Anda di halaman 1dari 14

Teknik Tegangan Tinggi

Kelompok 6

Uji Batas Kemampuan DC


Tes ini bertujuan untuk menguji
kekuatan isolasi dielektrik.
Tes ini bisa dilakukan ketika mesin
dalam proses pemeliharaan atau
setelah perbaikan.
Secara umum, tegangan AC yang
digunakan untuk uji coba pabrik
pada belitan motor atau generator
adalah berdasarkan tegangan
nominalnya.

Untuk nilai dari belitan stator:

Untuk nilai-nilai tersebut bervariasi,


tergantung pada jenis dan ukuran
mesin.
Durasi pengujian yang standar
sekitar 1-5 menit.

Menurut IEEE 95-2007: Untuk


pengujian isolasi pada Mesin AC
diatas 2300 V dengan Tegangan
tinggi agar diperoleh hasil yang
signifikan tegangan DC untuk uji
pemeliharaan tidak harus dibawah
50% dari nilai uji peralatan AC pada
pabrik.

Uji Perbandingan Arus Bocor dan


Tegangan (Langkah Pengujian Tegangan)

DC overpotential test adalah tes


pengendalian; yaitu, peningkatan
tegangan yang dikontrol dengan
memantau kebocoran arus untuk
mengidentifikasi setiap kegagalan
dari belitan isolasi dengan
menghentikan pengujian sebelum
terjadi kerusakan.

Prosedur pengujian:
1. Tegangan step biasanya sepertiga dari
tegangan uji yang dihitung. Pembacaan
diambil pada interval 1 menit hingga
maksimal 10 menit
2. Langkah selanjutnya adalah untuk
meningkatkan tegangan uji di sekitar 1000 V
dan mencatat nilai arus bocor untuk setiap
step. Berikan waktu yang cukup antara setiap
step sampai kebocoran arus menjadi stabil.

3. Pada setiap step, plot nilai kebocoran arus


pada sumbu vertikal terhadap tegangan uji pada
sumbu horizontal. Untuk sistem isolasi yang baik,
kurva yang dihasilkan oleh pembacaan akan
mulus dengan meningkatnya kemiringan. Setiap
perubahan mendadak dalam karakteristik kurva
merupakan indikasi terjadinya kegagalan.
4. Lakukan langkah untuk menghilangkan
kemungkinan kebocoran berlebih karena ionisasi
untuk mengukur kebocoran arus sebenarnya.

Uji Kebocoran Arus terhadap


Waktu
Tes ini dapat dibuat sebagai pengganti
tegangan terhadap uji kebocoran arus.
Dalam tes ini, intinya adalah untuk
memisahkan arus yang diserap dari total
kebocoran arus.
Untuk benar-benar menghilangkan arus
penyerapan, akan diperlukan banyak
waktu percobaan. Oleh karena itu, interval
waktu yang wajar diambil 10 menit setiap
langkah.

Menurut Standar IEEE 95:


Beri tegangan awal sekitar 30% pada belitan mesin
dan tahan selama 10 menit.
Plot dari hasil pembacaan, dengan kebocoran arus
pada sumbu vertikal dan waktu pada sumbu
horizontal.
Dari titik-titik yang telah diplot akan terbentuk
kurva, yangdigunakan untuk menghitung komponen
konduksi (kebocoran arus). Total pembacaan saat
pada interval waktu, misalnya, 1, 3, dan 10 untuk
perhitungan komponen konduksi (C):

Untuk menghitung rasio penyerapan (N)

Rasio penyerapan N kemudian digunakan


untuk memilih interval waktu.

Lakukan step yang tersisa dan pembacaan


kebocoran arus terhadap tegangan
diambil pada setiap step terakhir.
Kurva baru dapat dihasilkan dengan
memplot kebocoran arus pada sumbu
vertikal dan tegangan pada sumbu
horizontal. Kurva yang diperoleh adalah
linier. Kelembaban dalam sistem isolasi
akan menghasilkan kemiringan kurva ke
atas

Penangkal Petir
Prosedur perawatan penangkal petir untuk
melakukan pengujian tahanan isolasi:
Berikan tegangan 2500 V untuk tegangan
terminal dengan grounding seperti gambar.
Penangkal petir juga dapat diuji dengan
menggunakan potensi tegangan tinggi DC.
Pengujian arrester pada gardu dapat
dicapai selama operasi normal dengan
mengukur kebocoran arus melalui arrester
tersebut.

Evaluasi data hasil uji harus


berdasarkan perbandingan nilai
kebocoran arus dengan nilai-nilai
sebelumnya atau nilai-nilai
perbandingan dari tiga arrester
single-pole (satu tiang) dalam
instalasi tunggal.
Disarankan juga pengukuran
oscillographic dilakukan, jika
memungkinkan, karena ini akan

Anda mungkin juga menyukai