Anda di halaman 1dari 60

DUNIA TUMBUHAN (PLANTAE)

KELOMPOK :
NAMA KELOMPOK :
1. RUHUL AFLAH
2. KHAIRIYAH
3. MARDHIATUL IKHSAN
4. NURJANNAH
5. WULAN SAFITRI
6. IRATUL HUSNA
7. SAID IMAM FACHRULZI

PENGERTIAN TUMBUHAN

Tumbuhan (plantae) merupakan organisme eukariotik


(memiliki membra inti sel) multiseluler (bersel banyak)
memiliki akar, batang, dan daun, memilikin dinding sel
yang mengandung selulosa, pada umum nya memiliki
klorofil a dan b sehingga dapat melakukan fotosintesis
serta dapat menyimpan cadangan makanan. Namun ada
beberapa jenis tumbuhan yang tidak memiliki klorofil
segingga tidak dapat berfotosintesis.
Berdasarkan ada atau tidak adanya pembulu angkut,
tumbuhan dibedakan atas dua macam, yaitu sebgai
berikut:
Tumbuhan tidak berpembulu (non-trachephyta) yang
meliputi tumbuhan lumut (bryophyta).
Tumbuhan berpembulu (trachephyta)nyang meliputi
tumbuhan paku (pteridophta) dan tumbuhan berbiji
(spermatophyta).

TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)


Bryophyta (yunani, bryon=
lumut, phyton=tumbuhan)
merupakan anggota kingdom
plantae (tumbuhan) yang
paling sederhana dan bisa
dikatakan sebagai bentuk
peralihan antara Thallophyta
atau tumbuhan bertalus
(belum memiliki akar, batang,
daun sejati) dengan
chormophyta atau tumbuhan
berkormus (sudah memiliki
akar, batang, daun sejati).
Lumut juga dikenal sebagai
moss.

CARA HIDUP DAN HABITAT LUMUT


Lumut memiliki klorofil sehingga dapat
berfotosintesis. Sebagian besar lumut
merupakan tumbuhan terestrial atau hidup
didaratan. Lumut mudah ditemukan terutama
di tempat yang lembab (higrofit), di tanah,
bebatuan lapuk, dan menempel (epifit) dikulit
pohon. Namun ada pula lumut yang hidup di
air (hidrofit), misalnya Ricciocarpus natans.
Ditempat yang teduh dan lembab , lumut
hidup subur dan tampak sebagai hamparan
hijau. Contohnya lumut gambut (sphagnum)
yang tumbuh di bioma tundra di daerah kutub
utara.

CIRI-CIRI TUBUH LUMUT

Makroskopis, tinggi rata-rata 1-2 cm.


Merupakan tumbuhan darat, walaupun
masih menyukai tempat lembab.
Merupakan organisme fotoautotrof
Mengalami pergiliran keturunan
Sebagian ahli botani menyebut lumut
sebagai bentuk peralihan antara
tumbuhan bertallus dan tumbuhan
berkormus.

STRUKTUR LUMUT
Sebagian lumut masih berupa talus,
` sebagian lagi sudah memiliki akar
vagina
dan batang namun akarnya berupa rizoid.
Akar semu (rizoid) terdiri dari sel-sel
Daun
dengan ukuran sama berderet memanjang.
batang
Fungsi : melekat pada substrat , menyerap
air dan mineral.
rizoit
Daun sederhana. Daun kecil, terdiri dari satu /
beberapa lapis sel, dan mengandung kloroplas.
Batang terdiri dari selapis sel epidermis, lapisan
korteks, dan silinder pusat.
Gametangium terdiri dari anteridium dan arkegonium

REPRODUKSI LUMUT
Lumut bereproduksi secara aseksual
(vegetativ) dan seksual (generatif). Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembentukan spora
melalui pembelahan miosis sel induk spora
didalam sporangium (kotak spora).spora
tersebut kemudian tumbuh menjadi gematofit.

KLASIFIKASI LUMUT
Terdapat sekitar 16.000 spesies lumut
yang sudah dikenali dan diklasifikasikan.
Lumut diklasifikasikan. menjadi tiga kelas,
yaitu Hepaticopsida (lumut hati),
Anthocerotopsida (lumut tanduk), dan
Bryopsida (lumut daun).

LUMUT HATI (HEPATICOPSIDA)


Hapaticopsida berasal dari kata hepatica
yang artinya hati, sehingga lumut ini dikenal
dengan nama lumut hati.Kebanyakan hidup di
tempat-tempat basah, oleh sebab itu
tubuhnya mempunyai struktur yang
higromorf.
Siklus hidup lumut hati sangat mirip
dengan siklus hidup lumut daun. Sebagian
besar lumut hati tubuhnya tipis seperti kulit,
yang tumbuh memipih rata diatas medium
penunjangnya (air tenang atau tanah
basah).Gametofit berwarna hijau, pipih,
menempel pada tanah dengan rizoid. Struktur

talus ada yang berupa lembaran dan ada


yang sudah dibedakan atas bagian yang

Gambar di samping
menunjukkan Marchantia, contoh
umum lumut hati. Seluruh struktur
ditampilkan di sini adalah sekitar 2
cm
Pada beberapa jenis lumut hati,
misalnya Marchantia dan Lunularia,
zametofit memiliki stuktur khas
berbentuk seperti mangkok yang
disebut gemmae cup (piala
tunas). Gemmae cup berfungsi
sebagai alat reproduksi secara
vegetatif karena di dalamnya
terdapat gemmae atau tumbuhan
lumut kecil yang bila terlepas dan
terpelanting oleh air hujan akan
tumbuh menjadi lumut baru. Selain
dengan gemmae cup, reproduksi

Pada umumnya, lumut hati berumah dua, misalnya


Marchantia sp. Namun, ada pula yang berumah satu.
Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina
membentuk arkegoniofor yang di bagian ujung
tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau
payung dengan tepi berlekuk ke dalam seperti jejari.
Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium.
Arkegonium membentuk sel kelamin betina (ovum).
Sementara itu, gametofit jantan membentuk
anteridiofor yang di bagian ujung tangkainya terdapat
struktur berbentuk cawan dengan tepi berlekuk tidak
dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang
menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid)
berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum
maka terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi
sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian bawah
cakram arkegoniofor. Sporofit (2n) akan membentuk
sporogonium yang akan menghasilkan spora (n).

Contoh lumut hati

LUMUT TANDUK (ANTHOCEROTOPHYTA)


Anthocerotopsida atau
hornwort berbentuk seperti lumut
hati, tetapi sporofitnya berbentuk
kapsul memanjang seperti tanduk
dan mengandung kutikula. Sporofit
tumbuh dari jaringan cawan
arkegonium. Setelah sporoft
masak, bagian ujungnya akan
terbelah dua. Sporogonium
memiliki benang-benang elater
yang mengatur pengeluaran spora,
dan pada kapsulnya terdapat
stomata. Anteridium dan
arkegonium ada yang terletak pada
talus yang sama (berumah satu),

Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang


lembap. Terdapat sekitar 100 spesies lumut tanduk,
antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis,
Folioceros, dan Leiosporoceros.

LUMUT DAUN (BRYOPSIDA)


Bryopsida merupakan lumut sejati. Jumlahnya
paling banyak dibandingkan spesies dari dua kelas
yang lain dan menutupi sekitar 3% dan permukaan
daratan bumi. Lumut daun mudah ditemukan di
permukaan tanah, tembok, batu-batuan, atau
menempel di kulit pohon. Di atas permukaan tanah
yang lembap, lumut daun tumbuh rapat,
menyokong satu sama lain, dan memiliki sifat
seperti busa yang memungkinkannya menyerap
dan menahan air.
Tubuh lumut daun berbentuk seperti tumbuhan
kecil yang tumbuh tegak. Pada umumnya tinggi
lumut ini kurang dari 10 cm, namun ada pula yang
mencapai 40 cm, misalnya Polytrichum commune.

Bila diperhatikan dengan cermat, tubuh


lumut daun merupakan kormus yang
memiliki bagian akar sederhana (rizoid),
batang, dan daun. Rizoid tersusun dari
banyak sel (multiseluler) dan bercabang.
Batang lumut daun bercabang-cabang, tetapi
ada pula yang tidak bercabang. Daun
berukuran kecil dan berkedudukan
tersebar
Terdapat sekitar
di sekeliling batang.
10.000 spesies lumut
daun, antara lain
Polytrichum commune,
Polytrichum
hyperboreum,
Sphagnum squarrosum,
Sphagnum palustre,

Contoh lumut daun

PERANAN LUMUT BAGI MANUSIA

Marchantia polimorpha, sebagai obat


penyakit hati atau lever
Spaghnum sp sebagai bahan dasar
pembuatan kapas untuk pembalut dan bahan
bakar alternatif.
Melapukkan batuan candi
Lumut mampu menahan erosi, menyerap air,
dan menyediakan sumber air waktu
kemarau.
Lumut berfotosinesis sehingga berperan
menyediakan oksigen untuk lingkungannya.

Tumbuhan paku (pteridophyta)


Pengertian
Tumbuhan paku (fern) atau pteridophyta
(yunani pteron = bulu, phyton = tumbuhan)
merupakan kelompok plantae yang tubuhnya
sudah berbentuk kormus atau sudah
memiliki bagian akar, batang dan daun
sejati. Susunan daun seperti bulu (menyirip).
Tumbuhan paku dapat bereproduksi dengan
spora sehingga disebut cormophyta
berspora. Berbeda dengan lumut, paku
merupakan tumbuhan vaskuler
(Tracheophyta) karena telah memiliki

CARA HIDUP TUMBUHAN PAKU


Tumbuhan paku merupakan organisme
fotoautotrof artinya dapat membentuk
makananya sendiri dengan cara
berfotosintesis. Tumbuhan paku tumbuh di
berbagai habitat, terutama di tempat yang
lembab, (higrofit), di air, permukaan tanah,
batu, atau menempel (epifit) di kulit pohon.
Tumbuhan paku yang hidup di tempat berair,
misalnya Adiantum cuneatum (suplir) dan
Alsophila glauca (paku tiang).dan masih
banyak lagi.

CIRI-CIRI TUBUH PTEROPHYTA

Hidup di daratan pada tempat lembab,


beberapa jenis hidup di air.
Sudah memiliki akar, batang, daun yang
sesungguhnya dan menghasilkan spora
Kormophyta berspora.
Mengalami metagenesis.
Reproduksi secara seksual dan aseksual.

STUKTUR TUBUH PAKU


Akar :
Sistem perakaran serabut.
Sel-sel akar sudah terdiferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan silinder pusat
Batang :
Sebagian besar berupa rimpang (rizhom), namun
ada yg mencapai tinggi 5 m
Terdapat pembuluh angkut.
Daun :
Berdasarkan ukuran & susunan anatomi : mikrofil
dan makrofil
Berdasarkan fungsi : tropofil dan sporofil

REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU


Tumbuhan paku bereproduksi secara aseksual (vegetatif)
dan seksual (generatif). Reproduksi secara aseksual terjadi
dengan cara pembentukan spora melalui pembelahan
meiosis sel induk spora yang terdapat di dalam sporangium
(kotak spora). Spora akan tumbuh menjadi gematofit, selain
dari pembentukan spora reproduksi secara aseksual terjadi
dengan rizom. Rizom akan tumbuh menjalar dan akan
tumbuh tunas-tunas tumbuhan paku yang berkoloni
(bergorombol). Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi
ovum oleh spermatozoit berflagela yang menghasilkan zigot.
Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Dalam siklus
hidupnya tubuhan paku mngalami pergiliran keturunan
(metagenesis) antar generasi gametofit yang berkromosom
haploit (n) dan generasi sporofit yang berkromosom diploit
(2n).genersi sporofit hidup lebih domain atau memiliki masa
hidup yang lama dibanding generasi gematofik.

Metagenesis pada siklus hidup tumbuhan paku


homospora adalah sebagai berikut:

METAGENESIS TUMBUHAN PAKU

KLASIFIKASI TUMBUHAN
PTEROPHYTA

Terdapat sekitar 20.000 spesies tumbuhan paku yang


sudah dikenali dan diklasifikasikan. Klasifikasi
tumbuhan paku dapat dilakukan berdasarkan, antara
lain sebagai berikut.
Ada atau tidak adanya daun, serta bentuk dan
susunan daunnya.
Susunan sporangium, jenis, bentuk, dan ukuran
sporanya.
Bentuk, susunan anatomi tubuh, dan lain-lain.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) diklasifikasikan
menjadi empat subdivisi, yaitu Psilopsida (paku
purba), Lycopsida (paku kawat), Sphenopsida atau
Equisetopsida (paku ekor kuda), dan Pteropsida
(paku sejati).

PENGERTAN PAKU PURBA (PSILOPSIDA)


Psilopsida (Yunani, psilos = telanjang) merupakan
tumbuhan paku purba (primitif) yang sebagian besar
anggotanya sudah punah dan ditemukan sebagai
fosil. Tumbuhan ini diduga hidup pada periode
antara zaman Silurian dan Devonian. Hanya
beberapa spesies yang masih hidup di bumi saat ini,
misalnya Psilotum nudum.
Ciri-cirinya :

Hidup pada zaman purba.

Tingginya 30 cm 1 m.

Tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati.

Memiliki rizom yang dikelilingi rizoid.

Paku purba memiliki struktur tubuh yang relatif masih


sangat sederhana, dengan tinggi sekitar 30 cm 1 m.
Sporofit (2n) pada umumnya tidak memiliki daun dan akar
sejati, tetapi memiliki
rizom yang dikelilingi rizoid. Pada paku purba yang memiliki
daun, ukuran daun kecil (mikrofil) dan berbentuk seperti
sisik. Batang bercabang-cabang dikotomus, berklorofil, dan
sudah memiliki sistem vaskuler (pembuluh) untuk
mengangkut air serta garam mineral. Sporangium dibentuk
di ketiak ruas batang. Sporangium menghasilkan satu jenis
spora dengan bentuk dan ukuran yang sama (homospora).
Gametofit (n) tersusun dari sel-sel yang tidak berklorofil
sehingga zat organik didapatkan dan simbiosis dengan
jamur.
Jenis paku yang termasuk Psilopsida, antara lain Rhynia
(paku tidak berdaun) yang telah memfosil. Psilopsida yang
saat ini masih hidup di bumi, yaitu Tmesipteris, ditemukan
tumbuh di kepulauan Pasifik. Sementara Psilotum tumbuh di
daerah tropis dan subtropis.

CONTOHNYA

PAKU KAWAT (LYCOPSIDA)


Lycopsida (paku kawat/paku rambut)
disebut juga club moss (lumut gada) atau
ground pine (pinus tanah), tetapi sebenarnya
bukan merupakan lumut atau pinus.
Lycopsida diduga sudah ada di bumi pada
masa Devonian, dan tumbuh melimpah
selama masa Karboniferus. Lycopsida
berukuran tubuh besar (sekitar 3 m) hidup di rawa
rawa selama jutaan tahun, tetapi punah ketika rawarawa tersebut mulai mengering. Sementara Lycopsida
yang berukuran kecil dapat bertahan hidup hingga
sekarang. Lycopsida banyak tumbuh di hutan-hutan
daerah tropis, tumbuh di tanah atau epifit di kulit
pohon, tetapi tidak bersifat parasit.

Ciri-ciri paku kawat :


Hidup pada zaman purba.
Paku kawat saat ini sudah menjadi fosil atau endapan
batubara.
Saat zaman purba, paku kawat rata-rata berukuran 3 m
dan hidup di rawa-rawa.
Paku kawat punah saat rawa-rawa tersebut kering
Paku kawat yang berukuran kecil masih bisa bertahan
hidup sampai sekarang dan hidup di hutan-hutan tropis,
di tanah atau epifit di kulit pohon, tetapi tidak bersifat
parasit.
Sporofit tersusun dari sel-sel yang mengandung klorofil
dan memiliki daun seperti rambut atau sisik.
Batang berbentuk seperti kawat.
Gametofit berukuran kecil dan tidak berklorofil.
Makanan diperoleh dari hasil bersimbiosis dengan jamur.

Gametofit (n) berukuran kecil dan tidak berklorofil sehingga


zat organik diperoleh dengan cara bersimbiosis dengan
jamur. Gametofit ada yang menghasilkan dua jenis
alat kelamin (biseksual), misalnya Lycopodium sp.,
ada pula yang menghasilkan satu
jenis alat kelamin (uniseksual) misalnya Selaginella sp.

SPHENOPSIDA ATAU EQUISETOPSIDA (PAKU EKOR KUDA)

Sphenopsida disebut paku ekor kuda (horsetail) karena


memiliki percabangan batang yang khas berbentuk ulir
atau lingkaran sehingga menyerupai ekor kuda. Paku ekor
kuda sering tumbuh di tempat berpasir. Sporofitnya
berdaun kecil (mikrofil) atau berbentuk sisik, warnanya
agak transparan dan tersusun melingkar pada batang.
Batang Sphenopsida berongga dan beruas-ruas. Batang
tampak keras karena tersusun oleh sel-sel dengan dinding
sel mengandung silika (sehingga dikenal juga sebagai
scouring rushes atau ampelas, yang dapat digunakan
sebagai bahan penggosok). Batang memiliki rizom. Pada
ujung beberapa batang terdapat strobilus yang di
dalamnya terdapat sporangia. Sporangium menghasilkan
spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi ada yang
berjenis jantan maupun betina, sehingga paku ekor kuda
disebut sebagai paku peralihan.

Sphenopsida tumbuh
melimpah pada masa
Karboniferus, dengan
ukuran yang besar dan
tingginya mencapai 15 m.
Sphenopsida merupakan
pembentuk endapan
batubara. Sphenopsida
yang dapat bertahan hidup
di bumi hingga saat ini
hanya sekitar 25 spesies.
Sphenopsida berasal dari genus Equisetum (sekitar
Pada umumnya,
15 spesies), dengan ukuran tubuh (tinggi) rata-rata 1
m, tetapi ada pula yang mencapai 4,5 m.
Sphenopsida tumbuh di tepian sungai yang lembap
dan daerah subtropis belahan bumi utara. Contoh
Sphenopsida antara lain Equisetum ramosissimum,
Equisetum arvense dan Calamites (sudah punah).

CONTOHNYA

PTEROPSIDA (PAKU SEJATI)


Pteropsida (paku sejati) atau pakis merupakan
kelompok tumbuhan paku yang sering kita
temukan di berbagai habitat, terutama di tempat
yang lembap. Pteropsida hidup di tanah, di air,
atau epifit di pohon. Pteropsida yang hidup di
hutan hujan tropis sangat beraneka ragam
jenisnya, namun Pteropsida juga ditemukan di
daerah beriklim sedang (subtropis).
Sporofit Pteropsida memiliki akar, batang, dan
daun. Ukuran batang bervariasi; ada yang kecil
dan ada pula yang besar seperti pohon.
Batangnya berada di bawah permukaan tanah
(rizom).

Gametofit Pteropsida memiliki klorofil, dengan


ukuran yang bervariasi (disebut juga protalium).
Gametofit bersifat biseksual atau uniseksual.
Terdapat sekitar 12.000 spesies Pteropsida,
antara lain Adiantum fimbriatum, Asplenium nidus,
dan Marsilea crenata, Anfiatum Hispidulum.

PERANAN PTERIDOPHYTA BAGI


MANUSIA

1.

2.

3.

4.
5.

6.

tumbuhan paku memiliki banyak manfaat bagi kehidupan


manusia,namun adapula yang merugikan.tumbuhan paku
yang bermanfaat antara lain sebagai berikut:
Tanaman hias misalnya: Andiantum (suplir), Platycarium
sp (paku tanduk rusa. Dll
Bahan obat-obatan, antara lain: Equisetum (paku ekor
kuda) yang memiliki fungsi di uretik ( melancarkan
pengeluaran urien.)
Bahan makanan (sayuran), misalnya, marsilea crenata
(semanggi).
Pupuk hijau, misalnya, Azolla pinnata,
Pembuatan petasan, (pyrotechnics), dengan
menggunakan spora (lycopodium).
Bahan penggosok (ampelas) misalnya Equisetum sp.

tumbuhan paku yang merugikan


manusia misalnya :
Salviania Molesta (kayambang)
merupakan gulma tanaman padi.

TUMBUHAN BERBIJI (SPERMATOPHYTA)


Pengertian tumbuhan berbiji.
tumbuhan berbiji atau spermatophita
(yunani, sperma = biji, phyta =tumbuhan)
meliputi semua tumbuhan berpembulu yang
bereproduksi secara generatif dengan
pembentuk biji. Didalam biji (seed) terdapat
calon individu baru (embrio sporofit atau
lembaga) beserta cadangan makanan
(endospermae) yang terbungkus oleh lapisan
pelindung.

CARA HIDUP DAN HABITAT SPERMATOPHYTA


pada umumnya spermatophyta bersifat
fotoautotrof karena memiliki klorofil untuk
berfotosintersis

GYMNOSPERMAE

Strobilus / Runjung
(Bunga)

Siklus hidup Gymnospermae (Pinus merkusi)

ANGIOSPERMAE

Anda mungkin juga menyukai