Anda di halaman 1dari 31

Profilaksis

Infeksi Oportunistik
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE SUPP

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

TUJUAN :

Pada akhir sesi peserta memahami :

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT
HIV ART CARE HIV

Sistimatika

1. PENDAHULUAN
2. EPIDEMIOLOGI
3. KESIMPULAN

1000

Perjalanan Infeksi HIV dan


Komplikasi Umum

900
800

CD4

700
600

TB

CD4

500

HZV

400

Viral Load

OHL

300

OC

200

PPE
TB

PCP
CM
CMV, MAC

100
0

0 1 2 3 4 5
Bulan

Tahun setelah infeksi HIV

10

11

Status Imun dan Infeksi Oportunistik


1000
CD4

CD4

500

TB

400
400

Serokonversi

Periode HIV+

Pneumonia
Pneumoniabakteri
bakteri
Kandidiasis oral
Kandidiasis oral
300
Kriptosporidiosis,
Kriptosporidiosis,Isospora
Isospora
300
200
PCP
PCP
200
Kandidiasis
Kandidiasis esofagus
esofagus
100
Toksoplasmosis,CMV,MAC
Toksoplasmosis,CMV,MAC
100
Cryptococcusneoformans
neoformans
Cryptococcus
Periode AIDS

Waktu

Infeksi Oportunistik yang


penting pada HIV
Tuberkulosis: Seluruh dunia
Penyakit Pneumokokal : Seluruh dunia
Salmonelosis non-tifoid : Afrika Timur
dan Barat, Thailand, Kamboja
Kriptokokosis: Asia Tenggara, Pasifik
Pnemonia Pneumocystis jiroveci :
seluruh dunia
Penisiliosis: Thailand

Pencegahan Infeksi
Secara Umum
Salmonelosis hindari produk-produk susu yang
tidak steril, telur mentah atau yang tidak matang,
daging, unggas, ikan
Toksoplasmosis hindari daging yang tidak
matang
Kriptosporidiosis minum air yang sudah
dimasak
Penicillium marneffei gula yang berjamur atau
bambu

Pencegahan penyakit
Pencegahan Primer
- Diberikan sebelum penyakit-penyakit
muncul

Pencegahan Sekunder
- Diberikan setelah pengobatan penyakit,
untuk mencegah kekambuhan

Pencegahan Primer
Kotrimoksazol (TMP/SMX)
(Trimethoprim/Sulfametoksazol)
Secara aktif mencegah
- Streptococcus pneumoniae, Salmonella sp.,
Nocardia: pneumonia bakteri
- Pneumocystis jiroveci: pnemonia
- Toksoplasmosis: abses otak
- Isospora belli, Cyclospora: Diare kronis

Profilaksis Kotrimoksazol
ODHA dewasa
Dengan gejala (stadium 3 atau 4 WHO )
- CD4 < 200
- Wanita hamil setelah trimester pertama

Profilaksis Kotrimoksazol
- Semua bayi HIV yang terpajan sejak
umur 6 minggu
- Anak yang terlahir dari seorang ibu yang
terinfeksi HIV
- Anak umur < 1 th yang terdiagnosis HIV (+)
secara serologis dan klinis
- Anak umur >15 bulan dengan penyakit yang
terkait AIDS atau CD4/ hitung limfosit <15%

Profilaksis kotrimoksazol

Dosis
- Kotrimoksazol (SMX 400mg +TMP 80mg)
2 tablet sehari (960mg)
- Anak-anak: SMX 50mg/kg, TMP 10mg/kg (sehari)

Profilaksis kotrimoksazol

Lamanya
- Seumur hidup pada dewasa dan anak yang
terinfeksi HIV > umur 15 bulan
- Bayi yang terpajan HIV hingga umur 15
bulan, sampai terbukti HIV (-) dan risiko
pajanan telah hilang (Mis. ASI)
- Anak >15 bulan dengan penyakit yang terkait
AIDS atau CD4/Limfosit Total <15%

Profilaksis kotrimoksazol
Kriteria untuk menghentikan
- Reaksi kulit yang berat
- Sindrom Stevens Johnson,
- gagal ginjal atau gagal hati,
- gangguan hematologis

- ODHA dengan ART dan 2 kali pemeriksaan


CD4 >200 dengan interval 3 bulan

Profilaksis kotrimoksazol

Monitoring
- Dewasa :
- awalnya setiap bulan
- jika obat dapat ditoleransi dengan baik setiap tiga
bulan

- Anak-anak: setiap bulan


- Pantau hemoglobin, hitung lekosit setiap 6 bln,
- Cek toksisitas dan setiap kelainan klinis

Obat Alternatif
Dapson 50mg 2x sehari atau 100mg 1x
sehari
Sebelum mengganti obat, hentikan
Kotrimoksazol selama 2 minggu dan
coba kemudian dengan desensitisasi
lebih dahulu,
70% dari pasien dapat mentoleransi
Kotrimoksazol lagi .

Prinsip pengobatan pencegahan dengan


INH (PP INH)
Mencegah ODHA menderita sakit TB.
Tujuan pemberian adalah untuk menurunkan beban
TB pada ODHA
Sasaran semua ODHA yang berkunjung ke fasyankes

Algoritma IPT

Skrining gejala dan tanda TB


Tujuan:
Untuk menentukan apakah seorang ODHA
mempunyai gejala dan tanda TB.
Dapat dilihat dalam form skrining seperti dibawah
ini bila salah satu gejala dari 5 gejala tersebut
dinyatakan
ya suspek.
FORMULIR SKRINING GEJALA DAN TANDA TB
DAN
PENILAIAN KRITERIA PASIEN UNTUK PEMBERIAN IPT
Tanggal penilaian : Nama pasien :____________________
A. Skrining Tanda dan Gejala TB
Ya Tidak
1. Batuk

2. Demam

3. Keringat Malam

4. Berat badan turun

5. Gejala dan tanda TB Ekstraparu

Kesimpulan
(Suspek TB bila ada jawaban ya minimal salah satu pertanyaan di atas)
Suspek TB : Ya Tidak

B. Pemeriksaan Penunjang

Penilaian Kontraidikasi Pemberian IPT

Paduan Pengobatan
Isoniazid (INH)
dosis 300 mg
setiap hari
selama 6 bulan
Total 180 dosis.

&

Vitamin B6
25mg setiap hari
atau
50mg 2 hari
sekali

Efek samping INH:


Gatal gatal, ruam
Gejala neuropati perifer a.l baal dan kesemutan
Gejala hepatotoksik antara lain berupa mual dan muntah

Hal-hal yang perlu diperhatikan


Berikan informasi pada pasien:
Keuntungan pemberian PP INH
Kemungkinan efek samping yang akan timbul
Berikan konseling mengenai kepatuhan dalam hal minum INH
melalui pendekatan 5M (mengkaji, Menyarankan, menyetujui,
membantu, merencanakan).

Efek samping dan Penanganan


Efek Samping PP INH
Efek
Samping
Gatal,
kemerahan
kulit
Mual, muntah,
tidak nafsu
makan
Ikterus tanpa
penyebab lain
Baal,
kesemutan

Penanganan
*lihat penatalaksanaan
Gatal
INH diminum malam
sebelum tidur
Hentikan INH sampai
ikterus menghilang
Tambahkan dosis vitamin
B6 sampai dengan 100mg

Penatalaksanaan efek samping


gatal dan kemerahan kulit
Singkirkan dulu kemungkinan penyebab lain
Berikan dulu anti-histamin, sambil meneruskan PP INH dengan
pengawasan ketat.
Gatal-gatal tidak hilang kemerahan pada kulit Hentikan
Tunggu sampai kemerahan kulit tersebut hilang.
Jika gejalanya bertambah berat dirujuk.

Pencegahan Primer yang lain


Anti jamur
- Pada insiden yang tinggi dari meningitis
kriptokokal atau infeksi P. marneffei
- Fluconazol 400mg per minggu
- Start: pada stadium 4 menurut WHO
atau pada kasus yang berulang

Pencegahan Primer
Vaksinasi Hepatitis B
- Faktor resiko yang umum pada HIV
- Direkomendasikan bagi kelompok resiko
tinggi dengan Hep B Ab/Ag negatif
- Pengguna obat-obat terlarang secara
intravena (IV), homoseksual, keluarga yang
kontak dengan pembawa hep B, pekerja
kesehatan dan Pekerja Seks

Pencegahan Sekunder
Dianjurkan bagi hampir semua IO,
karena angka kekambuhan tinggi,
biasanya pada dosis yang lebih rendah
daripada dosis pengobatan
- PCP
- Kotrimoksazol 480mg 2 tablet sehari

- Toksoplasmosis
- Kotrimoksazol 480mg 2 tablet sehari

Pencegahan Sekunder-Jamur
- P. marneffei:
-Itraconazol 200mg sehari
- Cryptococcus neoformans
-Fluconazol 400 mg sehari
- Candidiasis Oral atau Oesopagus yang
berulang dan berat
- Fluconazol 100-200 mg sehari

Pencegahan Sekunder
Herpes Simpleks Mukokutaneus
- Pada kasus yang sering berulang dan
berat
- Acyclovir 200mg 3x sehari atau 400mg 2x
sehari

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai