Anda di halaman 1dari 35

1.

KALIMAT

1. Satuan bahasa berupa


kata/rangkaian kata yang dapat
berdiri sendiri
dan menyatakan makna yang
lengkap,memiliki intonasi final.
2. Kalimat adalah bagian ujaran yang
mempunyai struktur minimal
subjek (S) dan predikat (P) dan
intonasinya menunjukkan bagian

Perbedaan kalimat dan klausa


Klausa : gabungan kata yang minimal memiliki unsur S + P dam
merupakan bagian dari kalimat majemuk
Contoh :
Kalimat :

Saya bekerja.
Saya bekerja tetapi dia duduk-duduk saja.
Klausa
Bunga itu layu karena kamu tidak menyiramnya
klausa

klausa
kalimat

Unsur Kalimat

Subjek (S)
Predikat (P)
Objek (O)
Pelengkap (Pel)
Keterangan (Ket)
Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri dari dua
unsur, yakni Subjek (S) dan Prediksat (P)

Contoh Kalimat

(S) Pembawa acara yang kocak itu // membeli // bunga


S
P
O

(P) Indra // (adalah) pembawa acara yang kocak


S
P

(O) Madonna // menelpon // pembawa acara yang kocak itu


S
P
O

Contoh Kalimat

(Pel) Pesulap itu // menjadi // pembawa acara yang kocak


S
P
Pel

(Ket) Si Wulan // pergi // dengan pembawa acara yang kocak itu


S
P
Ket

Subyek

Subyek adalah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok


(benda), suatu hal atau suatu masalah yang menjadi pangkal/ pokok
pembicaraan. Subyek biasanya diisi oleh jenis kata/frasa benda (nominal),
klausa, atau frasa verbal.
Contoh :
Ayahku sedang melukis
Meja direktur besar
Yang berbaju batik dosan saya

*Bagi siswa sekolah dilarang masuk


*Di sini melayani resep obat generik

Predikat

Predikat bagian dari kalimat yang memberi tahu melakukan (tindakan) apa
atau dalam keadaan bagaimana S (pelaku/tokoh/ atau benda di dalam
suatu kalimat). Selain memberi tahu atau perbuatan S, predikat dapat pula
menjadi sifat, situasi, status, ciri atau jatidiri S.
Contoh :
Kuda meringkik
Ibu sedang tidur

*Adik saya yang gendut lagi lucu itu


*Kantor kami yang terletak di jl. Gatot Subroto

Obyek

Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi
oleh nomina, frasa nominal atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang
berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O seperti
pada contoh di bawah ini.
Serena Williams mengalahkan Angelique Widjaja
Orang itu menipu adik saya

Pelengkap

Pelengkap atau komplemen adalah bagian kalimat melengkapi P. Letak Pel


umumnya di belakang P yang berupa verba.
Sutarji membacakan pengagumnya puisi kontemporer
Mayang mendongengkan Raychan Cerita Si Kancil
Anissa mengirimi kakeknya kopiah bludru

Keterangan

Keterangan adalah bgian kalimat yang menerangkan berbagai hal


mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket dapat berfungsi
menerangkan S,P,O, dan Pel.

Contoh :
Sekretaris itu mengambilkan atasannnya air minum dari kulkas
*Andri berangkat mengajar di UNDIP

5. KETERANGAN

Bagian kalimat yang menerangkan


berbagai hal tentang bagian kalimat yang
lain (S,P,O,Pel).
Letaknya bebas (depan, tengah,
belakang)
Didahului kata tugas sebagai berikut :
Ket. Tempat : di, ke, dari
Ket. Waktu : ketika, sebelum, pada, selama,
dsb.
Ket. Alat : dengan (gunting mobil, dsb).
Ket. Tujuan : supaya, untuk, bagi, demi.
Ket. Cara : secara, dengan (hati-hati, gigih,
dsb).
Ket. Penyerta : dengan (adiknya, dsb),
bersama
Ket. Similatif : seperti, bagaikan, laksana

Jenis-Jenis Kalimat
KALIMAT
KALIMAT
NOMINAL
NOMINAL

KALIMAT
KALIMAT
ADJEKTIVA
ADJEKTIVA
KALIMAT
KALIMAT
TUNGGAL
TUNGGAL
KALIMAT
KALIMAT VERBAL
VERBAL

MENURUT
MENURUT
JUMLAH
JUMLAH KLAUSA
KLAUSA

KALIMAT
KALIMAT
NUMERAL
NUMERAL

KALIMAT
KALIMAT
MAJEMUK
MAJEMUK

KALIMAT
KALIMAT BERITA
BERITA
(DEKLARATIF)
(DEKLARATIF)

KELIMAT
KELIMAT TANYA
TANYA
(INTEROGATIF)
(INTEROGATIF)
MENURUT
MENURUT
FUNGSI
FUNGSI ISINYA
ISINYA
Kalimat
Kalimat

KALIMAT
KALIMAT
PERINTAH
PERINTAH
(IMPERATIF)
(IMPERATIF)
KALIMAT
KALIMAT SERU
SERU
(EKSKLAMATIF)
(EKSKLAMATIF)

MENURUT
MENURUT
KELENGKAPAN
KELENGKAPAN
UNSURNYA
UNSURNYA

KALIMAT
KALIMAT
LENGKAP
LENGKAP
(KALIMAT MAYOR)
MAYOR)
(KALIMAT
KALIMAT
KALIMAT TAK
TAK
LENGKAP
LENGKAP
(KALIMAT MINOR)
MINOR)
(KALIMAT

KALIMAT
KALIMAT VERSI
VERSI
MENURUT
MENURUT
SUSUNANSUBJEJ
SUSUNANSUBJEJ
K
K PREDIKATNYA
PREDIKATNYA
KALIMAT
KALIMAT INVERSI
INVERSI

KALIMAT
KALIMAT
MAJEMUK
MAJEMUK
SETARA
SETARA
KALIMAT
KALIMAT
MAJEMUK
MAJEMUK
BERTINGKAT
BERTINGKAT

1. Berdasar jumlah Klausa :


1.

Kalimat Tunggal
kalimat yang memiliki satu pola (klausa).
satu subjek, satu predikat, satu objek,
dan keterangan.

2. Kalimat Majemuk

terdiri atas satu atau lebih kalimat


tunggal (klausa) yang saling
berhubungan baik koordinasi maupun
subordinasi.

1 Kalimat Menurut Jumlah Klausa


Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu
predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari unsurunsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam
bahasa Indonesia dapat dikembalikan kepada kalimatkalimat dasar yang sederhana.
Contoh :
Mahasiswa berdiskusi
Dosen ramah

1. Kalimat Menurut Jumlah Klausa


Kalimat majemuk setara terjadi dari dua kalimat tunggal
atau lebih. Kalimat majemuk setara dikelompokkan
menjadi empat jenis, sebagai berikut.
Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh
kata dan atau serta jika kedua kalimat
tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara penjumlahan. Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.

1B. KALIMAT MAJEMUK


Kalimat majemuk adalah kalimat
yangmempunyai dua atau lebih
klausa. Terdiri dari:
A. Majemuk Setara
B. Majemuk Bertingkat.

1B. Kalimat Majemuk Setara (KMS)


Kalimat Majemuk SEtara adalah :
kalimat yang terdiri atas dua atau
lebih klausa mandiri yang
dihubungkan dengan kata
penghubung setara ( dan; tetapi ; atau
; melainkan ) atau tanda koma.
Contoh :
Engkau tinggal di sini atau pergi dengan
saya.

1B. Kalimat Majemuk Setara


Toko itu terbakar dan hanya sebagian kecil isinya
S
P
S
dapat diselamatkan

P
Aku duduk kembali dan pikiranku melayang
S
P
S
P
ke kampung halamanku.
K

1B. Kalimat Majemuk


Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah : kalimat yang terdiri dari


atas sebuah klausa mandiri dan satu atau lebih klausa bawahan
(anak kalimat)
Beberapa kata penghubung kalimat majemuk bertingkat yang
mengawali anak kalimat (Klausa bawahan) :
Karena, sebab : menandai klausa keterangan yang menandai
hubungan sebab.
Ketika, manakala, sebelum, sesudah : klausa keterangan
yang menandai hubungan waktu.
Jika, kalau, bila : klausa keterangan yang menandai hubungan
syarat.
Supaya, agar : klausa keterangan yang menandai hubungan
maksud.
Meskipun, walaupun, biarpun : klausa keterangan yang
menandai hubungan konsesif.

1B. Contoh kalimat majemuk bertingkat :


Aku duduk di tanah setelah sampai di tepian danau.
S
P
K
(S) P
K
Struktur : S-P- Ket. Tempat Keterangan Waktu
(S) P K
Dindingnya berlumut karena gardu itu tidak terawat.
S
P
S P
Struktur : S-P- Keterangan sebab
S-P

Ketika ditanya, orang itu menjelaskan


(S) P
S
P
bahwa pesawat jatuh sekitar pukul satu siang.
S
P
Ket. Waktu
Struktur : Keterangan waktu - S-P- Objek
(S) P
SPK

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi
kalimat pernyataan, kalimat pertanyaan, kalimat
perintah, dan kalimat seruan. Semua jeis kalimat itu
dapat disajikan dalam bentuk positif dan negatif. Dalam
bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita
berhadapan dengan salah satu jenis itu. Dalam bahasa
tulisan, perbedaannya dijelaskan oleh bermacam-macam
tanda baca.

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin
menyatakan sesuatu dengan lengkap pada
waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan
berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca
titik).
Misalnya:
Positif
Presiden Gus Dur mengadakan kunjungan ke luar negeri.
Indonesia menggunakan sistem anggaran yang
berimbang.

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Kalimat Pernyataan (Deklaratif)
Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin
menyatakan sesuatu dengan lengkap pada
waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada lawan
berbahasanya. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca
titik).
Misalnya:
Negatif
1. Tidak semua bank memperoleh kredit lunak.
2. Dalam pameran tersebut para pengunjung tidak
mendapat
informasi yang memuaskan tentang bisnis komdominium
di kotakota besar.
.

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Kalimat Pertanyaan (Interogatif)
Kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin
memperoleh informasi atau reaksi (jawaban)
yang diharapkan. (Biasanya, intonasi menurun; tanda
baca tanda tanya). Pertanyaan sering menggunakan kata
tanya seperti bagaimana, di mana, mengapa, berapa,
dan kapan.
Misalnya:
Kapan Saudara berangkat ke Singapura?
Mengapa dia gagal dalam ujian?

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Kalimat Perintah dan Permintaan (Imperatif)
Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin menyuruh
atau melarang orang berbuat
sesuatu. (Biasanya, intonasi menurun; tanda baca titik
atau tanda seru). Misalnya:
Maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke Pak
Sahluddin!
Tolong buatlah dahulu rencana pembiayaannya.

2. JENIS KALIMAT MENURUT


FUNGSINYA
Kalimat Seruan
Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin
mengungkapkan perasaan yang kuat atau yang
mendadak. (Biasanya, ditandai oleh menaiknya suara
pada kalimat lisan dan dipakainya tanda seru atau tanda
titik pada kalimat tulis).
Misalnya:
Bukan main, cantiknya.
Nah, ini dia yang kita tunggu.

3. Kalimat Berdasarkan Isinya


Kalimat berita: menceritakan kejadian / keadaan
Herman tidak ikut berdarmawisata karena tidak punya cukup uang.

Kalimat tanya : berisi pertanyaan


Siapa yang terpilih menjadi ketua partai itu
Mengapa kamu sampai terjerumus dalam pemakaian obat
terlarang itu ?

Kalimat perintah: memberikan perintah untuk


melakukan sesuatu
Pergilah dari sini. (perintah langsung / kasar)
Tolong, jangan ribut di ruangan ini ! (perintah halus)
Biarkan dia bermain ! (pembiaran)
Para peserta seminar dimohon memasuki ruangan ! (permohonan)
Terimakasih untuk tidak merokok ! ( larangan halus)
Ayolah kita belajar ! ( harapan)

3. Kalimat berdasarkan isinya


Kalimat seru : mengungkapkan perasaan/
emosi yang kuat
Aduh, saya pusing memikirkan ulah anak saya !
Wah, kamu sungguh beruntung !
Bukan main pandainya kamu mempermainkan
perasaan perempuan !
Hai, hari cerah begini masakan kamu tidur saja di
rumah !

3. Berdasar kelengkapan unsurnya:


Kalimat Mayor : kalimat yang sekurangkurangnya mengandung dua unsur pusat (inti)
Kalimat Minor : kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat (inti)
Contoh kalimat mayor :
o Kakak membaca.
Ia mengambil buku itu.

Contoh Kalimat minor:


o Pulang !
Sangat mahal.

4. Kalimat Berdasar Susunan


Subyek Predikatnya:
Kalimat Mayor : kalimat yang sekurangkurangnya mengandung dua unsur pusat (inti)
Kalimat Minor : kalimat yang hanya
mengandung satu unsur pusat (inti)
Contoh kalimat mayor :
Kakak membaca.
Ia mengambil buku itu.

Contoh Kalimat minor:


Pulang !
Sangat mahal.

4. Kalimat Berdasar Susunan Subyek Predikatn


Berdasarkan cara menyusun subjek
predikatnya kalimat terdiri :
Kalimat versi (pola S-P-O-K)
Kalimat inversi (susun balik)
PENGERTIAN KALIMAT INVERSI
Kalimat inversi adalah kalimat yang
predikatnya mendahului subjek.
Kalimat ini dipakai untuk penekanan
atau ketegasan makna

Ciri kalimat inversi


Kata atau frasa tertentu yang pertama
muncul dalam tuturan akan menjadi kata
kunci yang mempengaruhi makna dalam
hal menimbulkan kesan tertentu,
dibandingkan dengan bila kata atau frasa
ditempatkan pada urutan kedua.

Contoh dari kalimat inversi


Memasak, ibu untuk makan siang
P
S
Ambilkan buku diatas meja itu !
P
S
Sepakat kami untuk belajar bersama
P
S

PENGERTIAN KALIMAT VERSI

Kalimat versi adalah kalimat yang


susunannya sesuai dengan tata
bahasa indonesia (S-P-O-K)
Contoh :
Ia bekerja di Jakarta
Ia membelikan paman sebungkus rokok

Anda mungkin juga menyukai