Anda di halaman 1dari 19

PERAN CALON GURU FISIKA SMA DALAM

MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN
KARAKTER BERBASIS INTERAKSI BUDAYA
MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL
SAMAWA

Oleh

Amita Sari Ade Kutari


Karmila
Muhammad Erfan

SUB MATERI
DEMORALISASI

PERAN CALON GURU


FISIKA SEBAGAI
PENDIDIK

PENDIDIKAN KARAKTER

PERMAINAN
TRADISIONAL SAMAWA
MELALUI PEMBELAJARAN
FISIKA

Demoralisasi
Brooks dan Gable (1997) mengatakan demoralisasi
berhubungan dengan rendahnya standar moral dan
penetapan nilai serta norma dalam masyarakat
indikasi yang menunjukkan suatu bangsa mengalami gejala
demoralisasi adalah sebagai berikut:
a. Kuantitas dan kualitas kriminalitas sosial semakin
meningkat
b. Terjadinya kerusuhan yang bersifat anarkis
c. Memingkatnya jumlah pemakai dan pengedar narkoba
d. Pergaulan bebas semakin merajalela

Penyebab Demoralisasi :
a.
b.
c.
d.
e.

Menurunnya kewajiban pemerintah


Pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi
Menurunnya kualitas aparat penegak hukum
Adanya sikap-sikap negatif
Kurangnya ajaran agama

Dampak Demoralisasi:
f. Terorisme
g. Meningkatnya Angka Kemiskinan
h. Kenakalan Remaja

Dampak Demoralisasi

Peran Calon Guru Fisika


Sebagai Pendidik
Zainal Aqib (2007:22) menyatakan bahwa guru
dalah
faktor
penentu
bagi
keberhasilan
pendidikan disekolah karena guru merupakan
sentral sumber kegiatan belajar mengajar. Lebih
lanjut dinyatakan Syaiful Bahri Djamarah
(2002:32) bahwa guru merupakan komponen
yang berpengaruh dalam peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Guru menduduki garda
terdepan dalam dunia pendidikaan dan strategis
yang akan memberikan pengaruh secara lansung
terhadap kualitas dan moralitas peserta didik.

Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong,


membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi siswa untu mencapai
tujuan pendidikan. Begitu pula halnya dengan guru fisika yang memiliki
peran yang sangat urgen, dimana pelajaran fisika merupakan pelajaran yang
tergolong cukup sulit bagi kalangan peserta didik Sehingga, bagi calon guru
fisika dituntut untuk bagaimana agar peserta didik mampu memahami dan
mendapatkan pembelajaran dari apa yang di sampaikan baik secara
eksperimen ataupun teori. Kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran
memang sangat diperlukan seperti keterampilan dalam mengajar.
Peran G uru Abin Syamsuddin (2003) :
a.

Konservator (pemelihara) sistem nilai

b.

Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan

c.

Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai

d.

Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai

e.

Organisator (penyelenggara)

Peran Calon Guru


Fisika

Sudarwan Danim (2002) mengemukan dua peran utama


guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan
(establishing order) dan memfasilitasi proses belajar
(facilitating learning).
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan
tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin
kompleks terutama guru fisika, sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan
penyesuaian
kemampuan
profesionalnya.
Untuk
menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu
berfikir secara antisipatif dan proaktif.

Pendidikan Karakter
Secara harfiah karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan
moral, nama atau reputasi (Hornby dan Pornwell, 1972: 49).
menurut Kemendiknas (2010), pendidikan karakter merupakan upayaupaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu
peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat. Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi kelulusan.

Landasan utama pendidikan karakter adalah:


a. pendekatan komprehensif dalam pendidikan karakter
b. pembelajaran terintegrasi
c. pengembangan kultur

Character Educator yang diterbitkan oleh Character


Education Partnership (2003) menguraikan bahwa hasil studi Dr.
Marvin Berkowitz dari University of Missuori- St. Louis,
menunjukan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih
prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan
pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif
terlibat dalam pendidikan karakter menunjukan penurunan
drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat
keberhasilan akademik.

Pengembangan Pendidikan
Karakter

Permainan Tradisional Samawa Melalui Pembelajaran Fisika

Permainan
tradisonal
merupakan
simbolisasi
dari
pengetahuan yang turun temurun dan mempunyai bermacammacam fungsi atau pesan di baliknya, yang dapat
mengembangkan aspek-aspek
psikologis anak dapat
dijadikan sarana belajar sebagai persiapan menuju dunia
orang dewasa. Sumbawa memiliki beragam permainan
tradisional, salah satunya adalah permainan pake. yang dalam
bahasa Indonesia biasa disebut dengan permainan gasing.
Permainan tradisional ini bisa dikategorikan dalam tiga
golongan, yaitu: permainan untuk bermain (rekreatif),
permainan untuk bertanding (kompetitif) dan permainan yang
bersifat edukatif.

Menurut Misbach (2006), permainan tradisional dapat menstimulasi berbagai aspek


perkembangan seperti :
a.

Aspek motorik: Melatih daya tahan, daya lentur, sensorimotorik, motorik kasar,
motorik halus.

b.

Aspek kognitif: Mengembangkan maginasi, kreativitas, problem solving, strategi,


antisipatif, pemahaman kontekstual.

c.

Aspek emosi: Katarsis emosional, mengasah empati, pengendalian diri

d.

Aspek bahasa: Pemahaman konsep-konsep nilai

e.

Aspek sosial: Menjalin relasi, kerjasama, melatih kematangan sosial dengan teman
sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosialisasi berlatih
peran dengan orang yang lebih dewasa/masyarakat.

f.

Aspek spiritual: Menyadari keterhubungan dengan sesuatu yang bersifat Agung


(transcendental).

g.

Aspek ekologis: Memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar secara


bijaksana.

h.

Aspek nilai-nilai/moral : Menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari


generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya.

Permainan Pake ()Permainan Tradisional Sumbawa

a.
b.
c.
d.

konsep fisika yang berlaku pada permainan pake yaitu :


Hukum I (Pertama) Newton dan II (Kedua) Newton
Gerak Melingkar (Kecepatan linier dan Kecepatan sudut)
Torsi (momen gaya) dan Momentum sudut
Gaya Gesek dan Tekanan
Didalam
masyarakat
khususnya
Sumbawa
permainan tradisional memiliki peran yang sangat
penting yang perlu dikembangkan demi ketahanan
budaya bangsa, karena kita menyadari bahwa
kebudayaan merupakan nilai-nilai luhur bagi bangsa
indonesia, untuk diketahui dan dihayati tata cara
kehidupannya sejak dahulu. Sumbawa memiliki
kearifan lokal kebudayaan masing-masing salah
satunya
permainan
pake
yang
saat
ini
keberadaannya hampir punah.

Permainan
tradisonal
memang
sudah
seharusnya mendapatkan perhatian khusus dan
mendapatkan prioritas yang utama untuk
dilindungi,
dibina,
dikembangkan,
diberdayakan dan selanjutnya diwariskan
kepada generasi penerus sebab permainan
tradisional
memiliki
ketahanan
dalam
menghadapi unsur budaya lain diluar
kebudayaannya
karena
didalamnya
mengandung nilai pendidikan.

REFRENSI

Algozinne. 2007. Beginning Teachers Perceptions of Their Induction Program Expperiences.


http://www.proquest.com. Vol.80 ISS.3 Pg.137,7
David Elkind & Freddy Sweet (2004). How to do character education.(http//www.goodcharacter.com?
Article_4.html) Diakses pada tanggal 23 Oktober2016)
Demoralisasi menurut Brooks dan Gable diambil dari situs
http://khampenkkhan.blogspot.com/2013/03/pengertian-konsep-sosiologi-hakekatnya-demoralisasi.html
diakses 23 November 2016 pukul 18.30
http://longsani.blogspot.com/2014/07/makalah-permanina-tradisional.html
diakses pada tanggal 20 November 2016 pukul 15.30
Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta
Selvi, Kymet. 2008. Teachers Competencies. Cultura. International Journal of Philosophy of Culture
annnd Axiology, vol. VII, no.1/2010
Syaiful Bahri Djamarah.2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Surya, Moh.(1997). Peran guru di Sekolah, Keluarga dan Masyarakat. Bandung. Pustaka Quraisy
Suliyatun Nunuk. 2013. Kontribusi Kemampuan Profesional Guru Terhadap Keterampilan dalam
Pembelajaran Fisika di SMP SE Kota Salatiga. Jurnal Teknologi Pendiddikan. http://jurnal.pasca.
Uns.ac.id. Vol 1, No 2, 2013

Anda mungkin juga menyukai