Anda di halaman 1dari 36

KONTRASEPSI

Disusun oleh :

Kontrasepsi???
Kontrasepsi adalah upaya untuk
mencegah terjadinya kehamilan.
Upaya itu dapat bersifat sementara,
dapat pula bersifat permanen.
Kontrasepsi berasal dari kata kontra
berarti mencegah atau melawan,
sedangkan
konsepsi
adalah
pertemuan antara sel telur yang
matang dan sel sperma yang
mengakibatkan kehamilan.

Tujuan kontrasepsi
- Untuk menunda kehamilan
- Untuk mengatur jarak kehamilan
- Untuk menghentikan kehamilan /
mengakhiri kehamilan / kesuburan

SASARAN TERAPI

Pasangan usia subur

Ibu yang mempunyai banyak anak

Ibu yang mempunyai resiko tinggi


terhadap kehamilan

Syarat-syarat Kontrasepsi

Aman,

artinya

tidak

akan

menimbulkan

komplikasi berat jika digunakan

Berdaya guna, dalam arti jika digunakan sesuai


dengan aturan akan dapat mencegah kehamilan.

Mudah digunakan dan dapat diterima, bukan


hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya di masyarakat.

Terjangkau harganya oleh masyarakat

Bila metode tersebut dihentikan penggunaannya,


kesuburan akan segera kembali.
5

Terapi Nonfarmakologi

1. Sistem Kalender (Pantang Berkala)


2. Metode Perlindungan(Barrier)
3. Metoda Kontrasepsi Mantap
(Kontap)

1. Sistem Kalender
(Pantang Berkala)

- Metode ini disebut juga dengan The Rhythm Method.


- Jika cara ini jadi pilihan maka pengetahuan tentang masa subur
atau fertility awareness harus tinggi.
- Perhatikan terlebih dahulu siklus mentruasi selama 3 bulan kalau
perlu 6 bulan guna mendapatkan perhitungan waktu siklus
mentruasi yang tepat.
- Jika siklus haid pendek, masa "aman" seorang wanita adalah 2 hari
setelah mentruasi dan 14 hari menjelang mentruasi berikutnya.
- Jika siklus menstruasi panjang, maka masa "aman" 2 hari setelah
haid dan 16 hari menjelang menstruasi yang akan datang.
7

2. Metode Perlindungan(Barrier)
Dirancang untuk mencegah
masuknya sperma ke rahim.
Jenis-jenis metode perlindungan :

2.1 Kondom
2.2 Vagina Diafragma

2. Metode Perlindungan(Barrier)
Jenis-jenis
2.1. Kondom
Kondom

pria

berbentuk selubung tipis yang menutupi penis untuk mengumpulkan


sperma dan mencegah dari memasuki tubuh wanita.
Umumnya terbuat dari lateks atau poliuretan , tapi alternatif yang
alami yaitu kulit domba (yang terbuat dari membran usus domba).

Kondom

wanita

Bentuknya tipis, kantong plastik fleksibel. Sebagian dari kondom


dimasukkan ke dalam vagina wanita sebelum hubungan intim untuk
mencegah masuknya sperma ke rahim .

Kondom wanita

Kondom pria

2. Metode Perlindungan(Barrier)

Jenis-jenis
2.2. Vagina Diafragma

Diafragma adalah kap berbentuk bulat


cembung terbuat dari karet yang diinsersikan ke
dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks. Lingkaran cincin dilapisi karet
fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila
dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum
senggama. Efektifitasnya alat kontrasepsi ini bisa
menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari 8
jam setelah senggama. Diafragma harus diganti
setelah 1 atau 2 tahun.

Vagina Diafragma

3. Metoda Kontrasepsi Mantap (Kontap)


3.1 Tubektomi
Suatu kontrasepsi permanen untuk
mencegah keluarnya ovum dengan cara
mengikat atau memotong pada kedua
saluran tuba fallopi (pembawa sel telur ke
rahim), efektivitasnya mencapai 99 %.
3.2 Vasektomi
Vasektomi merupakan operasi kecil
yang dilakukan untuk menghalangi
keluarnya sperma dengan cara mengikat
dan memotong saluran mani (vas defferent)
sehingga sel sperma tidak keluar pada saat
senggama, efektifitasnya 99%.

Tubektomi

Vasektomi

Terapi Farmakologi
1. Spermisida

2. Teknik Penghalang Spermisida Tertanam


2. Metode Hormonal

1. Spermisida
Kebanyakan mengandung nonoksinol-9
merupakan surfaktan yang bekerja dengan cara
merusak
dinding
sel
sperma.
Spermisida
memberikan perlindungan terhadap penyakit
kelamin dan kanker mulut rahim. Tablet dan
suppositoria memerlukan 10 sampai 30 menit untuk
melarut. Spermisida tambahan harus diberikan
dengan setiap pengulangan hubungan seksual.

Spermisida

1. Teknik Penghalang Spermisida Tertanam


Spons kontrasepsi vagina mengandung 1 gram
nonoksinol-9 dan memberikan selama 24 jam
setelah berhubungan seksual, spons harus bertahan
paling tidak selama 6 jam sebelum dilepaskan.

3. Metode Hormonal
- Metode hormonal adalah pengendalian kelahiran
menggunakan hormon untuk mengatur atau
menghentikan ovulasi dan mencegah kehamilan.
- Efek samping kontrasepsi hormonal paling sering
terjadi adalah gangguan haid, mual mungkin timbul
pada awal penggunaan, peningkatan tekanan darah,
rasa sakit di kelenjar mammae, gangguan toleransi
glukosa pada diabetes, tromboemboli.
- Kontraindikasi pada kehamilan, wanita >40 tahun,
trombosis atau emboli, penyakit kardiovaskular
danserebrovaskular, hipertensi, gangguan fungsi
hepar, pendarahan vagina, varises, migren.

Metode Hormonal

Jenis-jenis :
1.Kontrasepsi oral
2.Kontrasepsi transdermal
3.Cincin kontrasepsi
4.Kontrasepsi suntik kerja panjang dan
implan
5.Progrestin suntik
6.Intraurine devices (IUD)
7.Pil Kontrasepsi Darurat ( pil )

Jenis-jenis

Metode Hormonal

1. Kontrasepsi oral
Mengandung kombinasi esterogen dan progesterone sintetik
atau hanya progestin.
-Estrogen menekan FSH dan mencegah perkembangan folikel
dominan. Estrogen juga mempotensiasi aksi komponen
progestin.
-Progestin juga menyebabkan penebalan mucus leher rahim
dan atrofi endometrium.

21

Metode Hormonal
Jenis-jenis

2. Kontrasepsi Transdermal
Tersedia kombinasi kontrasepsi berupa koyo
transdermal, yang dapat meningkatakan kepatuhan
dibandingkan kontrasepsi oral. Efikasi dapat
disesuaikan dengan pertambahan berat badan. Patch
dapat diaplikasikan pada perut, pantat, badan bagian
atas, atau lengan atas bagian luar pada awal siklus
menstruasi dan diganti setiap tiga minggu.

22

Kontrasepsi Transdermal
23

Metode Hormonal
Jenis-jenis
3. Cincin Kontrasepsi

Sediaan berupa cincin vagina. Cincin ini melepaskan


kira- kira etinil estradiol 15g/hari dan etonogestrol
120g/hari selama periode tiga minggu. Pada
pemakaian pertama, cincin harus dimasukan pada
atau sebelum hari kelima siklus, dibiarkan
ditempatnya selama tiga minggu, lalu dikeluarkan.
Satu minggu telah dilewati sebelum cincin yang baru
dimasukkan pada hari yang sama saat memasukkan
pada siklus sebelumnya. Bentuk lain kontrasepsi
harus digunakan pada 7 hari pertama pengunaan
cincin atau jika cincin telah dikeluarkan lebih dari 3
jam.

24

25

Jenis-jenis

Metode Hormonal

4. Kontrasepsi suntik kerja panjang dan implan


Progestin lepas lambat menghentikan timbulnya LH untuk mencegah ovulasi. Mereka juga
mengurangi motilitas ovum pada tuba falopi dan menipiskan endometrium ,menggurangi peluang
untuk penanaman.
Wanita yang hanya menerima sebagian keuntungan dari metode progestin tunggal adalah mereka
yang menyusui, intoleran terhadap esterogen, sedang menerima pengobatan untuk suatu kondisi
penyakit dimana estrogen tidak dipilih, perokok ,dan berumur lebih dari 35 tahun.
Tingkat kegagaglan hamil pada kontrasepsi progestin dapat dibandingkan dengan sterilisasi pada
wanita.

Metode Hormonal
Jenis-jenis
5. Progrestin suntik
Depomedroksi progesterone acetat 150 mg diberikan melalui injeksi
intramuskuler dalam pada otot gluteal atau deltoid dalam 5 hari pada saat
menstruasi menginhihbisi ovulasi untuk lebih dari 3 bulan, dan dosis ini
harus diulang setiap 12 minggu untuk memastikan keberlangsungan
kontrasepsi.
Depomedoksiprogesteron asetat dapat digunkan pada wanita yang sedang
menyusui, dan dapat meningkatkan lamanya waktu wanita tersebut dapat
menyusui.
Wanita yang menggunakan depomedroksiprogesteron acetat mempunyai
angka kejadian yang rendah untuk vulvofaginatis oleh Candida, kehamilan
ektopik, penyakit inflamasi serviks dan kanker endometrium serta ovarium.
Efek samping yang sering muncul adalah ketidakteraturan menstruasi yang
berkurang, amenorrhea, memer payudara,kenaikan berat badan dan
depresijarang muncul.

Progestin Suntik
28

Metode Hormonal
Jenis-jenis
6. Intraurine devices (IUD)
IUD menyebabkan inflamasi bagian dalam rahim tingkat rendah dan
peningkatan pembentukan prostaglandin, mak menghasilkan efek spermisidal.
IUD juga mengganggu penanaman ovum yang telah dibuahi.
Risiko terjadinya penyakit inflamasi serviks diantara pengguna adalah 1 hingga
2,5 %; risiko meningkat pada 2 hari pertama setelah pemasangan alat.

Pil Kontrasepsi Darurat ( pil )

Metode Intraurine

Pil Kontrasepsi Daruratadalah pil hormonal. Jika diminum sebelum ovulasi, pil
dapat menunda atau menghambat ovulasi selama setidaknya 5 hari untuk
memungkinkan sperma untuk menjadi tidak aktif .
Dapat menyebabkan penebalan lendir serviks dan dapat mengganggu fungsi
sperma. Pil kontrasepsi darurat harus diambil sesegera mungkin setelah terpapar air
mani dan tidak boleh digunakan sebagai metode kontrasepsi biasa. Kehamilan dapat
terjadi jika pil diambil setelah ovulasi atau jika ada paparan air mani berikutnya dalam
siklus yang sama .
Plan B, yang dikenal sebagaimorning-after pil, tersediaover-the-counter di apotek,
tetapi hanya untukwanita 18tahun dan lebih tua.

30

Interaksi obat hormonal


1.

Obat-obat yang menginduksi metabolisme hormon


kontrasepsi sehingga dapat menyebabkan bintik-bintik,
pendarahan, dan kehamilan karena efek kontrasepsi
berkurang. Diantaranya, karbamasepin, ethosuksimid,
griseofulvin, nelfinafir, fenobarbital, fenitoin, rifabutin,
rifampisin.

2.

Interaksi yang menyebabkan obat lain efek meningkat.


Diantaranya antidepresan (elavil,topranil,dll), alkohol,
kortikosteroid, -bloker, takrolimus.

3.

Interaksi yang menyebabkan obat lain efeknya menurun.


Diantaranya, tolbutamid, metildopa, asetaminofen.

Evaluasi Penggunaan Kontrasepsi


1.

Pengguna harus dievaluasi setelah menggunakan 3-6 bulan


untuk mengetahui ESO yang tidak diinginkan jika ingin
menggunakannya secara kontinyu.

2.

Tekanan darah harus dipantau setiap tahun.

3.

Kadar gula darah harus dipantau terutama pada pasien


yang mempunyai riwayat toleransi glukosa.

4.

Harus dilakukan skrening sitotoksik setiap tahun dan


dipantau problem yang mungkin berkaitan dengan
penggunaan kontrasepsi.

5.

Wanita pengguna norplan harus dipantau siklus


menstruasi, pertambahan BB, inflamasi tempat inflan, acne,
nyeri,atau payudara,sakit kepala, dan kerontokan rambut.

6.

Wanita pengguna MPA harus dipantau siklus menstruasi,


dan pertambahan BB.

Kasus Kontrasepsi
Belakangan nyonya Susi gelisah. Sudah seminggu ini
haidnya terlambat. Hamilkah? Padahal dia tidak
pernah lupa minum pil KB. Mereka belum berencana
menambah anak lagi. Beberapa waktu lalu dia juga
punya keluhan seperti keputihan dan gatal di sekitar
organ kewanitaannya. Dokter memberinya obat
antijamur griseofulvin. Adakah hubungan antara pil
KB/kontrasepsi oral dengan antijamur yang dia
minum ?

Etinil estradiol adalah estrogen pilihan yang banyak


digunakan dalam pil KB, dan merupakan senyawa yang aktif
utama pil KB. Dari total zat aktif dalam satu pil, hanya kirakira 40-50 %-nya saja yang dapat mencapai peredaran darah
sistemik dalam bentuk tidak berubah, dengan rentang variasi
individual berkisar 10 s/d 70%.

Sisanya dimetabolisir

selama first pass acteriam melalui saluran pencernaan dan


liver/hati. Etinil estradiol yang telah melalui peredaran darah
akan diserap oleh tubuh, dan sisa yang tidak terserap akan
mengalami konjugasi dengan senyawa sulfat, terutama di
dinding saluran cerna, lalu ditranspor di pembuluh darah vena
ke dalam liver dimana akan terjadi hidroksilasi dan konjugasi
dengan asam glukoronat. Dengan proses acteriam ini, etinil
estradiol berubah menjadi senyawa yang tidak aktif, yang pada
akhirnya akan dikeluarkan melalui feses/tinja.

Untuk menghindari kemungkinan


kegagalan pil KB, adalah lebih bijaksana
jika pasien maupun dokter penulis resep
berhati-hati terhadap adanya kombinasi
antibiotika/antijamur dengan pil KB.

TERIMAKASIH ....

Anda mungkin juga menyukai