Anda di halaman 1dari 26

ACUTE LONG

UDEMA(EDEMA PARU)
Pratiwi Suga
Maryam Nur Soleman
Haikal Kasim

A.
DEFINISI
Acute Lung Oedema (ALO)
adalah terjadinya
penumpukan cairan secara
masif di rongga alveoli yang
menyebabkan pasien berada
dalam kedaruratan respirasi
dan ancaman gagal napas.

B. ANATOMI FISIOLOGI

C. ETIOLOGI
1. Edema Paru Kardiogenik
a. Penyakit pada arteri
koronaria
b. Kardiomiopati
c. Gangguan katup jantung
d. Hipertensi
2. Edema Paru Non Kardiogenik

PATOFISIOLOGI

FARMAKOLO
GI
1. Posisi duduk.
2. Oksigen (40 50%) sampai 8 liter/menit bila
perlu dengan masker.
3. jika memburuk (pasien makin sesak, takipneu,
ronchi bertambah, PaO2 tidak bisa
dipertahankan 60 mmHg dengan O2
konsentrasi dan aliran tinggi, retensi CO2,
hipoventilasi, atau tidak mampu mengurangi
cairan edema secara adekuat), maka dilakukan
intubasi endotrakeal, suction, dan ventilator.
4. Infus emergensi. Monitor tekanan darah,
monitor EKG, oksimetri bila ada.
5. Menurunkan preload dan mengeluarkan volume
cairan intra paru. Nitrogliserin (NTG) dan
Furosemide merupakan obat pilihan utama.

Terapi diet

Diet yang di anjurkan pada penderita ALO


adalah Diet rendah garam.
Garam adalah hal yang sering
dipersalahkan ketika seseorang mengidap
hipertensi. Bahkan, setelah diagnosa
pertama, si penderita pantang untuk
mengonsumsi garam dalam jumlah yang
berlebih. Karna Hipertensi adalah salah
satu etiologi dari Acute Long Oedem jadi
terapi diet yang di anjurkan adalah diet
rendah garam.

PENGKAJIAN
Point yang penting dalam riwayat
kesehatan:
1. Umur
2. Riwayat penyakit dahulu
3. Riwayat penyakit sekarang:

Sesak Nafas
Batuk
Kesadaran menurun
Demam tinggi

5. Pemeriksaan Fisik
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem
Sistem

integumen
pulmonal
cardiovaskuler
Neurosensori
genitourinaria
digestif

DIAGNOSA YANG
MUNGKIN MUNCUL
1. Penurunan curah jantung berhubungan
dengan perubahan kontakilitas miokardial
(penurunan).
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan
dengan perubahan membran kapileralveolus (perpindahan cairan ke dalam area
intertitial/alveoli)
3. Ketidakefektifan pola pernafasan
berhubungan dengan menurunnya ekspansi
paru sekunder terhadap penumpukkan
cairan dalam paru.
4. Cemas sehubungan dengan adanya
ancaman kematian yang dibayangkan
(ketidakmampuan untuk bernafas).

RENCANA KEPERAWATAN

Dignosa keperawatan

NOC

NIC

Penurunan
curah janutng
berhubungan
dengan
perubahan
miokard

Tujuan:
Cardiac pump
Effectivenes
Irculation
status
Vitas sign
status
Kriteria hasil:
Tanda vutal
dalam rentang
normal
(tekanan
darah, nadi,
respirasi)
Dapat
mentoleransi
aktivitas, tidak
ada kelelahan

1. Evaluasi
adanya
nyeri dada
(intensitas,
lokasi,
durasi)

Rasional

Dignosa keperawatan

NOC

NIC

Gangguan

Tujuan
Respiratory
status:
gas exchange
Respiratori
status:
ventilation
Vital sign
status
Kriteria hasil:
Mendemonstra
sik
peningkatan
ventilasi dan
oksigenasi yang
adekuat

1. Buka jalan
nafas,
gunakan
tekhnik chin
lift atau jaw
thrus bila
perlu

pertukaran gas
berhubungan
dengan
perubahan
membran
kapiler-alveolus
(perpindahan
cairan ke dalam
area
intertitial/alveoli

Rasional

Diagnosa Keperawatan

NOC

Cemas atau

Tujuan:
1. Gunakan
Ansiety selfpendekatan
control
yang
Asiety level
menenangka
Coping
n
Kriteria hasil:
Klien mampu
mengidentifikas
i dan
mengungkapka
n gejala cemas
Mengidentifika
si,
mengungkapka
n dan
menunjukan
tehnik untuk
mengontrol
cemas

ketakutan
sehubungan
dengan adanya
ancaman
kematian yang
dibayangkan
(ketidakmampu
an untuk
bernafas

NIC

Rasional

PEMERIKSAAN
DIAGNOSA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

EKG
Sonogram
Skan jantung
Rontgen dada
Elektrokardiografi
Laboratorium

Gambar Hasil Radiologi


1. Edema
Intesrtitial
2. Kardiomegali
dan
edema paru

MANEJEMAN KASUS
1. Pengkajian
alasan masuk rumah sakit

Ny. Sinden (41 tahun) mengalami keluhan sesak


napas saat beraktivitas sejak 1 minggu SMRS,
batuk, mual muntah dan mengaku setiap tidur harus
menggunakan 2 bantal agar tidak sesak. Sesak napas
memberat sejak 1 hari SMRS. Pada 07/03/2011
pasien dibawa keluarga ke RS Vardgifare dan dirawat
di ruang jantung. Pada 09/07/2011 jam 07.15, pasien
apneu kemudian dilakukan RJPO selama 15 menit.
Pasien ROSC dan dipindah ke ICCU.

2. Diagnosa medis:
TAVB post TPM + ALO + DC FC + PJK
OMI anteroseptal + Asidosis
metabolik
3. Observasi dan pemeriksaan fisik
1. Vital sign
.TD: 120/60 mmHg
.Nadi: 82 kali/menit
.Suhu: 37,1 C
.RR: 24 kali/menit

2. Sistem pernapasan (B1)


Sesak, suara napas krekels pada lapang
paru lateral sinistra, menggunakan alat
bantu napas simple mask dengan O2 flow
10 lpm.
3. Sistem kardio vaskular (B2)
Irama jantung reguler, CRT 3 detik, akral
hangat kering, CVP 26 mmH2O. Pasien
terpasang TPM, setting HR: 80,
sensitivity: 3, output: 3.

4. Sistem persyarafan (B3)


GCS 456
5. Sistem perkemihan (B4)
Tidak terdapat nyeri pinggang,
klien tampak tidak ada distensi pada
vesica urinaria, warna urine klien
nampak kuning dengan bau khas
amoniak.

6. Sistem pencernaan (B5)


Warna kulit abdomen merata, bentuk
abdomen simetris, kontur datar, gerakan
abdomen normal, perisltaltik usus 6x/mnt
tidak terdapat nyeri tekan. Tidak terdapat
pembesaran hepar, lien dan ginjal. Tidak
ada distensi kandung kemih
7. Sistem muskuloskeletal dan integumen
(B6)
Pasien tampak lemah dan memerlukan
bantuan dalam pemenuhan ADL. Pasien
mengatakan merasa sesak saat melakukan
aktivitas.

RENCANA INTERVENSI
No

Dignosa keperawatan

NOC

NIC

Rasional

1.

Penurunan curah
janutng berhubungan
dengan perubahan
miokard

Tujuan:
Cardiac
pump
Effectivene
s
Irculation
status
Vitas sign
status
Kriteria
hasil:
Tanda vutal
dalam
rentang
normal

1. Evaluasi
1. untuk
adanya
mengeta
nyeri
hui
dada
adanya
(intensita
nyeri di
s, lokasi,
bagian
durasi)
dada
klien

NO

Diagnosa

NOC

NIC

Rasional

Keperawatan
2.

Gangguan

Tujuan
1. Buka jalan
Respiratory
nafas,
pertukaran
status: gas
gunakan
gas
exchange
tekhnik
chin lift
berhubunga Respiratori
status:
atau jaw
n
dengan ventilation
thrus bila
Vital sign
perlu
perubahan
status
membran
Kriteria hasil:
Mendemonstr
kapilerasikan
alveolus
peningkatan
ventilasi dan
oksigenasi
yang adekuat

1. Untuk
mengurang
i perasaan
sesak atau
sesak
nafas

NO

Diagnosa Keperawatan

NOC

NIC

Rasional

3.

Cemas atau ketakutan


sehubungan dengan
adanya ancaman
kematian yang
dibayangkan
(ketidakmampuan
untuk bernafas

Tujuan:
1. Gunakan 1. Untuk
Ansiety
pendekat
mengura
self-control
an yang
ngi
Asiety level
menenan
perasaan
Coping
gkan
cemas
Kriteria
hasil:
Klien
mampu
mengidentifi
kasi dan
mengungka
pkan gejala
cemas

No Dx
1.

IMPLEMENTASI DAN
EVALUASI
1. Mengevaluasi adanya nyeri
S:

Hari/tgl
20-11-2016

Jam
09.00-10.30

Implementasi

dada (intensitas, lokasi, durasi)


d/h klien mengatakan nyeri
pada bagian dada seperti di
pukul-pukul

Evaluasi

Klien
mengatakan
nyeri dada
Klien
mengatakan
nyeri
O:
Klien
nampak
terpasang
CVP
Adanya
edema paru
Klien
nampak
lemah
A:Masalah
belum
teratasi

No Dx
2.

Hari/tgl
20-11-2016

Jam
10.30-12.00

Implementasi

1. Membuka jalan nafas,


gunakan tekhnik chin lift atau
jaw thrus bila perlu.

Evaluasi

S: O:
Suara nafas
terdengar
krekels pada
lapang paru
lateral
sinistra,
Klien
tampak
menggunak
an alat
bantu napas
simple mask
dengan O2
flow 10 lpm.
A: masalah
belum
Teratasi
P:Lanjutkan
intervensi

No Dx
3.

Hari/tgl
20-112016

Jam
10.30-12.00

Implementasi

1. Menggunakan pendekatan
yang menenangkan

Evaluasi

S:
Klien
mengatakan
merasa
takut atas
penyakitnya
O:
Klien
nampak
cemas dan
takut atas
penyakitnya
Klien
nampak
takut
penyakitnya
akan
mematikan
untuk dia
A: Masalah
belum
teratasi
P: Lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai