Anda di halaman 1dari 22

TRYPANOSOMIASIS

Kelompok I
Anggota :
Syarah Mutia Dewi 1313010012
Rani Sempana M 1313010024
Fadila Putri Palupi 1313010029
Bayu Aji Wicaksono 1313010033
Destri Auliza H 1313010032
Abel Oktano B 1313010035
Fachri Mubarok 1313010037
Nuan Syafrina 1313010043
Faradila Nur M 1313010047
Zaky Rabbani 1313010016
Pembimbing : dr.Refni Riyanto Sp.An

PENDAHULUAN
Pertama kali ditemukan oleh Forde
diGambia tahun 1901
Trypanosoma merupakan spesies
protozoa parasit penyebab penyakit
Trypanosomiasis. Trypanosoma hidup
didalam cairan tubuh dan dapat
ditemukan pada daerah tropis dan
sub tropis Afika.

Latar Belakang

Trypanosomiasis afrika 20.000


kasus/tahun dan 50 juta orang
memiliki faktor risiko di savana
afrika.
Trypanosomiasis amerika Hingga
10% populasi subur anda di Brasil
terinfeksi dengan parasit ini.85%
infeksi akut terjadi sebelum usia 10
tahun; 25% akan berkembang
menjadi penyakit kronik pada usia
35-45 tahun

DI indonesia
1897 pada
populasi kuda
di pulau jawa
Menyebar ke
sapi di jawa
timur

Penanggulangan :
isolasi, pemotongan paksa
ternak yang terinfeksi dan
membuat perapian di
sekitar kandang untuk
menghindarkan ternak
dari gigitan lalat.

GAGAL

Pada tahun 20102011


1000 hewan
ternak mati pada
pulau sumba NTB
anemia

Dalam 10 tahun
Pulau Jawa
Endemik

Tujuan
Untuk mengetahui definisi dari penyakit
Trypanosoma serta vektor penyebab
penyakitnya.
Untuk mengetahui klasifikasi serta morfologi dari
protozoa penyebab penyakit Trypanosoma.
Untuk mengetahui siklus hidup dari protozoa
genus trypanosoma.
Untuk mengetahui pathogenesis & gejala klinis
dari protozoa genus Trypanosoma.
Untuk mengetahui diagnosa, pencegahan, serta
pengobatan dari protozoa genus Trypanosoma.

Etiologi
Trypanosomiasis Afrika T. brucei
rhodesiense dan T. brucei
gambiense. T. brucei gambiense
Vektor : Lalat tsetse (Glossina palpalis)

Trypanosomiasis Amerika
Trypanosoma cruzi.
Vektor : Triatoma infestans, Triatoma
sordida, Panstrongylus megistus, dan
Rhodnius prolixus

Morfologi
Trypanosoma Afrika
Trypanosoma rhodensiense tidak dapat
dibedakan dengan trypanosome
gambiense, perbedaannya terletak pada:
Vektor
Keganasan penyakit
Tuan rumah reservoir (Burhan,2009).

Stadium trypomastigote
(Trypanosoma )
Panjang tubuh 18-14
mikrometer
ujung posterior tumpul
Kinetoplas kecil letak
subterminal
Membrane undulans
terlihat nyata, terdapat
flagel bebas kecuali pada
bentuk pendek
Polimorfik (ramping,
gemuk )

Stadium epimastigote
(crithidial)
Terdapat pada kelenjar liur
vector dan pada pembiakan.
Bentuk dan ukuran badan
sama dengan bentuk
trypanosome memiliki
sebuah inti di sentral
membrane undulans
flagel berasal dari
kinetoplast yang terletak
berdekatan dan anterior dari
inti.
Tidak didapatkan bentuk
leptomonas dan leishmania

Trypanosoma Amerika
Trypanosoma cruzi
sebagai flagelata yang
pipih panjang (kira-kira
15-20 mikron)
berujung runcing di
bagian posterior
mempunyai flagel kurang
dari sepertiga panjang
tubuh
mempunyai sitoplasma
dengan granula inti di
tengah yang berwarna tua
serta terdapat
kinetoplast.

Siklus hidup

Patogenesis
Trypanosoma Afrika
Trypanosoma
pada sirkular
perifer
Trypanosoma
pada sirkular
perifer
Trypanosoma brucei
rhodesiense :
demam, sakit kepala,
sakit otot dan sendi,
dan pembesaran
kelenjar getah
bening dalam 1-2
minggu

Menembus
sawar otak

Invasi SSP

Koma dan
kematian

Trypanosoma brucei
gambiense

Trypanosoma brucei
rhodesiense

Trypanosoma brucei
gambiense

demam intermiten,
sakit kepala, sakit
otot dan sendi, dan
malaise. Gatal pada
kulit, pembengkakan
kelenjar getah
bening.

keterbelakangan
mental dan gangguan
neurologis lainnya

dengan perubahan
personalitas,
mengantuk pada
siang hari, gangguan
tidur pada malam
hari, dan
kebingungan yang
bersifat progresif

Manifestasi Klinis
Trypanosomiasis Afrika
Stage 1 (early or hemolymphatic stage)
Demam intermiten dan sakit kepala
Nyeri otot dan sendi
Limfadenopati
Edema pada wajah
Takikardi, ruam, dan penurunan beraTrypanosoma bruceiadan
Organomegali terutama splenomegali

Stage 2 (late or neurologic stage)


Sakit kepala persisten dan insomnia
Depresi dan perubahan perilaku
Tremor dan ataksia
Koma
Gangguan sensoris

Trypanosomiasis Amerika
Fase Akut
Malaise, anoreksia, myalgia, dan sakit kepala
Demam intermiten
Hepatomegali dan splenomegali
Takikardi dan Romana sign

Fase kronik
Penurunan berat Trypanosoma brucei dan dan
kakeksia
Hipertrofi kelenjar saliva
Pneumonitis
Tanda tromboemboli pada otak, paru-paru, dan
ekstremitas
Tanda kongesti karena gagal jantung kiri

Pemeriksaan Penunjang
Abnormalitas spesifik pada Trypanosomiasis Afrika
Anemia
Hipergammaglobulinemia
LED elevasi
Trombositopenia
Hipoalbuminemia

Untuk mendeteksi Trypanosoma brucei dan


Trypanosoma cruzi
Blood smear
Aspirasi nodus limfe
Aspirasi sumsum tulang
Elektroensefalografi (EEG

Penatalaksanaan

Trypanosomiasias
Afrika

Trypanosomiasis Amerika

Kesimpulan
Terdapat dua jenis trypanosomiasis yaitu
trypanosomiasis amerika dan africa
trypanosomiasis amerika Trypanosoma cruzi.
Trypanosomiasis afrika T. brucei rhodesiense
dan T. brucei gambiense. T. brucei gambiense
Manifestasi klinis
Trypanosomiasis afrika (Stage 1 (early or
hemolymphatic stage) dan Stage 2 (late or neurologic
stage)
Trypanosomiasis amerika (Fase akut dan Fase
kronik)

Saran
Diperlukan untuk melakukan
pencegahan terhadap
Trypanosomiasis seperti:
Mengurangi sumber infeksi
Melindungi manusia terhadap infeksi.
Mengendalikan vector

Anda mungkin juga menyukai