Anda di halaman 1dari 66

Deteksi Dini dan

Pengobatan Terkini
Hepatitis B
Andi Cahaya Tahir

PENDAHULUAN
1965, Blumberg dkk di Philadelphia antibodi pada
pasien yang ditransfusi yang berasal dari suku Aborigin
Australia, sehingga antigen tersebut dikenal dengan
nama Antigen Australia
1977, Blumberg mendapat hadiah nobel untuk
penemuannya itu.
Sekarang antigen tersebut dikenal dengan nama
hepatitis B surface antigen (HBsAg)

Beban Global Hepatitis B


Lebih dari 2 miliar terinfeksi hepatitis B
Empat juta kasus akut pertahun
Satu juta kematian pertahun
Tiga ratus sampai empat ratus juta karier kronik
Urutan ke-7 penyebab kematian di dunia
Seratus kali lebih infeksius dibandingkan dengan HIV

1. WHO. Hepatitis B. 2002. 2. Maynard JE, et al. In: Viral Hepatitis and Liver Disease. New York: Alan R.
Liss, Inc. 1988. 3. CDC. Epidemiology & prevention of vaccine-preventable diseases. The Pink Book. 8th
ed. 4. CDC. MMWR. 2001;50:RR-11.

Distribusi VHB di Dunia

Prevalensi HBsAg
High 8%
Intermediate 2% to 7%
Low < 2%

Distribusi Karier HB dan KHS

CDC Division of Viral Hepatitis Statistics and

Prevalensi
di Indonesia
Indonesia
Prevalensi HBsAg
HBsAg di

4 - 20.3% Karier Inaktif


Prevalensi masing-masing
pulau berbeda, secara
umum P. jawa (5%) lebih
rendah dibanding lainnya
(9.2%)

Mulyanto, et al. Arch Virol 2009; 154(7):1047-59

VIRUS HEPATITIS B

Virus Hepatitis B
Berasal dari famili
Hepadnaviridae
Merupakan virus
DNA dengan 3200
pasang basa
Mempunyai 2 lapis
permukaan dan
kapsid yang
melindungi genom
virus

Struktur Genom VHB


S (surface) HBsAg, yang
akan menginduksi sistem imun.
C (core) HBeAg & HBcAg,
menunjukkan status replikatif
VHB
P (polymerase) - menyandi
protein DNA polimerase dan
enzin transkripsi balik
X: Berfungsi sebagai
transaktivator, berperan pada
karsinogenesis
Locarnini S. Molecular virology of hepatitis B virus. Semin
Liver Dis. 2004;24(suppl 1):3-10.

PERHIMPUNAN PENELITI HATI


INDONESIA

Genotip VHB
Merupakan varian virus hepatitis B
Terdapat 10 genotip: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J
Prevalensi masing-masing genotip berbeda di berbagai
negara
Masing-masing genotip berbeda dalam hal kronisitas
dan perjalanan penyakit

Cin L, Kao J. The clinical implication of hepatitis B


virus genotype: recent advances. J Gastroenterol
Hepatol. DOI: 10.111/j.1440-1746.2010.06541.x

PERHIMPUNAN PENELITI HATI


INDONESIA

Siklus Replikasi VHB

Siklus Replikasi VHB

Peran Obat Antiv

Transmisi dari Virus Hepatitis B


Transmisi Horizontal
Host

Transmisi Vertikal
Ibu

Resipien

Anak ke Anak
Jarum yang terkontaminasi
Seksual
Pekerja Kesehatan
Transfusi
6% anak yang terinfeksi > 5
tahun menjadi kronik

Perinatal

Bayi
90% bayi yang terinfeksi
menjadi kronik

CDC Fact Sheet. 2004; Lee. N Engl J Med. 1997; Lavanchy. J Viral Hepat. 2004.

PERHIMPUNAN PENELITI HATI


INDONESIA

Gambaran Histopatologi pada HBsAg Positif

PERJALANAN PENYAKIT

PERHIMPUNAN PENELITI HATI


INDONESIA

Perjalanan Penyakit
Respon imun minimal
VHB aktif bereplikasi

Rekonstruksi imun
Proses inflamasi
Destruksi hepatosit

Sistem imun tubuh berhasil melawan


VHB
Replikasi minimal
Serokonversi HBeAg

Gambaran inflamas
aktif
Derajat kerusakan
hati fluktuatif

Fase Infeksi Hepatitis Kronik


Immune
Tolerance

<

Immune
Clearance

Low Replicative
Phase

HBeAg-/anti-HBe+ (precore/core promoter variants)

HBeAg+

><

HBV DNA
2 x 10 2 x 1011 IU/mL

Reactivation
Phase

> 2000 IU/mL


< 2000 IU/mL

200,000 - 2 x 109 IU/mL

ALT

Normal/mild
CH

Moderate/severe CH
Cirrhosis
HBeAg+
chronic hepatitis

Slide courtesy of A. S. F. Lok, MD.

Normal/mild CH
Inactive cirrhosis
Inactive-carrier state

Moderate/severe CH
Cirrhosis
HBeAgchronic hepatitis

>

Progresi Infeksi Virus Hepatitis B


5%-10% of
chronic
HBVinfected
individuals1

Acute
Infection

Chronic
Infection

Liver
Cancer (HCC)

>30% of
CHB
individuals1

>90% of infected
children progress
to chronic disease
<5% of infected
immunocompeten
t adults progress
to chronic
disease1

Liver Failure
(Decompensation)

Cirrhosis

Death

Faktor Resiko Perjalanan Penyakit


Umur saat terinfeksi
Koinfeksi dengan VHD, VHC dan HIV
Genotip C dan D
Riwayat keluarga dengan KHS
Konsumsi alkohol
Viral Load
Derajat nekroinflamasi
HBeAg positif
PERHIMPUNAN PENELITI HATI
INDONESIA

Usia Vs Kronisitas dan Gejala


100

100

80

80

Infeksi
Kronik
(%)

60

Gejala

60

(%)
40

40

20

20

Lahir
Remaja
Dewasa

1 - 6

bulan

7 - 12

bulan tahun
Umur
Terinfeksi

1 - 4

DIAGNOSIS HEPATITIS B
KRONIK

Gejala Klinis Hepatitis


B Akut
70% tidak bergejala
Pada pasien yang terinfeksi akan
muncul gejala prodromal berupa
mual-muntah, kelelahan, anoreksia
dan nyeri sendi
Gejala prodromal ini akan
membaik ketika terjadi inflamasi
hati yang ditandai dengan ikterus.
90% pasien yang terinfeksi saat
neonatal akan menjadi kronik.
5% pasien yang terinfeksi pada
saat dewasa akan menjadi kronik.

Gejala Klinis Hepatitis


B Akut
70% tidak bergejala
Pada pasien yang terinfeksi akan
muncul gejala prodromal berupa
mual-muntah, kelelahan, anoreksia
dan nyeri sendi
Gejala prodromal ini akan
membaik ketika terjadi inflamasi
hati yang ditandai dengan ikterus.
90% pasien yang terinfeksi saat
neonatal akan menjadi kronik.
5% pasien yang terinfeksi pada
saat dewasa akan menjadi kronik.

Pemeriksaan yang Digunakan untuk


Evaluasi
dan Monitoring
Hepatitis B kronik asimptomatik,
maka pemeriksaan lab diperlukan
Status infeksi VHB
Antigen dan Antibodi
Viral load
Derajat kerusakan hepatosit
Serum ALT
Pemeriksaan Histologis

TERAPI HEPATITIS B
KRONIK

4 Phases of Chronic HBV


Infection
Current Understanding of HBV Infection
HBeAg

Anti-HBeAg

ALT activity
HBV DNA

Phase

Liver

Immune
Tolerant

Immune
Clearance

Inactive
Carrier State

Minimal
inflammation
and fibrosis

Chronic active
inflammation

Mild hepatitis
and minimal
fibrosis

Reactivation
Active
inflammation

Optimal treatment times

Yim HJ, et al. Hepatology. 2006;43:S173-S181.

Target Akhir Terapi Yang


Tepat

IndikasiterapiKonsensusPPHI 2012
& APASL 2012
Pada pasien dengan HBeAg positif, terapi dapat
dimulai pada:
DNA VHB diatas 2 x 104IU/mL dengan ALT dengan
2-5x batas atas normal yang menetap selama 3-6
bulan atau ALTT serum > 5x batas atas normal, atau
dengan gambaran histologis fibrosis derajat sedang
sampai berat.
Sedangkan pada pasien HBeAg negatif, terapi dimulai
pada:
Pasien dengan DNA VHB lebih dari 2 x 103IU/mL
dan kenaikan SGPT > 2x batas atas normal yang
menetap selama 3-6 bulan.
Pada pasien dengan sirosis yang terkompensasi, maka
terapi akan
dimulai pada pasien pada DNA VHB >2

Pilihan Terapi Hepatitis B


Interferon:
IFN-
PEG-IFN
Analog Nukleosida:
Lamivudin
Telbivudin
Entecavir
Adefovir
Tenofovir

PENCEGAHAN DAN
EDUKASI HEPATITIS B
KRONIK

Pencegahan Umum

Imunisasi PERHIMPUNAN PENELITI HATI


INDONESIA PPHI INA-ASL Vaksinasi
Vaksin yang tersedia adalah vaksin
rekombinan dan diberikan dalam 3 dosis
injeksi IM pada bulan 0,1,6. anti-HBs mulai
terbentuk 2-4 minggu setelah vaksin
diberikan
Sebelum vaksinasi diberikan, pemeriksaan
HBsAg, IgM
anti-HBc, dan anti-HBs harus
diperiksa untuk menilai
status imunitas
pasien.
Tingkat keberhasilan vaksinasi ditentukan
oleh faktor usia pasien, dengan lebih dari
95% pasien mengalami
kesuksesan
vaksinasi pada bayi, anak dan remaja,
kurang dari 90% pada usia 40 tahun, dan

Pencegahan Transmisi Vertikal Ibu


Bayi
Lakukan uji HBsAg pada semua ibu hamil dan
dilanjutkan dengan DNA VHB pada ibu dengan HBsAg
(+)
Ibu dengan HBsAg (+) dan DNA VHB > 106IU/mL harus
diberikan antiviral pada trimester 3, untuk
menurunkan muatan virus
Bayi yang lahir tanpa diketahui status HBsAg ibunya,
diberikan vaksinansi dalam 12 jam pertama
kehidupan setelah vit. K
Bayi yang lahir dengan ibu HBsAg positif, diberikan
vaksinasi Hep B dan HBIg (0.5 mL) pada paha yang
berbeda dalam 12 jam
pertama kehidupan
HBsAg dan anti-HBs bayi dari ibu HBsAg positif harus

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai