Anda di halaman 1dari 23

GANGGUAN

PENDENGARAN
(TULI)

Anatom iTelinga

TELIN G A LU AR
Daun

telinga

Liang telinga

Tulang rawan
elastis
Kulit
Bentuk huruf S
1/3 bag. luar
tulang rawan
2/3 bag.dalam
tulang

TELIN G A TEN G AH
Bentuk kubus
Batas luar
: Membran tympani
Batas depan
: Tuba austachius
Batas bawah
: Vena jugularis
Batas belakang :Aditus ad

antrum,kanalis
facialis pars
vertikalis
Batas atas
:Tegmen tympani
Batas dalam
: Kanalis semisirkularis

TELIN G A D ALAM
Koklea ( Rumah siput)
Bagian Atas : skala vestibuli
endolimpe
Bagian Tengah : Skala media
Bagian Bawah : skala tympani Perilimpe

Fisiologipendengaran
Energi bunyi ditangkap daun

telingalewati udara dan


tulangmembran timpani tulang
pendengaran (amplifikasi getaran)
stapes menggerakan endolimpe
(rangsang mekanik)defleksi
stereosilia sel rambution chanel
terbukadepolarisasi
neurotransmiterpotensial aksi saraf
auditoriusnukleus
auditoriuskorteks pendengaran.

JEN IS-JEN IS TU LI
Tuli konduktif gangguan hantaran

suara karna kelainan/peyakit di


telinga luar dan tengah.
Tuli saraf kelainan di koklea(telinga
Dalam)
Nervus XIII (pusat pendengaran)
Tuli Campuran kombinasi keduanya

JEN IS SU ARA
Bunyi

: Merupakan nada murni yang


dapat di dengar telinga
normal (frekuensi 20-18.000

Hz)
Nada murni : Hanya satu frekwensi
(garputala,piano)
Bising
: Banyak frekuensi
frekuensi terbatas(beberapa)

CARA PEM ERIKSAAN PEN D EN G ARAN

TES PENALA

TES BERBISIK

TES RINNE
TES WEBER
TES SWABACH
TES BING
TES STANGAR
AUDIOMETRI
NADA-NADA
MURNI

D ERAJAT KETU LIAN

0-25 dB :Normal
26-40 dB : Tuli ringan
41-60 dB : Tuli sedang
61-90 dB : Tuli berat
> 90
: sangat berat

KELAIN AN /PEN YAKIT YAN G


M EN YEBABKAN KETU LIAN
Tuli konduktif
Telinga luar : Sumbatan oleh serumen,otitis
eksterna
sirkumkripta,osteoma liang telinga
Telinga tengah : Sumbatan tuba
eustachius,otitis media,otosklerosis

Tuli Sensorium
Koklea : Labirinitis,intoksikasi obat,pajanan

bising
Retrokoklea : multipel mieloma,cedera
otak,perdarahan otak.

GANGGUAN PENDENGARAN PADA BAYI DAN


ANAK

Bayi

: Disertai keterbelakangan
mental,emosional,gangguan bicara

Gangguan pendengaran
Tuli sebagian

: dapat komunikasi
dengan atau tampa alat bantu.
Tuli total : tidak dapat berkomunikasi
dengan pengerasan bunyi

TUNA RUNGGU
Etiologi Prenatal Genetik

Non genetik
Perinatal Prematuritas
BBLR (<2500 gr)
Ekstraksi vakum
Asfiksia Dll
Postnatal Infeksi bakteri
(campak,rubella,infeksi otak)

dll.

PEM ERIKSAAN
BERA (Brain Evoked Respons
Audiometry)
Free Field test
Behavioral Observation (0-6 bln)
Conditioning Test (2-4 tahun)

G AN G G UAN PEN D EN G ARAN PAD A G ERIATRI

Tuli saraf(Presbikusis) Tuli saraf

sensorifrekwensi

neural
tinggi
Usia > 60 thn
Etiologi : proses degenerasi
Herediter,arteriosklerosis,infeksi dll

Patologi : Perubahan struktur koklea

dan N
VIII
GK : Ber(-) pendengaran scr pelan2
dan progresif
:Telinga berdenging (tinitus nada
tinggi)
:Sulit memahami percakapan
:Nyeri di telinga bila intensitas
suara tinggi

DIAGNOSIS
Otoskopi:membran tympani suram
Tes pelana :Tuli sensorineural
Audiometri :Nada murni menunjukkan Tuli
saraf nada tinggi,bilateral dan
simetris
PENATALAKSANAN
Hearing aid
Membaca ujaran (speeah reading)
Latihan mendengar (Auditoring training)

TU LIM EN D AD AK
Etiologi

Iskemia koklea
infeksi virus ( campak,parotis)
Gejala Klinik :Tinitus dan vertigo
Penatalaksanan
1.
2.
3.
4.
5.

Tirah baring (Bed rest total) 2 minggu


Prednison 4 x 10 mg taperring off 3 hari
Neurobion
Vit C 100 mg
Obat anti virus

TU LIAKIBAT BISIN G
Akibat terpajan bising yang cukup

keras dalam jangka waktu lama


Termasuk tuli koklea yang bersifat
menetap
Gejala
Kurang pendengaran disertai tinitus
Sukar menangkap percakapan dengar

suara keras

Penatalaksanaan
Di pindahkan kerja dari lingkungan
bising
Pelindung telinga : sumbat
telinga,tutup telinga,pelindung kepala.
Hearing aid
Psikoterapi
Prognosis
Kurang baik

TU LIAKIBAT O BAT O TO TO KSIK


JENIS OBAT
Aminoglikosida
(Streptomisin,kanamisin,Gentamisin,Amikasin)
Eritromisin (lain:
Vankomisin,Viomsin,Capreomisin)
Loop Diuretik (furosemid,burnetanide)
Obat Anti Inflamasi ( Aspirin)
Anti Malaria ( Kina dan Klorokuin)
Obat Tetes telinga (Neomisin dan polimiksin B)

Penatalaksanaan

Pencegahan

Prognosis

Obat ototoksik harus


dihentikan

Pertimbangkan penggunaan obat


otostatik
Menilai kerentanan pasien
Monitor efek samping secara dini
Tergantung jenis obat
Jumlahnya
Lama pengobatan
Kerentanan pasien

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai