Anda di halaman 1dari 20

REFRAT

KONJUNGTIVITIS

OLEH
M. Arie Wibisono R 1102011171
Pembimbing
dr. Diantinia Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK MATA


RSUD SOREANG

Struktur Anatomi dari


Konjungtiva
Konjungtiva terdiri dari tiga bagian:
Konjungtiva palpebralis : menutupi permukaan
posterior dari palpebra dan dapat dibagi menjadi
marginal, tarsal, dan orbital konjungtiva.
Konjungtiva bulbaris : menutupi sebagian
permukaan anterior bola mata. Terpisah dari
sklera anterior oleh jaringan episklera dan kapsula
Tenon
Forniks : bagian transisi yang membentuk
hubungan antara bagian posterior palpebra dan
bola mata

Konjungtiva mempunyai dua macam


kelenjar, yaitu:
Kelenjar sekretori musin
Kelenjar lakrimalis aksesorius

-Suplai arterial konjungtiva:


Konjungtiva palpebra dan forniks disuplai oleh

cabang dari arcade arteri periferal dan merginal


kelopak mata.
Konjungtiva bulbar disuplai oleh dua set
pembuluh darah: arteri konjungtiva posterior
yang merupakan cabang dari arcade arteri
kelopak mata; dan arteri konjungtiva aterior yang
merupakan cabang dari arteri siliaris anterior.

Definisi
Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva
yang ditandai oleh dilatasi vaskular, infiltrasi
selular dan eksudasi. yang disebabkan oleh
mikro-organisme (virus, bakteri,jamur,
chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.

Etiologi

Konjungtivitis dapat disebabkan oleh


berbagai macam hal, seperti :
a. infeksi oleh virus atau bakteri.
b. reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu
binatang.
c. iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara
lainnya; sinar ultraviolet.
d. pemakaian lensa kontak, terutama dalam jangka
panjang

Gejala-gejala dari
konjungtivitis

Hiperemia

Discharge ( sekret )
Chemosis ( edema conjunctiva )

Epifora (pengeluaran berlebih air mata)


Pseudoptosis
Hipertrofi folikel

Hipertrofi papiler

Membran dan pseudomembran

Formasi pannus

Granuloma

Klasifikasi

Konjungtivitis Karena agen infeksi


Konjungtivitis Bakterial

Terdapat dua bentuk konjungtivitis bacterial: akut


(dan subakut) dan menahun. Penyebab
konjungtivitis bakteri paling sering adalah
Staphylococcus, Pneumococcus, dan
Haemophilus.

Tanda dan Gejala


- Iritasi mata,
- Mata merah,
- Sekret mata,
- Palpebra terasa lengket saat bangun tidur
- Kadang-kadang edema palpebra
Pemeriksaan Laboratorium
Pada kebanyakan kasus konjungtivitis bacterial,
organism dapat diketahui dengan pemeriksaan
mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva yang dipulas
dengan pulasan Gram atau Giemsa; pemeriksaan ini
mengungkapkan banyak neutrofil polimorfonuklear

Komplikasi dan Sekuel


Blefaritis marginal
Ulserasi kornea marginal

Terapi
Terapi spesifik terhadap konjungtivitis bacterial

tergantung temuan agen mikrobiologiknya.


Sambil menunggu hasil laboratorium, dapat mulai
dengan terapi topical antimikroba

Perjalanan dan Prognosis


Konjungtivitis bakteri akut hampir selalu

sembuh sendiri, infeksi dapat berlangsung


selama 10-14 hari; jika diobati dengan
memadai, 1-3 hari.

Konjungtivitis Virus
Konjungtivitis Folikuler Virus Akut
Demam Faringokonjungtival
Keratokonjungtivitis Epidemika
Konjungtivitis Virus Herpes Simpleks
Konjungtivitis Hemoragika Akut
o Konjungtivitis Virus Menahun
Blefarokonjungtivitis Molluscum Contagiosum
Blefarokonjungtivitis Varicella-Zoster
Keratokonjungtivitis Morbilli
Konjungtivitis klamidia Trakoma

Konjungtivitis Imunologik (Alergik)

Konjungtivitis Vernalis

Definisi
Penyakit ini, juga dikenal sebagai catarrh musim semi dan
konjungtivitis musiman atau konjungtivitis musim kemarau,
adalah penyakit alergi bilateral yang jarang.
Tanda dan gejala
Pasien mengeluh gatal-gatal yang sangat dan bertahi mata
berserat-serat. Biasanya terdapat riwayat keluarga alergi
(demam jerami, eczema, dan lainnya). Konjungtiva tampak
putih seperti susu, dan terdapat banyak papilla halus di
konjungtiva tarsalis inferior. Konjungtiva palpebra superior
sering memiliki papilla raksasa mirip batu kali.

Konjungtivitis Atopik

Tanda dan gejala


Sensasi terbakar, bertahi mata berlendir, merah, dan
fotofobia. Tepian palpebra eritemosa, dan konjungtiva
tampak putih seperti susu. Terdapat papilla halus,
namun papilla raksasa tidak berkembang seperti pada
keratokonjungtivitis vernal, dan lebih sering terdapat di
tarsus inferior

Konjungtivitis Akibat Penyakit Autoimun:


Keratokonjungtivitis Sicca
Berkaitan dengan. Sindrom Sjorgen (trias:
keratokonj. sika, xerostomia, artritis).
Gejala:
- khas: hiperemia konjungtivitis bulbi dan gejala iritasi
yang tidak sebanding dengan tanda-tanda radang.

Konjungtivitis Kimia atau Iritatif


Konjungtivitis Iatrogenik Pemberian Obat

Topikal
Konjungtivitis Pekerjaan oleh Bahan Kimia dan
Iritans

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai