Anda di halaman 1dari 21

Solar Concentrator Untuk

Pemanas Air Berbasis Arduino


NURUL AZIZAH M0214050
LINTANG BONGKAR G

M0213048

ANDESTA PUTRA

M3114020

LATAR BELAKANG

Indonesia akan
disinari selama
10-12 jam dalam
sehari.

Letak geografis Indonesia terletak pada 6o LU11o LS dan 95o BT-141o BT serta peredaran
matahari dalam setahun yang berada pada
daerah 23,5o LU-23,5o LS.

Intensitas radiasi matahari


rata-rata sekitar 4,8 kWh/m2
per hari di seluruh wilayahnya.
Indonesia mempunyai cuaca
kondisi cerah pertahun
(sunshine hours annually)
adalah sekitar 2975 jam atau
124 hari sedangkan rata-rata
lamanya penyinaran sekitar 8,2
jam per hari (KESDM, 2010).

Intensitas sinar matahari yang cukup


memadai dapat dimanfaatkan sebagai
energi listrik, salah satunya adalah untuk
pemanas air. Pemanas air tenaga surya yang
banyak digunakan pada umumnya memiliki
tipe desain Flat-Plate Colector (FPC).

Namun biasanya pemanas air ini


memiliki tingkat efisiensi yang
kecil

Untuk menyiasatinya
digunakan kolektor terkonsentrasi
dengan cermin fresnel dan
menggerakkannya sesuai gerak
semu matahari

Rumusan Masalah
- Menentukan besar sudut gigi
gergaji cermin fresnel agar jatuh
ke fokus
- Mengetahui sudut maksimal yang
dapat dicapai tiap waktu ( pagi,
siang, sore)

Tujuan dilakukannya penelitian ini


adalah:
Menentukan besar sudut gigi
gergaji cermin agar jatuh ke fokus
Mengetahui intensitas dan sudut
maksimal yang dapat dicapai tiap
waktu ( pagi, siang dan sore).

Luaran :
- Diperoleh hasil optimasi sudut cermin fresnel
- Besar kalor maksimal yang diperoleh pada penelitian ini
dapat dimanfaatkan sebagai penggerak turbin untuk
sumber energi listrik,
- Publikasi dalam jurnal nasional

Kegunaan
Bagi penulis
- Meningkatkan kreatifitas dan ketrampilan mahasiswa dalam menangani
permasalahan.
- Mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan saat perkuliahan.
- Meningkatkan kepedulian dan kepekaan terhadap masyarakat untuk
mewujudkan negara yang sejahtera.
Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKA

Solar Concentrator

Prinsip solar concentrator menggunakan


aplikasi termal untuk mendapat energi
dalam bentuk temperatur tinggi. Intensitas
radiasi matahari yang ditransfer menjadi
panas dapat dinaikkan dengan cara
mengurangi area dimana kerugian radiasi
dan panas terjadi. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menempatkan perangkat optik
antara sumber radiasi dengan permukaan
penyerap (absorber) energi, sehingga
didapatkan panas dan diaplikasikan (Yasser,
2005).

Tipe Solar cookers

(Panwar et al, 2012)

Tipe Lensa Fresnel

Menurut Menghani, et.al (2012), ada dua tipe fresnel yaitu lensa bias
(refractive lens) dan cermin pantul (reflective mirrors).

Lensa fresnel bias sebagian besar digunakan dalam aplikasi


fotovoltaik sedangkan cermin reflektif banyak diaplikasikan dalam
solar thermal power. Disain optikal lensa fresnel lebih fleksibel dan
menghasilkan kerapatan fluks yang seragam pada absorber.

Gambar 2.2 (a) Reflective Mirror Fresnel, (b) Refractive Lens Fresnel (Menghani,
et al., 2012)

Solar Tracker
Dalam penelitian sebelumnya (Najmurrokhman, 2010), energi cahaya
yang diserap hanya sedikit yang akan berdampak pada energi listrik yang
dihasilkan, karena posisi plat solar hanya mengarah ke satu arah dan
bersifat statis, sehingga berdampak pada intensitas yang diterima .

Dalam penelitian lanjutan ini, solar concentrator dilengkapi


komponen sun tracking sehingga dapat mengikuti pergerakan matahari
yang diharapkan akan mendapatkan intensitas yang maksimum
dibandingkan dengan solar concentrator statis.

Peneliti

Metode

Effisiensi yang
diperoleh

Sarker, et al.
(2010)

merancang sistem penjejak


matahari sesuai dengan arah
datangnya cahaya matahari

30 %

Karp, et al. (2010)

merancang sebuah sistem


konsentrator cahaya
matahari

90 %

Khatib, et al.
(2009)

merancang sebuah
pengendali elektromekanik
yang berfungsi menjejak
cahaya matahari supaya
diperoleh energi matahari
yang maksimum

60 %

Metode Penelitian
Alat Dan Bahan
1. Cermin Fresnel 2. Pipa tembaga

3. Penyangga dari
alumunium

4. Light
Depending
Resistor (LDR)

5. Arduino uno

6. Motor servo
HXT12K

8. kabel
penghubung

9. Tandon

10. acrylic

7. Accu

Teknik Dan Tahapan Penelitian

Persiapan alat
dan bahan

Perancangan
cermin fresnel

Pemasangan pipa

peggabungan
seluruh
rancangan

Perancangan
sistem rotate
solar
concentrator

Pemasangan LDR

Sistem Mekanik

Cermin fresnel

Sistem mekanik
penjejak matahari ini
dirancang menggunakan
bahan acrylic sebagai
sistem penggerak dan pipa
alumunium sebagai tiang
penyangganya. Sistem
penggerak seperti pada
gambar di bagi menjadi
tiga bagian, yaitu lengan,
sistem engsel dan bantalan
servo.

Pemasangan motor servo pada


sistem engsel

Bantalan servo berfungsi untuk


membagi beban agar tidak
hanya tertumpu pada poros
servo, selain itu bantalan ini
juga berfungsi sebagai
penghubung sistem penggerak
dengan tiang penyangga.

lengan dirancang pergerakannya sebagai lengan tilt

Dengan rancangan seperti pada Gambar di atas maka sel surya akan
dapat bergerak mengikuti arah peredaran matahari secara lebih
bebas.

Sistem Elektrik
Sistem Elektrik meliputi rangkaian converter solar concentrator, accu
penyimpanan daya dan juga pengkabelan yang nantinya berguna untuk
pengukuran. Selain itu juga meliputi rangkaian DC sebagai tenaga suplai bagi
driver motor. Dalam perancangan sistem penjejak matahari ini, setiap perangkat
elektrik dapat di keompokkan kedalam 3 blok.

Gambar Diagram Blok Sistem Penejak Matahari


Perangkat keras yang dirancang terdiri dari 3 sub bagian :

Sensor yang digunakan adalan sensor cahaya LDR untuk menunjukan hasil intensitas
cahaya matahari yang diterima.

Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino uno yang merupakan pusat pengolahan
data dan pusat pengendali.

Motor servo yang digunakan adalah motor servo HXT12K standar 180 derajat.

Sistem Elektronik
Sistem Elektronik adalah rangkaian driver motor stepper yang
didalamnya juga dilakukan pemrogaman untuk menentukan jadwal
pergeseran atau rotasi motor agar motor dapat dengan tepat
mengarahkan solar concentrator menghadap pada posisi maksimal
radiasi matahari.

peggabungan seluruh rancangan


Dari seluruh komponen yang dipersiapkan dan dibuat, sistem disusun
sedemikian rupa sehingga diperoleh rancangan yang maksimal.

Gambar Skema Rangkaian Sistem

Pengambilan Data

Proses pengambilan data dilakukan setelah semua alat


tersusun. Variabel bebasnya adalah kemiringan sudut dan
waktu pengambilan data. Data yang diambil adalah besarnya
suhu air dan intensitas yang diterima oleh lensa fresnel
selang waktu satu jam dan perubahan sudut 15 derajat tiap
jam.

Analisa Data

Pada tahapan ini, semua data sudah didapat dan dibuat


grafik hubungan antara intensitas yang diterima dengan
sudut lensa. Lalu dilakukan analisa grafik terhadap literaturliteratur yang ada untuk proses pengembangan selanjutnya.

Anggaran dana

No

Jenis Keperluan

Biaya (Rp)

Peralatan penunjang

3.335.000

Bahan habis pakai

4.550.000

Perjalanan

Lain-lain

Jumlah

563.000
2.478.000
10.956.000

Jadwal Kegiatan Penelitian

Daftar Pustaka
J. H. Karp, E. J. Tremblay, and J. E. Ford, Planar micro-optic solar
concentrator, Optics Express, Vol. 18, Issue 2, 2010, pp. 1122-1133.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), (2010): Indonesia
Energy Outlook 2010, Jakarta.
M. R. I. Sarker, Md. Riaz Pervez, and R.A Beg, Design,
Menghani, P.D, Udawant,R.R, Funde, A.A, & Dingare, S.V. (2012) : Low
Pressure Steam Generation by Solar Energy With Fresnel Lens: A Review,
IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering (IOSR-JMCE),
ISSN:
2278-1684, PP: 60-63.
Panwar, Kaushik & Kothari (2012) : State of the art of solarcooking: An
overview, Renewable and Sustain-able Energy Reviews, Volume 16,
T. T. N. Khatib, A. Mohamed, R.J. Khan and N. Amin, A novel active sun
tracking controller for photovoltaic panels. J. Applied Sci., 9, 2009, pp.
4050 - 4055.
Xie, W.T., Dai, Y.J., Wang, R.Z. & Sumathy, K. (2011) : Concentrated solar
energy applications using Fresnel lenses: A review, Renewable and
Sustainable Energy Reviews, Vol.5, Issue 6, August 2011, Pages 2588 2606

Anda mungkin juga menyukai