Anda di halaman 1dari 10

FRENEKTOMI

Oleh:
Aninda Kartika Dewi
G4B015061

Frenulum
Lipatan mukosa yang tersusun dari epitel, jaringan ikat, dan otot yang
berfungsi sebagai perlekatan antara bibir, pipi, lidah dengan prosessus
alveolaris
Frenulum terdiri dari 3 macam yaitu: frenulum labialis, lingualis, dan bukalis

Klasifikasi perlekatan frenulum


Rendah: seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar
Sedang: seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar sampai
dengan gingiva cekat
Tinggi : seluruh frenulum melekat pada mukosa alveolar, gingiva
cekat, dan gingiva margin

Abnormalitas perlekatan frenulum

Frenulum
dengan
perlekatan
tinggi

Faktor predisposisi penyakit


periodontal resesi gingiva
dan akumulasi plak
Estetika adanya diastema
Faktor phonetik adanya pengucapan
yang tidak jelas karena pergerakan
lidah terbatas
Mempengaruhi stabilitas pemakaian
gigi tiruan lengkap pada mukosa

Frenektomi

FRENEKTOMI
Prosedur bedah untuk menghilangkan seluruh
frenulum termasuk perlekatannya ke dasar tulang
Tujuan:
1.
2.
3.
4.

Mengembalikan keseimbangan kesehatan mulut


Memperbaiki morfologi jaringan periodontal
Memperbaiki estetik
Keperluan perawatan ortodontik maupun protesa

INDIKASI

KONTRA INDIKASI

1. Perlekatan frenulum sangat dekat


dengan interdental marginal
gingiva hingga ke palatal
2. Perlekatannya lebar dan luas
3. Blanc test positif, memucatnya
jaringan interdental dan palatal sat
dilakukan peregangan bibir atas
4. Diastema sentralis
5. Ankiloglossia untuk frenulum
lingualis
1. Perlekatan frenulum rendah
2. Keberadaan frenulum tidak
mengganggu pemakaian sikat gigi,
alat orto, maupun protesa gigi
3. Psikologi pasien yang tidak
mendukung
4. Kondisi sistemik yang tidak
memperkenankan tindakan bedah
minor

Prosedur
Menurut Suryono (2011), prosedur frenektomi menggunakan teknik
incision below the clamp (IBC), sebagai berikut:
1. Bahan dan alat disiapkan (scalpel, needle,
holder, hemostat, diagnostic set,dll)
2. Desinfeksi pada daerah yang akan dianestesi,
kemudian anestesi pada daerah sinitra dan
dextra serta bagian palatal perluasan dari
frenulum labialis superior
3. Jepit frenulum pada kedalaman vestibulum
dengan
hemostat
sebaiknya
hemostat
menempel lebih dekat dengan permukaan
mukosa bibir
4. Eksisi frenulum di bawah hemostat
5. Bibir dan pipi digerakan untuk melihat masih
ada tarikan frenulum terhadap periosteum,
kemudian dijahit pada dasar vestibulum dan
daerah mukosa bibir
6. Eksisi perluasan frenulum yang melebar hingga
palatal

Membersihkan jaringan ikat dan epitel


pada daerah yang telah di eksisi hingga
permukaan tulang terlihat
8. Irigasi dengan saline
9. Pemasangan periodontal pack untuk
penyembuan luka dan tidak terjadi
perlekatan bibir dengan gingiva selama
proses penyembuhan
10. Pemberian resep dan instruksi
11. Kontol I : dilakukan 7 hari pasca operasi
untuk pembukaan periodontal pack dan
pengambilan jahitan dan irigasi dengan
antiseptik
12. Kontrol II : 14 hari pasca operasi untuk
melihat adanya penyembuhan luka
serta adanya inflamasi atau tidak
7.

Instruksi pasca bedah

Penjelasan pada pasien fungsi dari periodontal pack untuk


melindungi luka operasi, mencegah rasa sakit saat mengunyah,
dan membantu proses penyembuhan. Pasien menjaga agar pack
tersebut tidak lepas, bila terjadi lepasnya pack atau perdarahan
segera hubungi dokter gigi atau RS
Menghindari makan atau minum selama satu jam pasca operasi
Dilarang minum-minuman panas atau alkohol, merokok selama 24
jam, dilarang berkumur-kumur selama satu hari setelah operasi
Dilarang makan-makanan yang keras, kasar atau lengket dan
mengunyah makanan dengan sisi yang tidak diopersi
Menggosok gigi dengan hati-hati dan kontrol satu minggu untuk
melepas periodontal pack dan jahitan

DAFTAR PUSTAKA
Carranza, J.R., Newman, G.M., 2002,
Clinical Periodontolgy, Edisi 9, W.B
Saunders Company, St. Louis.
Fragiskos, D., 2007, Oral Surgey, Springer
Berlin Heidelberg, New York.
Suryono, 2014, Bedah Dasar Periodonsia,
Edisi 1, Deepublish, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai