MIASTENIA GRAVIS
DWIKI SEPTIAN
AMELIA OKTARINA
LISA TRIYANASARI
BAGUS
DECAHYUNINGSIH
MARIANA DEWI
MOCHARANI
ETIOLOGI
GEJALA
KLASIFIKASI
I
EPIDEMIOLOGI
penyakit yang jarang ditemui
Angka kejadiannya 20 dalam 100.000 populasi
Penderita wanita lebih banyak dibandingkan
pria
Biasanya lebih sering tampak pada umur diatas 50 tahun
Pada wanita, penyakit ini tampak pada usia sekitar 28
tahun, sedangkan pada pria, sering terjadi pada usia 60
tahun.
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
gejala-gejala yang timbul juga dapat dilihat dari
terjadinya kelemahan pada beberapa otot :
otot-otot yang
mengontrol
pernafasan
otot-otot
ocular
otot-otot
wajah, laring
dan faring.
PENGUJIAN
DIAGNOSTIK
Uji Tensilon (edrophonium chloride)
2 mg tensilon secara intravena,
perhatikan otot-otot yang lemah
Uji Kinin
3 tablet kinina masing-masing 200 mg.
Laboratorium
-Antistriated muscle (anti-SM) antibody
-Anti-muscle-specific kinase (MuSK)
antibodies
Elektrodiagnostik
-Single-fiber Electromyography (SFEMG)
-Repetitive Nerve Stimulation (RNS)
PENCEGAH
AN
Pencegaha
n primer
Pencegaha
n
Sekunder
Pencegaha
n Tersier
Menjaga kondisi
untuk tidak
kelelahan dan
stres
Timektomi
Kortikosteroid
Imunosupresif
Rehabilitasi
istirahat
PENATALKASANAAN
Secara garis besar, pengobatan Miastenia gravis
berdasarkan 3 prinsip, yaitu : (Endang Thamrin dan
P. Nara, 1986)
Mempengaruhi
transmisi
neuromuskuler
Mempengaruhi
proses
imunologik
Penyesuaian
penderita
terhadap
kelemahan otot
Istirahat
Memblokir pemecahan Ach
Timektomi
Kortikosteroid (prednisolon)
Imunosupresif (Azathioprine,
Cyclosporine,Cyclophosphami
de (CPM))
Plasma exchange
penjelasan mengenai
penyakitnya
Alat bantuan non
medikamentosa
KASUS
PENYELESAIAN
KASUS
SUBJECTIVE
Nama : Tn. Jones
Keluhan : matanya kendur dan
tangannya
sedikit gemetar,
kelelahan yang
parah pada semua
otot-otot akan hilang setelah istirahat.
OBJECTIVE
ASSESSME
NT
Pasien diagnosis Myasthenia
Gravis dengan masuk kelompok
I Myasthenia Okular, hanya
menyerang otot-otot ocular,
disertai ptosis dan diplopia.
PLANNING
Non Farmakologis
Tn. Jones disarankan untuk lebih sering
istirahat dan tidur teratur 10 jam sehari.
Untuk memperbaiki kondisi kesehatannya.
Farmakologis
Pyridostigmine
bromide
60
mg,
setengah tablet diminum 4 kali sehari,
di tingkatkan 6 kali sehari bila
kelemahan otot tidak membaik
Hyosine
butylbromide
10
mg,
diminum dua tablet empat kali sehari
THANKS
FOR YOUR
ATTENTIO
N