Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN X

PENYELESAIAN SENGKETA
KONSUMEN

Sengketa konsumen
Menyangkut sengketa antara pelaku
usaha dan konsumen
Menyangkut tata cara atau prosedur
penyelesaian sengketa antara pelaku
usaha dan konsumen yang terdapat pada
Bab X UUPK

Cara Penyelesaian Sengketa


Konsumen
1. Diluar Pengadilan
diajukan oleh individu (penggugat),
2. Melalui Pengadilan
diajukan individu dan kelompok

Diluar Pengadilan
Pasal 47 mengatur mengenai
penyelesaian sengketa di luar pengadilan
yang diselenggarakan untk mencapai
kesepakatan mengenai bentuk dan
besarnya ganti rugi dan/atau mengenai
tindakan tertentu untuk menjamin tidak
akan terjadi kembali atau tidak terulang
kembali kerugian yang diderita oleh
konsumen.

Penyelesaian di luar pengadilan ini dapat


dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.Penyelesaian secara damai diantara
mereka yang bersengketa.
2.Penyelesaian melalui Badan Penyelesaian
Sengketa Konsumen (BPSK), Badan
Perlindungan Konsumen Nasional
(BPKN), dan Lembaga Konsumen
Swadaya Masyarakat (LPKSM) .

1. Penyelesaian secara damai


Penyelesaian sengketa secara damai yang dimaksud
adalah penyelesaian yang dilakukan oleh kedua
belah pihak yang bersengketa (pelaku usaha dan
konsumen) tanpa melalui pengadilan atau Badan
Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), dan tidak
bertentangan dengan Undang-undang Perlindungan
Konsumen ini.
Cara penyelesaian secara damai ini merupakan
bentuk penyelesaian yang mudah, murah dan
(relatif) lebih cepat apabila dapat berjalan dengan
lancar. Penyelesaian dengan cara damai
membutuhkan kemauan dan kemampuan berunding

Hambatan-hambatan
pelaku usaha sering mengelak karena
mereka merasa mempunyai kekuatan
yang lebih besar dari konsumen yang
dirugikan
membutuhkan kesabaran, saling
pengertian dan menghormati hak-hak dan
kewajiban para pihak yang bersengketa

2. Penyelesaian sengketa melalui


BPSK , BPKN dan LPKSM
diatur dalam Undang-undang Perlindungan
Konsumen Bab XI dari Pasal 49 sampai dengan
Pasal 58
BPSK merupakan lembaga khusus yang dibentuk
oleh pemerintah di setiap daerah tingkat II
(Kepmenperindag No.350/MPP/Kep/12/2001)
Keanggotaan BPSK terdiri dari unsur pemerintah,
konsumen, dan pelaku usaha. (3-5 orang)
Pengangkatan dan pemberhentian anggota BPSK
ditetapkan oleh Menteri Perindustrian dan
Perdagangan.

BPSK daerah
Keppres No.90/ 2001 : pembentukan BPSK
Medan, Palembang dll
Keppres 108/ 2004 : Pembentukan BPSK
Kupang, Samarinda dll
Keppres 18. 2005 : pembentukan BPSK Jabar,
Japus dll.
Kepmenperindag No.301`/MPP/Kep/10/2001:
pengangkatan dan pemberhentain angg BPSk

Tugas dan wewenang BPSK


Pasal 52 UUPK
penanganan dan penyelesaian sengketa
konsumen, dengan cara melalui mediasi
atau arbitrase atau konsiliasi.
Dalam menangani dan menyelesaikan
sengketa konsumen BPSK membentuk
Majelis dengan jumlah anggota harus
ganjil
dibantu seorang panitera

Pasal 54 ayat (3)


putusan yang dijatuhkan oleh Majelis BPSK
bersifat final dan mengikat.
Artinya bahwqa tidak adanya upaya banding dan
kasasi, yang ada keberatan.14 Apabila pelaku
usaha keberatan atas putusan yang dijatuhkan
oleh majelis BPSK, maka ia dapat mengajukan
keberatannya itu kepada Pengadilan Negeri
Keputusan BPSK itu wajib dilaksanakan oleh
pelaku dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah
putusan diterima.

Pasal 58 UUPK dalam jangka waktu 14 hari


Pengadilan Negeri yang menerima keberatan
pelaku usaha harus sudah memutus perkara
tersebut dalam jangka waktu 21 hari sejak
diterimanya keberatan tersebut.
Selanjutnya pengadilan negeri diberi waktu 14
hari untuk mengajukan kasasi kepada
Mahkamah Agung. Keputusan Mahkamah
Agung wajib dikeluarkan dalam jangka waktu 30
hari sejak permohonan kasasi diajukan.

BPKN
Badan Perlindungan Konsumen Nasional
(BPKN). Badan ini akan lebih difungsikan
sebagai badan yang mengkoordinasikan
mulai dari kebijakan sampai dengan
pelaksanaan kebijakan di bidang
perlindungan konsumen.

LPKSM
Pasal 1 butir 9
LPKSM adalah lembaga non pemerintah yang
terdaftar dan diakui oleh pemrth yg memp
kegiatan menangani perlindungan konsumen.
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
(LPKSM) diakui sebagai mitra dalam penegakan
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Bidang
garapannya akan diarahkan pada spesialisasi, misalnya
LPKSM Kelistrikan, LPKSM Kesehatan, LPKSM
Perbankan, dan lain-lain

Dasar hukum
PP Nomor 59 Tahun 2001

Pasal 2 ayat (1) pemerintah


mengakui LPKSM yg memenuhi
syarat, yakni yg Terdaftar pada
pemkab/pemkot. Terdaftar artinya
tercatat bukan ijin.
LPKSM berbentuk BH / yyasan
Hak gugat LPKSM diatur dalam
Pasal 46 ayat (1) butir c dan ayat (2)
UUPK
LPKSM sbg legal standi in judicio

Penyelesaian sengketa melalui


pengadilan
Pasal 48 menyatakan bahwa
penyelesaian sengketa konsumen
melalui pengadilan mengacu pada
ketentuan tentang peradilan umum yang
berlaku dengan memperhatikan ketentuan
dalam Pasal 45

Yang berhak mengajukan gugatan


Pasal 46 ayat (1)
a.

Seorang konsumen yang dirugikan atau ahli


warisnya.
b.
Sekelompok konsumen yang mempunyai
kepentingan yang sama.
c.
Lembaga perlindungan konsumen swadaya
masyarakat yang memenuhi syarat, yaitu berbentuk
badan hukum atau yayasan, yang dalam anggaran
dasarnya menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan
didirikannya organisasi tersebut adalah untuk
kepentingan perlindungan konsumen dan telah
melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran
dasarnya;
d.
Pemerintah dan/atau instansi terkait.

Bagaimana Cara Pengaduan ke


BPSK
Membuat surat permohonan kepada Ketua BPSK,
Mengisi formulir pengaduan di kantor BPSK yang berisi :
-Nama, Alamat Pengadu dan Alamat yang diadukan
-Keterangan waktu/tempat terjadinya transaksi
-kronologis kejadian
-bukti-bukti yang lengkap seperti: Faktur, Kwitansi, Bon
dll.
-Foto copy KTP pengadu.

Anda mungkin juga menyukai