Latar Belakang
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
Otonomi yang seluas-luasnya bagi pemerintah
daerah merupakan peluang sekaligus tantangan.
Peluang bagi pemda yang memiliki potensi
penerimaan daerah yang memadai untuk
mengelola sendiri potensi tersebut.
Sebaliknya, otonomi menimbulkan tantangan
bagi pemda yang potensi penerimaan daerahnya
belum mencukupi.
Rumusan Masalah
Apakah Pemda Natuna memiliki kemampuan dan
kemandirian keuangan yang memadai untuk
menyelenggarakan fungsi pemerintahan dengan
baik?
Apakah kemampuan dan kemandirian keuangan
Pemda Natuna berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna?
Landasan Teori
Salah satu ciri utama yang menunjukkan suatu
daerah mampu melaksanakan otonomi daerah
adalah sebagai berikut (Abdul Halim, 2001):
1) Daerah harus memiliki kemampuan untuk
menggali sumber-sumber keuangan, mengelola
dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup
memadai untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahnya.
2) Ketergantungan kepada bantuan pusat harus
seminimal mungkin agar PAD menjadi bagian
sumber keuangan terbesar
Landasan Teori
Rasio
kemampuan keuangan daerah:
Rasio Kemampuan
Keuangan (%)
Pola Hubungan
0,00 10,00
Sangat kurang
10,01 20,00
Kurang
20,01 30,00
Cukup
30,01 40,00
Sedang
40,01 50,00
Baik
>50,00
Sangat baik
Landasan Teori
Rasio
kemandirian keuangan daerah:
Rasio Kemandirian
Keuangan (%)
Pola Hubungan
0,00 25,00
Instruktif
25,01 50,00
Konsultatif
50,01 75,00
Partisipatif
75,01 100,00
Delegatif
Hipotesis Penelitian
H0 : Kemampuan keuangan daerah
tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Natuna
H1 : Kemampuan keuangan daerah
berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Natuna
Hipotesis Penelitian
H0 : Kemandirian keuangan daerah
tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Natuna
H1 : Kemandirian keuangan daerah
berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Natuna
Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data
sekunder berupa data keuangan APBD dan PDRB
Kabupaten Natuna tahun 2011 s.d. 2015.
Penelitian dilakukan dengan metode analisis
deskriptif dan kuantitatif dimana analisis
deskriptif dilakukan dengan menyajikan data
dalam bentuk tabel dan grafik sebagai
pendukung hasil analisis kuantitatif.
PAD (Jutaan
Rupiah)
TPD (Jutaan
Rupiah)
Rasio
Kemampu
an (%)
Pola
Hubungan
2011
20.847
909.538
2,29
Sangat
kurang
2012
25.192
1.240.230
2,03
Sangat
kurang
2013
28.034
1.475.497
1,90
Sangat
kurang
2014
38.065
1.266.100
3,01
Sangat
kurang
2015
62.369
1.379.500
4,52
Sangat
kurang
PAD (Jutaan
Rupiah)
Sumber
Rasio
Pendaptan
Kemandiri
Pihak Ekstern
an (%)
(Jutaan
Rupiah)
Pola
Hubungan
2011
20.847
888.691
2,35
Sangat
kurang
2012
25.192
1.215.038
2,07
Sangat
kurang
2013
28.034
1.447.464
1,94
Sangat
kurang
2014
38.065
1.228.035
3,10
Sangat
kurang
2015
62.369
1.317.364
4,74
Sangat
kurang
Kendala
Peneliti masih menemui kesulitan
dalam melakukan uji statistik dengan
menggunakan program SPSS.