Anda di halaman 1dari 30

LOGO

OTITIS MEDIA SUPURATIF


KRONIS
Presentator :
Aldilla Rizky
Amelia Cassandra
Elni Fitria
Naili Rahmi
Nanda Nurul Maulana
Shella Trisiana

Pembimbing :

dr. Iqbal Ismail, Sp.THT-KL

PENDAHULUAN

Nigeria, Angola, Mozambique, Korea, Thailand,


Nepal
13,2% dengan Finland,American
penurunan pendengaran
Filipina,Malaysia,
Indians,
12,47%,OMSK
anak-anak
lebih
banyak
daripada
di Indonesia
Indonesia= 3,9%
dewasa

LOGO

ANATOMI

LOGO

Stadium
penyakit
telinga
tengah

Berlangsung
>2 bulan

LOGO

Otitis Media
Supuratif
Kronik
(OMSK)

Sekret
purulen
hilang timbul

Peradangan
kronis

Mastoid dan
membran
timpani
perforasi

Klasifikasi OMSK

Tipe aman (tipe


mukosa=tipe
benigna)

aktif

tidak aktif

Tipe bahaya (tipe


tulang=tipe maligna)

LOGO

Jenis-jenis perforasi

Sentral
Marginal
Atik

LOGO

Etiologi

LOGO

Patogenesis

LOGO

Patogensis OMSK belum diketahui secara


lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan
stadium kronis dari otitis media akut (OMA)
dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti
dengan keluarnya sekret yang terus menerus.
Perforasi sekunder pada OMA dapat terjadi
kronis tanpa kejadian infeksi pada telinga
tengah misal perforasi kering. Beberapa
penulis menyatakan keadaan ini sebagai
keadaan inaktif dari otitis media kronis

Gejala Klinis

LOGO

Tanda Klinis

LOGO

Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna :


1. adanya abses atau fistel retroaurikular
2. jaringan granulasi atau polip diliang
telinga yang berasal dari kavum timpani
3. pus yang selalu aktif atau berbau busuk
(aroma kolesteatom)
4. foto rontgen mastoid adanya gambaran
kolesteatom

LOGO

Penatalaksanaan :
Prinsip pengobatan Konservatif dan
Pembedahan

LOGO

Komplikasi

LOGO

Laporan Kasus
LOGO

Riwayat penyakit sekarang

LOGO

Pasien datang dengan keluhan telinga pasie


mengeluarkan cairan berwarna kekuningan dan lama
kelamaan pendengaran semakin berkurang yang
dirasakan sejak pasien berusia 10 tahun.Sebelumnya
pasien pernah ditampar oleh abangnya saat berusia
10 tahun sehingga kepala pasien terbentur ke lantai.
Saat ini pasien mengeluh kepala terasa pusing dan
terasa seperti melayang, sulit menelan, batuk saat
tidur, batuk berdahak, sesak, dan rasa gatal di
tenggorokan. Pasien saat ini sulit memahami
pembicaraan dan suara kurang jelas.

LOGO

Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
Kesadaran Umum : tampak sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
Frekuensi Nadi : 96x/menit
Frekuensi Nafas : 36 x/menit
Suhu : 37,1 C
Kepala : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas normal
Ekstremitas : dalam batas normal

LOGO

Status Lokalis
Abses negatif

LOGO
Abses negative

CAE

Lapang

Lapang

Serumen

(+)

(+)

Sekret

mukopurulen

Mukopurulen

Membran timpani

Perforasi central

Perforasi central

Refleks cahaya

(-)

(-)

Retroaurikuler

Abses negatif

Abses negatif

Cavum timpani

Mukosa hiperemis

Mukosa Hiperemis

Preaurikuler
Auris DS

Pemeriksaan

Dextra

Rhinoskopi anterior

Sinistra
LOGO

Mukosa

Tidak hiperemis

Tidak hiperemis

Sekret

Serosa

Serosa

Massa

Negatif

Negatif

Konka Inf.

Eutrofi

Eutrofi

Septum nasi

Tidak ada deviasi

Tidak ada deviasi

Pasase udara

Lancar

Lancar

Orofaring
Tonsil

T1, tenang

T1, tenang

Kripta

Melebar

Detritus

Negatif

Negatif

Perlengketan

Negatif

Negatif

Sikatrik

Negatif

Negatif

Mukosa

Tidak hiperemis

Tidak hiperemis

Granul

Negatif

Negatif

Bulging

Negatif

Negatif

Reflek muntah

(+)

(+)

Arkus faring

Dbn

Dbn

Simetris

(+)

(+)

Parese n. Kranialis

Negatif

Negatif

Melebar
LOGO

Faring

Maksilofasial

Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium darah tanggal 17 Juli 2014.
3,9 mg/dl
11%
1,4x103/mm3
5,3x103/mm3
182x103U/L
Hitung jenis leukosit
Eosinofil : 3%
Basofil : 0%
Netrofil batang : 0%
Netrofil segmen : 73%
Limfosit : 18%
Monosit : 6%

LOGO

LED : 100 mm/jam


Retikulosit : 0,2%
MCV: 75 fl
MCH : 27 pg
MCHC : 36g/dl
CT : 6 menit
BT : 2 menit
Ureum : 31 mg/dL
Kreatinin : 0.6 mg/dL
Bilirubin total : 1,49mg/dl
Bilirubin direct : 0,60 mg/dl
SGOT : 20 U/l
SGPT : 72 u/l

LOGO

Alk posfatase : 80 U/L


Protein total : 6,6 U/L
Albumin : 2,8 gr/dl
Globulin : 3,8 g/dl
As urat darah : 5,9 mg/dl
Total kolestrol : 134 mg/dl
HDL kolestrol : 12 mg/dl
LDL kolestrol : 87 mg/dl
GDS: 85 mg/dl
MDT: hipokrom mikrositer

LOGO

LOGO

Diagnosa :
Otitis Media Supuratif Kronis +
suspect ascariasis + anemia
aplastik

LOGO

Anjuran Pemeriksaan
LOGO

Kultur resistensi sekret telinga


Audiometri
Foto Polos mastoid
CT scan mastoid

Pembahasan
LOGO
Pasien juga memiliki riwayat trauma pada
kepala saat usianya 10 tahun yang
membuat telinganya mengeluarkan
cairan kekuningan dan mengganggu
pendengarannya, gangguan
pendengaran semakin lama dirasakan
semakin memberat. Saat ini pasien juga
mengeluhkan rasa pusing dan seperti
melayang.
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan
fisik pasien didiagnosa dengan otitis
media supuratif kronik.

Trauma ini membuat telinga pasien LOGO


mengalami kerusakan hingga membuat
kedua membran timpani pasien
mengalami perforasi hingga mengganggu
kemampuan pendengaran pasien.
Pada pemeriksaan fisik di kedua telinga
didapatkan serumen dan sekret
mukopurulen. Pemeriksaan otoskop
ditemukan membran timpani pada kedua
telinga mengalami perforasi sentral dan
refleks cahaya kedua membran timpani
juga ikut menghilang

KESIMPULAN

LOGO

Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah radang


kronis pada telinga tengah dengan perforasi membran
timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga
(otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus-menerus atau
hilang timbul. Sekret biasanya berupa nanah atau
bening, dalam bentuk encer atau kental.
Otitis media supuratif kronis disebabkan oleh infeksi
yang didapatkan sebelumnya, seperti tonsilitis, sinusitis,
rinitis, dan lain-lain. Selain itu, OMSK juga dapat
diperberat oleh faktor alergi, trauma, otitis media
sebelumnya, genetik, infeksi saluran nafas atas,
autoimun, dan gangguan pada tuba eustachius.

LOGO
Manifestasi klinis OMSK dapat berupa telinga berarir,
gangguan pendengaran, vertigo, nyeri telinga. Untuk
menegakkan diagnosis OMSK dapat dilakukan pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan seperti tes audiometri, rontgen mastoid.
Penatalaksanaan pada OMSK dapat berupa tindakan
konservatif dan tindakan operatif. Tindakan konservatif dengan
ear toilet menggunakan larutan H2O2 3% selama 3-5 hari,
pemberian antibiotik. Tindakan operatif dapat berupa
mastoidektomi sederhana, mastoidektomi radikal,
miringoplasty, dan timpanoplasty.

Anda mungkin juga menyukai