKP
NO
STD/ DOKUMEN
EP
SKP
2
pemberian informasi dan edukasi
yang efektif
SPO komunikasi lisan/ lisan via telp
SKP
3
YA
TIDAK KETERANG
AN
4SKP
4
5SKP
5
6SKP
6
TELUSUR SISTEM:
PERTANYAAN KEPADA PERAWAT
(P)/DOKTER (D)
Sutoto.KARS
KARS
KEBIJAKAN IDENTITAS
PASIEN
Identifikasi Pasien : menggunakan dua identitas
dari minimal tiga identitas
SPO
CARA IDENTIFIKASI PASIEN
Sutoto.KARS
10
SPO
SAAT PEMASANGAN
GELANG OLEH PETUGAS
1. Jelaskan manfaat gelang pasien
2. Jelaskan bahaya untuk pasien yang
menolak, melepas, menutupi gelang
.dll
3. Minta pasien utuk mengingatkan
petugas bila akan melakukan tindakan
atau memberi obat memberikan
pengobatan tidak menkonfirmasi
nama dan mengecek ke gelang
Sutoto.KARS
11
Sutoto.KARS
13
SASARAN II : PENINGKATAN
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Sutoto.KARS
14
1.
2.
3.
Perintah Lisan/Lewat
Telepon
Tulis Lengkap
Baca UlangEja untuk
NORUM/LASA
Konfirmasilis
an dan tanda
tangan
Sutoto.KARS
ISI PERINTAH
16
TGL/
JAM
ISI PERINTAH
PENERIMA
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
PEMBERI
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
PELAKSANA
PERINTAH
(TANDA
TANGAN)
Sutoto.KARS
17
KETERANGAN
Sutoto.KARS
18
hidralazine
cerebyx
vinblastine
chlorpropamide
glipizide
daunorubicine
Sutoto.KARS
hidroxyzine
celebrex
vincristine
chlorpromazine
glyburide
doxorubicine
19
KEBIJAKAN PELAPORAN
HASIL PEMERIKSAAN KRITIS
Proses pelaporan hasil pemeriksaan/tes
dikembangkan rumah sakit untuk pengelolaan
hasil kritis dari tes diagnostik untuk menyediakan
pedoman bagi para praktisi untuk meminta dan
menerima hasil tes pada keadaan gawat darurat.
RS mempunyai Prosedur yang meliputi
penetapan tes kritis dan ambang nilai kritis bagi setiap
tipe tes,
oleh siapa dan kepada siapa hasil tes kritis harus
dilaporkan
menetapkan metode monitoring yang memenuhi
ketentuan
Sutoto.KARS
20
Rumah sakit
mengembangkan
suatu pendekatan
untuk memperbaiki
keamanan obatobat yang perlu
diwaspadai (highalert)
Sutoto.KARS
25
hidraALAzine
ceREBYx
vinBLASTine
chlorproPAMID
E
glipiZIde
DAUNOrubicin
e
Sutoto.KARS
hidrOXYzine
ceLEBRex
vinCRIStine
chlorproMAZINE
glYBURIde
dOXOrubicine
26
LAS
A
LAS
A
Sutoto.KARS
27
Sutoto.KARS
28
29
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
HIGH
ALERT
HIGH
ALERT
Amiodarone IV
Colcichine Injection
Heparin Unfractionated IV
Insulin SC dan IV
Lidocaine IV
Netiride
10
11
12
13
14
Warfarin
Sutoto.KARS
31
ELEKTROLIT KONSENTRAT
1. kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml
2. kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml
!
3. natrium/sodium klorida > 0.9%
HIGH
4. magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat
ALER
T
Sutoto.KARS
33
ELEKTROLIT KONSENTRATE
Cairan ini bisa mengakibatkan
KTD/sentinel event bila tak disiapkan
dan dikelola dengan baik
Terpenting :
Ketersediaan
Akses
Resep
Pemesanan
Persiapan
Distribusi
Label
Verifikasi
Administrasi dan pemantauan
Sutoto.KARS
34
Look alike
LAS
A
Sutoto.KARS
37
LAS
A
LASA
Sutoto.KARS
38
CONTOH
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH ALERT
DEFINISI:
Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya
yang bermakna bila digunakan secara salah
KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat
high alert, Obat LASA, Elektrolit Konsentrat,
serta panduan penata laksanaan obat high
alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata
laksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses
terbatas, diberi label yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh
dalam keadaan emergensi, atau nama obat
harus di eja perhuruf
HIGH
ALERT
Sutoto.KARS
39
Sutoto.KARS
41
Sutoto.KARS
43
44
CONTOH PENANDAAN
Sutoto.KARS
45
KEBIJAKAN VERIFIKASI
PRAOPERATIF :
1. Verifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang
benar
2. Pastikan bahwa semua dokumen, foto,
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia,
diberi label dan dipampang dg baik
3. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant 2 implant yg dibutuhkan
4. Tahap Time out :
1. memungkinkan semua pertanyaan/kekeliruan
diselesaikan
2. dilakukan di tempat tindakan, tepat sebelum
dimulai,
3. melibatkan seluruh tim operasi
TIME OUT
Sutoto.KARS
47
PANDUAN
Sebelum Induksi Anestesi:
48
PANDUAN
Sebelum Insisi Kulit (Timeout):Apakah .
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)
2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood
lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
49
PANDUAN
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN
KAMAR OPERASI
1. Perawat melakukan konfirmasi secara
verbal, bersama dr dan anestesid
1. Nama prosedur,
2. Instrumen, gas verband, jarum dihitung
harus lengkap
3. Speciment telah di beri label dengan PID
tepat
4. Apa ada masalah peralatan yang harus
ditangani
50
Sutoto.KARS
52
TELAPAK TANGAN
PUNGGUNG TANGAN
SELA- SELA JARI
PUNGGUNG JARI-JARI (GERAKAN
KUNCI)
SEKELILING IBU JARI (PUTAR- PUTAR)
KUKU DAN UJUNG JARI (PUTARPUTAR)
Sutoto.KARS
cknowledgement : WHO World Alliance
for Patient Safety
54
CONTOH:
ASESMEN
RISIKO JATUH
MORSE FALL
SCALE
Sutoto.KARS
55
Jenis kelamin
Diagnosis
Gangguan kognitif
Faktor lingkungan
KRITERIA
Respons terhadap:
1. Pembedahan/
sedasi / anestesi
2. Penggunaan
medikamentosa
NILA SKOR
I
< 3 tahun
3 7 tahun
7 13 tahun
13 tahun
Laki-laki
Perempuan
Diagnosis neurologi
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, dehidrasi,
anemia, anoreksia, sinkop, pusing, dsb.)
Gangguan perilaku / psikiatri
Diagnosis lainnya
Tidak menyadari keterbatasan dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan
Orientasi baik terhadap diri sendiri
Riwayat jatuh / bayi diletakkan di tempat tidur dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan dalam
tempat tidur bayi / perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur
Area di luar rumah sakit
4
3
2
1
2
1
4
3
Dalam 24 jam
Dalam 48 jam
> 48 jam atau tidak menjalani pembedahan / sedasi/
anestesi
Penggunaan multipel: sedatif, obat hipnosis, barbiturat,
fenotiazin, antidepresan, pencahar, diuretik, narkose
Penggunaan salah satu obat di atas
Penggunaan medikasi lainnya / tidak ada medikasi 57
3
2
1
3
2
1
3
2
1
4
3
2
1
2
1
buram?
degenerasi makula?
apakah terdapat perubahan perilaku berkemih?
Ya/ tidak
Kebiasaan berkemih
ya = 2
(frekuensi, urgensi, inkontinensia, nokturia)
mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)
0
jumlahkan nilai
Transfer (dari
memerlukan sedikit bantuan (1 orang) / dalam
1
transfer dan
tempat tidur ke
pengawasan
mobilitas. Jika
kursi dan kembali ke memerlukan bantuan yang nyata (2 orang)
2
nilai total 0-3,
maka skor = 0.
tempat tidur)
tidak dapat duduk dengan seimbang, perlu
3
bantuan total
jika nilai total 4mandiri (boleh menggunakan alat bantu jalan)
0
6, maka skor = 7
imobilisasi
3
Parameter
Skor
Edmonson Psychiatric
Fall Risk Assessment
Sutoto.KARS
59
61
Sutoto.KARS
62
SEKIAN
TERIMA KASIH
KARS