Anda di halaman 1dari 38

KULIAH 2-3

PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

KOMINUSI: CRUSHING & GRINDING

OLEH
AGUS TRIANTORO,MT
KARTINI,MT

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2016

DEFINISI
Kominusi : proses mereduksi ukuran butir atau

proses meliberasi bijih (melepaskan bijih dari


ikatannya yang merupakan gangue mineral
menggunakan alat crusher dan grinding mill).
Alat crusher: alat reduksi ukuran yang memecahkan
bongkahan padatan yang besar menjadi bongkahanbongkahan yang lebih kecil di mana ukurannya
sampai batas beberapa inci.
Grinding mill: tahap pengurangan ukuran dalam
batas ukuran halus yang diinginkan

KOMINUSI TERBAGI DALAM 3 TAHAP:


PRIMARY CRUSHER
Tahap penghancuran yang pertama, mampu beroperasi untuk segala
ukuran feed. Produk yang dihasilkan ukuran 4 6 inci.
2. SECONDARY CRUSHER
Tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing, mampu beroperasi
dengan ukuran seperti dari produk primary crusher (<4 inci).
3. TERTIARY CRUSHER/FINE CRUSHER (MILLING)
Proses kelanjutan dari primary dan secondary crushing. Perbedaan antara
crushing dan milling adalah pada crushing cara kerjanya lebih banyak
menggunakan compressive stress sedangkan pada milling menggunakan
shearing stress.
Tertiary crushing menggunakan alat giling (mill), yaitu silinder baja yang
didalamnya diisi media grinding dan apabila silinder diputar pada as-nya
akan terjadi aksi grinding.
1.

REDUCTION RATIO
Nisbah reduksi (Reduction ratio) sangat menentukan

keberhasilan suatu peremukan, karena besar kecilnya


nilai reduction ratio ditentukan oleh kemampuan alat
peremuk untuk mengecilkan ukuran material yang akan
diremuk. Untuk itu harus dilakukan pengamatan
terhadap tebal material umpan maupun tebal material
produk.
Reduction ratio adalah perbandingan ukuran terbesar
umpan dengan ukuran terbesar produk.
Pada primary crushing besarnya reduction ratio adalah 4
7 dan pada secondary crushing besarnya reduction ratio
adalah 7 20

CRUSHING

MACAM-MACAM PRIMARY CRUSHER


JAW CRUSHER
2. PRIMARY IMPACT CRUSHER
3. GIRATORY CRUSHER
1.

JAW CRUSHER

Jaw crusher
Sistem kerjanya memampatkan/menghimpit

material hingga hancur dengan bentuk yang mirip


rahang atas dan rahang bawah dari seekor binatang.
Untuk peremukan batuan dijepit di antara dua buah
rahang yang terdiri dari fixed jaw dan swing jaw lalu
dihancurkan dengan gaya tekan remuk.

Prinsip kerja jaw crusher dibagi menjadi 2:


Secara tekan/compressive
.Material diperkecil ukurannya oleh karena gaya tekan sehingga
karakteristik dari crusher ini mempunyai kecepatan permukaan dan
laju keausan yang relatif rendah.
.Reduction ratio antara 3 : 1 sampai 7 : 1.
.Kandungan air yang >5% dapat menghambat operasi crusher ini.
.Ukuran maks. material yang masuk mencapai 70 80% dari ukuran
inlet.
2. Secara pukul/impact
.Material diperkecil ukurannya oleh karena gaya pukul yang mendadak
sehingga karakteristik alat ini mempunyai kecepatan tinggi,
beroperasi kontinu dan reduksi rasio yang tinggi dibanding secara
tekan.
.Kandungan air mempercepat laju keausan.
.Ukuran material yang masuk dibatasi 50-60% dari ukuran inlet.
1.

Macam macam Jaw Crusher yaitu :


Blake Jaw Crusher
Dodge Jaw Crusher
Single Toggle Jaw Crusher

Istilah istilah Jaw Crusher yaitu :


Mouth adalah lubang penerima feed (umpan)
Throat adalah jarak horisontal pada mouth
Sit adalah jarak horisontal pada throut
Closed set adalah jarak fixed jaw dan moveble jaw saat

swim jaw di muka.


Opened set adalah jarak fixed jaw dan moveble jaw saat
swim jaw berada paling belakang.
Throw adalah jarak yang ditempuh aleh swim jaw saat
mencapai opebed set.
Nip Angle adalah sudut yang dibentuk oleh garis singgung
yang dibuat dari permukaan antara material dengan jaw.

Kapasitas Jaw crusher secara empiris:


T = 0,6 x L x S
Di mana:
T = kapasitas jaw crusher
L = panjang dari receiving opening (in)
S = lebar dari discharge opening (in)
Rumus tersebut untuk perhitungan kasar dari kapasitas
jaw crusher karena hanya tergantung pada discharge
(pengeluaran) pada saat open setting

Keuntungan dari jaw crusher:


Sederhana dalm konstruksi
Tenaga yang diperlukan relatif kecil
Mudah dalam penyetelan ukuran hasil pemecahan

yang dikehendaki

Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw


crusher:
Lebar lubang pengeluaran
Variasi throw
Kecepatan
Ukuran feed
Reduction ratio
Reduction ton (TR = T x R80)

PRIMARY IMPACT CRUSHER

Impact crusher
Tipe crusher dengan sistem pukul rotary dengan

kecepatan rpm yang cukup tinggi.


Dapat berfungsi sebagai primary maupun secondary
crusher
Untuk memecah bongkah besar maupun kecil
Kapasitas lebih besar dibanding jaw crusher

Prinsip kerja impact crusher


Mesin ini menggunakan impact (benturan) sebagai

mekanisme peremukannya.
Cocok untuk batu kapur atau untuk penggunaan
dengan abrasi lebih rendah

Gyratory Crusher

Gyratory crusher
Mesin ini memiliki rahang bundar (circular jaw).
Mekanisme kerjanya menggunakan sebuah crushing

head yang berbentuk kerucut berputar di dalam sebuah


funnel shaped casing yang membuka ke atas. Crushing
head berfungsi memecahkan umpan yang masuk.
Gerakan alat kontinyu karena crushing head bergerak
dan bergoyang
Kapasitas lebih besar dibanding jaw crusher
Alat ini tidak sesuai dengan material yang lengket
seperti lempung

Kapasitas gyratory crusher


T = 0,75 So (L G)
Di mana:
T = kapasitas (ton/jam)
So = open setting (inci)
L = panjang keliling dinding luar (inci)
G = keliling dinding dalam pada gape (inci)
Kapasitas gyratory crusher tergantung pada:
Sifat alamiah material yang dihancurkan, seperti kekerasan, keliatan, dan
kerapuhan
Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan akan mempengaruhi
gesekan antara material dengan bagian pemecah (concave dan head)
Kandungan air, seting, putaran dan gape (dapat mempengaruhi kinerja alat
crusher)

Keuntungan dan kerugian gyratory crusher:


Keuntungan:

Produksi lebih besar


Hasil pemecahan akan lebih baik dan seragam

Kerugian:

Memerlukan tenaga yang lebih besar


Lebih mahal dari jenis jaw
Perlu tempat ke arah vertikal yang lebih tinggi untuk
pemasangannya
Tidak sesuai untuk dipakai memecahkan batuan lembab

MACAM-MACAM SECONDARY CRUSHER


CONE CRUSHER
2. ROLL CRUSHER
3. HAMMER MILLS
1.

CONE CRUSHER

CONE CRUSHER
Cone Crusher digunakan secara luas sebagai mesin

pemecah batu sekunder dan tersier


pasir dan kerikil serta material yang memiliki ukuran
butir asal (sebelum dipecah) 20-25 cm
Head cone standar dengan rasio pemecahan 6-8 : 1,
mengurangi ukuran material menjadi minimum 20 mm
minus
Head cone halus dapat mengurangi material menjadi 6
mm minus dengan rasio pemecahan 4-6 : 1
Gradasi produk berubah mengikuti bukaan setting
samping yang tertutup

ROLL CRUSHER

ROLL CRUSHER
Alat ini terdiri dari dua

buah silinder baja dan


masing masing
dihubungkan dengan
sebatang Shaff yang
berputar dengan arah
berlawanan sehingga
material yang berada
diatas Roll akan
terjepit dan hancur

ROLL CRUSHER
Roll Crusher sangat diperlukan untuk menghasilkan produk dengan

ukuran tertentu
Crusher jenis tekanan ini menghasilkan variasi pemecahan yang
lebih besar dibanding jenis crusher lainnya.
Crusher dengan roll ganda memiliki rasio pemecahan terbatas
antara 2 - 2,5 : 1. Roll triple menghasilkan rasio pemecahan 4 - 5 : 1.
Untuk meningkatkan produksi serta agar keausan dapat merata,
harus diusahakan agar material yang masuk dapat tersebar merata
di permukaan roll.
Gradasi keluaran diatur dengan bukaan setting pembuang.
Roll tidak terpengaruh oleh kelembaban atau plastisitas material
seperti pada crusher jenis cone.

HAMMER MILLS/LIMEMILLS

HAMMER MILLS/LIMEMILLS
Digunakan untuk batu kapur berkualitas tinggi,

dengan kadar abrasif yang kurang dari 5 %,


menghasilkan jumlah besar material halus.
Hammermill umumnya digunakan untuk pemecah
sekunder yang dapat menerima feed material
berukuran sampai dengan 20 cm dan memiliki rasio
pemecahan 20 : 1
Limemill didesain khusus untuk menghasilkan "
Quality aglime" dan dapat menerima feed material
berukuran sampai dengan 10 cm

GRINDING

MACAM-MACAM TERTIARY CRUSHER (MILLING)

BALL MILL/TUBE MILL


2. ROD MILL
3. BALL MILL CLASSIFIER SIRKUIT
1.

BALL MILL
Merupakan mill yang menggunakan bola bola yang

terbuat dari baja maupun besi sebagai grinding


media

ROD MILLS
A rotating drum causes friction and attrition

between steel rods and ore particles

ROD MILL
Adalah penggerus yang menggunakan media gerus

berupa batang baja silinder massive yang


panjangnya hampir sama dengan panjang mill dan
disusun sejajar dengan mililiner yaitu suatu alat
untuk menentukan atau menahan material yang
masuk agar tidak cepat aus.
Grinding media berbentuk batang batang baja atau
besi yang panjangnya sama dengan panjang mill,
ukuran feed maksimun 1 inchi dan menghasilkan
produktan dengan ukuran 35 48 mesh.

BALL MILL CLASSIFIER CIRCUIT

Anda mungkin juga menyukai