Anda di halaman 1dari 29

Visi dan Misi Prodi DIV Analis

Kesehatan Poltekkes Kemenkes


Ptk

Visi Prodi DIV Analis Kesehatan


Poltekkes Kemenkes Ptk
Visi :
Meluluskan sarjana sains terapan analis
kesehatan yang kompeten dan profesional,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Mahas Esa, serta mampu bersaing di tingkat
regional.

Misi Prodi DIV Analis Kesehatan


Poltekkes Kemenkes Ptk
1. Meningkatan proses Pendidikan D-IV Analis
Kesehatan yang berbasis kompetensi.
2. Meningkatan proses Pendidikan D-IV Analis
Kesehatan yang berbasis penelitian.
3. Mengembangkan pengabdian masyarakat yang
berbasis IPTEK di bidang laboratorium kesehatan
secara tepat guna.
4. Meningkatan proses Pendidikan D-IV Analis
Kesehatan yang mandiri, tranparan dan akuntabel,
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.

Penanganan dan
penyimpanan
sampel mikrobiologi

Setelah berakhir perkuliahan


ini diharapkan ;
1. Mhs dapat menjelaskan tentang pengertian
sampel
2. Mhs dpt mengetahui asal-usul sampel pemerik
mikrobiolgi
3. Mhs dapat memisahkan jenis-jenis sampel
mikrobiologi
4. Mhs dapat menyebutkan jenis-jenis sampel
5. Mhs dpt membedakan jenis-jenis sampel yang
infeksius
6. Mhs dpt menjelaskan kreteria sampel mikrobiologi
7. Mhs dpt melakukan pengambilan sampel
mikrobiologi
8. Mhs dpt melakukan pengerjaan sampel uji

Proses penanganan dan


penyimpanan sampel mikrobiologi
A. Tenaga (struktur organisasi)
1. Tenaga ahli (analis kes)
B. Asal usul bahan/sampel mikrobiologi
1. SOP
2. Prosedur kerja
B. Hasil kegiatan
1. Laporan kerja

Sampel umum

Adalah sesuatu bahan, sediaan, contoh yang


dipergunakan untuk menentukan atau
mengetahui apa yang terdapat/terkandung/di
dalam bahan yang dimaksud.
Contoh ;
1. Makanan dan minuman
2. Tumbuh-tumbuhan
3. Daging hewan /binatang
4. Tanah, Air dan udara dsb

Sampel untuk kebutuhan


mikrobiologi
Adalah suatu bahan atau sediaan yang
dipergunakan untuk penegakkan diagnosa
suatu penyakit yang terdapat dalam tubuh
penderita atau diluar tubuh penderita.

Perolehan sampel
Sampel dapat berasal dari ;
1. Kiriman tempat lain
2. Pengambilan di tempat pemeriksaan
3. Surve di lapangan

Sampel dari penderita


1. Waktu pengambilan sangat penting berhubungan
dengan tujuan pemeriksaan.
Contoh ;
a. Untuk pemeriksaan tersangka penyakit typhus. Ada
beberapa cara ;
- Untuk kepentingan galcultur, darah diambil pd
minggu pertama dari penderita.
- Untuk kepentingan test Widal (serologi) darah
diambil pd minggu kedua dari penderita.

Lanjutan
- Untuk kepentingan kontrol (penderita yg telah
sembuh) diambil tinja untuk bahan
pemeriksaan.
Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran bakteri
samonella typhus ke orang lain.
b. Pengambila utk test toksikologi/keracunan harus
dilaksanakan secepatnya, agar ditemukan bahan2 penyebab
keracunan.
Adapun bahan tersebut seperti ;
1. Sisa makanan yang di konsumsi penderita
2. Muntahan penderita
3. Bahan mentah sisa yang dicurigai sbg penyebab keracunan

2. Jumlah atau banyak sampel (bahan


pemeriksaan
Sangat penting agar pemeriksaan berhasil tetapi tdk
membutuhkan sampel/bahan yang banyak yang
terbuang percuma.
Masilnya ;
a. Sampel darah utk pemeriksan widal/galkultur
hanya diperlukan 3-5 ml.
b. Sampel sputum pemeriksaan Tbc
1. sputum sewaktu yg dikeluarkan sewaktu2
2. sputum pagi (sputum yg dikeluarkan pagi hari
3. sputum tampung (sputum yg ditampung 24 jam)

Lanjutan
c. Sampel feceis (tinja)
jumlah secukupnya, utk pemeriksaan typhus
sebaik sampel yang tinja yang dipilih ada
darahnya atau pus dan lendir.
d. Sampel sebanyak-banyak, agar dpt diperiksa
dengan sempurna. (bila diperlukan karena
sesuatu)

Peralatan yang diperlukan


Alat yang diperlukan dan tempat sampel harus steril yang
berfungsi untuk ;
1. Menghindari terjadi infeksi pd penderita
2. Kesalahan hasil pemeriksaan (hasilnya betul-betul dari
sampel/bahan.
Contohnya ;
a. Jarum suntik
b. Semprit
c. Tempat sampel (tabung)
d. Lidi kapas
e. Spatel dsb

Pengiriman sampel/bahan pemeriksaan


1. Tiap bahan yang dikirim harus disertai dengan
atau pemberian label pada tempat sampel ;
a. Nama lengkap penderita, jenis kelamin,
umur, alamat penderita.
b. tanggal pengambilan sampel
c. Jenis/bahannya (darah, pus, urine, faices dll)
d. jenis pemeriksaan yang diminta ;
Misalnya ;

Lanjutan
Misalnya ;
1. Bahan/ sampel : faices (tinja)
2. Jenis/parameter pemeriksaan seperti ;
- Shigella
- salmonella
- Chorela
Bahan/sampel darah
Jenis pemeriksaan widal dan lain-lain

e. Asal bahan pemeriksaan (sampel)


- hasil muntahan
- rectal swab (rectum)
- swab tenggorok
f. Tulisan harus terang dan jelas
g. Bila perlu diberi keterangan tentang riwayat
penyakit apa sudah mendapat pengobatan atau
belum.
h. Beri nama dan alamat pengirim bahan serta tanda
tangan petugasnya.

2. Wakut pengirim jangan terlalu lama, untuk


menghindari rusaknya sampel yang dikirim
3. Diusahkan bahan yang dikirim tidak mengalami
kerusakan dan tetap murni, yang harus diperhatikan
yaitu ; tempat harus bersih dan steril, ditutup dengan
rapat. Sesuai dengan keadaan sampel (suhu) bila
diperlukan.
Misal ;
Utk pemeriksaan widal tdk perlu di tambah anti
koagulan, karena akan diambil serumnya.

Catatan ;
Khusus utk pemeriksaan Salmonella ;
sampel darah diambil 5 ml kemudian dibagi menjd ;
a. 2,5 ml tdk ditambah bahan/sejenisnya utk pemerik
widal.
b. 2,5 ml di tambah larutan garam empedu steril utk
pemeriksaan bakteri (gal kultur)

Misal sampel faeces (tinja)


a. Beberapa 5-10 gram faeces diletakkan ditempat
bersih/steril kemudian ditutup dan dibungkus rapat.
Beri lebal/data dgn jelas, kemudinan dikirim segera ke
laboratorium
b. Pengirim faeces (tinja)
2-3 gram faeces segar + bahan lain yang berisi pus,
darah, dan lendir letak ditempat bersih/steril, jangan ke
sinar matahari atau dihinggap lalat, kemudian kertas
saring bungkus dgn dua helai kertas karton dan
dibungkus lagi baru dikirim ke laboratorium (berlabel).
Dgn metode ini kuman salmonella, shigella, dan coli
patogen masih dpt bertahan.

Khusus bahan/sampel
utk pemeriksaan kholera
1. Faeces ; pengambilannya dgn rectal swab steril,
langsung penderita, kemudian swab + tinja dimasukkan
ke dlm tabung steril berisi 10 ml pepton alkali.
2. Muntahan ; 1 ml muntahan penderita dimasukkan ke
dlm tabung steril 10 ml pepton alkali.
3. Air ; Air yang dicurigai mengandung V. kholera sbyk
900 ml dituangkan ke dlm botol steril berisi 100 ml
cairan pepton alkali dgn kepekatan 10X lebih pekat dari
biasa.
Perbandingan 1 bagian media utk 9 bagian air ( minimal
200 ml air)

Pemeriksaan bakteri2 lain


Sampel yg berupa makanan, cairan empedu,
bahan-bahan beda mayat, serangga dll,
sebaiknya digirus dalam mortir, kemudian di
+ pepton alkali secukupnya.
Cairan pepton alkali sbg media transport utk
menjaga agar bakteri tdk mati dlm
perjalanan. Untuk
Media transport dipakai pepton tellurit dan
Carry & Blair. Untuk golongan salmonella
dan Coli patogen digunakan larutan Sach`s
atau Selenit Broth sebagai media
transport

Cara perlakuan ;
1. Penderita dewasa diminta kumur (tenggorok)
dgn larutan Hanks sbyk 10 ml kemudian hasil
kumur ditampung dlm tabung steril diberi corong.
2. Penderita anak-anak, usap tenggorok (throzt
swab) direndam ke dalam larutan hank`s 10 ml,
kemudian ke dua bahan tersebut dimasukan ke
dlm thermos berisi es batu lalu dikirim ke
laboratorium.

Pengirim bahan/ sampel


utk toksikologi
Pengirim bahan/sampel harus tepat (misalnya sisa
makanan yg dimakan, muntahan, sisa bahan
mentah dan lain-lain)
Dalam pengirim harus diperhatikan ;
1. Cara memilih sampel harus tepat (teliti dan hatihati)
2. Cara mengkemas atau membungkus, dr tiap-tiap
sampel harus dibungkus sendiri-sendiri agar tdk
terjadi kontaminasi/pencemaran racun dari bahan
yang satu ke bahan yang lainnya.

Bahan/sampel yang tidak


langsung dpt diperiksa
Diperhatikan jenis bahan/sampel yang akan disimpang ;
1. Darah
2. Tinja
3. Sisa makanan, muntahan bahan lain
Tempat penyimpan bahan/sampel ;
1. Suhu ruangan / kamar (batas waktu diperlu diperhatikan)
2. Menggunakan bahan tambahan guna mempertahankan hidup
bakteri
2. Suhu lemari es (mampu bertahan beberapa hari)
3. Suhu dibawah 0 C (mampu bertahan beberapa bulan atau
tahun)

Lanjutan
misalnya ;
Sampel darah disimpang dalam lemari pada suhu
4-8 C selama beberapa hari.
Bahan/sampel faeces di suhu ruangan/kamar
mampu bertahan beberapa jam.

Cara pemunas bahan/sampel


Sisa-sisa bahan/sampel harus ;
1. Darah, serum, cairan lainnya Masukan pada tempat
yg tersedia kemudian tambahkan alkohol 70%
secukup, kemudian dilarukan ke dalam wastapel.
2. Peralatan pengambilan sampel
jarum, pisau dan peralatan lainnya kumpulkan pada
tempat yang tersedia, masukan ke dalam alat
inserator.

Terima kasih

Daftar pustaka
1. Bakteriologi klinik, Pusdinakes
2. Jawetz , Mikrobiologi

Anda mungkin juga menyukai