Anda di halaman 1dari 32

TONOMETRI

Citra Azma Anggita

DEFINISI

Pemeriksaan tekanan bola mata


yang dilakukan dengan
menggunakan tonometer

TEKNIK PEMERIKSAAN
TONOMETRI
SCHIOTZ
TONOMETRI
GOLDMANN

TONOMETRI
DIGITAL

TONOMETRI SCHIOTZ
Pengukuran tekanan bola mata dinilai
secara tidak langsung yaitu dengan teknik
melihat daya tekan alat pada kornea karena itu
dinamakan juga tonometri indentasi Schiotz.

Bila suatu beban tertentu memberikan kecekungan


pada kornea maka akan terlihat perubahan pada skala
Schiotz.
Makin rendah tekanan bola mata makin mudah bola
mata ditekan, yang pada skala akan menunjukan angka
lebih besar.

TEKNIK PEMERIKSAAN :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pasien di instruksikan untuk rileks dan berbaring terlentang


Melakukan anestesi topikal atau dengan pantokain 0,5%
Kalibrasi tonometer pada plat yang tersedia lalu bersihkan tonometer tip
dengan kapas alkohol dan keringkan diudara.
Kelopak mata pasien dibuka dengan jari telunjuk dan ibu jari, jangan
sampai bola mata tertekan.
Letakkan tonometer Schiotz di atas permukaan kornea pasien tanpa
menekannya
Mata pasien yang tidak diperiksa diistruksikan untuk melihat ke satu titik
pada langit-langit kamar periksa
Baca nilai tekanan skala busur Schiotz yang berantara 0-15. Apabila
dengan beban 5.5 gram (beban standar) terbaca < 3 maka ditambahkan
beban 7.5 gram atau 10 gram.
Skala yang terbaca kemudian dikonversi dalam milimeter Hg
menggunakan diagram konversi yang telah tersedia

TONOMETRI GOLDMANN

Alat ini merupakan alat yang paling tepat untuk


mengukur tekanan bola mata dan tidak dipengaruhi
oleh faktor kekakuan sklera.
Alat ini mengukur tekanan bola mata dengan
memberikan tekanan yang akan mendatarkan
permukaan kornea dalam ukuran tertentu.

TEKNIK PEMERIKSAAN :
1. Instrumen yang menghadap ke kornea dibersihkan
dengan antiseptik
2. Pasien dalam posisi duduk, lalu mata melihat ke
depan
3. Setelah didapatkan posisi yang tepat (sentral), tombol
pengukuran ditekan
4. Pameriksa membaca hasil pemeriksaan pada print
out

TONOMETRI DIGITAL
Dasar pemeriksaan ini adalah dengan merasakan
reaksi lenturan bola mata (balotement).
Yang dilakukan adalah menekan atau melakukan
indentasi sklera dan merasakan daya membulat
kembali sklera pada saat jari dilepaskan tekanannya.

Tekanan yang baik dilakukan pada sklera


dengan mata tertutup dan tidak pada kornea.
Dengan cara ini pemeriksaan sangat subjektif
dan memerlukan pengalaman yang banyak.

TEKNIK PEMERIKSAAN :
1. Penderita dan pemeriksa duduk berhadapan
2. Pasien diminta untuk menutup mata dan melihat
kebawah
3. Pasien diminta untuk mendorong pipinya dengan
menggunakan lidah dari dalam
4. Lakukan palpasi dengan kedua jari telunjuk pada
palpebra superior sampai dirasakan tekanan bola
mata
5. Interpretasi hasil pemeriksaan dituliskan dengan N
(normal), N+ (meningkat), N (menurun)

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai