Anda di halaman 1dari 14

Mcewen dan Stephenson ( 1979) telah merangkum bukti

ini menurut kedudukan fisiologis dimana malfungsi dapat


menjadi kritis karena gangguan
1. ATP-asc yang penting untuk pengangkutan kalsium
menyeberangi membran sel
2. Vitamin D yang dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari
jalur intestinal
3. Hormon yang mengatur penimbunan kalsium dalam
tulang medular
4. Kelenjar paratiroid dan/atau ultimobranchil yang mengatur
pergerakan kalsium dari tulang medular
5. Gangguan terhadap karmonat anhidrase yang mengatur
pasokan ion-ion karbonat dalam kelenjar kulit.

Mcewen dan Stephenson ( 1979) menyimpulkan


bahwa meskipun terdapat beberapa bukti bahwa tiroid
atau paratiroid dapat terlibat, data mutakhir adalah
tidak menyimpulkan apa-apa dan mekanisme fisiologis
yang bertanggung jawab atas fenomena ini harus
dimantapkan
Pngaruh subletal pada hewan dapat lebih menonjol
selama tahapan peka dari daur hidup mereka.
Pengaruh buruk terhadap tiroid dan pituitari dapat
bertahan setelah organoklor dihilangkan dari makanan.
Sebagai tambahan mereka dapat mempengaruhi tiroid
embrio yang melalui batas plasenta ( jefferies, 1975)

TANGGAPAN EKOSISTEM
Populasi dan Komunitas
Spesies dan makhluk individu dalam lingkungan
alamiah, berbeda sekali dalam kepekaan terhadap
pestisida apapun. Terdapat sedikit literatur, yang
memberikan pengaruh pestisida terhadap populasi
dan komunikasi makhluk dalam kondisi lapangan.
Pengaruh utama pestisida terhadap populasi
hewan dan serangga mula-mula menghasilkan
perubahan dalam kelimpahan spesies dan
pergeseran yang berkaitan dalam dinamika
populasi.

1. Pengaruh dalam populasi yang disebabkan oleh


pengaruh toksik langsung, peracunan sekunder,
dan penghilang makhluk mangsa.

Besarnya dan lamanya pengaruh toksik


langsung dapat beragam. Perubahan yang
relatif tidak nyata dalam tingkatan kerapatan
dapat terjadi karena faktor-faktor seperti,
hanya pengaruh terhadap populasi total yang
dilokalisasi atau suatu kapasitas untuk
rekolonisasi cepat dan perkembangbiakan
dalam tanggapan terhadap suatu perubahan
kerapatan. Sebaliknya, penghilang yang
tampak dari spesies peka pada khusunya
dapat dihasilkan

2. Kenaikan Dalam Populasi Yang Disebabkan Oleh


Resurgence Hama, Kenaikan Dalam Spesies Bukan
Sasaran, Dan Pergantian Suatu Spesies Dengan
Spesies Yang Lain.

Fenomena resurgence hama telah


diabadikan dan secara pasti dihasilkan
dari penghilangan musuh atau aingan
dari hama alamiah namun
menghasilkan selamatnya hama.
Hilangnya suatu spesies dari suatu
habitat dapat juga menyebabkan
hama lainnya atau spesies bukan
sasaran menyerang.

3. Pengaruh subletal terhadap


keselamatan dan perkembangbiakan
Pengaruh subletal fisiologis dan
perilaku terhadap hewan dapat
mempengaruhi keselamatan dan
perkembangbiakan dalam populasi
dan komunikasi dengan menyebabkan
akumulasi dosis subletal dan
ergerakan letal insektisida yang
tersimpan dalam lemak

4. Perubahan Dalam Viabilitas Dan Ketahan


Keturunan

Perkembangan ketahan terhadap


toksisitas pestisida dalam populasi
hewan timbul karena keselamatan
individu secara turun-temurun di
dalam suatu populasi yang terkena
kontak sebagai suatu hasil dari
keragaman genetika.

Hewan Tidak Bertulang Belakang


Daratan
Insektisida, nematida, molluscisida, fungisida, dan herbisida
pada awalnya dipilih untuk toksisitas mereka secara langsung
terhadap makhluk tanah dan tumbuhan. Pemakaian insektisida
dalam pertanian dan kehutanan pertama-tama dapat
menyebabkan, resurgence spesies hama dan kedua pemunculan
hama minor sebagai hama utama atau hama sekunder.
Ketahanan adalah umum dalam populasi invertebrta (hewan
tidak bertulang belakang) daratan. Ratusan spesies artopoda
dikenal tahan terhadap insektisda (Georghiou dan Taylor, 1976)
Insektisida dapat menyebabkan pengurangan keragaman
(diservitas) spesies di dalam fauna invertebrata komunitas alamiah
tumbuhan dan tanah. Dalam agroekosistem, kebalikan dengan
ekosistem hutan yang lebih stabil, diversitas spesies maksimum
tidak perlu menjadi suatu parameter yang penting dalam menjaga
pengaturan biologis .

Vertebrata (Hewan Bertulang


Belakang) Daratan
Pemakaian insektisida organoklor, organofosfor, dan
karbanat telah menyebabkan cerita mengenai mortalitas
langsung diantara hewan menyusui dan burung-burung liar.
Kejadian seperti itu tidaklah umum dengan hewan melata
dan amfibi, meskipun demikian, telah diteliti adanya
bebrapa derajat toleransi insektisida
Penghambat kolinesterase tertentu adalah toksik akut
terhadap hewan menysui (misalnya, paration dan metomil),
namum pengaruh yang dilaporkan terhadap populasi hewan
menyusui sangat sedikit dan umumnya mengacu pada
mortalitas tidak langsung dalam populasi hewan. Umumnya,
terdapat sedikit indikasi bahwa pengaruh buruk yang nyata
ada telah terjadi dengan populasi hewan menyusui.

Invertebrata Perairan
Banyak penelitian laboratorium dan lapangan terhadap
populasi sasaran dan bukan sasaran serta komunitas invertebrata
perairan mempertegas perubahan yang nyata dan diferensial
dalam kelimpahan spesies, komposisi, dan produktivitas sebagai
suatu hasil kepekatan letal dan subletal pestisida dalam
ekosistem perairan.
Dampak yang paling jelas terhadap populasi bukan sasaran
dari invertebrata perairan telah dihasilkan dari pengguna
larvasida secara langsung dalam program pengawasan vektor
penyakit melawan larva nyamuk dan lalat hitam.
Dampak tidak langsung telah dihasilkan dari penyemprotan
hutan dalam skala besar, misalnya, pemakaian DDT dan malation
dan aliran baungan dari daerah-daerah pertanian dan perkotaan.
Kelompok yang rentan secara konsisten adalah artopoda.
Mikrokrustasea, dan tahan larva dekapoda.
Banyak turuna inertebrata perairan yang tahan, terutama
serangga dan krustasea telah berkembang. Kerr dan Vass (1973)
menyatakan bahwa diantara invertebrata perairan, kapasitas
tanggapan genetika adalah cukup beragam. Jadi, setiap

Vertebrata Perairan
Pengaruh pestisida yang paling nyata dalam satwa liar adalah
dampak insekrisida organoklor terhadap ikan dan burung-burung
(Ware, 1980).
Pengaruh terhadap populasi ikan terutama merupakan hasil dari
program penyemprotan hutan dan daerah pertanian dalam skala
besar (brwon, 1978).
1. Laju Pemakaian DDT dari 0,25 lb Akre-1 ( 1 akre = 4072 m2)
terhadap berbagai ekosistem hutan berhawa sedang di amerika
utara telah menyebabkan episode kematian ikan yang parah
2. Insektisida siklodiena adalah luar biasa beracun tehadap ikan
dan kematian sedang sampai parah diantara populasi ikan air
tawar dan laut.
3. Insektisida organofosfor dan karbanat jauh kurang beracun
terhadap populasi ikan meskipun mortalitas yang nyata dapat
terjadi dengan beberapa senyawa seperti paration, metil
paration dan klorpirifos pada laju larvisida dibawah 1 lb Akre-1
4. Informasi yang sedikit rinci telah timbul dari bnyak penelitian
laboratorium dang lapangan terhadap pengaruh jangka panjang
pembunuhan ikan terhadap populasi dan komunitas yang
terpengaruh.

Tumbuh - Tumbuhan
Herbisida memperlihatkan aktivitas biologis yang
tinggi dengan seluruh tumbuhan dengan pengaruh
yang beragam dari rangsangan terhadap
pertumbuhan pada laju pemakaian yang rendah
sampai letalitas pada laju yang lebih tinggi.
Kebanyakan informasi mengenai pengaruh
herbisida terhadap komunitas tanaman mengacu
kepada tumbuhan hama dari tanah yang ditanami,
atau tanah pertanian dimana terdapat suatu
pendaurulangan yang tetap dari tahapan awal suatu
suksesi tanaman yang teramat jarang lampaui 1
tahun dan umumnya terjadi kurang dari 6 bulan

Pengaruh ekologis dalam sistem ini


disusun di bawah ini
1. Toleransi alamiah yang sebelumnya ada dan
Perbedaan dalam Kerentanan di antara spesies
tanaman
2. Perubahan dalam rapatan populasi tumbuhan.
3. Perkembangan populasi yang tahan.
4. Perubahan dalam jumlah dan komposisi spesies
tumbuhan.
Herbisida dan pertisida lainnya dapat memasuki
jalan-jalan air secara langsung dari penggunaan
dalam pengawasan tumbuhan penganggu air atau
dalam tetesan penyemprotan dan buangan air.

PENGARUH EKOSISTEM
KESELURUHAN
Suatu ranah pengaruh ekologis yang luas dapat
timbul mengikuti serangkaian pengaruh letal atau
subletal terhadap pertumbuhan, perkembangbiakan,
atau keselamatan makhluk individu. Karena dinamika
populasi spesies dengan yang lain serta lingkungan
teramat rumit dan kurang dipahami relatif kurang
penekanan diberikan pada penelitian pengaruh
pestisida terhadap ekosistem alamiah daripad
perkiraan toksisitas langsung terhadap makhluk hidup.
T anggapan ekosistem terhadap kontak pestisida pada
mulanya diukur pada bentuk perubahan pada
komposisi spesies dan jumlah populasi.

Anda mungkin juga menyukai